"Waktu salat Isya pun datang, saatnya Emir dan adik-adiknya melaksanakan shalat berjamaah. Setelah beberapa menit kemudian, Emir dan adik-adiknya selesai melaksanakan salat Isya dengan khusyuk.
"Iya, Kak... Gimana, Kak?" tanya Chika kepada Emir dengan rasa penasaran yang jelas terlihat di wajahnya.
"Kakak diterima kerja, Kak?" tanya Pinkan kepada Emir dengan wajah yang penuh harap.
"Iya, benar!" jawab Emir dengan senyum lebar dan mata yang berbinar kepada adik-adiknya.
"Alhamdulillah..." jawab adik-adik Emir serempak dengan suara yang penuh bahagia,
kemudian mereka memeluk Emir dengan erat.
"Eetttt... tunggu dulu,
ada yang mau Kakak tanyain nih sama kalian..." ujar Emir dengan senyum misterius.
"Iya, Kak... kita jadi penasaran juga nih!" tanya Chika dengan senyum penasaran, Chika dan Pinkan juga mengangguk serempak.
"Begini, Kakak diterima kerja di tempat Bude Najwa, namanya Bude Iin... Dia punya laundry yang sangat terkenal di kota ini, dan kebetulan dia lagi butuh karyawan baru,
pas banget waktunya, makanya Kakak diterima kerja di sana!" ucap Emir kepada adik-adiknya dengan senyum lebar dan mata yang berbinar.
"Dan yang paling bagusnya, Dek... Pakaian laundry serta alat-alatnya seperti sabun, spray, dan kain-kainnya, bisa Kakak bawa pulang untuk dikerjakan di rumah!"
ucap Emir sambil menjelaskan kepada adik-adiknya dengan senyum lebar.
"Besok, sehabis pulang kuliah, rencananya Kakak mau memasukkan lamaran kerja di pabrik gula, yang tidak jauh dari kampus Kakak." ujar Emir kepada adik-adiknya.
"Apa pendapat kalian tentang rencana Kakak ini?" tanya Emir kepada adik-adiknya dengan mata yang berbinar penasaran.
"Kalau menurut Chika sih, Kak...
Bagus dua-duanya, dan kita bisa kerja sama!"
jawab Chika kepada Emir dengan senyum lebar.
"Kerja sama maksudnya gimana sih, Chik?"
tanya Emir kepada Chika dengan mata yang berbinar penasaran.
"Begini, Kak... Maksud kak Chika, jika Kakak diterima kerja di pabrik gula, dan Kakak sibuk,
Nah, Pinkan dan kak Chika akan bantuin kerja laundry Kakak di rumah." ucap Pinkan kepada Emir dengan semangat menjelaskannya
"Iya, Dek... Kakak setuju. Jadi, kita sehabis pulang sekolah akan bantuin Kakak Emir untuk mengerjakan pekerjaan laundry-nya,
dan pekerjaan rumah, supaya Kakak Emir tidak terlalu kelelahan, tenang aja, Kak, kita selalu ada buat membantu Kakak." ucapkan menjawab perkataan dari Pinkan
"Pokoknya, Kakak nggak usah khawatir, setelah Kakak pulang kuliah, Kakak lanjut tuh pergi kerja ke laundry Bude Iin, sehabis pulang dari kerja, waktunya istirahat dan nggak mikirin kerjaan yang lainnya.
Oke, Kakakku sayang!" jawab Pinkan sambil menyemangati Emir
"Terima kasih banyak atas dukungannya, ya Dek... Dan terima kasih juga atas kerjasamanya, Kakak beruntung punya adik-adik seperti kalian. Kakak sayang sama kalian berdua." Emir memeluk adik-adiknya dengan erat, air mata bahagia mengalir di wajahnya.
"Sama-sama, Kakak."jawab Chika dan Pinkan serempak.
"Ya udah, sekarang kan hari sudah malam nih... Waktunya kalian istirahat, ingat, jangan sampai bangun kesiangan, dan jangan sampai telat sekolah, Kakak tidak mau kalian kelelahan karena kurang tidur!"
ujar Emir sambil memperingati adik-adiknya dengan senyum hangat dan mata yang penuh kasih sayang.
"Siap, Kakak... Kakak istirahat juga ya,
semoga malam ini Kakak bisa tidur nyenyak"
ujar Chika kepada Emir dengan senyum manis.
"Oke, selamat malam adik-adikku sayang...
Kakak mencintai kalian!"
jawab Emir kepada adik-adiknya dengan pelukan hangat dan ciuman di dahi mereka.
"Ayam sudah mulai berkokok, waktu sudah menunjukkan pukul 04:45 WIB, dan Adzan Subuh sudah mulai berkumandang dengan merdu...Seperti biasanya, Emir dan adik-adiknya, Chika, dan Pinkan,
melaksanakan salat Subuh berjamaah dengan khusyuk dan penuh kekhusyukan.
Setelah beberapa menit salat Subuh dilaksanakan dengan sempurna, mereka lanjut dengan berdoa yang dipimpin oleh Emir.
"Ya Allah, Engkaulah yang Maha Mendengar doa, Engkaulah yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang...Terima kasih atas bantuan dan rahmat yang telah Kau berikan kepada hamba dan keluarga hamba selama ini, Ya Allah...Terima kasih banyak yang tak terhingga, dan yang tak bisa terbilang,
Engkau telah memberikan kemudahan kepada hamba, untuk mendapatkan pekerjaan tetap, Ya Allah...Hamba mohon kepada-Mu, Ya Allah, sukseskanlah hamba di dalam bekerja,
dan sukseskanlah hamba di dalam berbisnis, Ya Allah...Hamba mohon izin dan Ridho dari-Mu, Ya Allah, agar hamba selalu berada di jalan yang benar dan diridhoi-Mu.
