Nampak sekali tatapan wajah David saat itu sedikit tidak bersahabat kepada pria tampan tersebut, dan akupun segera mendekatinya dan melepaskan tangan pria tampan tersebut yang menyentuh pundak David seperti tadi.
"A..AA..ahhh.... Sudah... Sudah jangan seperti itu, kita akan segera pergi, David jangan mencemaskan aku, aku akan baik-baik saja, aku bisa menjaga diriku sendiri" balasku kepadanya sambil tersenyum lebar untuk meyakinkan dia.
Pria tersebut pun juga ikut berpamitan kepada ibuku lalu dia segera membukakan pintu mobil untukku dan aku merasa sangat senang saat itu.
Bayangkan saja wanita mana yang tidak akan bahagia ketika dia bisa di perlakukan manis oleh seorang pria tampan yang sukses sepertinya, aku bahkan hampir saja melayang tidak sadarkan diri saah itu, dan tatapanku tidak bisa berpaling dari pria itu sedikitpun.
Bahkan hingga aku sampai di bandara dan kami mulai menaiki pesawat pribadi milik CEO tampan itu aku terus saja tersenyum dan duduk di sampingnya dengan tenang sedangkan panitia yang lain duduk di bangku lainnya, aku sungguh merasa cukup canggung saat itu karena kini aku sudah tahu bahwa ternyata dia adalah CEO perusahaan tempat aku mengikuti lomba tersebut bukan peserta lomba sepertiku meski begitu aku tetap mencoba mendekatkan diri dengannya dan berusaha untuk bisa mengobrol lebih dekat kepadanya.
"E...eumm.... Tuan maafkan saya ya, sebelumnya saat itu saya kita kami adalah peserta lomba sepertiku, maafkan ke keliruanku saat itu tuan" ujarku meminta maaf kepadanya untuk memulai percakapan dengannya,
"Santai saja saya tidak perduli kau akan menganggap saya sebagai bos, atasan, teman atau apapun itu, yang pasti kau harus memenangkan lomba ini!" Ucap dia kepadaku tanpa melihat wajahku.
Dia terus saja menutup matanya dengan kedua tangan yang dia lipat di dadanya dan dia memakai kacamata hitam di dalam pesawat seperti itu.
Awalnya bahkan aku pikir dia tidak menutup matanya namun setelah aku perhatikan lebih dekat dan aku lihat dari sela-sela kacamata tersebut ternyata pria itu menutup matanya sedari tadi bicara denganku.
Setelah mengetahui hal itu aku pun tidak berani bicara lagi kepadanya dan aku hanya diam saja selama perjalanan hingga pesawat mendarat dan kami sampai di hotel tempat kami akan menginap sekaligus tempat dimana lomba memasak itu akan diadakan.
Saat pertama kali masuk ke dalam hotel itu aku sudah sangat terpukau melihat semua benda mewah dan tempat yang sangat luas di dalam sana.
"Wah...wah... Ini sungguh hotel terbesar yang pernah aku masuki, sangat luar biasa sekali" gerutuku pelan sambil terus berjalan mengikuti tuan CEO yang aku tidak ingat siapa namanya tersebut.
Dan disaat aku baru saja masuk ke dalam hotel beberapa saat hingga masuk ke dalam lift dan naik ke lantai tujuh saat itu, saat kami keluar dari lift satu orang pria dan wanita datang menyambut kami dan mereka terlihat begitu ramah kepadaku.
"Hallo Arsen selamat datang di negeri indah ini, aaa aku sangat merindukanmu" ucap wanita itu sambil langsung memeluk pria tampan di sampingku saat itu.
Aku kaget terperangah dan merasa sedikit sedih melihat tuan Arsen tersebut malah menerima pelukan wanita itu dengan lapang dada dan begitu mudahnya apalagi dia juga membalas ucapan dari wanita itu dengan sangat lembut, berbeda sekali disaat dia membalas ucapan dariku.
"Aku juga sangat merindukanmu Alena, kau selalu terlihat lebih cantik ketika aku melihatmu lagi" balas tuan Arsen membuat hatiku terasa sakit mendengarnya.
Hingga rasa sakitku itu teralihkan ketika wanita tersebut mulai melirik ke arahku yang saat itu berdiri memegangi koper di samping tuan Arsen.
"Ehh.... Siapa wanita ini, apa dia kekasihmu yah?" Ucap wanita cantik dengan tubuh yang langsing dan bersih itu,
"Ee...e...eh.. tidak bukan, aku hanya peserta lomba biasa aku bukan siapa-siapanya tuan Arsen" balasku menyangkalnya dengan cepat.
Sampai membuat pria yang tadi datang dengan wanita cantik itu langsung tertawa beberapa saat dan dia langsung mengalengkan tangannya ke pundakku begitu saja membuat aku kaget dan menatapnya dengan heran.
