Isekai
!!!Selamat anda berhasil mengalahkan Ancient Fire Dragon!!!
--Title baru berhasil didapatkan--
~Dragon Hunter~
--Level Up--
~Level 168~
--Berhasil mempelajari—
~Sihir kuno ras naga~
Seorang pemuda nampak senang melihat ke dalam layar yang muncul dihadapannya.
Pemuda tersebut menyeringai senang dan juga tampak kelelahan diwajahnya.
“Huhh.. hari ini cukup melelahkan, apa lebih baik aku pulang?” gumam pria itu masih menatap layar pop-up yang muncul di depannya itu.
“Yosh.. pulang saja hari ini!” teriaknya lalu menghilang begitu saja bersamaan dengan hembusan angin.
Ini adalah kisah seorang petualang muda yang memiliki tujuan membuat dunia ini menjadi damai … Namun! Kisah yang kita saksikan saat ini jauh dimasa depan petualang pemberani kita ini…
***
“Takuya..! Kau melupakan lembaran printmu!” teriak seorang pria berlari ke arahnya.
“Huhh.. ada apa Takeshi? Aku tidak butuh itu…” ucap pria yang bernama Takuya itu.
Mitsuhiro Takuya, orang-orang memanggilnya Takuya, dia adalah mahasiswa nomor satu disalasatu universitas terkenal di Tokyo—Nekoma University.
Walaupun dia berada diperingkat pertama di kampusnya, sifatnya tidak melambangkan sama sekali mahasiswa nomor satu. Terlebih lagi ia yang selalu bermalas-malasan, membuat dirinya diragukan oleh beberapa orang bahwa dia adalah mahasiswa nomor satu di sana.
Meskipun malas dan kerjanya selalu tidur di kelas saat jam pelajarannya, ia selalu mendapatkan peringkat pertama dengan nilai sempurna disetiap ujian, dan lagi setiap dia mengikuti lomba di kampusnya, nasional maupun internasional, ia akan membawa pulang juara satu dibidang manapun.
Oleh karena itu ia banyak dibenci dan diragukan oleh beberapa orang yang kuliah di sana. Tidak jarangpun dosen mencibirnya karena mereka berpikir ada kemungkinan Takuya berbuat curang.
“Ehh.. tapi Takuya, Prof. Dumbbell menyuruhku menyerahkannya kembali padamu—Takuya…” ucap seorang pria yang dipanggil Takeshi itu.
Mitsuhiro Takeshi, Takeshi yang berusia 19 tahun saat ini hanya berbeda satu tahun dari Takuya. Takeshi juga merupakan adik tiri Takuya.
10 tahun yang lalu, ayah Takuya menikahi seorang artis yang terlibat skandal dengan seorang pengusaha kaya raya.
Dan pengusaha tersebut adalah ayah Takuya, meskipun itu semua hanya jebakan, akhirnya artis itu dan ayahnya benar-benar menikah dan saling mencintai satu sama lain.
Setelah menikah artis itu yang sekarang menjadi ibu tiri Takuya, berhenti dari dunia Entertain dan memilih menjadi ibu rumah tangga dan mengurus kedua anaknya, Takuya dan Takeshi.
Meskipun Takeshi terlihat adem anyem di depan Takuya, namun sebenarnya di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia sangat membenci Takuya.
Itu karena seberapa kuat dia berusaha, seberapa keras dia berjuang, ujungnya Takuya lah yang menjadi nomor satu dan mendapat perhatian lebih banyak. Terlebih lagi Takuya yang pemalas tetap berada di atasnya dibandingkan dia yang berjuang keras.
Itulah yang membuat Takeshi sangat membenci Takuya, namun tidak ditunjukkan secara langsung.
“Jadi? Sampai kapan mau mengikutiku?” ucap Takuya menatapnya dengan tatapan dingin.
“Hehe.. jangan galak-galak begitu Takuya, nanti cepattua loh,” Takeshi bercanda menepuk punggungnya, namun dalam benaknya ‘Huhh.. siapa juga yang sudi mengikutimu’
“Huhh.. Hari ini ada apa?” ucap Takuya yang sudah mengetahui maksud dan tujuan Takeshi yang saat ini terus mengikutinya.
“Ibu ingin berbicara sesuatu padamu … jadi Ayah memintaku untuk membawamu pulang ke rumah,” ucap Takeshi tidak ada satupun kebohongan dari perkataannya namun ada rencana jahat dibaliknya.
Mendengar perkataan Takeshi, ia tidak berpikir panjang lagi, ia mengikuti Takeshi untuk pulang ke rumah. Jika itu berkaitan dengan ibunya, ia tidak perlu banyak berpikir—ia akan langsung pergi.
Karena Takuya sangat sayang kepada ibunya itu. Meskipun ibunya itu adalah ibu tiri, namun ia sangat menyayanginya.
Itu karena Takuya yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sebelum ayahnya menikah dengan artis yang menjadi ibu tirinya saat ini.
