LEBIH BAIK BERPISAH

Tok tok...

Divya dan Alex saling melempar tatapan saat pintu kamarnya di ketuk. Padahal selama ini tidak ada yang berani menganggu Alex jika ia berada di kamarnya.

" Aku buka dulu." Alex menuju pintu lalu membukanya.

Alex menatap seorang pria paruh baya yang saat ini berdiri di depannya.

" Maaf anda...

" Saya mencari Divi, panggilkan dia sekarang juga!" Ucapnya.

" Divi, ada yang mencarimu." Ucap Alex menatap Divya.

Divya segera menghampirinya dan...

" Paman Leon." Ucap Divya menatap tuan Leon dengan jantung yang berdebar sangat kencang. Ia takut jika pamannya mengadukan semua ini pada kedua orang tuanya. Bagaimanapun ia telah membuat kesalahan dan dosa besar.

Tuan Leon menatap Divya dari atas sampai bawah. Ia tahu apa yang terjadi pada keponakannya satu ini.

" Ayo kita pulang! Seluruh keluarga sudah menunggu." Ucap tuan Leon.

" Maksud Paman seluruh keluarga kita begitu?" Tanya Divya memastikan.

" Tidak, hanya keluargamu dan keluarga Damian. Mereka mencemaskan kepergianmu." Ucap tuan Leon.

" Baiklah aku akan pulang." Sahut Divya.

Divya menatap Alex begitupun sebaliknya.

" Aku pulang dulu, terima kasih untuk semuanya. Jika kita bertemu di lain hari, anggap saja kita tidak saling mengenal." Ucap Divya.

Tuan Leon tersenyum, ia teringat ucapan istrinya saat pertama kali mereka bertemu.

" Akan aku coba, jika nanti keluargamu menghakimimu atas semua ini, telepon aku! Aku akan membantumu mempertanggung jawabkan semua yang terjadi pada mereka." Ujar Alex.

" Aku rasa tidak perlu, ini masalahku. Aku tidak akan melibatkanmu di dalamnya. Aku pergi dulu." Ucap Divya meninggalkan Alex.

Entah mengapa hatinya begitu berat untuk melangkah meninggalkan tempat itu, begitupun juga dengan Alex. Ia merasa berat melepas kepergian Divya. Ia terus menatap punggung Divya yang semakin menjauh.

" Jika kau merasakan hal sama, menoleh lah ke belakang Divi. Tatap aku!" Gumam Alex.

Tanpa Alex sangka Divya menoleh ke arahnya. Ia tersenyum manis membuat Alex membalas senyumannya tanpa sadar.

" Terima kasih kau telah memberi petunjuk bagaimana langkahku selanjutnya." Monolog Alex.

Sampai di rumah keluarga Mahardika, tuan Leon menggandeng Divya menuju ruang keluarga. Di sana sudah ada kedua orang tua Damian, Damian, kedua orang tua Divya dan Gava serta bibinya Divya yaitu bibi Sandia yang tak lain istri dari tuan Leon.

" Duduklah sayang!" Titah tuan Gavin.

Divya duduk di samping Damian karena memang hanya itu yang kosong.

" Sayang kamu darimana saja?" Tanya Damian menatap Divya.

" Bukan urusanmu." Ketus Divya. Damian menghela nafasnya pelan.

" Begini Divya." Ucap pak Rudi menatap Divya.

" Mengenai keputusanmu tentang perpisahan kalian, apa tidak sebaiknya kamu pikirkan matang matang lebih dulu. Ayah tidak mau kalau sampai kalian berpisah. Ayah hanya ingin kamu lah satu satunya yang akan menjadi menantu Ayah selamanya." Ucap pak Rudi.

" Damian sudah mengakhiri hubungannya dengan Reva Nak. Dia berjanji tidak akan menjalin hubungan dengan wanita lain lagi. Maafkan kesalahan Damian Nak, jika kau tidak mau melakukannya demi Damian maka lakukanlah demi kami." Timpal bu Rosi.

Divya menghela nafasnya pelan, ia menatap satu persatu orang yang ada di sana.