Amin, Ya Allah, dengarkanlah doa hamba ini..."
Adik-adik Emir, Chika, dan Pinkan, mengamininya dengan suara yang serempak dan mata yang tertutup, penuh harap dan kekhusyukan.
"Ya Allah Yang Maha Pemurah dan lagi Maha Penyayang...Lindungilah kami dari kejahatan dunia yang menyesatkan, dan dekatkanlah kami dari kebaikan dunia dan akhirat,
di jalan-Mu yang lurus dan diridhoi-Mu, Ya Allah...Jadikanlah kami hamba-Hamba yang taat dan patuh, yang selalu mengingat-Mu dan beribadah kepada-Mu, hingga kami mencapai kebahagiaan abadi di surga-Mu, Ya Allah...Amin, Ya Allah, dengarkanlah doa kami ini..." Emir dan Pinkan mengamininya dengan suara yang serempak.
"Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosa kedua orang tua hamba...Dan tempatkanlah mereka di syurgamu yang penuh kenikmatan, Ya Allah...Lapangkanlah kuburnya, Ya Allah,
dan jauhkanlah mereka dari azab kubur yang mengerikan...Terimalah semua amal baik mereka, dan gantikanlah kesedihan mereka dengan kebahagiaan abadi, Ya Allah...
Amin, Ya Allah, dengarkanlah doa hamba ini..."
Emir, Chika, dan Pinkan mengamininya dengan suara yang serempak, mata mereka berbinar air mata sedih namun penuh harap,
kemudian mereka semua memeluk satu sama lain dengan erat.
Setelah selesai melaksanakan ibadah salat Subuh, Emir dan adik-adiknya, Chika, dan Pinkan, bersiap-siap untuk pergi ke kampus dan sekolah. Seperti biasanya, mereka tidak lupa sarapan pagi bersama di ruang makan yang hangat dan nyaman.
Setelah Emir dan adik-adiknya selesai sarapan pagi, 20 menit kemudian, Emir sudah sampai di kampus dan bertemu dengan Najwa di depan gedung fakultas. Tiba-tiba, Qhira menguping pembicaraan Emir dan Najwa.
"Hai, Mir" sapa Najwa sambil mendekati Emir
"Hai, Besti" jawab Emir kepada Najwa
"Gimana, Besti? Lo siap nanti kan bekerja di laundry Bude Iin?" tanya Najwa kepada Emir.
"Siap kok, Besti." jawab Emir kepada Najwa.
"Naah, gitu dong harus semangat!" ujar Najwa menyemangati Emir.
"Oh ya, nanti jadi kan gue temenin lo masukin lamaran kerja ke pabrik gula, mana tahu lo diterima?" tanya Najwa kepada Emir.
"Ya, jadilah bestie, nih surat-suratnya udah gue siapin." ujar Emir kepada Najwa dengan penuh semangat.
"Oke, semangat Besti." ujar Najwa kepada Emir.
"Oh, harus dong bestiku." ujar Emir kepada Najwa.
Qhira menghampiri Emir dan Najwa dengan langkah yang cepat dan mata yang menyala,
lalu dia berhenti tepat di depan mereka dan berkata dengan suara yang bernada provokatif.
"Alah!!! Pekerjaan jadi babu aja bangga lo!!!
Tapi nggak apa-apa sih, memang cocok kok sama wajah lo yang pas-pasan, dan kampungan kayak gini!!! Dan pantas juga karena lo kan miskin, hahaha..." Qhira menghujat Emir
Najwa melangkah maju dengan mata yang menyala, suara nya tegas dan berani.
"Hai, nenek lampir, Good morning!!!
Kalau gue lihat-lihat lo bangga banget ya jadi iblis di mana-mana, dan merajalela di mana-mana, duh, duh!!! Gue kasihan banget sama lo, Qhira, nggak sadar apa kalau lo jauh lebih terhina dari iblis!!!" jawab Najwa kepada Qhira dengan penuh amarah
"Diam lo!!!" teriak Qhira kepada Najwa.
"Gue nggak bakalan diam, mau apa lo!!!"
jawab Najwa kepada Qhira sambil berteriak.
"Udah, besti, nggak usah dihiraukan, yuk kita ke ruangan saja." ujar Emir kepada Najwa sambil menenangkan Najwa.
"Minggir lo, Qhira!!! Gue nggak mau berdebat sama lo pagi-pagi ini." jawab Emir kepada Qhira dengan tegas.
"Bilang aja lo takut sama gue, Mir!!!" ucap Qhira kepada Emir.
"Gue nggak takut sama lo, Qhira, setidaknya otak lo yang goblok itu bisa berpikir untuk tidak mencari keributan di pagi hari!!!
Paham lo?" jawab Emir kepada Qhira dengan tatapan yang tajam.
Setelah istirahat satu jam, perkuliahan dilanjutkan lagi dengan suasana yang lebih santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Khasma1515
pedas kata2 emir tapi Qhira emang pantas mendapatkannya
2023-08-29
0
Cinta Syeril
sampe disini ceritanya bagus
2023-08-28
0
Yogi syahputra
wawww najwa ngamuk bela sahabatnya
2023-08-01
0