BAB 5 : Reuni Kak Alex

Kutatap bayanganku didepan cermin hari ini aku sudah siap untuk pergi. Pergi bersama Kak Alex ke acara reuni itu. Sebenarnya aku merasa tidak enak untuk ke acara itu tapi karena Kak Alex yang minta aku putuskan untuk pergi .

Soalnya aku merasa kasihan padanya masak harus pergi sendiri. Lagian Cuma acara reuni biarpun aku nggak kenal temen-temen Kak Alex yang penting disana ada makanan. Disana pasti banyak makanan aku bisa makan sepuasnya.

“ Nayla ayo nanti telat.” Kata Kak Alex.

“ Iya kak bentar.” Kataku kurapikan sedikit rambutku dan segera keluar.

“ Ayo kak.” Kataku.

Kak Alex hanya diam menatapku “ Kenapa kak?” tanyaku.

“ Kamu cantik banget dek.” katanya.

“ Iya dong Nayla.” Kataku.

Dia tertawa “ Udah ayo berangkat.” Ajaknya.

Kami berjalan menuruni tangga kulihat bunda sedang duduk nonton TV diruang tengah .

“ Bun, kita berangkat dulu ya.” Pamitnya.

“ Iya hati-hati.” Katanya.

“ Assalamualaikum.” Kataku dan Kak Alex.

“ Walaikumsalam.” Jawab bunda.

Kami berjalan keluar tak lupa kututup kembali pintunya. Kami langsung masuk kedalam mobil. Beberapa saat kemudian mobil Kak Alex meninggalkan rumah.

Jalanan hari ini lumayan ramai karena hari ini hari Sabtu. Itu artinya hari ini adalah malam Minggu biasanya ini adalah hari buat para pasangan untuk pergi keluar. Kalo buat para jomblo kayak aku palingan juga dirumah nonton Drakor atau ngelakuin hal lain.

Tapi untuk hari ini berbeda aku tidak dirumah karena aku menemani Kak Alex ke acara reuni tersebut. Setelah setengah jam perjalanan akhirnya kami sampai didepan sebuah gedung.

Setelah Kak Alex memarkirkan mobilnya kami segera turun dan masuk kedalam. Tapi langkah kami terhenti karena seseorang memanggil Kak Alex .

“ Alex.” Panggil orang tersebut.

Kak Alex menoleh “ Bella.” Katanya.

Aku hanya bisa memandangi mereka berdua.

“ Oh iya Sasha mana kok nggak dateng?” tanyanya.

“ Dia lagi ada kerjaan jadi nggak bisa dateng.” Jelasnya.

“ Oh.” Katanya sambil melihat kearahku aku tersenyum.

“ Ini Nayla adik aku.” Kata Kak Alex memperkenalkan aku pada temanya.

Sepertinya dia tahu kalo temannya itu melihat kearahku.

“ Oh Yaudah ayo masuk.” Ajaknya.

“ Iya, kamu duluan aja Bel.” Katanya.

“ Oke aku masuk duluan.” Katanya.

Kak Bella masuk kedalam sedangkan kami masih didepan pintu masuk. Aku lihat Kak Alex yang celingak celinguk seperti mencari seseorang.

“ Kak ayo masuk kakak lagi nunggu siapa sih?” tanyaku.

“ Bentar Nay kakak lagi nunggu temen kakak. Kok nggak kelihatan ya?” Katanya.

“ Mungkin dia udah didalam kali kak.” Kataku.

“ Iya mungkin Yaudah kita masuk yuk.” Ajaknya menggandeng tanganku.

Kami berjalan masuk begitu masuk kedalam aku sangat terkejut. Ternyata didalam sudah ramai sekali dan itu membuat aku jadi gugup. Gimana nggak gugup orang aku nggak kenal mereka semua yang aku kenal cuma Kak Alex.

“ Ayo Nay.” Katanya menggandeng tanganku.

Kami berjalan menuju sebuah meja untuk mengambil minuman. Kak Alex memberikan segelas sirup untukku. Dia juga mengambil segelas untuknya dia terus mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan seperti mencari seseorang.