Karena aku memang tidak mengenalinya sama sekali tetapi pria tersebut bersikap seakan akan aku dan dia sudah mengenal sangat lama, bahkan David yang sudah tumbuh bersama denganku sejak kecil saja tidak berani merangkulku seperti itu.
"Tidak mungkin dia peserta lomba biasa, ku lihat wajahnya lumayan cantik juga, hey.... Gadis cantik jika kau bukan kekasih Arsen bagaimana jika kau menjadi kekasihku saja" ucap pria itu membuat aku membelalakkan mataku sangat lebar saat itu juga.
Sampai akhirnya tuan Arsen segera menarik tanganku membuat aku sedikit mendekat kepadanya dan dia langsung memberikan peringatan kepada pria yang merangkulku secara tiba-tiba sebelumnya.
"Ciko jangan berani-beraninya kau mempermainkan karyawan ku, awas saja kau dia ini adalah orang paling berpengaruh untuk Bisnisku, dan dia juga yang akan menentukan keberhasilanku untuk mendapatkan perubahan yang besar di perusahaan tahun ini, jangan sampai kau menghancurkannya dengan sikap playboymu itu!" Ancam tuan Arsen dengan tatapan yang tajam kepada pria tersebut.
Aku merasa sangat senang dan tidak bisa menahan senyum di pipiku sampai aku mulai memperlihatkan sedikit senyumku saat melihat tangan tuan Arsen menggandeng tanganku dengan erat.
Dan dia yang menolongku dari pria tidak sopan barusan, namun sayangnya tanpa Anna ketahui diam-diam disisi lain Alena justru memperlihatkan ekspresi di wajahnya yang tersenyum kecil saat itu, sehingga Alena mulai berpikir dan mencurigai Anna saat itu.
"Sepertinya dia memiliki sesuatu yang lebih kepada Arsen, aku harus menjaga jarak mereka agar tidak terlalu dekat, Arsen hanya harus menyukai aku selamanya!" Gumam Alena dengan hati jahatnya saat itu.
Setelah memperkenalkan kedua sahabatnya tersebut kepadaku tuan Arsen langsung mengantarkan aku sekaligus menunjukkan kamarku saat itu.
"Ah... Anna perkenalkan mereka berdua adalah sahabatku, dia adalah Alena dan pria playboy itu adalah Viko, kau jangan sampai tertipu dengannya dan harus fokus dengan perlombaan apa kau mengerti?" Ujar tuan Arsen kepadaku yang segera aku balas dengan anggukan.
"Baiklah, ayo aku akan mengantarmu ke kamarmu" tambah tuan Arsen saat itu.
Dia pun menarik tanganku yang dia genggam sedari tadi sampai kami sampai di depan kamarku dan dia menyuruh aku untuk segera masuk dan beristirahat ke dalam kamarku saat itu.
"Ayo masuk dan istirahatlah yang cukup, jangan sampai kau sakit, ingat kau harus mengikuti lomba besok malam!" Ucap tuan Arsen yang begitu memperhatikan aku.
Aku hanya mengangguk patuh sambil tersenyum kepadanya dan segera masuk ke dalam kamar, sampai ketika pintu sudah tertutup dan tuan Arsen sudah pergi aku sungguh merasa sangat senang dan bahagia, rasanya hatiku sangat berbunga-bunga hari ini karena mendapatkan banyak perhatian manis dari seorang tuan Aren yang tampan dan sangat cool itu.
Dia begitu keren dan sangat berkarisma di mataku dan aku langsung saja berjalan ke dekat ranjang kamar hotelku saat itu lalu segera membereskan pakaianku pada lemari yang ada disana dan segera menghubungi ibu untuk memberikan kabar kepadanya bahwa aku sudah sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Tidak lupa aku juga menghubungi David agar dia tidak mengkhawatirkan aku lagi, namun ternyata disaat aku melakukan panggilan video dengan ibuku David justru ada bersama ibuku dan aku bisa lihat mereka tengah di restoran saat itu dan kelihatannya resto juga sudah tutup saat itu.
"Ehh.... David kau masih bersama ibuku yah?" Tanyaku kepadanya,
"Tentu saja aku masih dengan ibumu, bagaimana jika nanti kau tidak menghubungiku Kana lagi aku harus menanyakan kau selain dari pada ibumu, makanya aku sengaja tetap disini sampai kau menghubungi ibumu, namun rupanya kau juga mengubungi aku, aku sangat senang dengan itu" balas David yang berbicara banyak kepadaku.
"Aishh... Tentu saja aku akan menghubungimu, kau kan sahabat terbaikku mana mungkin aku akan membuatmu mencemaskan aku terlalu banyak, hehe" balasku kepadanya.
Kami pun asik mengobrol bertiga sampai tidak lama suara ketukan pintu dari luar kamar terdengar dan aku segera menyudahi panggilan video dengan ibuku saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments