Bab 5. Pekerjaan Baru

Bab 5

Melihat Qiana pulang dengan membawa kotak barang ke rumah, Bara sangat sedih. Laki-laki paruh baya itu tahu kalau sang putri sudah diberhentikan dari pekerjaannya.

"Apa gara-gara masalah kemarin kamu sampai di pecat?" tanya Bara dengan tatapan nanar.

"Mungkin. Tapi, itu justru baik untuk aku, Ayah. Sangat sulit bekerja sama dengan orang yang benci kepada kita dan selalu mencari-cari kesalahan kita. Apalagi sampai menyebarkan kabar bohong," jawab Qiana sambil memegang tangan Bara.

Ayah Qiana tahu maksud dari ucapan anaknya. Meski Qiana tidak bekerja, mereka masih bisa makan dan kebutuhan sehari bisa dipenuhi dari gajinya yang seorang guru di SMA. 

"Kamu yang sabar, ya. Sekarang kamu harus banyak berdoa dan bertaubat," kata Bara dan Qiana mengangguk.

"Rezeki Tuhan itu sangat luas, kamu jangan bersedih hanya karena dia sudah memutus rezeki dari pekerjaan kamu. Mungkin saja ada rezeki yang jauh lebih baik di tempat lain," lanjut Bara.

"Iya, Ayah. Ini Qiana juga mau mengirimkan berkas lamaran pekerjaan ke perusahaan PT. SUKSES yang katanya sedang ada lowongan pekerjaan di sana," balas Qiana yang sudah membeli amplop coklat.

"Bukannya kantor itu berada di seberang jalan tempat kamu bekerja kemarin?" tanya Bara sangsi.

"Iya, Ayah. Tadi aku bertemu dengan Keenan dan memberi tahu kalau di tempatnya dia bekerja ada lowongan," jawab Qiana.

"Ya, semoga saja ada rezeki kamu di sana," kata Bara sambil mengusap kepala Qiana.

***

Pagi hari Qiana sudah membuat sarapan, dulu biasanya Nana yang menyiapkan semua keperluan anak dan suaminya. Pekerjaan rumah dia juga yang mengerjakan. Namun, sekarang semua itu dibagi berdua antara Qiana dan Bara.

Mereka belum kepikiran untuk menyewa seorang asisten rumah tangga.

"Qiana, sepertinya isi kulkas akan habis. Nanti kamu belanja sekalian, ya!" titah Bara karena pasar dan pusat pembelanjaan satu arah dengan tempat yang akan dituju oleh Qiana dan berlawanan arah dengan tempat Bara mengajar.

"Oke, Ayah. Tolong catat apa saja yang harus aku beli," sahut Qiana.

Keduanya merasakan betapa beratnya tidak ada sosok seorang ibu di rumah. Semua mereka kerjakan berdua tetap saja terasa sangat lelah.

Qiana pergi dengan mengunakan mobil karena akan sekalian belanja. Sementara itu, Bara menggunakan motor matic yang biasa dipakai putrinya.

***

Saat Qiana hendak membelokan mobilnya ke kantor milik perusahan keluarga Wijaya, dia melihat dari arah berlawanan ada mobil Zeline. Wanita itu menekan klakson beberapa kali karena tahu ada mobil mantan sahabatnya dari arah depan. Namun, Qiana masa bodo dengan perbuatan Zeline itu, dia membelokan mobil dan masuk ke kantor PT. SUKSES.

"Selamat pagi, saya mau mengirim berkas lamaran pekerjaan," kata Qiana kepada seorang resepsionis.

Wanita berpenampilan menarik dan tersenyum ramah awalnya berubah mengerutkan kening. Lalu, dia pun menghubungi pihak HRD untuk menanyakan informasi lowongan pekerjaan karena setahu dia tidak ada pengumuman lowongan di perusahaan saat ini.

"Suruh dia masuk ke ruangan saya!" perintah orang yang ada di seberang sana.

"Baik, Pak. Akan saya sampaikan," kata pegawai resepsionis itu kemudian mengakhiri panggilannya.

Lalu, wanita itu pun kembali tersenyum ramah kepada Qiana dan berkata, "Silakan Anda pergi ke ruangan yang ada di pojok. Pak Bimo sedang menunggu Anda untuk tes wawancara."

"Terima kasih banyak," ucap Qiana dengan senyum ramah tamah juga.