“ Lagi cari siapa sih kak?” tanyaku.

“ Lagi cari temen kakak. Apa mereka belum datang?” tanyanya.

Aku hanya dia menikmati minumanku. Tiba-tiba seseorang memanggil Kak Alex.

“ Alex.” Panggil orang tersebut.

Kak Alex langsung menoleh kearah suara tersebut dan melambaikan tangannya. Kulihat seorang laki-laki melambaikan tangan kepada Kak Alex sedangkan dua diantaranya tersenyum kearah kami.

Kak Alex langsung menarik tanganku berjalan kearah laki-laki itu.

“ Hai.” Sapa Kak Alex .

“ Hai.” Sapa ketiga laki-laki itu.

“ Kalian kemana aja sih gue cariin juga.” Katanya.

“ Kenapa Lo kangen ya sama gue.” Kata seorang temanya.

“ Najis.” Kata Kak Alex tertawa yang lain juga tertawa.

“ Lo dateng sama siapa Lex? Kenalin ke gue dong.” Kata Kak Bobby.

“ Ini adik gue namanya Nayla.” Katanya memperkenalkan aku.

“ Lo punya adek Lex? Kok gue nggak pernah tahu sih?” tanyanya.

“ Soalnya dia dulu ikut bokap gue terus waktu bokap nggak ada dia baru ikut sama Bunda.” Jelasnya.

“ Cantik juga adek Lo Lex.” Kata Kak Bobby memandang kearahku.

“ Ngapain Lo lihat-lihat awas aja sampai Lo godain adek gue.” Katanya.

“ Ya ampun Lex galak amat sih Lo orang gue cuma mau kenalan doang kok.” Katanya.

“ Kenalin Bobby.” Katanya mengulurkan tangan.

Aku menyambut uluran tangannya “ Nayla.” Kataku.

Hingga beberapa saat dia tak melepaskan tanganku. Kak Alex yang melihat itu langsung menyingkirkan tangannya.

“ Nggak usah lama-lama salamannya.” Katanya.

“ Kalo ini Nay namanya Kak Juna, Kalo ini Kak Rio.” Kata Kak Alex memperkenalkan temannya aku tersenyum pada mereka.

“ Terus seharusnya masih ada satu lagi namanya Kak Alam. Tapi kemana ya dia kok nggak ada?” Katanya.

“ Dia lagi ke toilet.” Kata Kak Juna.

“ Kita itu dulu sahabatan waktu masih kuliah.” Jelasnya aku hanya menganggukkan kepala.

Kak Alex asik mengobrol dengan mereka sedangkan aku hanya bisa melihat-lihat sekitarku. Sambil terkadang tersenyum saat teman-teman Kak Alex sedang bercanda.

Tiba-tiba teman Kak Alex berteriak memanggil seseorang. Kami semua langsung mengalihkan pandangan kearah orang tersebut. Betapa terkejutnya aku saat melihat orang tersebut.

Ternyata Kak Alam yang mereka bicarakan adalah Dokter Alam. Yah Dokter Alam dosenku aku lihat dia berjalan kearah kami. Aku langsung mengalihkan wajahku dan bersembunyi dibelakang Kak Alex.

Kulirik sedikit kearahnya jaraknya semakin dekat dengan kami . Dan tidak ada satu menit dia sudah berdiri disebelah Kak Bobby.

“ Lama banget sih Lam Lo ngapain aja di toilet?” Tanya Kak Juna.

“ Sorry.” Jawab Dokter Alam.

“ Iya lama banget sih Lo.” Kata Kak Bobby.

“ Iya sorry, Gue kan udah minta maaf.” Katanya.

“ Udah nggak usah dibahas lagi.” Kata Kak Rio.

“ Iya udah.” Kata Kak Alex.

“ Udah lama Lex ?” tanya Dokter Alam.

“ Yah lumayan.” Jawab Kak Alex .

Aku terus mengintip Dokter Alam dari balik tubuh Kak Alex.

“ Kak kita pulang yuk!” Bisikku padanya.

“ Kok pulang kita kan baru sampai lagian kakak juga masih pingin ngobrol banyak sama temen-temen kakak.” Katanya.

