Pengantin pengganti

Happy reading guys 😘😘😘

Hari ini tepat satu minggu Zia menerima lamaran Keluarga Kyai Syarif,dan pada hari ini pernikahan Zia dan Gus Chairil akan di langsungkan, pernikahan akan di laksanakan di Pesantren Darussalam.

Ijab qobul nya akan di laksanakan sekitar lima menit lagi tapi sang pengantin Pria tidak sampai juga,berkali kali Kyai Syarif mencoba menghubungi Gus Chairil tapi tidak di angkat sama sekali.

"Assalamu'alaikum, apakah aku terlambat?" ucap Gus Akhtar pada kedua orang tuanya.

"Akhtar,, dimana Abangmu nak?" tanya Nyai Zulaikha.

"Bukankah Abang berangkat sama Amma dan Aba." jawab Gus Akhtar.

"Astaghfirullah,, dimana Chairil sebenarnya." ucap Nyai Zulaikha khawatir.

Mereka terus menunggu dan mencoba menghubungi beberapa teman teman Gus Chairil tapi tidak satupun dari mereka yang mengetahui keberadaannya.

Sementara di kamar Zia, tampak Zia sedang menangis sambil melakukan Video Call.

"Zio tega,,!"

"Dek,, maaf Abang tidak bisa pulang." balas Zio.

"Pokoknya Zia ngambek sama Zio." ucap Zia cemberut.

"Ih,, malu Dek sudah mau menikah tapi masih suka ngambek, bagaimana jika pengantin prianya lari gara gara Adek cemberut." Goda Zio.

"Dek,, Abang tutup dulu ya, kelas Abang sudah masuk, Assalamu'alaikum." ucap Zio.

"Waalaikum salam." jawab Zia sedikit ketus.

"Assalamu'alaikum anak Abi." ucap Gus Alzam menghampiri Zia yang duduk di meja riasnya.

"Waalaikum salam Abi." jawab Zia.

"Anak Abi sudah dewasa sekarang, sebentar lagi akan menikah."

"Sebentar lagi tugas Abi akan digantikan oleh suami kamu, Jadilah Istri yang baik buat suami mu nak, patuhi suamimu,turuti semua perintahnya selama itu masih dalam kebaikan,layani suami kamu, Sayang,, surgamu Sekarang ada apa Ridho suami."

"Sebentar lagi Putri kecil Abi akan meninggalkan Abi." Gus Alzam berusaha menahan air matanya, dia menutupi dengan senyum manisnya.

"Abi,, Zia tidak mau pisah sama Abi." ucap Zia dengan air mata yang mulai mengalir,dari kecil dirinya memang selalu menempel pada Abinya.

"Sudah jangan menangis,nanti cantiknya hilang,Abi keluar dulu ya nak."

Gus Alzam keluar karena sudah waktunya ijab kabul dilakukan,namun sampai di ruang keluarga dia melihat keluarga calon besannya dan Keluarga nya berkumpul dengan wajah risau.

"Assalamu'alaikum." ucap Gus Alzam.

"Waalaikum salam." jawab mereka.

"Ada apa?" tanya Gus Alzam.

"Kami mohon maaf yang sebesar besarnya Kyai,,." ucap Kyai Syarif.

Gus Alzam menatap semuanya bingung.

"Maaf Chairil menghilang tanpa kabar." jawab Kyai Syarif.

"Astaghfirullah,, lalu bagaimana?"

"Maafkan saya Kyai."

Mereka terus berembuk mencari jalan keluarnya,semua undangan sudah hadir,jika dibatalkan bagaimana perasaan Zia, mereka takut jika nanti Zia jadi bahan pembicaraan orang.

"Ya Allah,, " ucap Gus Alzam.

Ijab Kabul yang harusnya dilakukan lima belas menit lalu harus di undur.

"Bagaimana jika Chairil digantikan Akhtar saja." Usul Kyai Syarif.

Semua keluarga Gus Alzam merasa Dejavu, ingatan mereka jauh pada saat dulu pernikahan Gus Alzam dan Ning Fatimah,saat Gus Alzam di culik Queena terpaksa Gus Azka menggantikan, tapi sayang pernikahan itu tidak bertahan lama.

" Akhtar Farzan Ghazzal Putra kedua kami,jika Keluarga Kyai menyetujui biar Akhtar yang menikahi Ning Zia."

"Maaf sebelumnya Kyai Syarif, apakah Gus Akhtar mau? saya tidak ingin nantinya mereka harus bercerai karena Gus Akhtar menikah bukan dengan pilihannya."

"Insyaallah Kyai, jika Kyai mengizinkan saya menikahi Putri Kyai Saya akan berusaha menjaga rumah tangga kami, karena bagi saya pernikahan bukanlah suatu hal yang bisa dimainkan, Saya tidak bisa menjanjikan apapun Karena tidak ada yang tahu takdir Allah kedepannya itu seperti apa,tapi saya akan berusaha menjaga ikatan pernikahan ini hingga maut yang memisahkan kami." ucap Gus Akhtar mantap.

Gus Alzam tersenyum,dia langsung menyukai Gus Akhtar, setelah itu dia menyetujui pernikahan itu di gantikan Gus Akhtar.

"Mohon maaf Kyai,, Mahar apa yang akan diminta Ning Zia?" tanya Gus Akhtar.

"Zia hanya minta mahar uang lima ratus ribu Gus." jawab Gus Alzam.

"Tapi itu pada Abang."

"Baiklah, kami tanyakan terlebih dahulu pada Zia."

Di dalam kamar Gus Alzam menjelaskan semuanya pada Zia tanpa ada yang di tutup tutupi.

"Mahar apa yang kamu mau nak?" tanya Gus Alzam.

"Surat Ar Rahman seperti mahar Abi pada Mommy." jawab Zia.

"Zia ingin pernikahan ini seperti pernikahan Abi dan Mommy."

Gus Alzam memejamkan matanya, ingatan nya langsung kembali ke masa lalu.

🌷🌷🌷🌷🌷

"Alhamdulillah,,, " ucap Semua orang setelah Gus Akhtar melakukan Ijab Kabul dengan lancar.

Gus Akhtar menjemput Zia di kamarnya, sampai di dalam kamar Gus Akhtar langsung memanggil salam.

"Assalamu'alaikum." ucap Gus Akhtar.

"Waalaikum salam." jawab Zia.

Zia mencium tangan Gus Akhtar, dan dibalas Gus Akhtar membacakan Doa pada Zia, setelah itu mencium kening Zia.

Zia menunduk karena dia merasa malu, sebelumnya dia belum pernah bertemu dengan Gus Akhtar,ini untuk pertama kalinya.

Acara di lanjutkan dengan sungkem pada kedua orang tua mereka.

Tangis Zia pecah, posisi Mommynya di Ganti Umi Maryam neneknya, dia merindukan sosok Ibunya.

"Jangan menangis nak, Mommy mu sudah bahagia." ucap Gus Alzam.

Setelah semua acara selesai, Zia langsung diboyong ke pesantren Al Furqon, ikut Gus Akhtar.

"Nak,, Abi titip Putri Abi ya, Sayangi dia,kamu harus maklum jika sedikit manja, bimbing dia , tegur jika dia melakukan kesalahan."

"Sekarang Zia bukan lagi tanggung jawab Abi, tapi tanggung jawab Kamu, suaminya." Iya Abi.

"Jika suatu saat kamu tidak lagi menginginkan Zia, jangan kamu sakiti Zia, kembalikan saja lagi pada Abi, Abi akan selalu menerima nya."

"Aku tidak bisa berjanji untuk tidak menyakiti Zia Abi, tapi aku akan mengusahakan kebahagiaan untuk Istriku."

"Terimakasih kasih nak." Gus Alzam memeluk menantunya.

"Kakak,, sering sering main kesini ya." ucap Adik Bungsunya Azmi.

"Iya Dek, jangan nakal, jaga Abi."

"Kakak,," Yusuf langsung memeluk Zia, walaupun dia sepupu tapi mereka saudara satu susuan jadi sah sah saja jika pelukan.

"Ih,, Abang kenapa peluk Kakak duluan."

"Biarin."

"Selamat ya Kakak, jangan lupakan kami." ucap Afkar anak Bungsu Ella dan Gus Azka.

"Sayang,,,." Ella memeluk Zia dengan penuh kasih sayang.

"Jadilah istri yang baik Sayang."

"Iya Umma."

"Terimakasih selama ini sudah menyayangi Zia."

"Kamu ini anak Umma sayang, sudah seharusnya Umma menyayangi kamu."

Zia berpamitan pada seluruh keluarga besarnya memeluk mereka bergantian.

Umi Maryam menangis saat memeluk Zia, Cucunya Sekarang sudah Dewasa.

"Abi,," Zia langsung menangis memeluk Gus Alzam.

"Terima kasih Abi hiks,,, jaga kesehatan,jangan terlalu capek bekerja,suruh saja Zio pulang biar dia yang gantiin Abi kerja."

"Maaf jika selama ini Zia selalu saja membuat Abi kesal, maaf selama ini Zia selalu manja sama Abi."

Gus Alzam tersenyum lembut, kemudian mengusap air mata Zia.

"Jangan menangis sayang,ingat sudah punya suami,jangan manja lagi."

"Oh,, Iya Sayang, tadi Grandpa sama Uncle mu menelpon katanya kamu tidak mengangkat panggilan mereka."

"Zia lagi ngambek sama mereka Abi."

"Ngambek kenapa Nak?"

"Masak mereka tidak datang dihari pernikahan Zia."

"Mereka tidak datang karena ada halangan nak."

"Zia Sayang,,."

Keluarga Gus Akhtar melihat itu tersenyum, pantas Zia manja dia selalu di perlakukan seperti ratu oleh keluarga nya.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ammy

Ammy

😭😭😭😭😭🤧

2024-08-03

0

nurul istiqomah

nurul istiqomah

auto meweekk.. berasa ikutan melepas si manja nya Abi.. Queen 😭

2024-05-10

0

adning iza

adning iza

msih blum bsa movevon dr queena😭😭😭😭😭😭😭

2023-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!