I LOVE YOU BECAUSE ALLAH
Drrrt... Drrrt... Drrrt...
Nayla meraih ponsel yang ada di mejanya.
“Halo,"
“Halo lo dimana?” kata Neta .
“Dirumah,” kata Nayla.
“Lo masih dirumah?” kata Neta.
“Hem," kata Nayla
“Jangan bilang loh baru bangun?" kata Neta.
“Hem,” kata Nayla.
“Lo nggak ke kampus?” kata Neta.
“Iya nanti lagian pagi ini kan kita nggak ada kelas," kata Nayla.
“Siapa bilang nggak ada kelas? tadi malam kan gue udah bilang kalo jamnya Dokter Willy dimajuin," kata Neta.
“Hah! Yang bener?” kata Naylalangsung bangun.
“Iya, makanya Lo berangkat sekarang!" kata Neta.
“Iya gue siap-siap dulu," kata Nayla
“Iya cepetan!" kata Neta.
Nayla langsung menutup sambungan teleponnya. Dengan cepat dia berlari menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia keluar kamar mandi langsung menyambar tas dimasukkan semua buku yang ada diada di meja dan segera berangkat.
Nayla berlari menuruni tangga dilihat bunda dan Kak Alex sedang sarapan dimeja makan.
“Nay, makan dulu!" kata Bunda.
“Nggak sempet Bun, Nayla udah telat.” kata Nayla menyambar sehelai roti.
“Nayla pergi dulu ya assalamualaikum," pamit Nayla langsung berlari keluar.
Diluar ojek yang Nayla pesan sudah menunggu dia langsung naik ke motor .
“Cepetan bang udah telat nih," kata Nayla.
“Iya neng," kata tukang ojek.
Motor melaju meninggalkan rumah. Dilirik jam yang ada di pergelangan tangannya sudah setengah delapan. Dilihat lampu merah yang ada dipinggir jalan kenapa lama sekali. Begitu lampu itu berwarna hijau dia langsung meminta tukang ojek itu untuk segera jalan.
“Cepetan bang saya udah telat nih," kataku .
“Iya neng sabar,” Kata tukang ojek itu melakukan motornya.
Nayla menatap jalanan dengan sesekali menatap jam tangannya dengan gelisah.
Tiba-tiba Bruk!
“Kenapa bang?” tanyaku.
“Aduh nabrak mobil neng," kata tukang ojek.
“Kok bisa sih bang?” kataku.
“Eneng sih minta saya ngebut jadi nabrak kan?” kata tukang ojek itu menyalahkan Nayla.
“Kok malah nyalahin saya sih," marah Nayla.
Kemudian muncul seorang laki-laki turun dari mobil itu . Dia melihat mobilnya yang lecet karena ditabrak oleh Abang ojek yang Nayla tumpangi .
“Aduh lecet lagi,” kata laki-laki pemilik mobil.
Nayla langsung turun mendekatinya “Maaf nggak sengaja,” Kata Nayla.
“Maaf kamu bilang lihat mobil saya lecet," kata pemilik mobil.
“Iya saya kan udah minta maaf," kata Nayla.
“Pokoknya kamu harus ganti rugi," kata pemilik mobil.
“Hah! Ganti rugi," kata Nayla.
“Iya," kata pemilik mobil.
Dilihatnya jam tangannya lagi sudah hampir jam delapan. Tiba-tiba ponselnya berbunyi layar ponselnya tertera nama Neta . dimasukkan ponselnya kedalam tas.
“Begini mas saya harus pergi sekarang kalo soal ganti rugi nanti mas bisa hubungi saya.” kataku mengambil buku dan pulpen dari dalam tas menulis nomor teleponku.
“Ini mas nomor saya.” kataku menyerahkan kertas itu.
Dia mengambil kertas itu dan Nayla langsung pergi.
“Sekali lagi maaf mas assalamualaikum,” kata Nayla langsung pergi.
“Ayo! bang jalan sekarang,” kata Nayla.pada tukang ojek yang tadi.
Abang ojek itu langsung melaju menuju kampus. Beberapa menit kemudian Nayla sampai di kampus. Dia langsung berlari menuju kelas. Didepan kelas Neta sudah menunggunya.
“Lama banget sih Nay?” kata Neta.
“Iya Sorry tadi ada masalah sedikit," kataku.
“Masalah apa?” tanya Neta.
“Ojek yang gue naiki nabrak mobil orang," kata Nayla.
“Kok bisa sih?” tanya Neta.
“Udah nanti gue ceritain. Mending kita masuk aja keburu Pak Willy dateng," kata Nayla.
“Tenang aja Dokter Willy nggak masuk kelas diundur satu jam katanya sih ada dosen yang bakal gantiin," kata Neta
“Syukur deh,” kata Nayla lega .
“Terus gimana kok Lo bisa nabrak?” tanya Neta.
“Ke kantin dulu yuk ntar gue ceritain," kataku.
“Oke," katanya.
Mereka berjalan menuju kantin sesampainya disana Nayla memesan segelas jus dan nasi goreng. Begitu pesanannya sudah datang dia langsung melahapnya.
“Jadi gimana Nay?” tanya Neta.
“Jadi ojek itu nggak sengaja nabrak mobil terus mobil itu lecet yang punya minta ganti rugi.” kata Nayla sambil makan.
“Ganti rugi?” tanya Neta.
Aku mengangguk “Terus gimana?” tanya Neta lagi.
“Yah gue kasih aja nomor telepon gue terus gue tinggal," kataku.
Dia hanya mengangguk. Nayla lanjutkan makannya setelah selesai mereka langsung masuk kedalam kelas soalnya dosen yang menggantikan Dokter Willy akan segera datang.
Nayla masuk kedalam kelas duduk dibangkunya. Beberapa menit kemudian dosen tersebut masuk.
Betapa terkejutnya Nayla saat melihatnya ternyata dosen tersebut adalah orang yang mobilnya dia tabrak tadi .
Ditutupinya wajahnya dengan buku agar dosen tersebut tidak melihatnya
“Selamat siang," katanya.
“Siang,"
“Perkenalkan nama saya Dokter Alam saya akan menggantikan Dokter Willy," katanya.
“Baik saya rasa sudah cukup perkenalannya. Buka buku kalian halaman 125," katanya.
Semua langsung membuka buku masing-masing sedangkan Nayla masih menutup wajahnya dengan buku.
“Nay, loh kenapa?” tanya Neta .
“Hush! Diem dia orang yang gue tabrak," Kata Nayla.
“Hah! dia?” tanya Neta.
“Iya diem!" kata Nayla.
Dokter Alam berjalan kearahku “Nay itu.” kata Neta .
“Kenapa udah diem aja," kataku.
Tiba-tiba buku yang Nayla pakai menutup wajahnya diambil “Kamu kalo baca buku yang bener.” katanya membenarkan bukuku yang ternyata terbalik.
“Iya Dok.” kata Nayla tersenyum.
Dokter Alam tersenyum lalu kembali kemejanya. Beberapa jam kemudian kelas akhirnya selesai. Nayla langsung menarik tangan Neta untuk segera keluar.
“Ayo Net!" kata Nayla.
“Ih sabar dong Nay,” kata Neta.
Begitu sampai diluar Nayla langsung memarahi Neta “Lo gimana sih Net kok nggak ngasih tahu gue kalo Dokter Alam tadi nyamperin gue.”
“Kok Lo jadi marah sama gue sih Nay? Tadi gue udah kasih tahu Lo, tapi malah Lo minta gue diem Yaudah gue diem aja,” kata Neta.
“Tapi seharusnya Lo tetep bilang kalo Dokter Alam... ” kalimatnya terhenti karena tiba-tiba Dokter Alam lewat didepannya.
“Siang dok,” sapa Neta.
“Siang.” kata Dokter Alam pergi tapi dia berbalik badan.
“Oh iya nama kamu siapa?” tanya Dokter Alam pada Nayla.
“Saya Nayla,” kata Nayla.
“Oh Nayla kamu jangan lupa kamu harus tetep tanggung jawab," kata Dokter Alam
“Tanggung jawab?” tanya Nayla.
“Iya soal mobil saya," kata Dokter Alam.
“Iya Dok," kata Nayla.
“Bagus.” kata Dokter Alam langsung pergi.
“Dasar nyebelin.” kata Nayla begitu dia menjauh.
“Sabar Nay, mending ke kantin aja yuk," kata Neta .
“Nggak gue mau pulang aja.” kata Nayla pergi.
“Tapi Nay...” kata Neta menggantung.
“Duluan Net," kata Nayla.
Nayla menunggu ojek yang sudah dia pesan didepan kampus. Tiba-tiba Dokter Alam lewat dengan menggunakan mobilnya. Nayla langsung mengalihkan pandangannya berpura-pura tidak melihat. Tapi dia malah berhenti didepannya.
“Kamu lagi nunggu apa?” tanya Dokter Alam.
“Lagi nunggu ojek dok," kata Nayla.
“Saya duluan ya,” kata Dokter Alam
“Iya dok.” Kata Nayla dengan senyum yang dipaksakan.
Mobil Dokter Alam pergi menjauh Nayla bisa menghela nafas lega.
Sok baik banget tuh dokter, batinnya.
Tiba-tiba seseorang mendekatinya “Mbak Nayla ya?” tanyanya.
“Iya.” kata Nayla dengan nada membentak.
“Eh maaf pak.” kata Nayla.
“Nggak papa mbak, Ini helmnya!” kata tukang ojek.
Nayla menerima helm tersebut dan segera naik ke motornya. Beberapa menit kemudian dia sampai didepan rumah. Setelah membayar dia langsung masuk kedalam rumah.
“Assalamualaikum,” kata Nayla.
“Walaikumsalam," jawab Bunda dan Kak Alex bersamaan.
“Kamu udah pulang dek?” tanya Kak Alex.
“Iya.” kata Nayla langsung pergi ke kamar.
“Nayla,” panggil Bunda.
“Iya Bun,” kata Nayla.
“Kamu nggak ikut makan?” tanya Bunda.
“Nayla mau mandi dulu Bun," kata Nayla
Nayla langsung masuk kedalam kamar. Dilempar tasnya ke kasur dan dihempaskan tubuhnya dikasur. Badannya rasanya capek sekali dan lengket. Nayla bangun dan segera mandi selesai mandi ponselnya tiba-tiba berbunyi.
“Halo Assalamualaikum," kata Nayla.
Terdengar suara laki-laki dari seberang telepon “Walaikumsalam,”
“Ini siapa?” tanya Nayla karena merasa tidak mengenal suara tersebut.
“Saya Dokter Alam," kata Dokter Alam.
“Iya dok.” kataku gugup.
“Saya sudah bawa mobil saya ke bengkel besok saya kasih kamu tagihannya," kata Dokter Alam
“Baik dok," kata Nayla
Kemudian sambungan telepon terputus “Dasar nyebelin," kata Nayla
Nayla langsung mencari kontak Neta “Halo Net," kata Nayla
“Kenapa Nay?” tanya Neta
“Lo tahu nggak tadi Dokter Alam telepon gue?" kata Nayla.
“Ngapain?” tanya Neta.
“Dia telepon mau bilang soal mobilnya," kata Nayla.
“Terus?” tanya Neta.
“Dia bilang kalo besok bakal kasih tagihannya ke gue," kata Nayla.
“Terus?” tanya Neta.
“Nyebelin banget kan," kata Nayla
“Terus?” tanya Neta.
“Yaudah cuma itu,” kata Nayla.
“Ya Allah Nay, Lo nelpon gue cuma bilang itu doang?” tanya Neta.
“Iya," jawab Nayla.
“Nggak penting banget,” kata Neta.
“Kok Lo ngomong gitu sih Net?” tanya Nayla
“Memang yang loh omongin itu nggak penting Nay buang-buang waktu aja," kata Neta.
“Jahat banget sih Lo,” kata Nayla.
“Udah ah gue lagi sibuk nih. BYE!" kata Neta menutup telepon.
“Iya," kata Nayla.
Dilirik jam didindingnya sudah pukul 3 Nayla segera mengambil wudhu untuk segera shalat. Setelah selesai shalat Nayla keluar kamar untuk makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
next
2021-03-19
1
Hamzasa
suka ceritanya...
2021-03-18
1
Sept September
semangat
2020-09-22
1