Bab 4. Para Om-om

Bagas kembali ke ruang tamu menemui beberapa karyawan yang memang menjadi teman sekantornya serta seorang Bos yang sudah menjadi sahabatnya semenjak mereka sama-sama kuliah di Universitas Indonesia. Bahkan Bagas sejak saat itu sudah menjadi orang paling dekat dengan lelaki yang saat ini menjadi atasannya karena memang Paman dari Nadia merupakan sosok yang sangat humoris dan humble serta begitu mudah bergaul dengan orang lain sehingga membuat lelaki yang saat ini menjadi CEO Singgalang Group menjadikannya sebagai seorang asisten pribadi.

"Mana ponakanmu itu?" Ferdy menatap sang aspri yang keluar dari kamar hanya sendirian tanpa gadis remaja yang sudah sering diceritakannya itu.

"Ponakan saya bilang, dia malu soalnya teman-teman pamannya ini nggak ada yang perempuan, alias para Om semua hehehe, jadi Nadia lebih memilih beristirahat di dalam kamar saja, Bos, " jawab Bagas apa adanya karena memang itu lebih baik sebab pria itu pun tahu kalau sang keponakan masih merasa belum terbiasa dengan hal-hal seperti apa yang ada di kota besar.

"Yaaaah. Nggak jadi kenal dong sama ponakan lo," sela Romeo yang merupakan salah seorang karyawan dari divisi keuangan.

“Emangnya kenapa lo ngebet banget mau kenalan ama ponakannya Bagas? Bikin gue curiga aja lo nih, jangan bilang Romeo suka sama ponakannya Bagas hahaha.” Riko terbahak dengan tangan mulai mengeluarkan sebatang Sigaret dari bungkusnya, mengambil dan menyalakan pemantik untuk membakar ujungnya.

"Oh iya, ini Pak Ferdy sama yang lain pada mau minum apa?" Bagas menatap sang atasan lalu berpindah pada teman lainnya yang hanya mengedikkan pundak mereka seolah-olah memasrahkan apa saja yang bakal dikeluarkan oleh sang tuan rumah.

"Ambilin gue kopi aja!" titah Ferdy pada Bagas diiringi anggukan setuju oleh yang lain karena mereka memang datang di rumah Bagas hanya sekedar untuk ikut berbela sungkawa kepada Bagas karena kakak perempuannya baru saja meninggal dunia dengan menyisakan seorang gadis remaja bernama Nadia yang akan tinggal bersama lelaki itu.

Bahkan ketika Ferdy menyampaikan pada beberapa karyawan yang sebenarnya teman semasa kuliah bersama Bagas dulu pun untuk mendatangi kediaman Bagas, semuanya setuju tanpa keberatan. Mereka juga ikut merasa prihatin akan cobaan yang menimpa keluarga kakaknya Bagas. Ferdy memang mengajak teman-temannya yang memiliki kelebihan sewaktu di masa kuliah untuk bekerja di perusahaan orang tuanya makanya mereka terlihat begitu akrab walau tetap ada batasan di mana Ferdy merupakan bos dari mereka semua.

Sebenarnya kedatangan tujuh orang karyawan Singgalang serta CEO-nya itu hanya ingin melepas rasa penasaran dengan wajah keponakan sahabat mereka yang bernama Nadia, tapi sayangnya tak bisa bertemu sebab Gadis itu sepertinya merasa canggung berada di tengah-tengah teman pamannya.

"Ini maaf ya Gas, gue mau tanya dikit tapi lo jangan tersinggung! Jadi sekarang ponakan lo itu jatuhnya udah yatim piatu?" Salah seorang temannya yang bernama Kevin ikut menyela karena merasa penasaran, apalagi dia pernah melihat foto gadis itu ada di Galeri ponsel Bagas terlihat sangat cantik dan begitu polos.

"Nadia sekarang memang udah yatim piatu tapi gue kan masih hidup yang bakal menggantikan kedudukan orang tuanya. Jadi lo jangan macam-macam ama ponakan gue, kalau nggak mau gue kuliti tubuh lo!" ancam nya walau dalam canda.

"Sorry Bro, maksud gue bukan begitu … tapi gue hanya mau ngasih sesuatu dikit buat ponakan lo, dan gue harap lo nggak merasa tersinggung buat nerima karena ini buat Nadia bukan buat lo!” Kevin mengeluarkan satu amplop berwarna coklat dari dalam tas kerjanya, meletakkan di atas meja menggesernya ke hadapan Bagas.

Hal yang dilakukan oleh Kevin barusan sontak diikuti oleh teman-teman karyawan yang lain dengan mengeluarkan Amplop yang berbeda warna dari tas kerja mereka masing-masing dan meletakkannya di hadapan Bagas.

Lelaki yang sekarang sudah menjadi wali serta orang tua pengganti dari Nadia Humaira, menatap lama amplop yang ada di hadapannya karena dia sangat yakin mungkin nilainya tidak seberapa tetapi rasa prihatin mereka terhadap keponakannya patut diacungi jempol. Apalagi pada zaman sekarang ini tidak semua orang yang akan bisa melihat bagaimana seorang gadis remaja bisa menjalani kehidupan di masa datang tanpa ada kedua orang tua kandungnya lagi.

“Sebenarnya kalian semua nggak perlu repot-repot seperti ini buat ponakan gue karena gue masih gagah dan juga kuat untuk ngidupin dia! By the way thank you so much atas perhatian kalian untuk Nadia, besok pagi bakal gue sampein ke dia kalau ini dari para om-omnya.” Bagas berdiri meninggalkan semua teman-temannya untuk pergi ke belakang menyuruh sang pelayan membuatkan kopi hitam seperti perintah Ferdi sang atasan.

Mereka mulai bergosip lagi, bercanda dan terkadang tidak pernah menganggap Ferdy sebagai atasannya karena memang mereka tidak dalam keadaan bekerja di kantor.

"Tuh CEO kagak ikut mau ngasih hadiah buat Nadia?" tanya Kevin menyikat pinggang Endro.

"Gue rasa dia sama sekali nggak kepikiran dengan apa yang kita kerjain hahaha, muka datar kayak begitu mana punya sosial segala yang ada di dalam otaknya kan cuman kerja dan cuan," jawab Endro melirik Ferdy yang hanya diam memainkan ponselnya.

“Sebenarnya gue kecewa sih karena kita kagak jadi ngeliat wajah polosnya ponakan Bagas, padahal gue penasaran banget tuh cewek pasti bening abis. Apalagi gadis-gadis dari desa itu sudah bisa dijamin 100% Vir-gin, iya nggak sih?” Farel menyikut lengan Kevin, melirik ke samping sembari menaik turunkan kedua alisnya seolah sedang memiliki ide jahil, entahlah.

“Ekhem, Kalian jangan pernah sekali pun menggoda Nadia karena Gadis itu adalah satu-satunya keluarga Bagas, kalau sampai saya mendengar kalian ada yang mencoba-coba mendekati Nadia maka kalian akan berhadapan langsung dengan saya!” Ferdy menatap satu persatu karyawannya itu yang tak lain juga teman-teman semasa kuliahnya, memberikan peringatan agar tak ada satupun dari mereka yang bisa mendekatinya dia karena dia tak ingin gadis polos keponakan sahabat baiknya itu dirusak oleh salah satu antara temannya.

“Yaa … si Bos kagak seru, padahal biasanya juga gak pernah peduli kita mainin cewek mana pun, bahkan kita pernah kan make cewek yang sama bergantian, berbagi rejeki,” sela Farel dengan nada kecewa.

Kalimat yang baru saja dilontarkan Farel membuat Ferdy tanpa sadar melemparkan asbak sehingga benda berwarna silver berbahan aluminium itu mendarat indah di kepalanya.

“Canda, Bos … sensi amat, mentang-mentang Nadia ponakan asistennya jadi nggak ngebolehin kita nih sekedar buat kenalan!” Farel sedikit meringis, mengambil lagi si asbak yang sudah jatuh ke lantai setelah singgah sesaat di kepalanya.

“Jangan bilang Bos kita ini mau jadi Pedofil hahaha!” sela Kevin sambil ngakak.

Pletak!

Sebuah pena terbang Indah melayang hingga mengenai pelipis Kevin dan membuat pria itu mengaduh lebay. Kedatangan Bagas dengan seorang pelayan yang tak lain adalah Bibi Upi membuat mereka semua terdiam. Bibi Upi meletakkan satu persatu segelas kopi hitam di depan mereka semua serta menyajikan cemilan kering di atas meja.

“Monggo tuan-tuan, diminum kopinya, Bibi permisi ke belakang lagi!” pamit Bibi Upi berlalu meninggalkan para lelaki berdasi.

“Makasih, Bi,” ucap Bagas.

Mereka kembali melanjutkan obrolan yang terkadang memperdengarkan tawa karena candaan dari salah satu di antara mereka hingga ketika setelah lebih kurang mereka satu jam bersenda gurau, tiba-tiba saja sebuah mobil hitam metalik datang ke rumah Bagas.

“Siapa yang datang?”

Terpopuler

Comments

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

🙄🙄🙄 dsr om" ckck mlutnya emberrr Kya mak" kang syur

2023-03-04

0

Nafi' thook

Nafi' thook

hilih, bilang saja kalau Ferdy sebenarnya juga ngincer tuh gadis

2023-03-04

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

nah loh siapa yg datang

2023-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemakaman
2 Bab 2. Pindah ke Jakarta
3 Bab 3. Tinggal Sama Paman
4 Bab 4. Para Om-om
5 Bab 5. Mengintip
6 Bab 6. Membully Sang Bos
7 Bab 7. Ada Apa Ini?
8 Bab 8. Gugup
9 Bab 9. Tidak Nyaman
10 Bab 10. Ulah Renaldo
11 Bab 11. Khayalan Renaldo
12 Bab 12. Perhatian Ferdi
13 Bab 13. Rencana Ferdi
14 Bab 14. Tugas Kerja Bagas
15 Bab 15. Pelelangan Diri
16 Bab 16. Tak Ada Harganya
17 Bab 17. Bertemu Lagi
18 Bab 18. Apa Yang Ingin Om Lakukan?
19 Bab 19. Aku Bukan Anak Kecil Lagi
20 Bab 20. Deal
21 Bab 21. Tolong Lindungi Dia
22 Bab 22. Aku Akan Menjagamu
23 Bab 23. Janji Penjaga Hati
24 Bab 24. Rencana Renaldo
25 Bab 25. KDRP
26 Bab 26. Harapan Yang Runtuh
27 Bab 27. Cewek Incaran
28 Bab 28. Merasa Cemburu
29 Bab 29. Terlalu Pengecut
30 Bab 30. Ancaman Regan
31 Bab 31. Ikuti Kata Hati
32 Bab 32. Gosip Para Perawat
33 Bab 33. Panggil Aku, Mas Ferdi!
34 Bab 34. Mentok Cinta
35 Bab 35. Haruskah Mengakuinya?
36 Bab 36. Rangga Suka Nadia
37 Bab 37. Roger
38 Bab 38. Pria Menyebalkan
39 Bab 39. Gadis Keberuntungan
40 Bab 40. First kiss
41 Bab 41. Firasat Buruk
42 Bab 42. Sebatang Kara
43 Bab 43. Surat Wasiat
44 Bab 44. Janji Ferdi
45 Bab 45. Beri Aku Waktu
46 Bab 46. Terungkap
47 Bab 47. Merasa Disaingi
48 Bab 48. Menu Spesial
49 Bab 49. Mengosongkan Isi Kulkas
50 Bab 50. Tentang Rasa
51 Bab 51. Menolak Dijodohkan
52 Bab 52. Takut Ketahuan
53 Bab 53. Fitnah Kejam
54 Bab 54. Tidak Dianggap Anak
55 Bab 55. Pergi Dari Rumah
56 Bab 56. Aku Butuh Kamu
57 Bab 57. Matahari Kedua
58 Bab 58. Viral 1
59 Bab 59. Viral 2
60 Bab 60. Ayo Kita Menikah
61 Bab 61. Pinangan
62 Bab 62. Kedatangan Pras
63 Bab 63. Siapa Pras
64 Bab 64. Takut Berpaling
65 Bab 65. Kenapa Kau Datang Saat Aku Bahagia
66 Bab 66. Demam Cinta
67 Bab 67. Tampil Beda
68 Bab 68. Love You Forever
69 Bab 73. Perbincangan Di Kantin
70 Bab 74. Surat Untuk Nadia
71 Bab 75. Sisi Lain Seorang Ferdi
72 Bab 76.
73 Bab 77. Biarkan kita Dinikahkan Malam Ini
74 Bab 78. Menahan Getir
75 Bab 79. Pulang ke Rumah
76 Bab 80. Mendapatkan Restu
77 Bab 81. Menantu Idaman
78 Bab 82. Keluarga Baru
79 Bab 83. Akhirnya Sah
80 Bab 84. Tamat
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemakaman
2
Bab 2. Pindah ke Jakarta
3
Bab 3. Tinggal Sama Paman
4
Bab 4. Para Om-om
5
Bab 5. Mengintip
6
Bab 6. Membully Sang Bos
7
Bab 7. Ada Apa Ini?
8
Bab 8. Gugup
9
Bab 9. Tidak Nyaman
10
Bab 10. Ulah Renaldo
11
Bab 11. Khayalan Renaldo
12
Bab 12. Perhatian Ferdi
13
Bab 13. Rencana Ferdi
14
Bab 14. Tugas Kerja Bagas
15
Bab 15. Pelelangan Diri
16
Bab 16. Tak Ada Harganya
17
Bab 17. Bertemu Lagi
18
Bab 18. Apa Yang Ingin Om Lakukan?
19
Bab 19. Aku Bukan Anak Kecil Lagi
20
Bab 20. Deal
21
Bab 21. Tolong Lindungi Dia
22
Bab 22. Aku Akan Menjagamu
23
Bab 23. Janji Penjaga Hati
24
Bab 24. Rencana Renaldo
25
Bab 25. KDRP
26
Bab 26. Harapan Yang Runtuh
27
Bab 27. Cewek Incaran
28
Bab 28. Merasa Cemburu
29
Bab 29. Terlalu Pengecut
30
Bab 30. Ancaman Regan
31
Bab 31. Ikuti Kata Hati
32
Bab 32. Gosip Para Perawat
33
Bab 33. Panggil Aku, Mas Ferdi!
34
Bab 34. Mentok Cinta
35
Bab 35. Haruskah Mengakuinya?
36
Bab 36. Rangga Suka Nadia
37
Bab 37. Roger
38
Bab 38. Pria Menyebalkan
39
Bab 39. Gadis Keberuntungan
40
Bab 40. First kiss
41
Bab 41. Firasat Buruk
42
Bab 42. Sebatang Kara
43
Bab 43. Surat Wasiat
44
Bab 44. Janji Ferdi
45
Bab 45. Beri Aku Waktu
46
Bab 46. Terungkap
47
Bab 47. Merasa Disaingi
48
Bab 48. Menu Spesial
49
Bab 49. Mengosongkan Isi Kulkas
50
Bab 50. Tentang Rasa
51
Bab 51. Menolak Dijodohkan
52
Bab 52. Takut Ketahuan
53
Bab 53. Fitnah Kejam
54
Bab 54. Tidak Dianggap Anak
55
Bab 55. Pergi Dari Rumah
56
Bab 56. Aku Butuh Kamu
57
Bab 57. Matahari Kedua
58
Bab 58. Viral 1
59
Bab 59. Viral 2
60
Bab 60. Ayo Kita Menikah
61
Bab 61. Pinangan
62
Bab 62. Kedatangan Pras
63
Bab 63. Siapa Pras
64
Bab 64. Takut Berpaling
65
Bab 65. Kenapa Kau Datang Saat Aku Bahagia
66
Bab 66. Demam Cinta
67
Bab 67. Tampil Beda
68
Bab 68. Love You Forever
69
Bab 73. Perbincangan Di Kantin
70
Bab 74. Surat Untuk Nadia
71
Bab 75. Sisi Lain Seorang Ferdi
72
Bab 76.
73
Bab 77. Biarkan kita Dinikahkan Malam Ini
74
Bab 78. Menahan Getir
75
Bab 79. Pulang ke Rumah
76
Bab 80. Mendapatkan Restu
77
Bab 81. Menantu Idaman
78
Bab 82. Keluarga Baru
79
Bab 83. Akhirnya Sah
80
Bab 84. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!