Qiana masuk ke ruangan itu dan ada beberapa orang di sana. Lalu, mereka pun melakukan tes seperti bagaimana biasanya ketika melamar pekerjaan.

"Selamat bergabung dengan kami, Nona Qiana. Semoga Anda bisa bekerja sama dengan tim Anda nanti," ucap Pak Bimo.

Betapa bahagianya Qiana bisa langsung lolos tes, bahkan mulai besok langsung bekerja. Kesedihan hari kemarin seperti tersapu oleh kebahagiaan hari ini.

***

Bara beberapa kali mengucapkan syukur karena anaknya langsung diterima bekerja di perusahaan besar itu. Air mata kebahagiaan akhirat meluncur dari netra yang belakangan ini selalu terlihat sendu.

"Bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Jangan kamu sia-siakan kesempatan ini," kata Bara.

"Iya, Ayah. Semua ini juga berkat bantuan doa dari Ayah," ucap Qiana.

Bara pun tersenyum. Meski anaknya sudah membuat dia kecewa dengan perbuatanya hamil di luar nikah, tetap saja sebagai orang tua dirinya masih sangat menyayangi Qiana. Diusapnya perut rata milik putri semata wayang itu dengan lembut.

"Semoga saja dia baik-baik saja karena dibawa bekerja oleh kamu," ucap Bara dengan senyum tipis.

Senyum tipis juga terukir dari bibir Qiana. Saat ini dia tidak merasakan adanya perubahan apa pun dalam dirinya. Perempuan itu juga berharap kalau kehamilan dia ini tidak membawa masalah baru lagi baik bagi dia maupun keluarga.

***

Qiana berjalan dengan penuh semangat saat memasuki kantor. Senyum lebar pun terukir dari wajahnya saat melihat Keenan sedang membersihkan kaca.

"Keenan!" teriak Qiana sambil melambaikan tangan.

"Qiana," balas pemuda itu hanya mengangkat sebelah tangan yang memegang alat pembersih kaca.

Qiana pun berjalan menghampiri pemuda itu. "Aku ucapkan terima kasih untuk bantuan kamu. Akhirnya aku tidak jadi pengangguran," kata perempuan berkemeja pink bunga-bunga.

"Syukurlah. Aku ikut senang," ucap Keenan dengan senyum lebar.

"Nanti siang aku traktir kamu makan siang, ya!" ajak Qiana dan Keenan pun mengangguk.

***

Ruang divisi penjualan mendadak heboh dengan kedatangan Qiana. Mereka senang karena ada tambahan tenaga kerja. Selain itu, karyawan laki-laki jadi semangat karena ada perempuan muda dan cantik yang bisa mereka lihat setiap saat saat bekerja.

"Ingat, kalian ke sini itu untuk bekerja bukan untuk main," kata Pak Bimo dan membuat lesu para karyawan laki-laki tadi.

"Qiana, ini meja tempat kamu bekerja," lanjut laki-laki paruh baya itu saat berdiri di depan sebuah meja kosong di sisi kanan.

"Hari ini sepertinya ketua kalian belum masuk juga. Jadi, kalian harus bekerja keras," ucap Pak Bimo setelah melihat meja yang berada di tengah serta menghadap ke arah meja karyawan lainnya dalam keadaan kosong.

"Loh, tadi Pak Emir sudah datang. Itu tasnya juga ada," sahut karyawan wanita yang mejanya berada di sisi kiri meja Qiana.

Karyawan yang lainnya pun membenarkan itu. Lalu, tidak lama kemudian seorang laki-laki berjalan ke arah mereka.

"Pak Emir dari mana saja? Ada karyawan baru bukannya di sambut," ucap Pak Bimo.

"Maafkan aku, Pak Bimo. Barusan aku di panggil oleh Direktur Li," pungkas Emir.

Laki-laki itu belum sadar kalau saat ini ada seseorang yang sangat terkejut dengan kedatangannya. Ya, orang itu adalah Qiana, karena setahu dirinya dulu mantan kekasihnya itu bekerja di kantor pusat PT.SUKSES bagian keuangan . Namun, sekarang laki-laki itu berada di divisi bagian penjualan.

'Emir, aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu lagi. Seakan takdir enggan memisahkan kita,' batin Qiana.

***

Akan seperti apakah kehidupan dunia kerja Qiana ketika menjadi bawahan Emir? Bagaimana reaksi Zeline saat tahu mereka berdua menjadi rekan kerja satu tim? Tunggu kelanjutannya, ya!

