Megan terpaku dengan jantung berdegup kencang saat mendengar apa yang laki-laki itu ucapkan. "Si*al. Sepertinya aku berhalusinasi karena terlalu senang bisa bertemu dengan Rolize." Dia menggelengkan kepalanya dengan tersenyum simpul.
Rolize dan Daris melihat Megan dengan aneh. Pasalnya saat ini wanita itu malah senyum-senyum sendiri dan bukannya memberikan reaksi atas apa yang dia ucapkan.
"Kenapa kau diam?"
Suara Rolize berhasil memghentikan lamunan Megan yang saat ini langsung menatap ke arahnya.
"Me-memangnya ada apa, Tuan?" tanya Megan kembali.
Rolize mengepalkan tangannya dengan geram. "Apa wanita ini bod*oh?" Padahal dia sudah mengatakannya tetapi malah masih bertanya juga.
"Aku menawarkan pernikahan kontrak padamu, apa kau tidak mengerti?" ucap Rolize dengan ketus.
"Hah, apa?" Megan kembali terlonjak kaget. "Ja-jadi, apa yang saya dengar tadi tidak salah?" Dia menatap Rolize dengan tajam.
"Apa-apaan wanita ini? Sepertinya dia sudah gila, dan aku malah memilih wanita gila ini dari sekian banyaknya wanita." Rolize menjadi kesal sendiri dan ingin menyudahi semua ini.
"Tu-tuan tidak bercanda?" tanya Megan kembali membuat Rolize melihatnya dengan tajam.
"Tidak. Ini surat perjanjian kita, bacalah!" Rolize melemparkan amplop besar berwarna coklat ke atas meja, tepat berada di hadapan Megan.
Jantung Megan terus berdegup kencang dengan apa yang terjadi saat ini. "Astaga. Apa yang sedang terjadi saat ini? Kenapa aku bisa mendapatkan keberuntungan seperti ini?" Ingin rasanya dia berteriak kencang tetapi tidak mungkin melakukannya di hadapan dua manusia itu.
Dengan tangan gemetaran, Megan meraih amplop itu dan mengambil kertas yang ada di dalamnya.
"Astaga. Apa ini?"
Surat perjanjian pernikahan.
Pihak pertama : Rolize Argentino
Pihak kedua : Megania Alister
Selama pernikahan berlangsung, pihak kedua harus mengikuti semua perintah dari pihak pertama tanpa terkecuali. Tidak adanya penolakan, dan tidak adanya bantahan yang dilakukan oleh pihak kedua. Baik dalam hal pribadi, maupun dalam hal umum. Semua yang dilakukan pihak kedua harus melalui persetujuan pihak pertama.
Hanya pihak pertama yang bisa membatalkan perjanjian kontrak ini, dan jika pihak kedua melanggar semua aturan pihak pertama. Maka pihak kedua akan di kenakan sanki.
Sekian.
Rolize terus memperhatikan wajah Megan yang saat ini sedang khusyuk membaca perjanjian yang dia buat. Mulutnya menyeringai saat melihat beberapa reaksi yang ada diwajah wanita itu. Mulai dari terkejut, bingung, bahkan sampai marah semuanya lengkap ada di wajah Megan.
Megan sendiri membaca perjanjian itu dengan tangan gemetaran menahan emosi. Bagaimana mungkin ada yang membuat perjanjian seperti itu? Kenapa Rolize tidak mencari robot saja yang bisa mengikuti semua yang dia perintahkan?
"Itu adalah perjanjian yang harus kau setujui."
Megan langsung mengalihkan pandangannya ke arah Rolize. "Kenapa Tuan tidak menyewa robot saja? Jelas-jelas isi perjanjian ini menyuruh aku untuk berubah menjadi robot."
"Beraninya kau berkata seperti itu padaku?" teriak Rolize sambil menggebrak meja yang ada di hadapannya membuat Megan langsung tertunduk takut. "Aku tidak menyuruhmu untuk bicara. Lagi pula perjanjian ini akan sangat menguntungkan bagi p*e*l*a*c*u*r sepertimu."
Deg.
Dada Megan terasa seperti ditusuk besi panas saat mendengar ucapan Rolize. Memang benar sih, kalau dia itu adalah seorang wanita malam. Hanya saja saat mendengarnya dari seseorang terasa begitu menyakitkan.
"Kau cukup menjadi istriku dan menuruti semua yang aku katakan. Kau bahkan akan mendapatkan kehidupan yang layak dan terhormat, tidak terus berada dalam kubangan lumpur hina."
Megan mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Apa yang laki-laki itu katakan sangatlah kasar, tetapi memang itulah kenyataannya saat ini.
"Berpikirlah. Aku akan memberi mu waktu 10 menit,"
"Apa?" teriak Megan dengan tidak terima, "ba-bagaimana mungkin cuma 10 menit, Tuan? Saya harus-"
"Mulai menghitungnya, Daris,"
Potong Rolize dengan cepat tanpa membiarkan wanita itu bicara.
"Baik, Tuan."
Megan menjadi panik sendiri saat ini. Otaknya langsung kosong seketika dan tidak bisa untuk di ajak berpikir. "Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?"
Di satu sisi, Megan sangat senang saat mendapat tawaran pernikahan dengan laki-laki seperti Rolize. Laki-laki itu adalah pembisnis hebat yang sudah diakui oleh semua orang. Bukan itu saja, dia bahkan diperebutkan oleh semua wanita yang ada di negeri itu.
Namun, di sisi lain Megan juga takut untuk menerimanya. Apalagi saat membaca isi dari perjanjian itu, dia sudah bisa membayangkan neraka apa yang siap untuk menelannya bulat-bulat.
"Waktumu habis. Sekarang katakan, apa kau menyetujuinya?"
Megan terdiam dengan bingung. Sepertinya jika harus memilih antara hidup dan mati, itu akan jauh lebih mudah dari pada pilihan seperti ini.
"Jika Anda tidak menjawab, maka saya pastikan kalau kehancuran akan menghampiri hidup Anda," ucap Daris. Sebenarnya dia sudah merasa tidak sabar melihat wanita itu, tetapi dia masih menahan diri karena Tuannya tetap diam.
"Sebenarnya kenapa Tuan memilih wanita itu? Ini sama saja menghancurkan kehormatan Tuan!" Daris benar-benar tidak habis pikir.
"Satu." Rolize mulai menghitung membuat Megan kembai panik.
"Tidak tidak, kau tidak boleh menerimanya, Megan. Kau pasti akan hidup menderita. Tapi, mau sampai kapan aku hidup seperti ini terus?" Kepala Megan rasanya seperti ingin meledak karena terlalu banyak berpikir.
"Dua."
Megan memejamkan kedua matanya untuk mencari jawaban. Sesungguhnya dia juga sudah sangat lelah jika harus terus menjadi wanita malam, tetapi dia juga takut untuk menerima pernikahan kontrak itu.
"Tiga. Waktumu sudah habis, Daris!"
"A-aku menerimanya. Aku menerima pernikahan kontrak ini."
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
abdan syakura
A-aku minta up-nya ,m-bak..
🤭
Lanjuttt, Thor!!🥰💪
2023-03-03
0