“ Iya, nggak usah buru-buru pulang disini aja dulu.” Kata Kak Juna.

Mereka semua melihat kearahku termasuk Dokter Alam. Aku tundukkan kepalaku agar tak kelihatan.

“ Kita pulang nanti aja ya dek?” kata Kak Alex.

“ Dek?” tanya Dokter Alam.

“ Iya ini adek gue.” Katanya menggenggam tanganku.

“ Ternyata Lo punya adek Lex?” Tanya Dokter Alam.

“ Iya, kenalin namanya Nayla.” Kata Kak Alex menarik tanganku berdiri disampingnya.

Aku masih menundukkan kepala. Dokter Alam terus menatapku seakan dia mengenaliku.

“ Nayla.” Kata Dokter Alam.

“ Iya, Dok.” Kataku.

“ Jadi Lo adiknya Alex?” tanyanya seraya tersenyum.

Aku mengangguk sedangkan yang lain menatap kami dengan pandangan bingung.

“ Kalian udah saling kenal?” tanya Kak Alex.

Dokter Alam tersenyum “ Kamu kenal Kak Alam, Nay?” tanya Kak Alex padaku.

Aku mengangguk “ Kok bisa?” tanya kak Juna .

“ Jadi Nayla itu mahasiswa aku.” Kata Dokter Alam.

“ Oooo.” Jawab Kak Juna.

Aku bingung harus bagaimana “ Kak aku ke toilet bentar ya?” kataku.

“ Iya jangan lama-lama Nay.” Katanya.

“ Iya.” Jawabku .

Aku berjalan meninggalkan mereka sambil sesekali mengutuk diriku sendiri. Kenapa aku bisa sampai ketahuan kan aku malu. Begitu sampai didepan toilet aku langsung masuk.

Aku berdiam diri didalam toilet sebenernya aku ke toilet Cuma untuk alasan saja. Sudah sekitar 10 menit aku didalam toilet. Tiba-tiba ponselku berbunyi ternyata Kak Alex.

“ Halo Kak.” Kataku.

“ Kamu lama banget sih dek?” tanyanya.

“ Iya bentar lagi aku kesana.” Kataku.

Kutarik nafasku sebentar agar lebih tenang dan langsung keluar dari toilet. Aku berjalan mendekat kearah Kak Alex dan yang lain.

Sepertinya mereka sedang asik mengobrol terlihat dari wajah mereka yang sedang tersenyum bahkan Dokter Alam yang sepertinya jarang tersenyum dia ikut tersenyum.

Aku berdiri disamping Kak Alex “ Kak.” Panggilku.

Kak Alex menoleh “ Kita duduk disana yuk!” ajaknya.

“ Ayo.” Jawab Kak Juna.

Kak Juna berjalan didepan Kak Alex menggandeng tanganku menuju tempat duduk. Dokter Alam dan yang lain mengikuti dari belakang.

Aku langsung duduk didekat Kak Alex dan Dokter Alam duduk di sebelahku. Kenapa juga dia duduk di sebelahku kan aku jadi nggak nyaman.

“ Lam, Nayla kalo dikampus gimana?” tanya Kak Alex.

Dokter Alam melirik kearahku “ Dia baik kok cuma dia pernah nggak sengaja....”

Aku langsung menutup mulutnya aku takut kalo dia bilang Kak Alex kalo aku pernah nabrak mobilnya . Yah waktu kemarin kan aku nggak bilang sama Kak Alex siapa orang yang aku tabrak.

Aku langsung berdiri dengan tangan masih menutup mulut Dokter Alam dan menariknya menjauh dari tempat duduk. Aku bisa melihat Kak Alex dan yang lain sedang menatapku bingung.

Setelah dirasa sudah cukup jauh dari tempat duduk kulepaskan tanganku.

“ Maaf dok.” Kataku.

“ Iya nggak papa.” Katanya.

“ Kamu mau ngomong apa?” tanyanya.

“ Itu dok, tolong jangan bilang Kak Alex kalo saya nabrak mobil Dokter soalnya Kak Alex nggak tahu kalo mobil yang saya tabrak itu mobil Dokter .” kataku.

Dokter Alam hanya diam “ Saya mohon dok.” Kataku memohon.

“ Gimana ya?” katanya.

“ Kalo nggak besok saya traktir makan deh dok, asal dokter nggak bilang sama Kak Alex.” Kataku.

Dia diam sejenak lalu mengangguk “ Iya.” Katanya.

“ Beneran dok?” tanyaku memastikan.

“ Iya, ayo balik nanti mereka nyariin.” Katanya.

Aku mengangguk dan langsung berjalan menuju tempat duduk. Aku langsung duduk disebelah Kak Alex begitu juga Dokter Alam.

“ Kalian tadi ngomongin apaan sih sampai harus pergi gitu?” Tanya Kak Bobby.

“ Nggak ngomongin apa-apa kok kak.” Jawabku.

“ Beneran Lam?” Tanyanya pada Dokter Alam.

Dia melirik kearahku “ Iya.” Katanya.

Kak Bobby masih menatap kami berdua seakan tidak percaya dengan omongan kami. Tapi aku bersikap cuek agar tidak ditanya lagi.

Beberapa jam kemudian acara akhirnya selesai juga. Kami berjalan keluar gedung bersama dan langsung menuju tempat parkir.

“ Dek kamu pulang sendiri ya bawa mobil kakak.” Katanya.

“ Kakak mau kemana?” tanyaku.

“ Kakak mau ke rumah Kak Rio dulu sebentar.” Katanya.

“ Oke.” Kataku.

“ Lo ikut kan Lam?” tanya Kak Rio.

“ Nggak gue besok ada kelas pagi.” Katanya.

“ Oh iya maaf pak dosen saya lupa.” Kata Kak Rio.

Semua langsung tertawa mendengar ucapan Kak Rio.

“ Yaudah kita duluan ya.” Pamit Kak Juna.

“ Kamu hati-hati nyetirnya dek.” Kata Kak Alex .

“ Iya kak tenang aja.” Kataku.

Mereka semua pergi meninggalkan tempat parkir. Sekarang tinggal aku dan Dokter Alam yang masih berdiri ditempat parkir.

“ Saya duluan Nay.” Pamitnya .

“ Iya dok.” Kataku.

Dokter Alam berjalan menuju mobilnya dan aku segera masuk kedalam mobil Kak Alex. Aku coba menstater mobilnya tapi ditidak menyala. Aku coba menstater sekali tapi masih tidak mau menyala.

Aku bingung setengah mati gimana caranya aku pulang kalo mobilnya mogok gini. Kuambil ponselku untuk menelepon Kak Alex tapi tidak diangkat.

“ Aduh gimana nih kok nggak diangkat sih.” Kataku.

Aku coba untuk menelepon sekali lagi tetap tidak diangkat.

“ Kak Alex lagi ngapain sih kok nggak diangkat? Ini juga mobil kenapa pake mogok segala padahal tadi berangkat nggak papa.” Kataku.

Tiba-tiba jendela mobilku ada yang mengetuk. Ternyata Dokter Alam aku segera keluar dari mobil.

“ Kamu kok belum pulang?” tanyanya.

“ Itu dok mobilnya nggak mau nyala.” Kataku.

“ Coba saya cek.” Katanya .

Mengecek mesin mobil Kak Alex “ Harus dibawa ke bengkel nih.” Katanya.

“ Bengkel ? Jam segini mana ada yang buka?” kataku bingung.

“ Yaudah gini aja mobil kamu biar disini nanti saya panggilan montir terus kamu pulang biar saya anter.” Katanya.

Aku berpikir sejenak apa aku terima aja tawaran Dokter Alam. Kalo harus naik taksi aku nggak berani udah malam soalnya.

“ Yaudah deh dok.” Kataku.

“ Saya telepon dulu.” Katanya menjauh.

Beberapa menit kemudian Dokter Alam kembali.

“ Ayo Nay.” Ajaknya.

Dia membukakan pintu untukku dan aku segera masuk. Dokter Alam juga langsung masuk beberapa saat kemudian kami sudah meninggalkan tempat parkir . Didalam mobil tidak ada pembicaraan diantara kami Dokter Alam sedang fokus untuk menyetir sedangkan aku sibuk melihat keluar jendela.

“ Makasih ya dok udah mau nganter saya pulang.” Kataku.

“ Iya sama-sama.” Katanya.

Mobil kembali hening aku mencoba memulai percakapan lagi.

“ Dokter udah lama kenal Kak Alex?” Tanyaku.

“ Yah lumayan kita temenan saat kuliah.” Jawabnya.

Aku hanya mengangguk “ Saya tadi bener-bener kaget saat tahu ternyata kamu adiknya Alex .” katanya.

Aku hanya tersenyum “ Padahal waktu jaman kuliah saya sering ke rumah kamu tapi kok nggak pernah lihat kamu?” tanyanya.

“ Soalnya dulu saya tinggal sama Ayah setelah ayah meninggal saya harus pindah tinggal sama bunda.” Kataku.

Dokter Alam hanya mengangguk lalu fokus kembali ke depan. Beberapa menit kemudian kami sampai didepan rumah. Aku segera turun dari mobilnya.

“ Sekali lagi makasih dok.” Kataku.

“ Sama-sama saya duluan Nay.” Katanya.

“ Iya dok hati-hati.” Kataku.

Setelah mobil Dokter Alam menghilang aku langsung masuk kedalam rumah.

“ Assalamualaikum.” Kataku.

“ Walaikumsalam.” Jawab Kak Alex yang sedang menonton TV.

“ Lho Kak kok udah pulang katanya ke rumah Kak Rio?” tanyaku bingung.

“ Kakak baru aja nyampai kamu sendiri dari mana kok lama banget pulangnya?” tanyanya.

“ Mobil kakak mogok.” Kataku duduk disampingnya.

“ Kok bisa?” tanyanya.

“ Mana aku tahu.” Jawabku.

“ Terus sekarang mobilnya dimana?” tanyanya.

“ Palingan sekarang udah dibengkel soalnya tadi Dokter Alam telepon montir buat benerin mobilnya.” Kataku.

“ Terus kamu pulangnya gimana?” Tanyanya.

“ Dianter Dokter Alam.” Kataku sambil makan roti didepanku.

“ Alam?” tanyanya.

“ Iya biasa aja kali kak.” Kataku.

“ Kamu ada hubungan apa sama Alam?” tanyanya.

“ Hah! Ngomong apaan sih Kak orang nggak ada hubungan apa-apa. Lagian dia itu dosen aku, Kak.” Kataku.

“ Soalnya kalian mencurigakan sih terus waktu disana kamu ngomong apaan sama Alam kok sampai pergi gitu?” tanyanya.

“ Nggak ngomong apa-apa.” Jawabku.

“ Udah jujur aja sama kakak nggak usah malu-malu kalo ada hubungan juga nggak papa kok.” Katanya.

“ Apaan sih kak aku mau ke kamar aja.” Kataku berjalan menaiki tangga.

“ Kok malah pergi sih Nay?” Teriaknya.

“ Tau ah males.” Kataku.

Aku langsung berlari ke kamar. Setelah ganti pakaian kubaringkan tubuhku diatas kasur. Kalo dipikir-pikir Dokter Alam baik juga lumayan ganteng juga lagi. Aku langsung memukul kepalaku.

“ Aduh aku kok malah mikirin Dokter Alam sih.” Kataku.

“ Tau ah pusing aku.” Kataku lagi.

Kutarik selimutku dan segera tidur soalnya besok ada kelas pagi.

Terpopuler

Comments

Anu Chan 🦓 ★SäKä★

Anu Chan 🦓 ★SäKä★

kasih masukan dikit ya.
1. tiap menulis dialog, jangan tambahkan spasi setelah tanda kutip “
2. setiap menulis dialog tag (kata, ucap, tanya, dll), gunakan huruf kecil

“ Nayla ayo nanti kita telat.” Kata Kak Alex (×)
"Nayla, ayo! Nanti kita telat," kata Kak Alex. (✓)

2020-06-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!