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

rezeki calon bayi

2024-05-31

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KNP KEENAN MASUKN QIANA KE PRUSAHAAN T4 EMIR BKERJA..

2024-03-01

0

novi 99

novi 99

ya eeellaaa... ternyata Emir hanya seorang bawahan juga .

kenan lebih segalanya sepertinya...

2024-01-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengkhianatan
2 Bab 2. Hamil
3 Bab 3. Fitnah
4 Bab 4. Dipecat
5 Bab 5. Pekerjaan Baru
6 Bab 6. Identitas Keenan
7 Bab 7. Lembur
8 Bab 8. Pertengkaran Qiana & Zeline
9 Bab 9. Pertengkaran Emir dan Zeline
10 Bab 10. Pertengkaran Emir dan Zeline (2)
11 Bab 11. Perselingkuhan
12 Bab 12. Zeline Berulah
13 Bab 13. Qiana Masuk Rumah Sakit
14 Bab 14. Pindah Ke Apartemen
15 Bab 15. Bertemu Orang Tua Emir
16 Bab 16. Jodoh Untuk Keenan
17 Bab 17. Program Kehamilan
18 Bab 18. Ingin Diperhatikan
19 Bab 19. Kontraksi?
20 Bab 20. Qiana Melahirkan
21 Bab 21. Karma Bagi Pengkhianat
22 Bab 22. Kedatangan Emir Ke Apartemen
23 Bab 23. Aku Mencintaimu
24 Bab 24. Pertemuan
25 Bab 25. Rencana Zeline
26 Bab 26. Identitas Asli Keenan
27 Bab 27. Kesedihan Qiana
28 Bab 28. Permintaan Maaf Keenan
29 Bab 29. Ketahuan
30 Bab 30. Qiana dan Shaka Terancam
31 Bab 31. Keluarga Qiana Diculik
32 Bab 32. Kabur
33 Bab 33. Pencarian Keluarga Qiana
34 Bab 34. Bara Berhasil Kabur
35 Bab 35. Rencana Zeline
36 Bab 36. Shaka
37 Bab 37. Qiana Ketahuan
38 Bab 38. Penyelamatan Qiana
39 Bab 39. Pengakuan Heri
40 Bab 40. Heri Mendatangi Rumah Baron
41 Bab 41. Berikan Shaka!
42 Bab 42. Perseteruan Di Kediaman Baron
43 Bab 43.
44 Bab 44. Menangkap Pelaku Penculikan
45 Bab 45. Syarat Untuk Emir
46 Bab 46. Bertemu Keluarga Keenan
47 Bab 47. Penolakan Keluarga Keenan
48 Bab 48. Rencana Baru
49 Bab 49. Perselingkuhan Zeline
50 Bab 50. Trauma Karin
51 Bab 51. Hancurnya Hati Emir
52 Bab 52. Bertemu Dengan Bang Jago
53 Bab 53. Memergoki Zeline Yang Sedang Selingkuh
54 Bab 54. Bertemu Dengan Bang Jago
55 Bab 55. Pengakuan Bang Jago
56 Bab 56. Emir Mencari Identitas Selingkuhan Zeline
57 Bab 57. Berikan Kami Restu!
58 Bab 58. Lamaran
59 Bab 59. Rencana Zeline
60 Bab 60. Qiana Kecelakaan
61 Bab 61. Kebahagiaan Zeline
62 Bab 62. Kerja Sama
63 Bab 63. Mendapatkan Bukti
64 Bab 64. Identitas Nana Sesungguhnya
65 Bab 65. Kepergok Sedang Selingkuh
66 Bab 66. Tersebarnya Skandal Berita Perselingkuhan
67 Bab 67. Pembalasan Untuk Keluarga Zeline
68 Bab 68. Konferensi Pers
69 Bab 69. Kehancuran Keluarga Zeline
70 Bab 70. Zeline Ditangkap Polisi
71 Bab 71. Terbongkarnya Kebohongan Keenan
72 Bab 72. Keenan Diculik
73 Bab 73. Kehilangan Keenan
74 Bab 74. Ujian Cinta Qiana dan Keenan
75 Bab 75. Perasaan Cinta Yang Hilang
76 Bab 76. Gilang Kecelakaan
77 Bab 77. Bertemu Kembali Dengan Keenan
78 Bab 87. Kebahagiaan
79 79. Qiana Diculik
80 Bab 80. Mencari Qiana
81 Bab 81. Mencintai Seseorang Tidaklah Salah
82 Bab 82. Cinta Tak Pernah Salah
83 Pemenang Giveaway
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Pengkhianatan
2
Bab 2. Hamil
3
Bab 3. Fitnah
4
Bab 4. Dipecat
5
Bab 5. Pekerjaan Baru
6
Bab 6. Identitas Keenan
7
Bab 7. Lembur
8
Bab 8. Pertengkaran Qiana & Zeline
9
Bab 9. Pertengkaran Emir dan Zeline
10
Bab 10. Pertengkaran Emir dan Zeline (2)
11
Bab 11. Perselingkuhan
12
Bab 12. Zeline Berulah
13
Bab 13. Qiana Masuk Rumah Sakit
14
Bab 14. Pindah Ke Apartemen
15
Bab 15. Bertemu Orang Tua Emir
16
Bab 16. Jodoh Untuk Keenan
17
Bab 17. Program Kehamilan
18
Bab 18. Ingin Diperhatikan
19
Bab 19. Kontraksi?
20
Bab 20. Qiana Melahirkan
21
Bab 21. Karma Bagi Pengkhianat
22
Bab 22. Kedatangan Emir Ke Apartemen
23
Bab 23. Aku Mencintaimu
24
Bab 24. Pertemuan
25
Bab 25. Rencana Zeline
26
Bab 26. Identitas Asli Keenan
27
Bab 27. Kesedihan Qiana
28
Bab 28. Permintaan Maaf Keenan
29
Bab 29. Ketahuan
30
Bab 30. Qiana dan Shaka Terancam
31
Bab 31. Keluarga Qiana Diculik
32
Bab 32. Kabur
33
Bab 33. Pencarian Keluarga Qiana
34
Bab 34. Bara Berhasil Kabur
35
Bab 35. Rencana Zeline
36
Bab 36. Shaka
37
Bab 37. Qiana Ketahuan
38
Bab 38. Penyelamatan Qiana
39
Bab 39. Pengakuan Heri
40
Bab 40. Heri Mendatangi Rumah Baron
41
Bab 41. Berikan Shaka!
42
Bab 42. Perseteruan Di Kediaman Baron
43
Bab 43.
44
Bab 44. Menangkap Pelaku Penculikan
45
Bab 45. Syarat Untuk Emir
46
Bab 46. Bertemu Keluarga Keenan
47
Bab 47. Penolakan Keluarga Keenan
48
Bab 48. Rencana Baru
49
Bab 49. Perselingkuhan Zeline
50
Bab 50. Trauma Karin
51
Bab 51. Hancurnya Hati Emir
52
Bab 52. Bertemu Dengan Bang Jago
53
Bab 53. Memergoki Zeline Yang Sedang Selingkuh
54
Bab 54. Bertemu Dengan Bang Jago
55
Bab 55. Pengakuan Bang Jago
56
Bab 56. Emir Mencari Identitas Selingkuhan Zeline
57
Bab 57. Berikan Kami Restu!
58
Bab 58. Lamaran
59
Bab 59. Rencana Zeline
60
Bab 60. Qiana Kecelakaan
61
Bab 61. Kebahagiaan Zeline
62
Bab 62. Kerja Sama
63
Bab 63. Mendapatkan Bukti
64
Bab 64. Identitas Nana Sesungguhnya
65
Bab 65. Kepergok Sedang Selingkuh
66
Bab 66. Tersebarnya Skandal Berita Perselingkuhan
67
Bab 67. Pembalasan Untuk Keluarga Zeline
68
Bab 68. Konferensi Pers
69
Bab 69. Kehancuran Keluarga Zeline
70
Bab 70. Zeline Ditangkap Polisi
71
Bab 71. Terbongkarnya Kebohongan Keenan
72
Bab 72. Keenan Diculik
73
Bab 73. Kehilangan Keenan
74
Bab 74. Ujian Cinta Qiana dan Keenan
75
Bab 75. Perasaan Cinta Yang Hilang
76
Bab 76. Gilang Kecelakaan
77
Bab 77. Bertemu Kembali Dengan Keenan
78
Bab 87. Kebahagiaan
79
79. Qiana Diculik
80
Bab 80. Mencari Qiana
81
Bab 81. Mencintai Seseorang Tidaklah Salah
82
Bab 82. Cinta Tak Pernah Salah
83
Pemenang Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!