BERSAMA PRIA ASING

Malam ini Divya nekat mabuk di club malam. Ia baru menghabiskan tiga gelas minuman tapi ia sudah tidak berdaya. Ia terus meracau mengumpat Damian habis habisan.

" Sialan kau Damian... Kau berani selingkuh di belakangku. Memangnya siapa kau? Kau bukan siapa siapa. Kau hanya sampah jalanan yang aku pungut dan aku jadikan pajangan indah di rumahku. Tapi apa yang kau lakukan padaku? Kau tega menyakitiku, kau tega mengkhianatiku, kau benar benar bajingan." Racau Divya menyandarkan kepalanya di meja barista.

Divya mendapat tatapan lapar dari para lelaki hidung belang. Mereka saling berbisik ingin mendapatkan Divya. Siapa yang tahu jika ia seorang wanita terhormat, karena bagi mereka wanita terhormat tidak akan berada di sana.

" Aku harus bisa mendapatkannya, akan sangat indah jika aku menghabiskan malam bersamanya." Ucap pria satu.

" Berikan padaku setelah itu." Sahut pria kedua.

" Ayo kita dekati dia."

Kedua pria itu mendekati Divya.

" Halo cantik." Sapanya.

Divya menatap keduanya dengan seksama. Yang satu tinggi hitam dan yang satu lumayan putih tapi pendek dan sedikit gendut.

" Sama sekali bukan seleraku." Gumam Divya membuat kedua pria itu saling melempar tatapan.

" Jangan memandang fisik kami Nona, yang penting aku bisa memuaskanmu malam ini." Ucap pria berkulit hitam.

" Aku tidak mau, pergilah kalian berdua! Jangan ganggu kesenanganku!" Usir Divya.

" Sombong amat jadi cewek, mending kamu ikut aku sekarang! Akan aku buktikan jika kau akan ketagihan setelah merasakan keperkasaanku." Ucapnya menarik tangan Divya.

" Lepas! Aku tidak mau!" Berontak Divya.

Alex yang sedari tadi melihatnya mendadak jadi geram, ia berjalan mendekati mereka.

" Lepaskan istriku!" Ucap Alexa menepis tangan pria itu.

" Dia istrimu tuan Al?" Tanya pria itu sedikit takut.

" Ya, kalian pergilah jika tidak mau mendapat masalah di sini!" Ucap Alex.

" Baiklah Tuan, maafkan kami." Kedua pria itu pergi meninggalkan Divya dan Alex.

Divya menatap kagum pada Alex.

" Wah mereka takut denganmu, siapa kau?" Tanya Divya di tengah tengah kesadarannya.

" Aku Alex." Sahut Alex.

" Kau terlihat sangat tampan Tuan. Maukah kau bersamaku malam ini?" Tanya Divya menyentuh lengan Divya.

" Kau sedang mabuk saat ini, dimana rumahmu? Aku akan mengantarmu." Ucap Alex.

" Aku tidak punya rumah, rumahku sudah tidak nyaman lagi setelah ada orang ketiga. Aku tidak mau pulang, bawa aku pulang ke rumahmu saja." Ucap Divya menatap Alex.

" Baiklah ayo! Daripada di sini tidak aman untuk wanita cantik sepertimu." Ucap Alex.

Alex membantu Divya untuk berdiri namun tubuh Divya terhuyung karena kakinya tidak kuat menopang tubuhnya. Melihat itu Alex segera menggendong Divya menuju kamar pribadinya yang ada di lantai paling atas.

Alexo Guardian seorang pengusaha muda yang memiliki beberapa club di kota Jakarta. Termasuk club yang saat ini Divya kunjungi. Ia juga memiliki beberapa cafe dan restoran di berbagai wilayah. Dan jangan lupakan perusahaan orang tuanya yang saat ini di kelola oleh asisten pribadinya.

Sampai di kamar Alex merebahkan tubuh Divya di atas ranjang empuknya, saat ia hendak pergi Divya menarik dasinya membuat wajah mereka sangat dekat.

