SI TANGAN MERAH

Samurai yang hanya memakai pedang kayu, dengan menggunakan topeng oni ia bergerak secepat angin. Setiap para yokai terkutuk lenyap hanya dalam sekali tebasannya. Seolah sosok itu sedang menggunakan pedang sungguhan, bahkan kelopak bunga sakura seakan mengikutinya lalu bersama tuk ditebasnya jadi dua.

Gaya berpedang yang sangat ringan namun juga indah karena kelopak bunga sakura yang berjatuhan. Topeng oni yang seharusnya menyeramkan justru membuat si tangan merah berdecak kagum atas kehebatan berpedangnya.

Yokai terkutuk pun lenyap tak bersisa. Merasa sudah selesai, ia kembali menurunkan pedangnya lalu menyembunyikan itu di dalam pakaiannya. Tanpa bercakap apa pun, ia pergi.

“Apa itu? Saking indahnya aku sampai tidak bisa bergerak. Dan bukankah dia oni yang dimaksud selama ini?” pikirnya.

***

Di suatu tempat. Rumah di puncak gunung yang hanya sepetak saja.

“Katakan alasan yang bagus sebelum aku memotong lenganmu, Akio!”

Seorang kakek tua yang bertubuh kecil dan bertopeng tengu tengah berbicara langsung pada seorang pria bertopeng oni yang sedang duduk bersila di depannya.

Kakek bertopeng tengu berdiri sambil menunggu jawaban, dengan mengacungkan pedang pendek ke arahnya.

Si tangan merah, ternyata sejak tadi ia sudah mengikuti sampai kemari. Ia masih bersembunyi di balik dinding guna mendengar pembicaraan mereka berdua.

Namun, karena kakek itu terlihat akan melakukan sesuatu yang buruk, lekas ia menyelonong masuk ke dalam dan menghentikan aksinya.

“Hentikan!” Sambil berteriak ia melintangkan lengan kirinya ke depan orang yang telah menjadi penolongnya malam ini.

Sontak saja kakek tua itu terperangah, ia terkejut karena pria ini tiba-tiba masuk serta secara tak sadar telah menunjukkan identitasnya.

“Orang ini telah menolongku! Kau tidak bisa seenaknya menghukum dia!”

“Kau siapa? Dan apa urusanmu? Akio sudah dilarang menggunakan pedang untuk bertarung, dia juga dilarang bicara tanpa seizinku!” pekiknya.

“Aku Akashi! Dan orang ini telah menolongku! Kau tidak bisa seenaknya menghukum hanya karena dia menggunakan pedang untuk bertarung!”

“Katakan, untuk apa kau menolongnya, Akio?!” pekik si kakek.

“Seperti yang aku bilang! Orang ini menebas yokai hanya untuk menyelamatkanku! Jadi kau tidak perlu menghukumnya!!” teriak Akashi yang semakin lantang terdengar.

Yang dibicarakan oleh si kakek bertopeng tengu itu benar adanya. Bahwa sosok pria bertopeng oni ialah Akio sudah dilarang menggunakan pedang sungguhan, namun sejatinya ia adalah samurai ronin, ia hanya diberikan pedang kayu itupun tidak digunakan untuk bertarung.

Selain hal itu, ada hukuman tak langsung lainnya; Akio dilarang mengungkapkan sepatah kata sampai kapanpun kecuali mendapat izin dari kakek bertopeng tengu itu. Diketahui kakek ini adalah guru Akio.

Namun, sekarang. Kakek itu akan menghukum Akio yang telah melanggar hukumannya. Dan sesuai apa yang dilanggar maka lengan Akio menjadi bukti pertarungan akan dipotong.

Tetapi, si tangan merah yang menyebutkan namanya—Akashi telah membela Akio secara langsung.

“Aku tidak butuh jawaban darimu! Aku hanya butuh jawaban dari Akio saja! Hei, Akio! Jawablah pertanyaanku!”

Untuk yang ketiga kalinya, kakek bertanya dengan suara meninggi dan untuk yang kedua kalinya si kakek mengacungkan ujung pedang ke arah Akio seorang.

“Hentikan! Orang ini menolongku! Kenapa kau tidak mengerti juga, sih! Orang tua!” teriak Akashi.

“Diamlah, yokai! Aku tidak sedang berbicara dengan mahluk rendahan sepertimu!”

Beberapa kali kakek itu berteriak dan bertanya pada Akio, Akio tetap diam dalam posisi duduk bersila di hadapannya. Tanpa berbicara, dan juga tanpa melepaskan topeng oni-nya.

