KAU SELINGKUH AKU BALAS

KAU SELINGKUH AKU BALAS

TERNYATA BENAR DIA SELINGKUH

Divya Mahardika seorang istri berparas cantik dan pintar dalam segala hal di usianya yang masih dia puluh dua tahu. Ia selalu melayani suaminya dengan baik. Suami yang sangat ia cintai selama ini.

" Sayang ini sarapannya." Ucap Divya meletakkan sepiring makanan di depan Damian.

" Terima kasih sayang." Ucap Damian mulai memakan makanannya begitupun dengan Divya.

" Sayang, kira kira kapan kamu pulang? Jangan lama lama di sana! Aku pasti akan sangat merindukanmu." Ucap Divya menatap Damian.

Ya Damian hendak pergi keluar kota pagi ini untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Sekilas tentang Damian, pria tampan bernama lengkap Damian Raharja yang dulu bukan siapa siapa. Dia hanya pekerja biasa di kantor papanya Divya yang berhasil menjerat Divya menjadi istrinya. Kini ia di percaya menjadi CEO di kantor cabang milik mertuanya. Pernikahan mereka baru berjalan satu tahun, namun sampai saat ini mereka belum di karuniai seorang anak.

" Paling cuma dua hari sayang, aku juga pasti akan sangat merindukanmu jadi aku tidak mungkin bisa lama lama jauh darimu." Ucap Damian tanpa menatap Divya.

Divya tersenyum sinis menatap Damian. Pasalnya selama beberapa bulan ini Divya curiga jika Damian mengkhianatinya. Damian selalu pulang malam dengan alasan lembur, padahal di kantor sama sekali tidak ada kegiatan lembur.

" Cepat selesaikan pekerjaanmu! Aku selalu menantikanmu di rumah." Ujar Divya.

" Tentu sayang." Sahut Damian.

Selesai sarapan Damian berpamitan pada Divya.

" Sayang aku berangkat dulu! Jaga diri baik baik di rumah. Jika ada apa apa, segera telepon aku." Ucap Damian mencium kening Divya.

" Apa jika aku meneleponmu kau akan langsung kembali untukku?" Tanya Divya menatap Damian. Damian tersenyum manis ke arahnya.

" Akan aku usahakan, aku berangkat." Ucap Damian berjalan menuju mobilnya.

Tin..

Damian melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumahnya. Divya segera menelepon seseorang.

" Halo Nona."

" Segera ikuti suamiku dan kabarkan segera kemana dia pergi." Titah Divya menutup sambungan teleponnya.

Divya menatap jalanan di depan rumahnya.

" Kau mungkin bisa membodohiku dengan kata kata manismu Damian, tapi kau tidak bisa membodohiku dengan gelagatmu yang mencurigakan itu. Jika benar kau telah berkhianat di belakangku maka bersiaplah menjadi gelandangan seumur hidupmu." Ucap Divya tersenyum smirk.

Tidak peduli akan cinta yang ia punya, bagi Divya seorang pengkhianat tidak bisa ia maafkan.

Divya masuk ke dalam rumahnya, ia duduk di sofa ruang tamu sambil menunggu informasi dari anak buahnya. Tak lama teleponnya berdering tanda panggilan masuk, ia segera mengangkatnya.

" Katakan informasi apa yang kau dapat!" Titah Divya.

" Tuan Damian berada di apartemen residense nomer sepuluh bersama seorang wanita Nona. Sepertinya beliau tidak keluar kota tapi ingin meng..... " Anak buah Divya menjeda ucapanya.

" Menghabiskan waktu bersama wanita itu maksudmu?" Tanya Divya.

" Maaf Nona, sepertinya saya salah mengira." Ucapnya.

" Tidak masalah, aku sudah bisa menebaknya. Awasi mereka berdua, jika sampai sore mereka tidak keluar dari sana kau kabari aku lagi. Aku akan ke sana untuk menangkap basah mereka." Ujar Divya.

" Baik Nona." Sahutnya.

Divya menutup teleponnya, ia meletakkan ponselnya di atas meja.

" Kau berani main main denganku rupanya, memangnya uangmu berapa banyak Damian sampai kau menyewa apartemen itu untuk wanita selingkuhanmu. Akan aku tunjukkan dimana posisimu sebenarnya. Tunggu aku dan tunggu kejutan dariku." Monolog Divya.

Malam hari setelah mendapat kabar dari anak buahnya, Divya menuju apartemen dimana Damian berada. Sampai di sana ia di sambut oleh anak buahnya yang bernama Aldo.

" Malam Nona." Sapa Aldo membukakan pintu mobil Divya.

" Malam." Sahut Divya turun dari mobilnya.

" Apa saya perlu mendampingi Nona?" Tanya Aldo.

" Tidak perlu, kau hubungi saja keluargaku dan kedua orang tua Damian. Minta mereka untuk segera datang kemari, aku akan menunggu mereka semua di dalam." Ujar Divya.

" Baik Nona." Sahut Aldo.

Divya berjalan masuk ke dalam apartemen setelah melewati keamanan, ia menuju kamar nomer sepuluh dengan langkah elegantnya. Sampai di depan pintu, ia memencet belnya.

Ting tong

Divya menunggu di depan pintu tak lama seseorang membukanya.

Deg...

Dada Divya bergemuruh saat melihat seorang wanita berambut pendek yang hanya memakai bathrobe saja.

" Siapa sayang?" Tanya seseorang dari dalam. Divya sangat hafal suara siapa itu.

Damian mendekati wanita itu dan...

Deg...

Jantungnya berdebar dengan sangat kencang saat tatapannya bertemu dengan tatapan Divya.

" Sa.... Sayang." Ucap Damian gugup.

" Aku jijik mendengar kata kata itu dari mulut kotormu Damian." Ucap Divya menatap Damian yang hanya memakai handuk saja. Sepertinya mereka baru saja mandi.

" Sayang aku bisa jelaskan semua ini, aku mohon kau jangan salah paham dulu!" Ucap Damian.

Tiba tiba terdengar langkah orang berlari lari mendekati mereka dan...

Bugh... Bugh... Bugh..

Gava menarik Damian lalu memukulinya dengan membabi buta.

" Gava." Teriak nyonya Vania sambil menutup mulutnya. Ia tidak menyangka jika Gava akan berbuat kasar seperti itu.

Gava Mahardika adalah kakak kandung dari Divya. Ia merasa tidak terima dengan pengkhianatan yang Damian lakukan kepada adik tercintanya.

Bugh Bugh...

" Dasar bajing@n!" Bentak Gava mendorong tubuh Damian hingga tersungkur di atas lantai. Beruntung handuknya tidak copot.

" Kak tenanglah! Jangan kotori tanganmu dengan menyentuhnya." Ucap Divya.

" Setelah melihat semua ini kau masih bersikap tenang? Hatimu terbuat dari apa adikku?" Gava menangkup wajah Divya.

" Hatiku terbuat dari batu Kakak." Sahut Divya nyengir kuda.

Semua orang menatap kepada Damian dan wanita itu.

" Kalian berdua pakai bajulah! Aku menunggu kalian di sini!" Ucap Divya masuk ke dalam ian duduk di sofa dengan tenang.

Damian menganggukkan kepalanya. Wanita itu membantu Damian berjalan menuju kamarnya. Sedangkan kedua orang tua Divya dan Damian duduk di sofa menunggu mereka.

" Maaf Ayah, ibu, kalian harus melihat semua ini. Aku hanya ingin kalian tahu apa yang putra kalian lakukan kepadaku. Dengan tega dia mengkhianatiku." Ucap Divya menatap kedua mertuanya yang menundukkan kepala.

" Ayah malu dengan perbuatannya Divya, entah apa yang membuat Damian begitu bodoh melakukan hal ini. Ayah minta maaf kepadamu dan kepada keluargamu atas nama Damian." Ucap pak Rudi.

Damian yang mendengar ayahnya merendahkan diri dengan meminta maaf pada menantunya merasa sedih. Damian dan wanita itu menghampiri mereka.

" Duduklah Damian!" Ucap Divya beranjak.

Damian dan wanita itu duduk berdampingan. Divya berdiri di hadapan mereka sambil menatap mereka dengan seksama.

" Siapa namamu?" Tanya Divya pada wanita itu.

" Reva." Jawabnya.

" Sejak kapan kalian menjalin hubungan terlarang ini?" Tanya Divya lagi.

Reva dan Damian saling melempar pandangan.

" Katakan sejak kapan! Mumpung aku masih punya kesabaran di sini." Ucap Divya.

" Sejak tiga bulan lalu." Sahut Damian.

" Apa kau mencintianya?" Tanya Divya menatap Damian.

" Sayang.. Entah cinta atau hanya nafsu saja yang aku rasakan untuk Reva. Yang jelas saat ini hati dan cintaku hanya untukmu. Aku hanya mencintaimu." Sahut Damian.

