Desa Mural

Keesokan harinya seperti yang ia rencanakan sebelumnya, dia akan mencari jalan keluar dari hutan belantara ini dan mencari kota ataupun desa terdekat untuk mempelajari budaya di dunia ini.

“Baiklah, sudah saatnya bergerak … aku tidak bisa bermalas-malasan lagi, seperti di bumi sebelumnya,” ucapnya penuh dengan antusiasme.

Lima menit kemudian…

Ia tidak juga bergerak dari tempat sebelumnya, melainkan melanjutkan rebahan pagi itu, “Mungkin agak siangan aja deh,”ucapnya tetap merebahkan dirinya.

10 menit… 15 menit… 30 menit…

Ia tidak bergerak dan tetap rebahan ditempatnya saat ini, ia merasa tempatnya saat ini sudah menjadi tempat ternyaman di dunia ini.

Kemudian ia terbangun dari tidurnya saat langit mulai gelap lagi, pertanda kalau hari ini sudah hampir berakhir.

“Aaa! Aku ketiduran,” ucapnya menepuk keningnya namun tetap santai dan tenang; lalu ia melanjutkan tidurnya.

Ia tersadar lima menit kemudian, lalu ia berdiri dan mengeluarkan beberapa potong daging kelinci dari penyimpanan sistem lalu dimasaknya.

Setelah makan, ia membereskan area yang digunakan untuk memasak sebelumnya, lalu ia melanjutkan tidurnya.

Tiga hari kemudian…

Selama tiga hari ia tidak bergerak sama sekali selain makan malam, ia tetap rebahan di atas rerumputan itu.

Namun hari ini ia memutuskan untuk pergi mencari jalan keluar dari hutan belantara ini.

Tempat yang dipakainya untuk rebahan kini sudah berbentuk tubuhnya.

Saat memutuskan untuk pergi, ia sudah memasukkan smua bararng yang ia butuhkan seperti ranting untuk kayu bakar dan beberapa batu, yang disimpannya di dalam penyimpanan sistem.

Sedetik kemudian ia ingin kembali berbaring namun kali ini ditahan oleh niatnya sendiri, “ahhh tidak-tidak, tidak boleh … aku bisa jadi tarzan seumur hidupku jika tidak keluar dari hutan ini,” ucapnya bangkit berdiri.

Untuk berjaga-jaga ia menyarungkan pisau miliknya bagian pahanya agar mudah meraihnya saat melihat mangsa dan langsung menerkamnya.

Meskipun Matthias sangatlah malas, namun saat ia bermalas-malasan itu ia gunakan untuk berpikir, semua kemungkinan-kemungkinan, dan terlebih lagi dia juga menggunakan waktu itu untuk mempelajari sistem yang saat ini ada padanya.

Sejauh ini yang ia temukan disistem miliknya adalah, sistem update sistem yang berada dipengaturan sistem, ia bisa mengupdate sistem menjadi lebih baik lagi dari saat ini.

Namun ia tidak mengetahui apa yang berubah jika ia mengupdate sistem itu, terlebih lagi membutuhkan level tertentu untuk mengupdatennya; seperti untuk mengupdate ke v.2 membutuhkan minimal level 60.

Dan satu lagi yang ia temukan adalah sistem leveling yang ada pada sistem, dengan sistem experience atau disingkat Exp.

Dengan sistem itu maka level akan berpengaruh pada pendapatan Exp, seperti untuk meraih level dua untuk saat ini dia memerlukan 1.900 Exp untuk naik kelevel dua; dan semakin tinggi level semakin banyak Exp yang dibutuhkan.

Menurut hasil observasinya ia akan mendapatkan Exp bervariasi berdasarkan pekerjaan miliknya, seperti dia akan mendapatkan banyak Exp dari berburu jika dia memiliki pekerjaan hunter, namun berbeda lagi jika dia tidak memiliki pekerjaan hunter maka jumlah Exp yang akan didapatkan dari berburu tidak akan banyak.

Sudah 30 menit ia berjalan terus ke arah barat, searah dengan arah terbenamnya matahari. Anehnya selama perjalanan itu, ia tidak menemukan satupun hewan buas ataupun sebagainya.

Matthias merasa ia berjalan ke arah yang benar, karena jika di sana benar ada pemukiman maka hewan buas tidak akan berkeliaran di wilayah itu.

Itu karena kebanyakan dari hewan buas itu sudah diburu oleh manusia yang tinggal di sana untuk di jadikan bahan makanan.

Dan benar saja, setelah berlajan hampir sejam; ia menemukan sebuah desa kecil yang penduduknya tidak sampau 100 orang di dalamnya.

Desa itu bernama Desa Mural, desa yang berada diujung perbatasan Pheunian itu adalah desa yang cukup spesial. Mungkin karena bertepatan dengan hutan paling berbahaya di dunia ini, yaitu Hutan Kematian.

Penduduk Desa menyambut baik Matthias, mereka menyebut Matthias sebagai utusan dewa. Karena tidak ada satupun orang yang akan selamat dari hutan kematian, setidaknya mereka akan meninggalkan luka pada tubuh mereka.

Matthias sendiri terkejut mendengar nama hutan yang ditinggalinya selama tiga hari kemarin, namun meskipun ia terkejut, dia tetap memasang wajah santai dan tenang menanggapi hal itu.

‘Ahh.. ternyata hutan itu, hutan kematian?’ gumamnya dalam benaknya.

‘Tapi jika di sana benar-benar berbahaya, kenapa aku tidak menemukan hal aneh sedikitpun? Apa Lawrence melindungiku karena sudah mengetahui hutan itu adalah hutan kematian?’ tanyanya dalam benaknya sambil melihat ke arah hutan kematian itu.

Sekali lagi itu membuktikan rasa penasarannya, mengenai kenapa tidak ada sama sekali yang terjadi padanya selama tiga hari saat berada di dalam hutan itu. Malah ia bisa rebahan dengan santainya di sana selama tiga hari.

Setelah berkenalan dengan beberapa penduduk Desa Mural, ia meminta untuk bertemu dengan kepala desa atau pemimpin yang ada di desa itu.

Lalu ia pun dibawa menemui seorang pria paruh baya yang nampak masih sehat itu, pria paruh baya yang umurnya seperti berusia 60 tahun itu dan pria itu adalah Kepala Desa Mural.

“Selamat datang di Desa kami, perkenalkan saya Amor, Kepala Desa di sini,” ucapnya memperkenalkan diri dengan ramah.

“Ini Putri saya, Abigail,” lanjutnya memperkenalkan gadis yang berdiri disebelahnya.

“Aku Matthias, kalian bisa memanggilku Matt,” Matthias memperkenalkan dirinya pada mereka berdua.

Kemudian Matt menceritakan apa yang terjadi padanya, ia mengatakan bahwa dirinys berasal dari negeri yang jauh, 10 hari yang lalu kelompok mereka yang akan pergi meninggalkan negerinya, namun saat diperjalanan mereka dibantai habis oleh sosok yang mereka juga tidak pernah mereka lihat sebelumnya.

Dan setelah ia sadar tiga hari yang lalu ia sudah berada di dalam hutan belantara yang mereka sebut hutan kematian itu. Lalu ia juga mengatakan selama tiga hari ia berjalan dan akhirnya menemukan desa ini.

Seperti itulah cerita Matt pada Amor dan putrinya yang cantik jelita itu. Tentu saja cerita itu semua hanya karangan Matthias semata dan semuanya adalah bohong.

“Kasihan sekali,” ucap Abigail memeluk lengan Matt, “benar juga, kenapa kau tidak tinggal di sini saja Matt? Dan panggil aku Abi,” ucapnya meminta Matthias tinggal di Desa Mural.

Namun Matt menolaknya, karena ia tidak ingin menetap di desa yang sepertinya terisolasi dari dunia luar ini. “Maaf Abi, tapi aku dan teman-temanku awalnya ingin ke Ibukota,” ucap Matt menolak dengan halus.

“Kalau begitu aku tidak bisa menahanmu, tapi tinggallah beberapa hari untuk memulihkan keadaanmu,” ucap Amor yang mendengar percakapan Matt dengan putrinya.

Akhirnya Matt memutuskan untuk tinggal beberapa hari di Desa Mural sembari mempelajari budaya di sana.

Selama tiga hari di Desa Mural, Matt mempelajari banyak hal. Terlebih lagi Desa Mural terkenal dengan seni berpedangnya, berkat itu semua Matt bisa mendapatkan sedikit pembelajaran mengenai seni berpedang Desa Mural; selama tiga hari itu. Selama tiga hari itu juga Abi menjadi lebih dekat dengan Matt, bahkan terlihat seperti orang yang lagi kasmaran.

Dengan mempelajari seni berpedang, membuat Matt mendapatkan class dan juga kemampuan baru, hal itu ia ketahui dari notifiksi sistem yang tiba-tiba muncul di depannya.

--Class baru berhasil didapatkan--

~Swordsman~

--Kemampuan berhasil didapatkan--

~Double Slash~

Melihat notifikasi itu membuatnya bersemangat dan mulai mengubah sudut pandangnya tentang dunia barunya ini, yang awalnya ia memiliki motivasi untuk bersantai di dunia barunya ini, saat ini ia ingin menjadi yang terkuat di dunia ini lalu bersantai.

Karena bersemangat ia tiba-tiba berlari ke dalam hutan kematian dan langsung ingin mencoba kemampuan yang baru saja didapatkannya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!