Ibu Takuya meninggal dunia saat melahirkan dirinya, jadi ia dibesarkan tanpa tahu bagaimana cinta seorang ibu. Ayahnya tidak pernah berpikiran untuk menikah lagi, karena ia sangat menyayangi istri pertamanya.
Namun karena ia dijebak dan ingin membantu menghilangkan skandal artis yang saat ini menjadi ibu tiri Takuya. Ia terpaksa menikah, namun pada akhirnya ia mencintai artis itu dan artis itupun jatuh hati pada ayah Takuya.
Meskipun begitu, ayah Takuya tetap tidak melupakan istrinya yang pertama—ibu kandung Takuya.
“Kenapa Ibu tidak menelponku?” tanya Takuya, “dia sudah menelponmu siang tadi … tapi katanya hpmu tidak aktif,” jawab Takeshi.
“Kalau begitu aku pulang dulu, tunggu aku di stasiun lima menit lagi,” ucap Takuya berlari meninggalkan Takeshi.
Lalu Takuya memutuskan untuk kembali ke kosannya terlebih dulu. Sejak masuk kuliah Takuya memutuskan untuk tinggal sendiri di kosan yang berada dekat dari kampusnya itu.
…
Setelah bersiap akhirnya ia bertemu dengan Takeshi di stasiun seperti yang dia katakan sebelumnya.
“Kau lama! Bukannya kau bilang tadi lima menit!?” ucap Takeshi kesal karena menunggu hampir setengah jam lamanya.
“Ya maaf.. Aku menyediakan bebeapa hal dulu,” ucap Takuya sambil menunjukkan sebuah ransel yang dibawanya.
Tanpa menghiraukan kelakuan kakaknya itu, Takeshi masuk ke dalam stasiun lebih dulu dari Takuya, selanjutnya disusul oleh Takuya.
Situasi di dalam stasuin cukup terbilang ramai, suasana desak-desakan para penumpang yang ingin menaiki kereta cukup membuat sesak.
Terdengar suara kereta yang saat ini mulai mendekat ke arah peron dan beriringan juga suara pemberitahuan, ‘tolong tidak berdiri melewati garis kuning’
Disaat bersamaan terdengarnya suara kereta dari jauh, terdapat senyuman kecil di wajah Takeshi. Menandakan ia akan beraksi melakukan rencana kecilnya.
‘Maafkan aku Takuya, tapi aku muak melihatmu’ gumamnya dalam benaknya.
Lalu sebelum kereta sampai di sana, ia dengan sengaja mendorong Takuya hingga terjatuh di jalur kereta.
Semua yang berada di sana terlihat panik setelah melihat Takuya yang terjatuh itu, dan sedetik kemudian keretapun tiba dan melindas Takuya.
Namun sebelum itu Takuya sempat melihat Takeshi tersenyum ke arahnya dan pelan berkata, “Bye-bye…”
…
Saat ini ia tidak dapat melihat apa-apa, hanya kegelapan yang ia saksikan. Namun beberapa saat kemudian cahaya putih yang menyilaukan muncul secara perlahan.
Dan akhirnya Takuya saat ini berakhir di ruangan serba putih dan terdapat sebuah pintu di depannya dan di deoan pintu itu terdapat sebuah meja dan bantal duduk.
Di atas meja itu terdapat dua buah gelas bambu teh hijau.
Tentu saja Takuya merasa heran dengan pemandangan di depannya itu, “Apa aku sudah di surga?” gumamnya lirih.
Masih dengan ekspresi bodohnya, pintu di depannya itu terbuka dan keluar seorang laki-laki dari balik pintu itu.
Dia tinggi, kurus dan sudah tua sekali, rambut dan janggutnya yang panjang nampak semua putih dari ujung k ujung.
Pria tua itu adalah seorang dewa—dewa pencipta, Lawrence.
“Halo anak muda... aku sudah menunggu kedatanganmu,” ucapnya duduk dan mempersilahkan Takuya juga untuk duduk.
“Maafkan aku, tapi ... apakah aku sudah meninggal?” tanya Takuya ragu.
“Sebelum itu perkenalkan, aku Lawrence, Dewa pencipta di dunia yang lain ... singkatnya yang biasa kalian sebut dengan isekai, aku adalah dewa di sana,” ucap Lawrence memperkenalkan dirinya.
“Benar, kau sudah meninggal dengan sangat ... Pfft.. maaf, maksudku kau meninggal dengan sangat mengerikan, ehh atau menyedihkan? Ahh lupakan saja, intinya kau sudah meninggal,” lanjutnya.
'Eh.. bukannya dia tadi mau tertawa?’ gumam Takuta dalam benaknya.
“Maaf.. aku hanya ingin memastikan ... aku mati karena dilindas kereta bukan?” tanyanya untuk memastikan bagaimana kematiannya.
“Pfftt.. ahh maaf-maaf, benar kok ... kau dilindas kereta, tapi...”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments