Mengungkapkan Perasaan

Keesokan harinya, para warga pada berkumpul di Kantor Kelurahan. Warga pada berbondong-bondong memeriksakan kesehatan mereka masing-masing. Termasuk membawa anak, suami, ibu, atau bapak, mereka yang sakit.

Hampir seluruh warga yang berada di desa itu memiliki keluhan yang sama. Sebab warga merasa kurang mampu untuk membeli ikan air, sehingga harus membeli ikan asin agar bisa bertahan lebih lama.

Membeli beras pun itu kadang-kadang mampu. Sering warga hanya menggunakan ubi sebagai pengganti beras.

Apalagi saat ini warga sering sakit-sakitan, sehingga tidak bisa pergi keladang, untuk menanam padi.

"Ada saran Dokter? Habisnya kita disini tidak mampu membeli ikan?" tanya Ibu-ibu kepada Dokter Teguh.

"Jika tidak bisa membeli ikan. Bisa juga diganti dengan sayur-sayuran, atau tahu dan tempe," jelas Dokter Teguh.

"Suami kami jarang sekali bekerja Pak Dokter, bagaimana  kami bisa membeli tahu dan tempe hanya bisa sayur-sayuran yang sering memetik di ladang. itu pun jika tetangga mau memberi setiap hari," jawab ibu-ibu tersebut yang membuat Dokter Teguh menjadi sangat bingung untuk menjawab apalagi.

"Waduh bagaimana ya ibu-ibu? Saran saya hanya itu saja nanti saya coba untuk mengusulkan meminta bantuan kepada rekan-rekan kerjasama agar bisa saling berbagi," jawab dokter Teguh.

"Wah ide bagus sekali itu Dokter Terima kasih banyak," ucap para warga yang merasa sangat senang, saat mendengar bantuan yang akan datang.

"Sama-sama Bu Jaga kesehatannya saat ini yang terpenting kurangi saja dulu makan yang asin-asin," ucap Dokter Teguh.

Setelah semua warga sudah di periksa. Hingga Dokter teguh memutuskan untuk segera pulang ketempat tinggalnya saat ini. Namun tiba-tiba Arumi bersama dengan Nining, datang terlambat. Sehingga Dokter Teguh mengurungkan waktunya untuk pulang kerumah.

"Yahh maafkan kami Pak Dokter, karena terlambat," ucap Nining kepada Dokter Teguh.

"Iya tidak apa-apa, mari saya periksa dulu. Apa ada keluhan dari kalian berdua?" Tanya Dokter Teguh, kepada kedua gadis tersebut.

"Saya tidak enak badan Dok, plu, batuk dan meriang," ucap Nining, yang memberitahukan apa keluhannya saat ini.

"Mari berbaring dulu ke ranjang!" Perintah Dokter teguh kepada Nining.

Saat diperiksa Nining menjadi salah tingkah, saat bertatapan dengan Dokter tampan itu.

"Hanya kurang istirahat saja, dan harus banyak minum air putih ya," ucap Dokter Teguh, yang memberi saran kepada Nining.

"Terimakasih Dokter," ucap Nining.

"Sama-sama, kenapa teman mu itu? Setahu saya dari kemarin dia selalu ceria dan banyak bicara," tanya Dokter Teguh, kepada Nining.

"Dia baru saja di buli sama gadis-gadis desa ini  Pak Dokter, makanya muka nya suntuk seperti itu," jawab Nining.

"Dibuli seperti apa? Kenapa dia tidak berani membela diri sendiri?" Tanya Teguh.

"Dibuli dan dikatain bodoh. Cantik-cantik tapi bodoh, dan tidak ada yang mau karena dia bodoh. Seperti itu Pak Dokter," jawab Nining.

"Siapa yang berani membuli seperti itu? Kamu tidak membela nya tadi?" Tanya Teguh, yang merasa semakin penasaran dengan apa yang terjadi kepada gadis yang kemarin terlihat lebih ceria. namun hari ini banyak diam dan tidak ada satupun berucap sepatah kata-kata.

"Kami tidak berani Pak Dokter, dia anak Pak RT bersama dengan teman-temannya," jawab Nining.

"Oh seperti itu, baiklah giliran dia sekarang," ucap Dokter Teguh, yang menunjuk ke arah Arumi.

Dengan rasa malas, Arumi berjalan ke arah Dokter Teguh dan langsung berbaring diatas ranjang. Hingga tatapan mata keduanya saling bertemu sehingga membuat Arumi sedikit merasa salah tingkah saat tatapan Dokter Teguh Tak berpaling sedikitpun.

"Jangan pernah merasa berkecil hati dalam setiap masalah. Percayalah di dunia ini tidak ada yang sempurna. bahkan yang sempurna pun masih banyak memiliki kekurangan," jelas Dokter Teguh.

"Aku kesal saja Dokter, mereka ngatain aku bodoh, dan tidak pintar. walaupun memang benar kenyataannya seperti itu tapi aku kecewa Dokter. mereka sama saja mengatakan kedua orang tuaku, kan aku tidak sekolah juga karena orang tuaku," jelas Arumi yang sedikit meneteskan air matanya.

"Tidak perlu ditangisi! Justru jika orang yang membully merasa dirinya paling  sempurna, justru dialah yang masih memiliki banyak kekurangan."

"Memangnya seperti itu Dokter? Aku baru mengetahui," tanya Arumi.

"Ya bener lah masa iya aku berbohong. Ya sudah katakan apa saja keluhanmu saat ini. aku pengen cepat-cepat pulang dan beristirahat di rumah," jelas Dokter Teguh.

"Aku tidak memiliki keluhan apa-apa Dokter. hanya saja ada rasa ingin memiliki dokter hehehe."

"Hei bocah, aku serius jangan bercanda!"

"Aku juga serius loh Dokter. dokter mau tidak jadi suamiku?" Tanya Arumi.

"Eh mana bisa, saya sudah punya tunangan di kota! Dan saya tidak bisa membagi perasaan kepada kedua wanita!" Jelas Dokter Teguh.

"Is Dokter kok tega sekali."

"Ya sudah kalau tidak ada keluhan silahkan segera pulang! Aku masih banyak memiliki pekerjaan."

"Ya sudahlah aku pulang saja. ingat ya Dokter aku itu serius. mau tidak jadi suamiku?"

"TIDAK!!" jawab Teguh secara singkat

"Yang sabar ya Dokter, dia memang begitu anak nya," jelas Lilis, yang membantu Dokter Teguh bertugas di desa ini.

"Dia sangat menguji kesabaran ku," jawab Teguh

Terpopuler

Comments

Nurmila Karyadi

Nurmila Karyadi

hadeeh dh g bisa baca tulis,nengil pula jd ilfeel nh crta

2023-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!