Bab 3. Fitnah

Bab 3

"Sayang, kamu kenapa?" Zeline panik saat melihat darah yang keluar dari hidung Emir.

"Tidak apa-apa, tenang aku baik-baik saja," ucap Emir yang meringis kesakitan.

Nana membelalakkan matanya saat melihat sahabat baik Qiana berada di dalam kamar hotel yang sama dengan Emir. Tadi, saat anaknya bilang Zeline yang menikah dengan Emir, dirinya menyangka kalau itu orang lain. Namun, ternyata wanita itu adalah orang yang dia kenal karena sering main ke rumah.

"Kau, dasar wanita tidak diri! Calon suami sahabat sendiri kamu rebut. Ada apa dengan otak dan hati kamu, hah!" hardik Nana dengan penuh emosi.

"Tidak ada yang salah dengan otak dan hati aku Ibu. Emir itu sudah tidak cinta sama Qiana sejak lama. Dianya saja yang enggak mau putus. Qiana itu terlalu mengekang Emir dengan keegoisan dirinya, maka dia muak dan ingin berpisah dengannya," cerocos Zeline yang kini berdiri saling berhadapan dengan Nama.

Qiana tidak terima dengan tuduhan itu. Selama ini dia tidak pernah mengekang Emir dalam melakukan atau berbuat sesuatu sesuai keinginannya. Dirinya bukan tipe pacar yang posesif, justru Emir yang sebaliknya. Pemuda itu mudah cemburu dan sering melarang Qiana dekat-dekat dengan teman laki-laki. Semenjak zaman sekolah sampai kuliah, pria yang menjadi temannya bisa dihitung jari.

"Emir, apa benar yang dikatakan oleh Zeline barusan? Atau itu hanya karangan wanita gatal ini," tanya Qiana kepada laki-laki yang berdiri hanya menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawah.

Emir bingung harus bicara apa kepada wanita yang dia cintai dengan hati yang tulus. Namun, jika dia mengatakan yang sebenarnya maka kehidupan keluarga Brawijaya akan hancur.

"Jawab, Sayang!" perintah Zeline sambil menatap tajam kepada laki-laki yang kini sudah berstatus suaminya.

"Maaf Qiana, sekarang wanita yang aku cintai adalah Zeline," aku Emir dengan tatapan nanar saat mereka beradu pandang.

Hati Qiana yang sudah retak itu kini menjadi hancur lebur membentuk serpihan kecil. Baru sekarang dia menyadari kalau dirinya sudah buta oleh cinta. Bahkan perasaan cinta dari orang yang menjadi kekasih dia sendiri tidak terlihat dengan jelas.

"Jadi selama ini kamu hanya menganggap aku sebagai apa, hah?" bentak Qiana sambil melangkah ke arah Emir lalu menjambak rambutnya dengan kuat.

"Qiana lepaskan!" teriak Zeline sambil mencoba memisahkan wanita itu dari suaminya yang mengaduh kesakitan.

Kegaduhan mereka di pagi hari itu mengundang kedua orang tua mereka yang tidur di kamar sebelah. Mereka terkejut dengan kedatangan keluarga Qiana dan sedang terjadi pertengkaran serta adu mulut antara dua wanita muda.

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" tanya Hari yang baru datang bersama Heni dengan wajahnya yang terlihat jelas baru bangun tidur.

"Hei, Hari! Apa kamu tahu perbuatan putramu itu?" Nana langsung membentak mantan calon besannya.

"Memangnya apa yang sudah dilakukan oleh Emir?" tanya Heni dengan tatapan cemas.

"Emir sudah menghamili Qiana!" jawab Nana dan sukses membuat semua orang terdiam.

Tubuh Heni limbung untung jatuh ke dada suaminya. Hari hanya diam mematung seperti orang yang terkena sambaran petir.

Sementara itu, kedua orang tua Zeline yang bernama Baron dan Merlin hanya diam dengan mulut terbuka.

"Katakan kalau itu hanya bohongan agar Qiana bisa kembali sama Emir," ucap Heni dengan suaranya yang mencicit.

"Tidak. Semua ini adalah kebenaran. Saat ini usia kandungan Qiana sudah 5 Minggu," balas Nana dengan napasnya yang berat. Wanita itu bahkan menekan-nekan dadanya yang sakit.

"Benarkah itu Emir?" tanya Hari dengan suara yang lantang.

"A–ku." Emir melirik ke Qiana dan Zeline.

"Itu bukan anak Emir," ucap Zeline tiba-tiba.

Kini perhatian semua orang terpusat kepada Zeline. Perempuan itu tersenyum tipis mengejek temannya.

"Kalian tahu 'kan kalau aku dan Qiana berteman baik. Tidak ada rahasia apa pun di antara kita berdua. Selain berpacaran dengan Emir, dia juga sering berkencan dengan laki-laki lain. Makanya aku kasihan dengan Emir yang sering dibodohi oleh Qiana," lanjut Zeline.

"Bohong. Aku tidak pernah melakukan hal yang seperti itu. Kamu sudah memfitnah aku," bantah Qiana dengan tatapan nyalang kepada mantan sahabatnya.

"Apa benar itu anak kamu, Emir?" tanya Baron kepada menantunya.

"Bukan, Pa. Aku nggak pernah melakukan hal seperti itu," jawab Emir.

"Hei, Emir. Aku tahu putriku tidak akan berani berbohong kepada kami, orang tuanya. Dia selalu jujur meski itu sesuatu yang buruk dan tidak dia sukai. Qiana orang yang jujur dalam hidupnya," ucap Bara dengan emosi yang meluap-luap.

"Aku tidak bohong, Ayah. Untuk apa aku melakukan hal yang bisa merusak masa depan Qiana. Tidak mungkin berani berbuat buruk kepada perempuan lain, karena aku juga punya adik perempuan," aku Emir bersikukuh.

"Tanya saja sama Qiana dia sudah melakukan hal itu dengan siapa?" lanjut Emir sambil menatap ke arah perempuan yang diam dengan tatapan marah.

Seperti dihantam oleh godam, kepala Qiana terasa sakit dan berat saat mendengar pengakuan Emir. Wanita itu langsung memukuli dada polos laki-laki itu.

"Tega kamu Emir berbohong seperti itu. Bulan lalu kamu merayu aku agar kita bercinta dan aku menyerahkan keperawanan itu kepadamu! Bahkan kita bukan hanya sekali melakukan itu." Qiana bicara dengan berteriak.

"Dasar wanita murahan! Hamil dengan laki-laki lain, tapi kamu limpahkan kepada Emir," tukas Zeline sambil mendorong tubuh Qiana dengan kuat sampai jatuh.

Dada Nana semakin terasa sakit dan napasnya juga sudah putus-putus. Hal ini baru di sadari oleh Bara.

"Bu. Ibu … kenapa?" tanya Bara sambil merangkul bahu sang istri.

"Ibu!" Bara berteriak saat Nana jatuh pingsan.

Qiana yang mendengar teriakan ayahnya langsung menghampiri ibunya. Keringat membasahi sekujur tubuh dan wajah Nana menjadi pucat.

"Ayah, bawa ibu ke rumah sakit!" titah Qiana takut terjadi apa-apa kepada wanita yang sudah membesarkannya.

***

Qiana dan Bara langsung membawa Nana ke UGD agar secepatnya mendapatkan penanganan. Meski hari masih pagi, tetapi di sana sudah banyak pasien dan dokter jaga juga sedang sibuk menangani para pasien.

"Dokter, tolong dulu ibuku. Dia punya riwayat sakit jantung," kata Qiana kepada dokter yang sedang menjahit luka pasien.

"Suster, tolong tangani dulu pasien itu. Nanti aku menyusul setelah selesai ini," kata wanita berjas putih yang tangannya masih sibuk mengobati pasien yang terluka akibat kecelakaan.

Bara dibantu oleh suster itu membaringkan tubuh Nana. Saat perempuan muda itu hendak melakukan pemeriksaan denyut nadi, wajahnya berubah. Lalu, dia pun meletakan stetoskop di dada Nana dan dilanjutkan dengan memeriksa pupil matanya.

"Sepertinya pasien sudah meninggal," ucapnya dengan lirih.

"Tidak mungkin," kata Qiana dengan pelan dan tubunya pun jatuh ke lantai, karena kaki dia mendadak terasa lemas.

Bara mengguncangkan tubuh Nana sambil memanggil namanya dengan pilu. Laki-laki itu tidak percaya kalau sang istri telah meninggalkan dia untuk selama-lamanya.

'Emir ... Zeline, aku tidak akan pernah memaafkan kalian. Gara-gara kalian kehidupan aku dan keluargaku hancur,' batin Qiana.

***

Apakah Qiana bisa bangkit kembali setelah kepergian ibunya? Apa Emir dan Zeline akan mendapatkan karma? Tunggu kelanjutannya, ya!

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

maksudny apa??? biar keguguran gt y

2024-05-31

1

martina melati

martina melati

sdh berbuat susila berbohong lagi...
sosok pria yg jahat

2024-05-31

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ALAHHHHH, BUKTINYA DI AKHIR EPISODE MLH LO BAIKAN SAMA EMIR, EMIR YG TK MNGAKUI MNGHAMILI LO MLH LO KNLIN KE SHAKA, EMIR YG JDI PNYEBAB IBU LO MNINGGAL MLH LO MAAFKN..
JANJI DIBATIN LO GK SSUAI KNYATAAN..

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengkhianatan
2 Bab 2. Hamil
3 Bab 3. Fitnah
4 Bab 4. Dipecat
5 Bab 5. Pekerjaan Baru
6 Bab 6. Identitas Keenan
7 Bab 7. Lembur
8 Bab 8. Pertengkaran Qiana & Zeline
9 Bab 9. Pertengkaran Emir dan Zeline
10 Bab 10. Pertengkaran Emir dan Zeline (2)
11 Bab 11. Perselingkuhan
12 Bab 12. Zeline Berulah
13 Bab 13. Qiana Masuk Rumah Sakit
14 Bab 14. Pindah Ke Apartemen
15 Bab 15. Bertemu Orang Tua Emir
16 Bab 16. Jodoh Untuk Keenan
17 Bab 17. Program Kehamilan
18 Bab 18. Ingin Diperhatikan
19 Bab 19. Kontraksi?
20 Bab 20. Qiana Melahirkan
21 Bab 21. Karma Bagi Pengkhianat
22 Bab 22. Kedatangan Emir Ke Apartemen
23 Bab 23. Aku Mencintaimu
24 Bab 24. Pertemuan
25 Bab 25. Rencana Zeline
26 Bab 26. Identitas Asli Keenan
27 Bab 27. Kesedihan Qiana
28 Bab 28. Permintaan Maaf Keenan
29 Bab 29. Ketahuan
30 Bab 30. Qiana dan Shaka Terancam
31 Bab 31. Keluarga Qiana Diculik
32 Bab 32. Kabur
33 Bab 33. Pencarian Keluarga Qiana
34 Bab 34. Bara Berhasil Kabur
35 Bab 35. Rencana Zeline
36 Bab 36. Shaka
37 Bab 37. Qiana Ketahuan
38 Bab 38. Penyelamatan Qiana
39 Bab 39. Pengakuan Heri
40 Bab 40. Heri Mendatangi Rumah Baron
41 Bab 41. Berikan Shaka!
42 Bab 42. Perseteruan Di Kediaman Baron
43 Bab 43.
44 Bab 44. Menangkap Pelaku Penculikan
45 Bab 45. Syarat Untuk Emir
46 Bab 46. Bertemu Keluarga Keenan
47 Bab 47. Penolakan Keluarga Keenan
48 Bab 48. Rencana Baru
49 Bab 49. Perselingkuhan Zeline
50 Bab 50. Trauma Karin
51 Bab 51. Hancurnya Hati Emir
52 Bab 52. Bertemu Dengan Bang Jago
53 Bab 53. Memergoki Zeline Yang Sedang Selingkuh
54 Bab 54. Bertemu Dengan Bang Jago
55 Bab 55. Pengakuan Bang Jago
56 Bab 56. Emir Mencari Identitas Selingkuhan Zeline
57 Bab 57. Berikan Kami Restu!
58 Bab 58. Lamaran
59 Bab 59. Rencana Zeline
60 Bab 60. Qiana Kecelakaan
61 Bab 61. Kebahagiaan Zeline
62 Bab 62. Kerja Sama
63 Bab 63. Mendapatkan Bukti
64 Bab 64. Identitas Nana Sesungguhnya
65 Bab 65. Kepergok Sedang Selingkuh
66 Bab 66. Tersebarnya Skandal Berita Perselingkuhan
67 Bab 67. Pembalasan Untuk Keluarga Zeline
68 Bab 68. Konferensi Pers
69 Bab 69. Kehancuran Keluarga Zeline
70 Bab 70. Zeline Ditangkap Polisi
71 Bab 71. Terbongkarnya Kebohongan Keenan
72 Bab 72. Keenan Diculik
73 Bab 73. Kehilangan Keenan
74 Bab 74. Ujian Cinta Qiana dan Keenan
75 Bab 75. Perasaan Cinta Yang Hilang
76 Bab 76. Gilang Kecelakaan
77 Bab 77. Bertemu Kembali Dengan Keenan
78 Bab 87. Kebahagiaan
79 79. Qiana Diculik
80 Bab 80. Mencari Qiana
81 Bab 81. Mencintai Seseorang Tidaklah Salah
82 Bab 82. Cinta Tak Pernah Salah
83 Pemenang Giveaway
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Pengkhianatan
2
Bab 2. Hamil
3
Bab 3. Fitnah
4
Bab 4. Dipecat
5
Bab 5. Pekerjaan Baru
6
Bab 6. Identitas Keenan
7
Bab 7. Lembur
8
Bab 8. Pertengkaran Qiana & Zeline
9
Bab 9. Pertengkaran Emir dan Zeline
10
Bab 10. Pertengkaran Emir dan Zeline (2)
11
Bab 11. Perselingkuhan
12
Bab 12. Zeline Berulah
13
Bab 13. Qiana Masuk Rumah Sakit
14
Bab 14. Pindah Ke Apartemen
15
Bab 15. Bertemu Orang Tua Emir
16
Bab 16. Jodoh Untuk Keenan
17
Bab 17. Program Kehamilan
18
Bab 18. Ingin Diperhatikan
19
Bab 19. Kontraksi?
20
Bab 20. Qiana Melahirkan
21
Bab 21. Karma Bagi Pengkhianat
22
Bab 22. Kedatangan Emir Ke Apartemen
23
Bab 23. Aku Mencintaimu
24
Bab 24. Pertemuan
25
Bab 25. Rencana Zeline
26
Bab 26. Identitas Asli Keenan
27
Bab 27. Kesedihan Qiana
28
Bab 28. Permintaan Maaf Keenan
29
Bab 29. Ketahuan
30
Bab 30. Qiana dan Shaka Terancam
31
Bab 31. Keluarga Qiana Diculik
32
Bab 32. Kabur
33
Bab 33. Pencarian Keluarga Qiana
34
Bab 34. Bara Berhasil Kabur
35
Bab 35. Rencana Zeline
36
Bab 36. Shaka
37
Bab 37. Qiana Ketahuan
38
Bab 38. Penyelamatan Qiana
39
Bab 39. Pengakuan Heri
40
Bab 40. Heri Mendatangi Rumah Baron
41
Bab 41. Berikan Shaka!
42
Bab 42. Perseteruan Di Kediaman Baron
43
Bab 43.
44
Bab 44. Menangkap Pelaku Penculikan
45
Bab 45. Syarat Untuk Emir
46
Bab 46. Bertemu Keluarga Keenan
47
Bab 47. Penolakan Keluarga Keenan
48
Bab 48. Rencana Baru
49
Bab 49. Perselingkuhan Zeline
50
Bab 50. Trauma Karin
51
Bab 51. Hancurnya Hati Emir
52
Bab 52. Bertemu Dengan Bang Jago
53
Bab 53. Memergoki Zeline Yang Sedang Selingkuh
54
Bab 54. Bertemu Dengan Bang Jago
55
Bab 55. Pengakuan Bang Jago
56
Bab 56. Emir Mencari Identitas Selingkuhan Zeline
57
Bab 57. Berikan Kami Restu!
58
Bab 58. Lamaran
59
Bab 59. Rencana Zeline
60
Bab 60. Qiana Kecelakaan
61
Bab 61. Kebahagiaan Zeline
62
Bab 62. Kerja Sama
63
Bab 63. Mendapatkan Bukti
64
Bab 64. Identitas Nana Sesungguhnya
65
Bab 65. Kepergok Sedang Selingkuh
66
Bab 66. Tersebarnya Skandal Berita Perselingkuhan
67
Bab 67. Pembalasan Untuk Keluarga Zeline
68
Bab 68. Konferensi Pers
69
Bab 69. Kehancuran Keluarga Zeline
70
Bab 70. Zeline Ditangkap Polisi
71
Bab 71. Terbongkarnya Kebohongan Keenan
72
Bab 72. Keenan Diculik
73
Bab 73. Kehilangan Keenan
74
Bab 74. Ujian Cinta Qiana dan Keenan
75
Bab 75. Perasaan Cinta Yang Hilang
76
Bab 76. Gilang Kecelakaan
77
Bab 77. Bertemu Kembali Dengan Keenan
78
Bab 87. Kebahagiaan
79
79. Qiana Diculik
80
Bab 80. Mencari Qiana
81
Bab 81. Mencintai Seseorang Tidaklah Salah
82
Bab 82. Cinta Tak Pernah Salah
83
Pemenang Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!