BAB. 2 Meminta Restu

Ali memang tinggal di pesantren, tapi apa salah jika ia membenci Ayah kandungnya yang tidak menginginkannya. Ayahnya sama sekali tidak pernah berpikir untuk Ali, Ayahnya hanya memikirkan istri pertama dan putra pertamanya.

Bahkan karena kejadian 15 tahun silam Ali harus kehilangan Bundanya yang entah pergi ke mana, yang jelas Bundanya tidak benar-benar menyerahkan semua harta pada Ayahnya.

Kesuma Grup adalah di dirikan oleh Anisa saat Kenan baru menikahi Anisa, dan akhirnya perushaan itu di berikan pada Kenan oleh Anisa agar mempercepat perceraiannya.

Sebelum Anisa pergi Ali putra satu-satunya itu di berikan perusahaan Alfero Grup dan 60 unit Apartement Alfero, pesan terakhir yang ia ingat kalau Bundanya ingin ia ta'at agama, karena lelaki yang ta'at agama akan bisa membimbing istrinya ke jalan menuju Rabbnya.

Lalu ada juga pesan ke dua dari Bundanya, Bundanya akan kembali setelah luka hatinya sudah sembuh, tapi hingga 15 tahun lamanya Ali tidak pernah melihat Bundanya lagi, ia juga tidak pernah tau bagai mana kabar Bundanya.

"Jaga mulutmu Ali! Apa kamu tidak berpikir kalau semua biyaya kamu itu dari Ayah?!"

Ali tersenyum mesam masih sambil menundukan pandanganya, ia akui kalau semua biyaya hidupnya dari Ayahnya, karena ia ingat betul kalau Kesuma Grup dulu milik Bundanya, jadi ia menerima semua biyaya yang di berikan oleh Ayahnya.

"Kalau anda lupa saya akan ingatkan kembali kalau Kesuma Grup di dirikan oleh Bunda saya, jadi tidak salah kalau saya menerima uang pemberian dari anda, karena sampai kapan pun masa lalu itu akan tetap saya ingat!"

Kenan hanya diam membisu, ia tidak meladeni ucapan putra ke duanya, kalau ia terus berdebat itu akan berdampak buruk pada perusahaannya.

"Bagai mana Kinanti apa kamu bersedia menikah dengan saya?"

Bukan Ali mencintai Kinanti atau mengidolakan Kinanti, ia sama sekali tidak tau siapa Kinanti, bahkan tau Kinanti seorang model nomer satu di Wijaya Grup saja itu dari Ayahnya, tapi ia hanya yakin kalau Kinanti adalah jodohnya.

Apa lagi selama ini Ali selalu menjaga hatinya, ia tidak mau kalau hatinya ternodai oleh cinta, ia hanya ingin belajar mencintai wanita saat wanita itu sudah menjadi makhromnya.

Kinanti melihat ke dua orang tuanya sesaat sebelum ia menjawab pertanyaan dari Ali, tapi ia melihat ke dua orang tuanya menganggukan kepala, itu artinya kalau orang tuanya sangat setuju kalau ia menikah dengan Ali.

"Aku bersedia."

Pada akhirnya Kinanti menerima pernikahan itu terlebih dahulu, masalah rumah tangganya ia pikirkan nanti, karena sekarang bukan waktu yang tepat.

Saat Ali mendengar jawaban dari Kinanti, ia langsung maju ke arah orang tua Kinanti, lalu langsung duduk bersimpuh, mungkin ia tidak sopan dengan menikahi putri orang lain tanpa lamaran lebih dulu.

"Om, Tante Ali meminta restu untuk menikahi Kinanti putri Om dan Tante, mungkin Ali terlihat tidak sopan meminta putri kalian di saat seperti ini, tapi Ali hanya percaya kalau Kinanti adalah jodoh Ali yang tertulis di Lauhul mahfudz."

Rangga langsung membangunkan Ali yang sedang bersimpuh di kakinya.

"Ayah sangat merestuinya, Ayah percayakan putri Ayah padamu Ali."

Rangga sengaja menekan kata Ayah pada Ali, ia merstui pernikahan itu bukan karena tidak ingin menanggung malu pada orang-orang yang sudah datang, tapi entah kenapa ia sangat percaya pada Ali bahwa Ali mampu mengambil tanggung jawab putrinya dari pada Aska.

Walau pun Rangga merestui pernikahan putrinya bersama Aska, tapi ia tidak sampai seyakin sekarang. Sekarang Rangga sangat yakin dengan Ali, apa lagi penampilan Ali yang sangat saleh, membuat ia berharap kalau Ali bisa membimbing putrinya ke jalan yang lebih baik lagi, selama ini ia sebagai Ayah saja tidak mampu membimbing putrinya untuk mengikuti ajaran agama yang sudah di tetapkan.

