Mereka makan bersama di meja makan, masakan Rahma cukup di sukai keluarga Elpan.
"Makanan nya enak" ucap Elpan.
"Nona Rahma yang masak tuan" ucap pelayan yang senantiasa menjaga di sana karena takutnya majikan nya itu menginginkan yang lain.
"Rahma" tanya Elpan.
"Ya tuan" ucapnya.
"Kau masak? Rahma kenapa masak banyak pembantu kan di sini jadi untuk apa kau masak" ucap Elpan.
"Ya ampun kak, biarkan saja Kakak ipar yang masak lagi pula masakan nya enak" ucap Zahra.
"Ya deh" ucap Elpan.
Setelah selesai makan Rahma dan Elpan masuk ke dalam kamar nya.
"Kak kau tak pernah cerita tentang Zahra" tanya Rahma.
"Oh ya dia adik tiri ku" ucap Elpan.
"Adik tiri" tanya Rahma.
"Ya dia adik tiri ku, dulu papah menikah lagi dengan dan punya anak Zahra" ucap Elpan.
"Lalu kemana mamah nya" tanya Rahma.
"Saat aku berusia 10 tahun papah meninggalkan karena kecelakaan dengan istri muda nya, miris saat itu Zahra di titip di nenek nya namun lama kelamaan Zahra di berikan pada mamah, ya karena tak ada yang urus" ucap Elpan.
"Waw tegar sekali hati mamah" ucap Rahma.
"Rahma apa yang harus di debat kan, lagi pula papah banyak harta dia melakukan poligami karena dia mampu" ucap Elpan.
"Kau tak akan begitu kan" tanya Rahma.
"Ya tentu saja tak akan" ucap Elpan menyentuh wajah istri nya yang sangat menggemaskan itu.
"Aku hanya takut saja, kak El aku tak sempurna bahkan aku sangat tak pantas bersanding dengan mu" ucap Rahma.
"Jangan bilang begitu Rahma aku sayang pada mu, jangan insecure Rahma kau sempurna laki laki mana yang akan menolak keturunan Mahoji" ucap Elpan.
"Kau ini bisa saja" ucap Rahma.
Malam harinya Rahma dan Elpan tidur, jujur saja sebagai seorang menantu Rahma sangat tersinggung saat mamah mertuanya nya itu mengungkit tentang cucu.
Apa lagi Rahma merasa tak enak kalau seperti ini terus.
Rahma tipikal orang yang sangat tak enak kan pada orang lain.
Jadi Rahma merasa bersalah saat mamah nya minta cucu dan dia tak bjsa memberikan nya.
"Rahma kau belum tidur" tanya Elpan.
"Belum kak" ucap Rahma.
"Ayo tidur lah bukan nya besok kau akan kuliah" ucap Elpan.
"Ya" ucap Rahma.
Pagi hari nya, Rahma sudah bersiap karena akan kuliah saat ini Rahma melihat pantulan diri nya di cermin.
Rahma memakai celana panjang dan kemeja yang membuat Rahma semakin cantik.
Dengan rambut terurai sempurna membuat Rahma semakin terlihat cantik.
Mamah Mira datang ke sana.
"Rahma" sahut mamah Mira.
"Ya mah" tanya Rahma.
"Minum ini" ucap Mira memberikan ramuan lagi pada Rahma.
"Tapi mah apa tak bisa nanti saja" tanya Rahma.
"Kau ini membantah saja" ucap Mira marah pada Rahma.
"Ya mah aku akan minum sekarang" ucap Rahma.
Rahma meminum ramuan itu sampai habis walau pun tak enak dan sangat pahit Rahma tetap memaksakan meminum nya karena takut mamah mertua nya itu marah.
"Baik lah, mau kemana kau sekarang" tanya Rahma.
"Aku akan kuliah mah" ucap Rahma.
"Ingat jangan pulang sore, kalau pulang sore awas kau" ucap Mira mengancam.
"Ya mah" ucap Rahma.
Rahma menganggap marah nya mamah mertua nya itu adalah bukti kasih sayang nya pada Rahma.
Karena dahulu Rahma pernah punya ibu tiri yang selalu marah pada Rahma bahkan untuk kesalahan Rahma sekecil apa pun dia pasti marah.
Rahma seolah acuh dan menganggap mamah Tirinya itu hanya bercanda padanya.
Sehingga lama kelamaan papah nya Rahma menceraikan nya karena kasihan pada Rahma yang selalu kena marah.
Rahma berjalan ke arah ruang tamu di sana sudah ada Elpan yang tengah mengobrol dengan Zahra.
"Sudah siap" tanya Elpan.
"Sudah kak ayo" ucap Rahma.
"Oh ya kak mana uang jajan ku" tanya Zahra menyodorkan tangan nya pada Elpan.
Elpan mengambil uang dalam saku celana nya, terlihat oleh Rahma kalau Elpan memberikan beberapa lembar uang pada Zahra.
Rahma tak mempermasalahkan itu karena wajar saja kalau Elpan memberikan uang pada adiknya.
"Terima kasih kak" ucap Zahra.
"Buat mamah" tanya Mira dari jarak jauh.
"Ini mah" ucap Elpan mengambil beberapa lembar uang dari sakunya untuk mamahnya.
Rahma heran kenapa Elpan mematok uang untuk mamah nya itu.
Mira mengambil nya.
"Loh kok cuman segini" ucap Mira.
"Mah jangan boros boros lagi pula apa yang akan mamah beli" ucap Elpan.
"Mamah akan beli baju" ucapnya.
"Baju mamah banyak jadi buat apa lagi" ucap Elpan.
"CK kau ini terserah lah" ucap Mira kesal.
"Aku berangkat mah" ucap Elpan.
Rahma mendekat pada mamah mertuanya itu karena akan berpamitan akan ke kampus.
Elpan sudah jalan lebih dahulu ke luar.
"Rahma berapa uang yang El berikan pada mu" tanya Mira.
"Kak El gak memberi uang pada ku" ucap Rahma.
"Masa sih gak beri uang" tanya Zahra.
"Beneran" ucap Rahma.
"Lihat dompet mu" ucap Mira.
Rahma memperlihatkan dompet nya yang berada di tas mahal nya itu.
Mira membuka nya dan benar saja tak ada uang di sana hanya ada kartu tanda penduduk dan kartu debit yang tertanda tanda tangan nama papahnya Rahma.
"Gak ada uang" ucap Mira yang di balas gelengan kepala oleh Rahma.
"Baik lah kau pergi saja, tapi ingat kalau El beri uang pada mu maka beri mamah sebagian" ucapnya.
"Ya mah" ucap Rahma yang langsung pergi dari sana menuju mobil.
"Ada apa Rah lama sekali" tanya Elpan.
"Gak ada apa apa hanya saja mamah ngajak bicara tadi" ucap Rahma.
"Oh baik lah ayo berangkat" ucap Elpan.
"Ya kak ayo" ucap Rahma.
Elpan mengambil uang yang ada di saku celana nya.
"Ini uang buat kamu jajan" ucap Elpan menyodorkan Beberapa lembar uang berwarna merah.
"Jangan kak aku masih ada uang dari papah" ucap Rahma.
"Yang itu simpan saja dan pakai yang ini" ucap Elpan.
"Ya baik lah" ucap Rahma yang langsung mengambil uang itu dan menyimpan nya di saku celana nya.
"Terima kasih kak El" ucap Rahma.
"Ya sama sama" ucap Elpan.
Entah kenapa sebutkan kak El sudah mendarah daging di mulut Rahma karena ingin sekali Rahma membiasakan dengan menyebut mas Atau yang lain tapi tak bisa selalu saja kata kak yang keluar dari mulut Rahma.
"Nanti siang akan aku jemput" ucap Elpan.
"Oh ya kak apa perlu kita ikut promil" tanya Rahma.
"Promil itu apa" tanya Elpan.
"Program hamil" ucap Rahma.
"CK Rahma jangan dengar kan mamah biarkan saja mamah dia memang begitu orangnya" ucap Elpan.
"Ya kak, kita coba saja apa salah nya" ucap Rahma.
"Baik lah terserah kamu saja" ucap Elpan.
Mereka sampai di kampus.
"Aku masuk sekarang hati hati di jalan kak" ucap Rahma yang langsung menyalami tangan Elpan.
"Ya sayang" ucap Elpan.
Rahma menatap kepergian suaminya itu, sekarang Rahma sangat bingung apa lagi sekarang dia akan berniat KB dan bahkan Rahma juga sudah daftar kan KB.
Untung saja Rahma di suruh Dokter untuk menunggu Minggu depan jadi Rahma belum memasang nya kalau saja sudah mungkin Rahma akan menyesal karena keinginan menunda anak bukan lah keinginan mamah Elpan juga.
"Ada apa Rah" tanya Julia yang baru saja datang ke sana.
"Hey Jul, tunggu ke mana Raya" tanya Rahma.
"Raya tak ada dia ke kampung karena katanya kak Zia akan menikah" ucap Julia.
"Oh" ucap Rahma.
"Baik lah ayo masuk ke kelas" ucap Julia.
"Ayo" ucap Rahma.
Saat ini Rahma bertemu dengan Kevin, entah kenapa semenjak Rahma menikah Kevin jadi berubah pada Rahma sekarang Kevin jadi lebih sedikit menghindar dari Rahma.
"Hey Vin" sahut Rahma karena sudah terbiasa menyapa jadi Rahma menyapa duluan.
"Ya" sahut Kevin ketus.
"Kenapa dia" tanya Julia.
"Entah" ucap Rahma.
Mereka semua masuk ke dalam kelas bersama karena sekarang Dosen sudah datang ke sana.
"Jul, di mana Raya" tanya Fikri kakak nya Raya.
"Kan ke kampung" sahut Julia.
"Siapa" tanya Rahma.
"Fikri" ucap Julia.
Biasa nya Kevin akan duduk bersama dengan Rahma tapi sekarang Kevin malah duduk bersama dengan Julia.
Bagi Rahma tak masalah cuman aneh saja melihat perubahan orang lain secara tiba tiba.
Pelajaran di mulai sekarang dosen tengah mengajar kan masalah kandungan, hal itu membuat Rahma sedikit tertarik untuk mendengarkan nya secara detail.
Bahkan Dosen juga sampai menggambarkan cara nya sper ma masuk ke dalam dan sampai ke sel telur.
Sebenarnya ini pelajaran jaman SMP cuman dosen hanya ingin mengulang saja takutnya mahasiswa atau mahasiswi yang lain lupa.
"Ada yang akan di tanyakan" ucap Dosen.
"Bu kenapa seseorang tak hamil hamil" tanya Rahma.
Semua orang menatap pada Rahma apa lagi pertanyaan Rahma cukup mencolok.
"Kenapa tak hamil, mungkin karena sel telur nya tak mendapat sper ma atau bisa saja sel telur nya tak subur atau bisa juga Sper ma nya tak subur, ada banyak masalah nya cuman kalau mau lebih jelas konsultasi saja dengan dokter" ucap Dosen itu yang paham kalau Rahma baru saja menikah.
"Oh baik lah" ucap Rahma.
"Ada apa Rah apa kau mau punya anak" tanya teman nya yang lain.
"Hah gak" ucap Rahma.
Saat itu Rahma menjadi sasaran empuk teman teman nya untuk meledek nya.
Tapi Rahma bisa melihat wajah Kevin yang tak senang kalau Rahma bertanya begitu.
"Kenapa dia" gumam Rahma.
Jam istirahat Rahma langsung menuju ke kantin bersama dengan Julia karena tadi pagi Rahma belum sarapan dengan benar jadi Rahma akan pesan nasi goreng di kantin.
"Kau tadi lihat wajah Kevin dia seperti nya marah" ucap Rahma.
"Masa sih" tanya Julia.
"Ya bahkan saat aku menyapa pun dia hanya jawab singkat tak seperti biasa nya" ucap Rahma.
"Kita lihat saja kalau Kevin tak ada apa apa dia akan kemari dan Makan bersama kita seperti biasa tapi kalau dia tak makan di sini berarti dia marah" ucap Julia.
"Ya Kita lihat saja" ucap Rahma.
Kevin datang ke sana dengan membawa kotak makan siang yang dia bawa dari rumahnya.
Dan benar saja dia terlihat mendekat pada Fikri dan Dendi tanpa mendekat dulu pada meja yang di duduki Rahma.
Padahal kalau pun tak makan bersama Kevin selalu menawarkan makanan nya pada Rahma, Raya dan Julia.
Walau pun mereka selalu menolak nya.
"Kau benar" ucap Julia.
"Ya aku memang benar, Kevin seperti nya marah, apa karena aku tak undang dia ya" ucap Rahma.
"Ya itu bisa jadi" ucap Kevin.
"Tapi aku beri tau dia langsung kok, dia nya saja yang tak datang" ucap Rahma.
"lalu kenapa Kevin" tanya Julia.
"Entah" ucap Rahma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
🍷⃞⃟Rere꧁༺𝓡𝓮𝓰𝓲𝓷𝓪༻꧂
semangat kak.. baca juga karyaku Me and My Secret Crush☺
2023-03-06
0