“Jawablah, Akio!”

“Cih, kakek tua ini selalu saja berteriak dan membuat telingaku sakit!”

“Omong kosong apa yang kau bicarakan, bocah yokai? Kau benar-benar tidak bisa diam ya!”

Emosi kakek semakin meninggi, sementara pria bertopeng oni bernama Akio selalu saja terdiam.

“Yokai-oni seperti kau seharusnya tak usah ikut campur! Lebih baik kau mati saja!”

SLASH!

Pedang pendek si kakek menebas lengan merah itu, darah pun terciprat ke mana-mana bahkan ke diri sendiri. Sontak Akashi tercengang, ia terhenyak dan bingung terhadap situasi yang telah terjadi saat ini.

“A-a ...tanganku ...tidak, aku bukan yokai. Aku juga bukan oni! Jadi kenapa kau ...memotong lenganku?”

Tangan Akashi yang telah terpotong itu gemetaran, ia hampir tak percaya bahwa ada seseorang yang berani memotong lengannya. Ia juga jarang sekali menemui orang yang begitu berani sama seperti kakek satu ini.

“Bukan, bukan!”

Ia terus berteriak ketakutan sampai pada akhirnya tangan tersebut menyatu kembali. Tak ada penyebabnya kecuali kehendak tangan itu sendiri.

“Apanya yang bukan yokai dan apanya yang bukan oni? Lihat tanganmu sekarang!”

Yokai, ialah sebutan monster, siluman atau sejenis hantu. Mahluk-mahluk seperti mereka kerap kali memangsa manusia dan sekarang sedang menghantui negeri ini. Sebutan Shinpi-tekina memanglah paling cocok karena keberadaan mereka yang muncul entah dari mana sebenarnya.

Sosok seperti itu sudah di luar nalar. Seperti pria satu ini.

“Bukan, bukan! Aku bukan yokai!” Sekeras apa pun ia berteriak dan menyangkal dirinya bukanlah yokai oni, si kakek tetaplah menganggap Akashi seperti itu.

“Nah, sekarang. Jawablah, Akio! Apa benar yang dikatakan oleh yokai ini?” tanyanya seraya mengibaskan bilah pedang yang berlumur darah itu ke samping.

“Akio, katakan! Yokai ini mengaku bahwa kau telah menyelamatkannya dari yokai terkutuk. Padahal orang yang kau selamatkan itu sejenis dengan mereka, tapi kenapa kau malah menyelamatkannya!”

Belum cukup segala amarah membludak di rumah sepetak itu, hidung merah dan panjang dari tengu itu terangkat bersamaan dengan dirinya yang mengangkat pedang itu ke atas.

“Mahluk setengah-setengah sepertinya, sudah pasti sama saja seperti yokai terkutuk lainnya, Akio!!” teriak kakek itu lantas mengayunkan pedangnya yang berniat menebas Akashi.

Namun, gerakan si kakek itu terhenti karena tangan Akio menahannya. Terlihat ia melindungi Akashi dari amukan kakeknya yang beringas.

“Kenapa kau menahanku? Dia sudah sepatutnya dibunuh!”

“Aku ...aku ...bukan yokai! Aku manusia ...kenapa? Tapi kenapa ...” gumam Akashi sembari menatap lengan merahnya.

Lengan merah terang, kulit yang kaku dan kuku hitam yang panjang. Hanya Akashi saja yang memilikinya. Jujur saja Akashi sendiri bingung kenapa ia terlahir seperti ini.

Sebutan yokai, oni sudah biasa baginya.

“Kalau aku yokai, lalu orang ini apa? Banyak orang membicarakannya, oni yang memakai topeng oni adalah oni yang sebenarnya! Dan membuat teror di negeri ini!” pekik Akashi.

“Kau benar, tapi kau tidak tahu siapa dia sebenarnya. Jadi untuk apa aku menjelaskannya. Sedangkan dia sekarang sedang berjuang hanya untuk melindungimu!”

“I-itu karena ...aku ...aku manusia!”

“Bukan! Kau bukan manusia! Hei, bocah! Untuk saat ini kau akan kulepaskan. Lalu ...,”

Amukan kakek bertopeng tengu itu pada dasarnya memang sudah tidak bisa ditolerir lagi. Ia sejenak menghela napas pendek lantas menyarungkan pedangnya.

“Akio, aku belum mendengar jawabanmu!”

Episodes
1 ONI
2 SI TANGAN MERAH
3 PERMOHONAN MAAF
4 MENJADI PEDANG SAMURAI ONI
5 TEPATI JANJIMU
6 KITSUNE (RUBAH) BAG I
7 KITSUNE (RUBAH) BAG II
8 LAPORAN
9 Perubahan Hukuman
10 KLAN MIZUNASHI
11 TADASHI
12 TUDUHAN
13 KESENGSARAAN
14 NEKOMATA
15 NAMA BARU SI RUBAH
16 INGIN BERTEMU
17 SAMURAI PEDANG HITAM Bag I
18 SAMURAI PEDANG HITAM Bag II
19 GION MATSURI
20 Hari Tanpa Bayangan
21 TRAGEDI BERDARAH
22 SELAMAT TINGGAL
23 KESETIAAN
24 KAKAK
25 YASHA MANABU
26 IBU KOTA YANG KACAU
27 PERASAAN IBU
28 KENANGAN
29 MAJULAH
30 SAMARAN KIZU—KINATA
31 BURONAN
32 RUMAH BUNGA
33 NARA
34 TAMU YANG INGIN BERJUMPA
35 MOMOKA CHIHARU
36 MIMPI YANG DIMANIPULASI I
37 MIMPI YANG DIMANIPULASI II
38 KENDALI YANG SADIS
39 PERTARUNGAN DALAM SANGKAR—GAMA
40 PERTARUNGAN DALAM SANGKAR—GAMA II
41 PERTARUNGAN DALAM SANGKAR—GAMA III
42 HAL YANG JANGGAL
43 INTEROGASI KERAS DARI KAKEK
44 PETUNJUK
45 MUSIM PANAS BERAKHIR
46 IKIRYO I
47 IKIRYO II
48 DIUSIR
49 BERKUNJUNG KE KUIL
50 PENDETA SUCI
51 AYAH YANG DINGIN-KAEDA
52 DEMI PEDANG
53 PERTENGKARAN AYAH-ANAK
54 PEDANG YANG TERNODA ROH JAHAT
55 PENINGGALAN MIKIO DI KURAN
56 SANG TERPILIH
57 PEDANG HITAM BERJIWA MULIA
58 YUUREI-TAKAO I
59 YUUREI-TAKAO II
60 ONRYOU I
61 ONRYOU II
62 LABA-LABA I
63 LABA-LABA II
64 HASIL YANG TIDAK SELALU INSTAN
65 RUMOR GEISHA
66 BAYI MERAH I
67 BAYI MERAH II
68 PEMERAH BIBIR
69 SILUMAN CANTIK
70 HARU DAN HIGO
71 BAYI YANG TELAH BANGKIT
72 PERMOHONAN HIMA
73 PENYAMARAN YANG HAMPIR TERBONGKAR
74 KEKUATAN YANG TAK DISANGKA
75 DUNIA ILUSI
76 "Aku mengandalkanmu, Retsuji."
77 PERTARUNGAN ONI BESAR
78 MENGHILANG DALAM DEKAPAN
79 PERTEMUAN MIZUNASHI DENGAN HONJOU
80 WILAYAH YANG BERUBAH
81 YUKI ONNA I
82 YUKI ONNA II
83 YASHA DIINCAR?
84 KETAKUTAN NEKOMATA
85 PATUNG SALJU
86 TERSESAT DALAM HAWA DINGIN
87 PERTARUNGAN AKASHI I
88 PERTARUNGAN AKASHI II
89 SESEORANG YANG DISEBUT DEWA
90 MEREKA YANG SETIA
91 FAKTA
92 PEMILIK RETSUJI SEBENARNYA
93 SAKANOUE BENJIRO
94 YOKAI PENGENDALI WAKTU
95 BERMATA SATU
96 PERTEMUAN PARA PEMIMPIN KLAN PENDIRI NEGERI
97 SERANGAN DADAKAN
98 KAKEK TUA
99 KEDATANGAN KAZUKI
100 MALAPETAKA DATANG
101 PERTEMPURAN TAMA
102 KAMA
103 NINGYOU
104 TEKNIK BERTUKAR SERANGAN DAN RASA SAKIT
105 PERINGATAN LELUHUR
106 TAK TERHINDARKAN
107 MENJELANG AKHIRNYA PERTEMPURAN
108 KAKEK TENGU
109 AWAL DARI SEGALANYA
110 LELUHUR
Episodes