"Terima kasih karena Ayah sudah menerima Ali, Ali akan berusaha agar tidak mengecewakan kepercayaan yang Ayah berikan."

"Sama-sama nak."

Rangga menepuk pelan punggung Ali yang sekarang sudah resmi menjadi calon suami dari putrinya. Kinanti yang mendengar semua pembicaraan Ayahnya dan Ali, ia sangat terkejut saat mendengar ucapan Ayahnya yang sangat lembut pada Ali.

Aska tidak percaya kalau Rangga sangat mudah merestui pernikahan Kinanti dan Ali, saat itu ia saja sudah 2 kali di tolak oleh Ayah dari Kinanti, tapi adiknya begitu mudah untuk Rangga terima hingga membuat ia sangat marah.

"Bagus kalian memang sangat serasi! Kinanti yang sangat murahan, dan kamu Ali, Bundamu juga sangat murahan!"

Aska berbicara dengan sangat lantang karena ia sangat membenci adiknya, apa lagi ia sangat kecewa dengan Kinanti, dan sekarang ia sangat menyesal karena telah membatalkan pernikahan itu dengan Kinanti, tapi ia tepis jauh-jauh perasaan menyesalnya karena menurutnya Kinanti memang tidak pantas untuknya.

Ali tidak peduli dengan ucapan Kakanya, ia langsung berjalan ke arah Kinanti masih sambil menundukan kepalanya.

"Kinanti, saya hanya memiliki kalung 10 gram, karena awalnya itu sebagai kado pernikahan kalian."

Ali memang tidak berpikir kalau kejadiannya akan seperti ini, ia membeli kalung itu hanya sebagai kado. Awalnya Ali tidak akan datang pada pernikahan Kakaknya walau pun Ayahnya mengirim undangan pernikahan itu ke pesantren, karena ia harus mengadiri sidang hari ini, tapi entah kenapa hatinya menginginkan datang hingga ia memutuskan untuk datang.

"Tidak apa-apa."

Kinanti tidak masalah dengan mas kawinnya walau pun hanya kalung 10 gram, yang jelas untuk sementara ia harus menutupi aib keluarga terlebih dahulu, masalah lainnya urusan nanti.

"Dasar sama-sama murahan! Sampai-sampai ucapanku tidak di gubris! Ali, aku yakin kalau kamu akan menyesal telah menikahi Kinanti!"

"Saya tidak akan menyesal sama sekali, langkah apa pun yang sudah saya ambil, saya belum pernah menyesalinya karena saya punya Allah, saya percaya kalau Allah akan memberikan wanita yang baik untuk lelaki baik."

"Dasar anak ingusan!"

Kinanti menghela napas pelan, ia langsung memegang tangan Ali yang langsung di lepaskan oleh Ali.

"Jangan sentuh saya, kamu bukan makhrom saya."

Ucapan Ali mampu membuat Kinanti tercengang, ia tidak percaya dengan ucapan calon suaminya, di saat orang-orang berbondong-bondong ingin berfoto dan ingin dekat dengannya, tapi calon suaminya sangat berbeda

"Maksudku kita tidak perlu meladeni lelaki gila seperti Aska, nanti kita akan ketularan gilanya."

Awalnya Kinanti memang hanya akan mengatakan itu pada Ali, tapi ia tidak menyangka kalau calon suaminya itu melarang ia memegangnya dengan alasan bukan makhrom.

Menurut Kinanti Aska dan Ali sangat beebeda sekali walau pun satu Ayah, apa lagi saat ia mendengar untuk tidak menyentuh Ali, itu artinya Ali menjaga sentuhan dari seorang wanita.

"Tolong jangan terus berdebat, ini pernikahanya mau di lanjut atau tidak? Jadi siapa yang mau menikahi Kinanti?"

Pak penghulu itu sudah sangat geram saat mendengar drama keluarga yang menurut ia membuang-buang waktu.

"Iya saya yang akan menikahi Kinanti."

Ali langsung maju dan duduk di depan penghulu termasuk Rangga yang sudah duduk di depan Ali untuk menikahkan putrinya secara langsung tanpa menyuruh pak penghulu.

Terpopuler

Comments

Ibu Wawa

Ibu Wawa

mampir lagi ya kak😂😂😂

2023-04-29

1

Dewi Payang

Dewi Payang

Aska gak sopan ya ngomongnya....

2023-04-17

0

arthiagucia

arthiagucia

like Thor
makasih selalu mampir cinta tak terselamatkan 🙏

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Batal Nikah
2 BAB. 2 Meminta Restu
3 BAB. 3 Menikah
4 BAB. 4 Nasehat Dari Kinar
5 BAB. 5 Masa lalu Ali dan Kinanti
6 BAB. 6 Meminta Berpisah
7 BAB.7 Pindah Apartement
8 BAB. 8 Kemarahan Kinanti
9 BAB. 9 Kemarahan Ali
10 BAB. 10 pujian dari Kinanti
11 BAB. 11 Hinaan
12 BAB. 12 Ali datang
13 BAB. 13 Jalur Damai
14 BAB. 14 2 Asisten rumah tangga
15 BAB. 15 Gaun Muslimah
16 BAB. 16 Bersikap Kanak-kanakan
17 BAB. 17 Menolak lamaran
18 BAB. 18 Pertanyaan dari Ning Alisah
19 BAB. 19 Gengsi
20 BAB. 20 Jamila
21 BAB. 21 Aska
22 BAB. 22 Mall
23 BAB. 23 Permintaan Kinanti
24 BAB. 24 berkunjung
25 BAB. 25 Barang sampah
26 BAB. 26 Syuting
27 BAB. 27 Di Bully
28 BAB. 28 Ciuman
29 BAB. 29 Kinanti Menyesal
30 BAB. 30 Komentar Netizen
31 BAB. 31 Ali VS Aska
32 BAB. 32 Aska datang ke apartemen
33 BAB. 33 Alfero Isabel
34 BAB. 34 Kemarahan Kenan
35 BAB. 35 Membuka Identitas
36 BAB. 36 Berandai-andai
37 BAB. 37 Ali Kecewa
38 BAB. 38 Ali Marah
39 BAB. 39 Tangisan Kinanti
40 BAB. 40 Saling minta maaf
41 BAB. 41 Saling mengungkapkan
42 BAB. 42 Bertanya
43 BAB. 43 Making Love
44 BAB. 44 Kinanti Sangat Bersyukur
45 BAB. 45 Berkunjung Kerumah Kakek
46 BAB. 46 Wanita bercadar
47 BAB. 47 Menceritakan Masa lalu Ali
48 BAB. 48 Obrolan
49 BAB. 49 Ancaman untuk istri
50 BAB. 50 Lusi VS Kinanti
51 BAB. 51 Bi Yanti Mengenali Aroma Parfum
52 BAB. 52 Kenan Datang Ke Apartement
53 BAB. 53 Gadis Sepesial
54 BAB. 54 Ali Kecilnya
55 BAB. 55 Aska Kecewa
56 BAB. 56 Aska Minta Maaf
57 BAB. 57 Kelakuan Kinanti
58 BAB. 58 di sentil
59 BAB. 59 Cibiran
60 BAB. 60 Hinaan
61 BAB. 61 Cctv
62 BAB. 61 Kemarahan Ali
63 BAB. 63 Saling minta maaf tidak tulus
64 BAB. 64 Di Kantor
65 BAB. 65 Berkunjung ke rumah mertua
66 BAB. 66 Lisa
67 BAB. 67 Masak soup
68 BAB. 68 Kinanti dan Lusi
69 BAB. 69 Tersinggung
70 BAB. 70 Lisa minta maaf
71 BAB. 71 Ayunda dan Yuna
72 BAB. 72 Anisa
73 BAB. 73 Aska
74 BAB. 74 Aska pulang
75 BAB. 75 Ali kecewa
76 BAB. 76 Ali Kinanti
77 BAB. 77 Video Call
78 BAB. 78 Kebohongan Anisa
79 BAB. 79 Mall
80 BAB. 80 Makan siang
81 BAB. 81 Menemukan Pelaku
82 BAB. 82 Patan
83 BAB. 83 Keingin Kinanti
84 BAB. 84 Lisa
85 BAB. 85 konfirmasi
86 BAB. 86 Hinaan
87 BAB. 86 Polisi
88 BAB. 88 Alibi Aska
89 BAB. 89 Kenan setuju
90 BAB. 90 Datang ke pesantren
91 BAB. 91 Nasehat dari Ali
92 BAB. 92 Anisa kecelakaan
93 BAB. 93 Donor Darah
94 BAB. 94 Pernah mendonor Darah
95 BAB. 95 Pakta dari Lusi
96 BAB. 96 Menganggap anak kandung
97 BAB. 97 Memberikan kesempatan
98 BAB. 98 Aska minta maaf
99 BAB. 99 Melihat Anisa
100 BAB. 100 Morgan ingin tau
101 BAB. 101 Aska menemani Anisa
102 BAB. 102 Aska ingin menikahi Anisa
103 BAB. 103 Kinanti Hamil
104 BAB. 104 Allan Marah
105 BAB. 105 Beli gaun pengantin
Episodes