Reva mengepalkan erat tangannya.

" Wow.. Kau mengatakan cinta tapi kau mengobral cintamu untuk wanita lain. Apa kau tidak memikirkan perasaan wanitamu saat kau bilang mencintaiku? Apa kau tidak takut kehilangan kenikmatan yang dia berikan padamu?" Divya melirik Reva yang masih mengepalkan erat tangannya. Divya tersenyum smirk.

" Maafkan aku sayang, aku melakukan kesalahan ini." Ucap Damian.

" Apa kau bisa mengakhirinya?" Tanya Divya.

Reva menyentuh lengan Damian sambil menggelengkan kepalanya.

" Maaf aku tidak bisa."

" Sialan lo Damian! Apa kurangnya adek gue hah?" Teriak Gava hendak memukul Damian namun Divya menahannya.

" Tenang kak! Jangan terpancing emosi karena jawabannya. Walaupun dia mau mengakhirinya, tapi aku tidak sudi dia kembali padaku. Jadi tenanglah! Ikuti permainanku." Ucap Divya membuat Damian terkejut.

" Sayang maafkan aku! Aku memang tidak bisa mengakhiri hubunganku dengannya, tapi aku juga tidak bisa berpisah darimu. Aku tidak bisa jauh darimu sayang. Maafkan aku!" Ucap Damian menatap Divya.

Gava kembali berdiri di belakang Divya.

" Kenapa kau tidak bisa mengakhiri hubunganmu dengannya? Katakan apa alasannya Damian!" Ucap Divya.

" Dia hamil."

Jeduarrrr....

Jawaban Damian membuat semuanya terkejut namun tidak untuk Divya. Divya sudah bisa menebak hal ini sebelumnya.

" Baik, jangan meninggalkan dia setelah kau menghamilinya. Itu tidak akan adil untuknya." Ujar Divya.

" Divya apa maksudmu Nak? Apa kau mau memaafkan Damian? Apa kau mau menerima wanita itu sebagai orang ketiga dalam hubunganmu?" Tanya bu Rosi menatap Divya.

" Tidak ibu, bukan begitu. Biarkan mereka bersama, akulah yang akan mengalah karena aku tidak sudi menerima putramu yang pengkhianat itu." Ucap Divya.

Damian langsung berlutut di depan Divya.

" Sayang aku mohon jangan lakukan itu! Aku berjanji akan menjauhinya, bahkan jika kau memintaku untuk meninggalkannya akan aku tinggalkan saat ini juga. Aku tidak akan peduli dengan anak itu, aku mohon maafkan aku! Jangan pernah meninggalkan aku! Aku tidak bisa hidup tanpamu sayang. Maafkan aku!" Ucap Damian.

" Apa maksudmu Damian? Apa kau mau meninggalkan aku setelah apa yang kita lalui selama ini?" Tanya Reva tidak terima.

" Itulah posisimu Nona, bagaimanapun Damian akan tetap memilih kembali padaku, istri sahnya. Lain kali pikirkan hal ini sebelum mendekati suami orang." Ucap Divya penuh penekanan membuat Reva semakin kesal.

" Sayang apa itu artinya kau mau memaafkan aku?" Tanya Damian mendongak menatap Divya.

Divya mundur menjauhkan kakinya dari tangan Damian.

" Aku tidak bisa, aku akan menceraikanmu dan memecatmu dari jabatanmu sekarang. Kau bukan lagi suamiku ataupun CEO perusahaanku. Aku ucapkan selamat atas kehamilan selingkuhanmu Damian." Ucap Divya keluar dari apartemen Damian di ikuti kedua orang tua dan mertuanya.

Damian nampak lesu, ia menarik kasar rambutnya. Ingin mengejar Divya itu pun percuma. Ia tidak akan berhasil menyakinkan Divya.

" Selamat menjadi gelandangan mantan adik ipar." Ucap Gava meninggalkan Damian yang terpuruk di sana.

" Aarggghhhhhh!!!!" Teriak Damian.

TBC....

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

itulah akhirnya nasib yg damian terima...hanya krna pelakor dan cinta sesaatmu..kau kehilangan semuanya damian...istri,harta dan tahta....woow...
hebat damian,berbahagialah bersama pelakor pilihanmu...

2024-11-12

0

Padma Ningrum Ningrum

Padma Ningrum Ningrum

Saya mampir.

Memang harus itu, tdk ada tempat utk seorang penghianat cinta, apalagi kacang lupa kulit.

2023-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!