Updated 110 Episodes

1
ONI
2
SI TANGAN MERAH
3
PERMOHONAN MAAF
4
MENJADI PEDANG SAMURAI ONI
5
TEPATI JANJIMU
6
KITSUNE (RUBAH) BAG I
7
KITSUNE (RUBAH) BAG II
8
LAPORAN
9
Perubahan Hukuman
10
KLAN MIZUNASHI
11
TADASHI
12
TUDUHAN
13
KESENGSARAAN
14
NEKOMATA
15
NAMA BARU SI RUBAH
16
INGIN BERTEMU
17
SAMURAI PEDANG HITAM Bag I
18
SAMURAI PEDANG HITAM Bag II
19
GION MATSURI
20
Hari Tanpa Bayangan
21
TRAGEDI BERDARAH
22
SELAMAT TINGGAL
23
KESETIAAN
24
KAKAK
25
YASHA MANABU
26
IBU KOTA YANG KACAU
27
PERASAAN IBU
28
KENANGAN
29
MAJULAH
30
SAMARAN KIZU—KINATA
31
BURONAN
32
RUMAH BUNGA
33
NARA
34
TAMU YANG INGIN BERJUMPA
35
MOMOKA CHIHARU
36
MIMPI YANG DIMANIPULASI I
37
MIMPI YANG DIMANIPULASI II
38
KENDALI YANG SADIS
39
PERTARUNGAN DALAM SANGKAR—GAMA
40
PERTARUNGAN DALAM SANGKAR—GAMA II
41
PERTARUNGAN DALAM SANGKAR—GAMA III
42
HAL YANG JANGGAL
43
INTEROGASI KERAS DARI KAKEK
44
PETUNJUK
45
MUSIM PANAS BERAKHIR
46
IKIRYO I
47
IKIRYO II
48
DIUSIR
49
BERKUNJUNG KE KUIL
50
PENDETA SUCI
51
AYAH YANG DINGIN-KAEDA
52
DEMI PEDANG
53
PERTENGKARAN AYAH-ANAK
54
PEDANG YANG TERNODA ROH JAHAT
55
PENINGGALAN MIKIO DI KURAN
56
SANG TERPILIH
57
PEDANG HITAM BERJIWA MULIA
58
YUUREI-TAKAO I
59
YUUREI-TAKAO II
60
ONRYOU I
61
ONRYOU II
62
LABA-LABA I
63
LABA-LABA II
64
HASIL YANG TIDAK SELALU INSTAN
65
RUMOR GEISHA
66
BAYI MERAH I
67
BAYI MERAH II
68
PEMERAH BIBIR
69
SILUMAN CANTIK
70
HARU DAN HIGO
71
BAYI YANG TELAH BANGKIT
72
PERMOHONAN HIMA
73
PENYAMARAN YANG HAMPIR TERBONGKAR
74
KEKUATAN YANG TAK DISANGKA
75
DUNIA ILUSI
76
"Aku mengandalkanmu, Retsuji."
77
PERTARUNGAN ONI BESAR
78
MENGHILANG DALAM DEKAPAN
79
PERTEMUAN MIZUNASHI DENGAN HONJOU
80
WILAYAH YANG BERUBAH
81
YUKI ONNA I
82
YUKI ONNA II
83
YASHA DIINCAR?
84
KETAKUTAN NEKOMATA
85
PATUNG SALJU
86
TERSESAT DALAM HAWA DINGIN
87
PERTARUNGAN AKASHI I
88
PERTARUNGAN AKASHI II
89
SESEORANG YANG DISEBUT DEWA
90
MEREKA YANG SETIA
91
FAKTA
92
PEMILIK RETSUJI SEBENARNYA
93
SAKANOUE BENJIRO
94
YOKAI PENGENDALI WAKTU
95
BERMATA SATU
96
PERTEMUAN PARA PEMIMPIN KLAN PENDIRI NEGERI
97
SERANGAN DADAKAN
98
KAKEK TUA
99
KEDATANGAN KAZUKI
100
MALAPETAKA DATANG
101
PERTEMPURAN TAMA
102
KAMA
103
NINGYOU
104
TEKNIK BERTUKAR SERANGAN DAN RASA SAKIT
105
PERINGATAN LELUHUR
106
TAK TERHINDARKAN
107
MENJELANG AKHIRNYA PERTEMPURAN
108
KAKEK TENGU
109
AWAL DARI SEGALANYA
110
LELUHUR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!