Updated 105 Episodes

1
BAB. 1 Batal Nikah
2
BAB. 2 Meminta Restu
3
BAB. 3 Menikah
4
BAB. 4 Nasehat Dari Kinar
5
BAB. 5 Masa lalu Ali dan Kinanti
6
BAB. 6 Meminta Berpisah
7
BAB.7 Pindah Apartement
8
BAB. 8 Kemarahan Kinanti
9
BAB. 9 Kemarahan Ali
10
BAB. 10 pujian dari Kinanti
11
BAB. 11 Hinaan
12
BAB. 12 Ali datang
13
BAB. 13 Jalur Damai
14
BAB. 14 2 Asisten rumah tangga
15
BAB. 15 Gaun Muslimah
16
BAB. 16 Bersikap Kanak-kanakan
17
BAB. 17 Menolak lamaran
18
BAB. 18 Pertanyaan dari Ning Alisah
19
BAB. 19 Gengsi
20
BAB. 20 Jamila
21
BAB. 21 Aska
22
BAB. 22 Mall
23
BAB. 23 Permintaan Kinanti
24
BAB. 24 berkunjung
25
BAB. 25 Barang sampah
26
BAB. 26 Syuting
27
BAB. 27 Di Bully
28
BAB. 28 Ciuman
29
BAB. 29 Kinanti Menyesal
30
BAB. 30 Komentar Netizen
31
BAB. 31 Ali VS Aska
32
BAB. 32 Aska datang ke apartemen
33
BAB. 33 Alfero Isabel
34
BAB. 34 Kemarahan Kenan
35
BAB. 35 Membuka Identitas
36
BAB. 36 Berandai-andai
37
BAB. 37 Ali Kecewa
38
BAB. 38 Ali Marah
39
BAB. 39 Tangisan Kinanti
40
BAB. 40 Saling minta maaf
41
BAB. 41 Saling mengungkapkan
42
BAB. 42 Bertanya
43
BAB. 43 Making Love
44
BAB. 44 Kinanti Sangat Bersyukur
45
BAB. 45 Berkunjung Kerumah Kakek
46
BAB. 46 Wanita bercadar
47
BAB. 47 Menceritakan Masa lalu Ali
48
BAB. 48 Obrolan
49
BAB. 49 Ancaman untuk istri
50
BAB. 50 Lusi VS Kinanti
51
BAB. 51 Bi Yanti Mengenali Aroma Parfum
52
BAB. 52 Kenan Datang Ke Apartement
53
BAB. 53 Gadis Sepesial
54
BAB. 54 Ali Kecilnya
55
BAB. 55 Aska Kecewa
56
BAB. 56 Aska Minta Maaf
57
BAB. 57 Kelakuan Kinanti
58
BAB. 58 di sentil
59
BAB. 59 Cibiran
60
BAB. 60 Hinaan
61
BAB. 61 Cctv
62
BAB. 61 Kemarahan Ali
63
BAB. 63 Saling minta maaf tidak tulus
64
BAB. 64 Di Kantor
65
BAB. 65 Berkunjung ke rumah mertua
66
BAB. 66 Lisa
67
BAB. 67 Masak soup
68
BAB. 68 Kinanti dan Lusi
69
BAB. 69 Tersinggung
70
BAB. 70 Lisa minta maaf
71
BAB. 71 Ayunda dan Yuna
72
BAB. 72 Anisa
73
BAB. 73 Aska
74
BAB. 74 Aska pulang
75
BAB. 75 Ali kecewa
76
BAB. 76 Ali Kinanti
77
BAB. 77 Video Call
78
BAB. 78 Kebohongan Anisa
79
BAB. 79 Mall
80
BAB. 80 Makan siang
81
BAB. 81 Menemukan Pelaku
82
BAB. 82 Patan
83
BAB. 83 Keingin Kinanti
84
BAB. 84 Lisa
85
BAB. 85 konfirmasi
86
BAB. 86 Hinaan
87
BAB. 86 Polisi
88
BAB. 88 Alibi Aska
89
BAB. 89 Kenan setuju
90
BAB. 90 Datang ke pesantren
91
BAB. 91 Nasehat dari Ali
92
BAB. 92 Anisa kecelakaan
93
BAB. 93 Donor Darah
94
BAB. 94 Pernah mendonor Darah
95
BAB. 95 Pakta dari Lusi
96
BAB. 96 Menganggap anak kandung
97
BAB. 97 Memberikan kesempatan
98
BAB. 98 Aska minta maaf
99
BAB. 99 Melihat Anisa
100
BAB. 100 Morgan ingin tau
101
BAB. 101 Aska menemani Anisa
102
BAB. 102 Aska ingin menikahi Anisa
103
BAB. 103 Kinanti Hamil
104
BAB. 104 Allan Marah
105
BAB. 105 Beli gaun pengantin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!