" Jangan pergi! Mari kita nikmati malam ini bersama. Suamiku menanam benih dalam rahim wanita lain, maka aku harus membalasnya dengan menanam benih dari pria lain. Damian harus merasakan bagaimana sakitnya hati ini saat melihat pengkhianatannya. Lakukan bersamaku malam ini tuan Alex." Ucap Divya.

" Saat ini kau sedang kacau, kau sedang emosional Nona, jangan melakukan hal yang akan membuatmu menyesal nanti!" Ucap Alex.

" Aku tidak akan pernah menyesal melakukannya denganmu, aku yakin kau pria yang baik. Lakukanlah bersamaku malam ini!" Pinta Divya.

" Tidak Nona, aku menghormatimu sebagai wanita. Aku tidak mau melakukannya." Ucap Alex.

" Kenapa? Apa aku tidak menarik di matamu?" Tanya Divya.

Tiba tiba Divya membuka bajunya lalu membuangnya ke sembarang arah. Terekspos sudah dada mulus milik Divya, dua bola menyembul di balik bra hitamnya membuat Alex menelan kasar salivanya.

Divya kembali menarik dasi Alex membuat Alex membungkuk di atas tubuhnya. Divya mencium bibir Alex dengan lembut. Ia tidak berpikir bagaimana ke belakangnya. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah membalas perbuatan Damian dengan berhubungan dengan pria lain. Damian harus merasakan apa yang ia rasakan saat ini.

Bagaimana rasa sakit yang Damian torehkan di hatinya, Damian harus merasakannya suatu hari nanti. Ciuman Divya kini berubah menjadi kasar karena tidak mendapat respon dari Alex, ia menggigit bibir bawah Alex membuat Alex sedikit membuka mulutnya. Divya menyusupkan lidahnya mengekspos setiap inchinya.

Alex yang semula menolak kini terbawa dalam suasana yang di ciptakan Divya. Ia segera mengambil alih peran Divya. Alex menyusupkan tangannya ke belakang leher Divya, ia memperdalam ciumannya. Suara decapan memenuhi kamar mereka. Divya mengalungkan tangannya ke leher Alex.

Keduanya saling menikmati manisnya bertukar saliva. Nafsu kini telah menguasai keduanya, ciuman Alex turun ke leher Divya. Ia memainkan lidahnya di sana membuat Divya mendesih. Alex sengaja tidak membuat tanda di sana karena ia takut Divya akan marah saat sadar nanti.

Tanpa mereka sadari kini keduanya sama sama polos. Alex menatap Divya begitupun sebaliknya.

" Lakukanlah! Aku siap menanggung segala konsekuensinya." Lirih Divya.

" Aku akan bertanggung jawab atas semua ini." Ucap Alex mencium kening Divya.

Malam ini keduanya melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Divya terus mendes@h di bawah kukungan Alex. Entah mengapa ia merasa sentuhan Alex sangat berbeda dengan sentuhan Damian. Ia benar benar terbuai dengan sentuhan Alex malam ini.

Malam ini mereka melakukannya hingga berkali kali sampai hari hampir menjelang pagi. Setelah sama sama mencapai puncak nirwana, Alex merebahkan tubuhnya di samping Divya.

" Terima kasih." Ucap Alex di balas anggukkan oleh Divya.

Divya merasa lelah, tak lama matanya terpejam menuju alam mimpi. Alex memakaikan baju kepada Divya lalu menyelimutinya.

Cup...

Alex mencium kening Divya, ia menatap wajah cantik Divya sambil tersenyum.

" Kau sendiri yang memberikan dirimu padaku, jangan salahkan aku jika aku berusaha untuk mempertahankanmu. Kau membuat pengalaman pertamaku menggila nona cantik. Aku menyukaimu, dan aku pastikan aku akan mendapatkanmu, itu sebagai bentuk tanggung jawabku padamu." Ucap Alex.

Alex berbaring di samping Divya, ia memeluk tubuh Divya lalu menyusul Divya ke alam mimpi.

