Setiap harinya Teguh bagaikan diteror oleh Arumi, yang nekat mengatakan cinta bahkan mengajak berumah tangga.
Berkali-kali Teguh sudah mengatakan jika dirinya sudah memiliki kekasih yang sebentar lagi akan dinikahi.
Namun tetap saja Arumi kekeh mengajak Teguh untuk menikah dengannya.
Sedangkan Nining sudah sering memberi peringatan agar Arumi tidak nekat dengan mengganggu ketenangan Dokter Teguh di desa ini.
"Rumi, tolong lah jangan menjadi perempuan murahan seperti itu! Laki-laki tidak akan pernah suka jika dirinya di teror seperti itu," jelas Nining kepada Arumi.
"Aku harus mendapatkan Dokter Teguh! Aku tidak boleh kalah dengan Ipeh, yang juga mengincar untuk mendapatkan Dokter Teguh," jawab Arumi.
"Dokter Teguh sudah memiliki calon istri! Dia tidak akan mau dengan kamu maupun Ipeh," ucap Nining.
"Dokter Teguh pasti mau sama aku," jelas Arumi, yang langsung meninggalkan Nining sendiri.
Arumi dibuat kesal dengan semua orang, yang meremehkan kemampuannya untuk mendapatkan Dokter Teguh.
Saat diperjalanan, tiba-tiba Arumi bertemu dengan Dokter Teguh, yang sepertinya sedang pulang dari tugas nya. "Dokter mau kemana?" Tanya Arumi, kepada Dokter Teguh.
"Mau pulang," jawab Dokter Teguh, dengan cueknya.
"Mau jalan-jalan Dokter? Aku punya tempan yang paling indah, yang pastinya tidak pernah Dokter temui.
Teguh kembali berpikir, walaupun Arumi sangat membosankan, dan memiliki sikap memaksa. Namun Arumi adalah wanita baik, dan perhatian.
Apalagi selama berada di desa ini Teguh belum melihat-lihat wisata keindahan di desa tersebut, sehingga Teguh menyetujui untuk mengikuti Arumi. "Baiklah, aku setuju," jawab Teguh.
Arumi sangat senang sekali, saat Teguh mau diajak jalan-jalan. Padahal Arumi tidak mengetahui tempat yang dikatakannya indah itu. Arumi hanya bergurau saja, namun dianggap serius oleh Teguh.
"Dimana tempat yang kamu bilang indah itu?" Tanya Teguh, yang mulai lelah mengikuti Arumi berjalan, namun tak sampai-sampai.
"A-anu disana," tunjuk Arumi, yang entah tempat apa yang Arumi juga tak mengetahui.
"Saya tidak suka dibohongi! Kalo memang tidak ada tempat indah di desa ini, kenapa tadi mengatakan ada?" Tanya Teguh.
"A-ada, coba saja kita terus berjalan pasti ada," jawab Arumi, yang mulai menampakan raut wajah ketakutan jika memang dirinya juga tak mengetahui ada atau tidak tempat indah di desa ini.
"Tuhan, aku berharap jika didepan sana ada tempat yang paling indah," batin Arumi yang berdoa dalam hati.
Entah sejauh apa mereka berjalan, hingga Teguh merasa sangat kesal kepada Arumi. Dan berniat untuk balik ke desa. Namun ternyata doa Arumi dijawab oleh Tuhan, jika didepan sana ada sungai yang sangat indah. yang membuat Arumi juga terkejut oleh keindahan sungai tersebut.
"Ini sangat indah sekali, kamu memang tidak berbohong Arumi," jelas Teguh, yang merasa sangat senang, saat melihat keindahan sungai yang begitu deras, dan bersih.
"Ah, iya iya sangat indah sekali," jawab Arumi, yang merasa biasa saja. Karena setiap harinya Arumi sudah sering pergi ke sungai untuk mencuci pakaian. "Jika saja Dokter Teguh senang, lebih baik aku ajak ke sungai di desa saja," batin Arumi, yang merasa menyesal telah mengajak Teguh berjalan sejauh ini.
"Kamu jangan sering-sering pergi ke tempat ini! Walaupun suasananya sangat indah, namun kamu cewe," jelas Teguh.
"Iya, aku tidak sering ko, tapi aku lupa jalan pulang nya," jawab Arumi, yang menundukan kepalanya merasa takut jika Teguh akan marah kepadanya.
"Apa??? Astaga Arumi, jangan bilang dari tadi kamu berbohong tentang tempat yang paling indah di desa ini?" Tanya Teguh
"I-iya, maafkan aku Dokter," jawab Arumi, yang merasa takut jika Teguh akan semakin marah kepadanya. apalagi ini sudah mulai menjelang magrib, yang artinya malam akan segera datang dan akan gelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments