BAB. 3 Menikah

Kinar Azizah Kanaya, adik dari Kinanti yang berusia 21 tahun itu sangat terkejut saat lelaki yang akan menikahinya di ganti dengan Ali, ia tadi mengangkat telpon dari sahabatnya sampai lupa waktu hingga tidak tau apa yang terjadi dalam permasalahan keluarganya hingga mempelai lelakinya di ganti dengan Ali.

Kinar adalah seorang santriwati dari pesantren yang sama dengan Ali, ia masuk pesantren dari kelas 2 SMA saat Ali menolongnya dari kekasihnya yang akan melecehkan ia saat itu di sebuah apartemen Alfero.

Di situ lah Kinar mengenal Ali hingga bertekad masuk pesantren karena ia jatuh cinta dalam pandangan pertama dengan pesona Ali, tapi ia tidak berani mengungkapkan perasaannya karena ia pikir Ali memiliki perjodohan dengan Ning Alisah, putri dari pak kiai tempat ia modok.

Namun Kinar tidak menyangka kalau sekarang Ali akan menikahi Kakanya sendiri yang usianya lebih tua 5 tahun dari Ali, hingga ia berkali-kali mengucapkan istghfar di dalam hatinya, mata ia juga sudah memerah karena rasa cemburu yang sangat dalam saat lelaki yang ia cintai bersanding dengan Kaka kandungnya sendiri.

Kinar tidak tau apa setelah ini hari-harinya baik-baik saja saat ia berubah menjadi wanita muslimah untuk mendapatkan pujaan hatinya, bahkan ia selalu menyebut nama Ali di sholat sepertiga malamnya, tapi nyatanya Allah tidak menuliskan Ali sebagai jodohnya.

"Kuatkan hamba iya Allah, jangan sampai hamba kembali ke jalan yang salah karena melihat lelaki yang hamba cintai menikahi Kaka hamba." batin Kinar

Semua mendadak hening saat Ali sudah menjabat tangan calon Ayah mertuanya, mereka ingin mendengarkan ucapan sakral dari Ali

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahrill mazkurr halalan!"

"Sah!"

Hampir semua mengatakan sah dengan sangat kompak, hanya keluarga dari Kenan dan Lisa yang diam membisu termasuk Kinar. Setetes air mata Kinar jatuh saat mendengar ucapan sah dari semua orang.

Air mata Kinanti tiba-tiba menetes saat mendengar suara Ali yang mengucapkan ijab kabul begitu lantang dan mantap, terlebih ia tidak menyangka kalau Ali akan menikahinya menggunakan bahasa arab.

Kinanti tidak tau air mata bahagia atau air mata kesedihan yang keluar dari matanya sekarang. Setelah selsai membaca do'a Mirna menyuruh putrinya untuk mencium tangan suaminya.

"Nak, cium tangan suamimu."

Kinanti menganggukan kepala pelan, lalu ia langsung mencium tangan Ali yang sekarang sudah sah menjadi suaminya, di ikuti dengan Ali yang mencium kening istrinya cukup lama.

Kinanti bisa melihat tatapan mata yang meneduhkan dan senyuman yang menenangkan dari suaminya. Setelah itu Ali langsung memakaikan kalung itu pada Kinanti.

"Silahkan nak Ali berikan KTP dan ini ada beberapa yang harus nak Ali catat."

Pak penghulu langsung memberikan buku di sana untuk Ali.

"Iya Pak."

Ali langsung menyerahkan foto copi KTP dan foto ukuran kecil untuk buku nikah, lalu mengisi yang ada di sana.

"Begini nak Ali dan nak Kinanti, karena ada perubahan nama jadi surat nikah kalian 1 minggu baru jadi."

"Iya tidak apa-apa pak."

Setelah itu Ali dan istrinya berjalan ke arah ke dua orang tua istrinya. Rangga langsung memeluk putrinya dengan sangat erat.

"Nak, sekarang tanggung jawabmu bukan Ayah lagi, kamu harus menurut apa kata suami, karena surgamu ada di suamimu."

Ucapan itu membuat Kinanti terkejut, apa maksudnya Ayahnya mengatakan itu, ia saja akan meminta berpisah setelah ini, ia menikah karena ia tidak mau orang tuanya malu.

"Iya Ayah."

Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Kinanti. Rangga dan putrinya langsung melepaskan pelukannya, ia langsung mengecup kening putrinya lalu ke dua mata putrinya yang mengelurkan air mata, ia merasa sangat lega saat putrinya sudah sah di nikahi oleh Ali.

Setelah itu Kinanti langsung ke arah Bundanya, ia langsung memeluk Bundanya dengan sangat erat. Begitu pun dengan Mirna, ia membalas pelukan dari putrinya.

"Ingat kamu harus menurut sama suami nak, rubah sifat keras kepalamu, karena sekarang kamu sudah menikah."

"Iya Bunda."

Setelah itu mereka langsung melepaskan pelukannya. Kini giliran Ali menyalami Ayah mertuanya. Rangga langsung memeluk menantunya dengan sangat erat.

"Ali, sekarang tanggung jawab Kinanti bukan lagi Ayah, Ayah harap kamu bisa sabar menghadapi sifat keras kepala Kinanti, Ayah harap kamu bisa membimbing Kinanti menjadi wanita muslimah yang sesungguhnya.

"Insya Allah Ayah, Kinanti sudah tanggung jawab Ali. Ali akan berusaha menjadi suami yang baik untuk Kinanti."

Rangga menganggukan kepalanya, ia langsung melepaskan pelukan itu, lalu menepuk pelan punggung menantunya. Setelah itu Ali langsung ke arah Mirna, ia berdiri di depan Mirna.

"Bunda harap kamu sabar menghadapi tingkah kanak-kanakannya kelak Ali."

"Insya Allah Bunda."

Setelah itu kini Kinar langsung berjalan ke arah kakanya yang sudah berdiri di depan sofa pelaminan. Kinar langsung memeluk kakanya dengan sangat erat.

"Selamat iya kak, semoga kaka menjadi istri yang baik utuk akang Ali, dia adalah lelaki yang baik, jangan sampai kaka menyia-nyiakannya."

Kinar berbicara sangat pelan sekali, hingga terdengar oleh Kakanya saja. Di pesantren Ali memang selalu di panggil akang oleh para santri. Kinanti sangat terkejut saat mendengar suara adiknya yang seperti menahan tangisanya.

Setelah mengatakan itu Kinar langsung melepaskan pelukannya, walau pun Kakanya belum menjawab ucapannya, ia langsung bergeser ke arah Ali sambil menunduk.

"Barakallah Akang, Kaka Kinati, semoga menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, warohmah."

Ali yang hapal dengan suaranya, ia mengangkat kepalanya sekilas lalu langsung menunduk lagi.

"Kinar!"

Kinar bisa mendengar suara terkejut dari Ali karena ia tau kalau tadi Ali mendongkakan kepalanya sekilas untuk melihatnya, tadi ia melihat melalui lirikan matanya tanpa mau mendongkakkan kepala karena air matanya sudah akan jatuh lagi.

"Iya Akang, Kak Kinati adalah Kaka saya, iya sudah aku tinggal dulu gantian dengan yang lain."

"Iya terima kasih Kinar."

"Sama-sama Akang."

Setelah Kinar pergi sekarang giliran orang-orang yang mengucap selamat pada Ali dan Kinanti. Namun pikiran Kinanti tidak tenang setelah mendengar suara lirih dari adiknya, ia yakin kalau ada sesuatu yang di sembunyikan oleh adiknya, terlihat jelas raut wajah kecewa dari adiknya.

Sedangkan Kenan dan keluarga, mereka tidak mengucapkan selamat pada Ali dan Kinanti, bahkan mereka langsung pergi setelah suara sah itu terdengar di telinga mereka.

Ali dan istrinya hampir 3 jam menyalami orang-orang yang memberikan selamat dan do'a pada pernikahanya . Akhirnya acara itu selsai juga, sebelum pergi ke kamar Kinanti langsung bertanya pada suaminya karena rasa penasarannya sangat besar.

"Apa kamu mengenal Kinar?"

"Iya, saya dan Kinar memang satu pesantren, Kinar juga seorang senior, tentu saya mengenal Kinar karena saya sebagai ketua dewan santri di sana."

Kinanti hanya diam saat mendengar jawaban dari suaminya, tapi ia bisa menyimpulkan kemungkinan kalau adiknya mencintai suaminya, itu kenapa adiknya sangat kecewa.

"Sudah, ayo kita mandi, aku sudah ingin mandi dari tadi."

"Kenapa harus mengajak-ajak aku untuk mandi? Kamu mandi duluan saja, kamu naik tangga lalu lurus saja, nanti juga ada kamar dekat tangga itu kamarku."

"Baik lah kalau begitu."

Terpopuler

Comments

Sartini Dimitri Mah

Sartini Dimitri Mah

ya ampun nyesek banget jadi kinar

2023-07-08

0

Rahma AR

Rahma AR

like

2023-04-02

1

mom mimu

mom mimu

waduhh kasian kinar, yg sabar ya... semoga kamu dapat pengganti Ali secepatnya...

2023-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Batal Nikah
2 BAB. 2 Meminta Restu
3 BAB. 3 Menikah
4 BAB. 4 Nasehat Dari Kinar
5 BAB. 5 Masa lalu Ali dan Kinanti
6 BAB. 6 Meminta Berpisah
7 BAB.7 Pindah Apartement
8 BAB. 8 Kemarahan Kinanti
9 BAB. 9 Kemarahan Ali
10 BAB. 10 pujian dari Kinanti
11 BAB. 11 Hinaan
12 BAB. 12 Ali datang
13 BAB. 13 Jalur Damai
14 BAB. 14 2 Asisten rumah tangga
15 BAB. 15 Gaun Muslimah
16 BAB. 16 Bersikap Kanak-kanakan
17 BAB. 17 Menolak lamaran
18 BAB. 18 Pertanyaan dari Ning Alisah
19 BAB. 19 Gengsi
20 BAB. 20 Jamila
21 BAB. 21 Aska
22 BAB. 22 Mall
23 BAB. 23 Permintaan Kinanti
24 BAB. 24 berkunjung
25 BAB. 25 Barang sampah
26 BAB. 26 Syuting
27 BAB. 27 Di Bully
28 BAB. 28 Ciuman
29 BAB. 29 Kinanti Menyesal
30 BAB. 30 Komentar Netizen
31 BAB. 31 Ali VS Aska
32 BAB. 32 Aska datang ke apartemen
33 BAB. 33 Alfero Isabel
34 BAB. 34 Kemarahan Kenan
35 BAB. 35 Membuka Identitas
36 BAB. 36 Berandai-andai
37 BAB. 37 Ali Kecewa
38 BAB. 38 Ali Marah
39 BAB. 39 Tangisan Kinanti
40 BAB. 40 Saling minta maaf
41 BAB. 41 Saling mengungkapkan
42 BAB. 42 Bertanya
43 BAB. 43 Making Love
44 BAB. 44 Kinanti Sangat Bersyukur
45 BAB. 45 Berkunjung Kerumah Kakek
46 BAB. 46 Wanita bercadar
47 BAB. 47 Menceritakan Masa lalu Ali
48 BAB. 48 Obrolan
49 BAB. 49 Ancaman untuk istri
50 BAB. 50 Lusi VS Kinanti
51 BAB. 51 Bi Yanti Mengenali Aroma Parfum
52 BAB. 52 Kenan Datang Ke Apartement
53 BAB. 53 Gadis Sepesial
54 BAB. 54 Ali Kecilnya
55 BAB. 55 Aska Kecewa
56 BAB. 56 Aska Minta Maaf
57 BAB. 57 Kelakuan Kinanti
58 BAB. 58 di sentil
59 BAB. 59 Cibiran
60 BAB. 60 Hinaan
61 BAB. 61 Cctv
62 BAB. 61 Kemarahan Ali
63 BAB. 63 Saling minta maaf tidak tulus
64 BAB. 64 Di Kantor
65 BAB. 65 Berkunjung ke rumah mertua
66 BAB. 66 Lisa
67 BAB. 67 Masak soup
68 BAB. 68 Kinanti dan Lusi
69 BAB. 69 Tersinggung
70 BAB. 70 Lisa minta maaf
71 BAB. 71 Ayunda dan Yuna
72 BAB. 72 Anisa
73 BAB. 73 Aska
74 BAB. 74 Aska pulang
75 BAB. 75 Ali kecewa
76 BAB. 76 Ali Kinanti
77 BAB. 77 Video Call
78 BAB. 78 Kebohongan Anisa
79 BAB. 79 Mall
80 BAB. 80 Makan siang
81 BAB. 81 Menemukan Pelaku
82 BAB. 82 Patan
83 BAB. 83 Keingin Kinanti
84 BAB. 84 Lisa
85 BAB. 85 konfirmasi
86 BAB. 86 Hinaan
87 BAB. 86 Polisi
88 BAB. 88 Alibi Aska
89 BAB. 89 Kenan setuju
90 BAB. 90 Datang ke pesantren
91 BAB. 91 Nasehat dari Ali
92 BAB. 92 Anisa kecelakaan
93 BAB. 93 Donor Darah
94 BAB. 94 Pernah mendonor Darah
95 BAB. 95 Pakta dari Lusi
96 BAB. 96 Menganggap anak kandung
97 BAB. 97 Memberikan kesempatan
98 BAB. 98 Aska minta maaf
99 BAB. 99 Melihat Anisa
100 BAB. 100 Morgan ingin tau
101 BAB. 101 Aska menemani Anisa
102 BAB. 102 Aska ingin menikahi Anisa
103 BAB. 103 Kinanti Hamil
104 BAB. 104 Allan Marah
105 BAB. 105 Beli gaun pengantin
Episodes

Updated 105 Episodes

1
BAB. 1 Batal Nikah
2
BAB. 2 Meminta Restu
3
BAB. 3 Menikah
4
BAB. 4 Nasehat Dari Kinar
5
BAB. 5 Masa lalu Ali dan Kinanti
6
BAB. 6 Meminta Berpisah
7
BAB.7 Pindah Apartement
8
BAB. 8 Kemarahan Kinanti
9
BAB. 9 Kemarahan Ali
10
BAB. 10 pujian dari Kinanti
11
BAB. 11 Hinaan
12
BAB. 12 Ali datang
13
BAB. 13 Jalur Damai
14
BAB. 14 2 Asisten rumah tangga
15
BAB. 15 Gaun Muslimah
16
BAB. 16 Bersikap Kanak-kanakan
17
BAB. 17 Menolak lamaran
18
BAB. 18 Pertanyaan dari Ning Alisah
19
BAB. 19 Gengsi
20
BAB. 20 Jamila
21
BAB. 21 Aska
22
BAB. 22 Mall
23
BAB. 23 Permintaan Kinanti
24
BAB. 24 berkunjung
25
BAB. 25 Barang sampah
26
BAB. 26 Syuting
27
BAB. 27 Di Bully
28
BAB. 28 Ciuman
29
BAB. 29 Kinanti Menyesal
30
BAB. 30 Komentar Netizen
31
BAB. 31 Ali VS Aska
32
BAB. 32 Aska datang ke apartemen
33
BAB. 33 Alfero Isabel
34
BAB. 34 Kemarahan Kenan
35
BAB. 35 Membuka Identitas
36
BAB. 36 Berandai-andai
37
BAB. 37 Ali Kecewa
38
BAB. 38 Ali Marah
39
BAB. 39 Tangisan Kinanti
40
BAB. 40 Saling minta maaf
41
BAB. 41 Saling mengungkapkan
42
BAB. 42 Bertanya
43
BAB. 43 Making Love
44
BAB. 44 Kinanti Sangat Bersyukur
45
BAB. 45 Berkunjung Kerumah Kakek
46
BAB. 46 Wanita bercadar
47
BAB. 47 Menceritakan Masa lalu Ali
48
BAB. 48 Obrolan
49
BAB. 49 Ancaman untuk istri
50
BAB. 50 Lusi VS Kinanti
51
BAB. 51 Bi Yanti Mengenali Aroma Parfum
52
BAB. 52 Kenan Datang Ke Apartement
53
BAB. 53 Gadis Sepesial
54
BAB. 54 Ali Kecilnya
55
BAB. 55 Aska Kecewa
56
BAB. 56 Aska Minta Maaf
57
BAB. 57 Kelakuan Kinanti
58
BAB. 58 di sentil
59
BAB. 59 Cibiran
60
BAB. 60 Hinaan
61
BAB. 61 Cctv
62
BAB. 61 Kemarahan Ali
63
BAB. 63 Saling minta maaf tidak tulus
64
BAB. 64 Di Kantor
65
BAB. 65 Berkunjung ke rumah mertua
66
BAB. 66 Lisa
67
BAB. 67 Masak soup
68
BAB. 68 Kinanti dan Lusi
69
BAB. 69 Tersinggung
70
BAB. 70 Lisa minta maaf
71
BAB. 71 Ayunda dan Yuna
72
BAB. 72 Anisa
73
BAB. 73 Aska
74
BAB. 74 Aska pulang
75
BAB. 75 Ali kecewa
76
BAB. 76 Ali Kinanti
77
BAB. 77 Video Call
78
BAB. 78 Kebohongan Anisa
79
BAB. 79 Mall
80
BAB. 80 Makan siang
81
BAB. 81 Menemukan Pelaku
82
BAB. 82 Patan
83
BAB. 83 Keingin Kinanti
84
BAB. 84 Lisa
85
BAB. 85 konfirmasi
86
BAB. 86 Hinaan
87
BAB. 86 Polisi
88
BAB. 88 Alibi Aska
89
BAB. 89 Kenan setuju
90
BAB. 90 Datang ke pesantren
91
BAB. 91 Nasehat dari Ali
92
BAB. 92 Anisa kecelakaan
93
BAB. 93 Donor Darah
94
BAB. 94 Pernah mendonor Darah
95
BAB. 95 Pakta dari Lusi
96
BAB. 96 Menganggap anak kandung
97
BAB. 97 Memberikan kesempatan
98
BAB. 98 Aska minta maaf
99
BAB. 99 Melihat Anisa
100
BAB. 100 Morgan ingin tau
101
BAB. 101 Aska menemani Anisa
102
BAB. 102 Aska ingin menikahi Anisa
103
BAB. 103 Kinanti Hamil
104
BAB. 104 Allan Marah
105
BAB. 105 Beli gaun pengantin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!