Hamili Aku

Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 namun Teguh dan Arumi, tetap berada di sungai tersebut.

Angin semakin dingin menyeruak sampai ke pori-pori kulit.

Ada rasa kesal, marah, kepada Arumi. Namun hal tersebut tak dapat Teguh luapkan saat ini kepada Arumi. "Lain kali kalau tidak tahu tempat jangan berpura-pura sok mengetahui! Jadinya seperti ini harus mengadu kepada siapa lagi kita? Terpaksa malam ini tidur di tempat ini," ucap Teguh kepada Arumi.

Maafkan saya Dokter, saya janji tidak akan seperti ini lagi," jawab Arumi yang merasa sedih namun ada rasa senang dan bahagia bisa berduaan di tempat seperti ini bersama dengan Dokter kesayangannya itu 

Karena sebelum berangkat ke sungai tersebut Teguh tidak pulang ke rumah. dan saat ini Teguh membawa ranselnya yang berisi korek api, hingga Teguh berinisiatif untuk membuat api unggun untuk mereka berdua.

Terlihat jelas jika saat ini Arumi sedang menahan dingin. karena saat ini Arumi sedang menggunakan rok sampai ke lutut, dan baju hingga sampai ke siku.

Teguh yang melihat hal tersebut merasa iba dan memberikan jaket Kedokterannya kepada Arumi untuk mengurangi dinginnya malam ini. "Pakailah ini! Agar mengurangi rasa dinginnya malam ini," ucap Teguh.

"Terima Kasih Dokter," jawab Arumi.

"Bagaimana orang tuamu? Mungkin saat ini mereka pada khawatir karena kamu tidak pulang kerumah," tanya Teguh.

"Ibu, sama Bapak, masih sakit Dokter. Mungkin saat ini yang khawatir hanya adik saya," jelas Arumi.

"Kamu tahu saat ini kita berada dimana?" Tanya Teguh.

"Saya tidak tahu Dokter, tapi yang pasti kita masih berada di desa," jawab Arumi.

"Arumi," panggil Teguh.

"Iya Dok," jawab Arumi.

"Jadilah wanita yang kuat, dan jangan mudah lemah hanya karena keegoisan mu sendiri!" Ucap Teguh.

"Maksud Dokter?"

"Dengan keadaan kamu seperti ini, jangan mudah di buli oleh orang lain. Karena sebenarnya kamu itu kuat. Dan yang perlu kamu ketahui, jangan pernah mengemis cinta dari siapapun! Kamu berharga dimata laki-laki yang tepat," jawab Teguh.

"Tapi aku benar-benar menyukai Dokter. Apa karena aku gadis desa dan bodoh, sehingga Dokter tidak menyukai ku?" Tanya Arumi.

"Arumi dengarkanlah aku! Ingat benar-benar aku sudah memiliki calon istri yang sebentar lagi kami akan menikah. jadi tidak mungkin aku berbohong tentang perasaanku kepadamu," jawab Dokter Teguh yang memberi penjelasan agar Arumi  bisa mengerti dengan keadaannya saat ini.

"Tapi aku benar-benar menyukai Dokter, bagaimana bisa aku melupakan perasaan ini. apa karena aku wanita bodoh yang tidak sederajat dengan Dokter?"

 pertanyaan demi pertanyaan dari Arumi membuat kepala Teguh semakin merasa pusing. karena percuma saja Teguh menjelaskan semuanya Arumi tidak akan pernah mengerti.

"Terus mau kamu apa?"

"Mau aku Dokter harus menikah dengan aku! Aku tidak perduli Dokter menyukaiku atau tidak yang penting kita harus menikah!"

"Menikah bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. butuh komitmen yang harus dijaga tidak seperti yang saat ini kamu bayangkan," jelas Teguh.

"Dokter jika memang tidak bisa menikahiku maka buatlah aku hamil sehingga aku bisa mengandung anak dokter!"

Ucapan Arumi membuat Teguh menjadi terkejut hal seperti ini sangat tidak mungkin jika Teguh lakukan

"TIDAK.. Kamu memang benar-benar sudah bodoh. bagaimana bisa aku menghamilimu? Sedangkan aku tidak mencintaimu. Aku sudah memiliki tunangan yang sebentar lagi akan aku nikahi. cobalah Arumi berpikir positif!"

"Kalau Dokter tidak mau menikahiku atau membuat aku hamil anak Dokter, biarkan aku mati saja."

"Hei jangan gila seperti ini! Kamu pikir mati bisa masuk surga? Dan kamu pikir mati bisa menyelesaikan semua masalah?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!