" Maaf! Aku tidak bisa memaafkan Damian. Aku akan tetap menceraikannya walaupun kalian semua mencoba menghalanginya." Ucap Divya.

Semua orang menghembuskan kasar nafasnya.

" Jangan pikirkan aku ataupun keluarga ini! Tapi pikirkan bayi yang ada di dalam kandungan Reva. Dia tidak bersalah, dia tidak mengerti apa apa dan dia butuh kasih sayang dari ayahnya. Apa kalian tega membiarkan bayi tidak berdosa itu hidup tanpa seorang ayah di sampingnya? Aku rasa tidak, aku juga ingin Damian bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan pada Reva. Jadi keputusanku sudah bulat. Aku tetap akan menceraikan Damian. Aku tidak mau hidup bersama pria yang telah membagi cinta dan tubuhnya untuk wanita lain." Ucap Divya kukuh membuat Damian tidak bisa berbuat apa apa selain diam.

Damian diam bukan karena ia menerima keputusan Divya, tapi ia diam karena terlalu pusing memikirkan bagaimana caranya membujuk Divya agar tidak menceraikannya.

" Apa kau sudah tidak mencintai Damian lagi Nak?" Tanya bu Rosi lagi.

" Apa artinya cinta Bu? Karena cinta Damian mengkhianatiku. Cinta yang aku punya telah mati saat aku tahu jika Damian mengkhianati cintaku. Dan aku tidak bodoh dengan alasan cinta hingga aku akan memaafkan Damian dan tetap bertahan di sampingnya. Bagiku dia sudah tidak berarti lagi karena dia telah menyia-nyiakan aku." Ucap Divya penuh penekanan.

" Kenapa kalian tidak mencoba hidup bersama dan membesarkan anak itu bersama sama." Ucap bu Rosi membuat semua orang terkejut.

" Tidak Bu, aku masih punya harga diri dan aku masih bisa mencari pengganti Damian dan akan mendapatkan yang jauh lebih baik darinya. Aku tidak akan membuang waktumu untuk mengurus anak orang lain, apalagi anak dari wanita yang telah menyakitiku." Sahut Divya.

" Tapi perpisahan ini menyakiti Damian Nak? Damian sangat mencintaimu, dia khilaf sehingga dia melakukan kesalahan ini. Tuntunlah dia agar dia kembali ke jalan yang benar." Ujar bu Rosi. Ia tidak rela kehilangan menantu sebaik Divya. Ia sudah menganggap Divya sebagai anak kandungnya.

Divya menatap Damian, begitupun sebaliknya.

" Pulanglah dan kemasi barang barangmu! Aku ingin kau mengosongkan rumahku hari ini juga. Tinggalkan semua kartu ATM mu di sini! Kau datang tidak membawa apapun maka kau pergi juga tidak boleh membawa apapun kecuali baju bajumu." Ucap Divya sadis membuat hati bu Rosi mencelos.

" Divya tolong jangan lakukan ini pada putra ibu Nak, setidaknya hormati dia sebagai suamimu. Jangan rendahkan dia di hadapan keluargamu!" Ucap bu Rosi sedih.

" Aku tidak akan menghormati pria sepertinya, setelah apa yang dia lakukan, aku rasa dia tidak butuh kehormatan melainkan kenikmatan. Dan ya... Dia akan menjadi barang mewah saat dia bersamaku tapi dia akan kembali menjadi sampai setelah dia berpisah dariku. Segera lunasi semua tagihan dalam kartu kreditmu dan minta selingkuhanmu itu untuk mengosongkan apartemen itu. Kau tidak akan mampu membayarnya bulan depan." Ucap Divya.

" Maaf Ibu, Ayah jika perkataanku menyakiti hati kalian. Tapi percayalah rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang putra kalian torehkan di hatiku. Aku permisi." Ucap Divya meninggalkan mereka menuju kamarnya.

Ya begitulah Divya, ia memiliki sikap tegas dan keras kepala. Jika mengenai hidupnya maka keluarganya tidak ada yang berani campur tangan untuk mengatasinya. Selama Divya benar maka keluarganya akan selalu mendukung keputusannya.

" Jeng Vania, kenapa kau hanya diam saja? Apa kau tidak bisa memberi pengertian kepada Divya agar dia tidak menceraikan Damian?" Bu Rosi menatap nyonya Vania.

" Keputusannya sudah benar Bu Rosi. Kami tidak berani menentang keputusannya karena ini menyangkut hidupnya. Lagian menurutku Divya benar, wanita itu lebih membutuhkan Damian daripada Divya. Divya masih bisa mencari pria lainnya tapi tidak dengan wanita itu. Kami mohon maaf atas tidak kenyamanan keluarga kalian karena keputusan anak kami." Ucap nyonya Vania.

Bu Rosi dan pak Rudi saling pandang.

" Baiklah kalau begitu, kami permisi. Kami mohon maaf atas apa yang telah putra Kami lakukan. Kami harap hubungan kekeluargaan kita tidak akan terpengaruh akan hal ini." Ujar pak Rudi.

" Yang punya masalah anak anak kita, kita tidak perlu saling membenci hanya karena mereka berpisah. Kami memaafkan kalian, tapi tidak untuk Damian. Kami merasa sangat kecewa atas sikapnya yang telah menyia-nyiakan putri kami. Kalau di lihat dari segi manapun, putri kami tidak mempunyai kekurangan bukan? Selama ini putri kami sangat mencintai Damian, dia memberikan apapun yang Damian butuhkan dengan tujuan agar Damian setara dan di hormati oleh kalangan kami. Tapi dia menyia-nyiakan semuanya, sekarang dia bukan lagi menantu kami, karena kesalahannya dia harus menanggung segala konsekuensi dari perbuatannya termasuk menerima keputusan Divi untuk menceraikannya." Ucap tuan Gavin panjang lebar.

" Maafkan aku Pa, bukan Divi yang salah ataupun memiliki kekurangan di sini, tapi aku lah yang tidak pandai bersyukur, aku menyesali semua perbuatanku Pa. Aku telah menyakiti wanita yang sangat mencintai dan menghargaiku. Maafkan aku yang telah menyakiti putri kalian." Ucap Damian.

" Seperti yang kami bilang tadi, kami tidak bisa memaafkanmu, kami sama terlukanya dengan Divi. Lebih baik sekarang turuti saja perintah Divi agar dia tidak melakukan hal yang lebih kejam dari ini." Ucap nyonya Vania.

" Baiklah Ma, Pa, semuanya. Aku permisi." Ucap Damian keluar dari rumah mertuanya di ikuti kedua orang tuanya.

" Bodoh kamu Damian... Kenapa kau melakukan kesalahan sebesar ini? Kenapa kau malah tergoda dengan Reva padahal kau sudah memiliki Divi? Wanita yang sangat mencintainu dan yang sangat kau cintai. Aku baru sadar jika hubunganku dengan Reva hanya nafsu saja, itu pun karena teman teman tidak akhlak itu. Andai saja aku bisa memutar waktu, aku tidak akan pernah melakukan kesalahan ini. Aku tidak akan pernah pergi ke pesta malam itu. Karena malam itu hidupku menjadi hancur." Batin Damian masuk ke mobilnya.

Ya berawal dari sebuah pesta ulang tahun teman Damian yang bernama Adi, dia bisa mengenal Reva. Adi dan kawan kawan menantang Damian minum hingga mabuk. Bukannya mereka membawa Damian pulang ke rumah mereka justru meninggalkan Damian bersama Reva.

Dalam bayangan Damian ia melihat Divya, itu sebabnya ia melakukannya. Namun setelah hari itu, bukannya ia bertobat ia justru semakin terjerumus dalam hubungan gelap karen Reva terus mengganggunya. Reva selalu mengancam akan memberitahu Divya jika sampai Damian meninggalkannya. Alhasil hubungan mereka semakin dekat dan terjadilah kejadian seperti saat ini.

TBC.....

Terpopuler

Comments

Padma Ningrum Ningrum

Padma Ningrum Ningrum

Lanjut Thor...yg rajin ya up nya🙏

2023-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!