Sinar matahari masuk ke kamar Alex melalui celah celah korden. Divya membuka matanya, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

" Ternyata bukan mimpi." Gumam Divya.

Divya menyandarkan punggungnya pada head board.

" Shhh kepalaku pusing sekali." Divya memegangi kepalanya yang terasa hampir pecah.

Ceklek....

" Pagi."

Divya menoleh ke asal suara, ia melongo saat melihat seorang pria tampan berjalan menghampirinya sambil membawa nampan berisi makanan di tangannya. Ada juga segelas air lemon.

" Mau mandi atau sarapan dulu?" Tanya Alex menatap Divya.

" Aku.. Aku.. Mandi dulu." Sahut Divya gugup.

" Aku sudah menyiapkan baju ganti di samping wastafel, aku akan membantumu ke kamar mandi." Ucap Alex.

Tanpa berkata apa apa Divya turun dari ranjang, Alex menuntunnya menuju kamar mandi.

" Semalam....

" Kita bicarakan nanti, sekarang mandilah biar terlihat segar. Bukankah badanmu lengket karena keringat keringat yang keluar karena kejadian semalam?"

Divya melongo menatap Alex. Ia langsung mendorong Alex keluar lalu menutup pintunya. Alex terkekeh melihatnya, ia duduk di sofa menunggu Divya mandi.

Lima belas menit kemudian Divya keluar dari kamar mandi, Alex terpana melihat kecantikan Divya yang saat memakai dress selutut berwarna hitam yang tadi ia pesan.

" Benar benar cantik." Gumam Alex.

" Duduk sini!" Ucap Alex.

Dengan perlahan Divya berjalan menghampirinya. Ia duduk di sofa di samping Alex.

" Makanlah dulu! Terus minum air lemon ini untuk mengurangi rasa pusing di kepalamu." Ujar Alex.

Divya menganggukkan kepala, ia memakan makanannya sampai habis, setelah itu ia meminum air lemon.

" Apa kau mau membahas soal semalam?" Tanya Alex menatap Divya.

" Ah iya sebelumnya katakan, siapa namamu?" Tanya Alex.

" Aku Divi, Divya Mahardika." Sahut Divya.

" Kau dari keluarga Mahardika rupanya, maaf untuk semalam. Aku tidak bersalah melakukannya karena kau yang memaksaku untuk melakukannya. Aku...

" Aku tidak menganggapnya kesalahan, memang ini yang aku inginkan. Aku ingin membalas pengkhianatan suamiku dengan mengkhianatinya. Dan aku sudah melakukanya." Sahut Divya memotong ucapan Alex.

" Apa kau merasa senang setelah mengkhianatinya sekarang?" Tanya Alex.

" Aku akan lebih senang jika yang kita lakukan semalam membuahkan hasil. Aku ingin suamiku merasakan sakit yang sama seperti yang aku rasakan saat ini." Jawab Divya membuat Alex tersenyum.

" Rupanya kau ingin sekali mengandung anakku." Ucap Alex terkekeh.

" Bukan karena kau, tapi karena anak itu sendiri." Ujar Divya.

" Aku akan bertanggung jawab kepadamu, baik kejadian semalam membuahkan hasil atau tidak aku akan tetap bertanggung jawab padamu. Segera ceraikan suamimu supaya aku bisa menikahimu."

" Hah???"

TBC.....

Jangan minta ganti visual ya karena pebinornya lebih cakep... 🤣🤣

Author akan membagikan pulsa dua puluh ribu untuk tiga orang pendukung terbanyak tapi di akhir bab saat tamat nanti ya... Untuk itu dukung terus karya author... Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

bagus alex...gercep...siiip lah.. /Good/

2024-11-12

0

Suchyie Farida

Suchyie Farida

bagus bgttt 😍😍

2023-11-07

1

Padma Ningrum Ningrum

Padma Ningrum Ningrum

Harus dong Thor, pebinor lebih dari segalanya, supaya si mantan menyesali perbuatannya 😁

2023-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!