Bab 05 - Pengakuan

Flashback ON

Lain di bibir, lain pula di hati. Benci itu tidak ada, marah itu pun rasanya percuma. Yang ada hanya rasa kecewa, sebab luka basah ini terus saja menganga.

"Aku suka sama kamu, Zoe. Aku gak tahu gimana awalnya tapi aku beneran suka sama kamu," akunya jujur.

Shena berdiri di hadapan pria yang hampir satu tahun ini dikenalnya. Dengan rintik hujan yang turun dari atas langit, malam ini terasa lebih dingin dan sepi.

Sejujurnya, ada rasa sesal di hati Shena. Harusnya ia tak mengungkapan perasaannya, harusnya ia tak mengakuinya. Karena nyatanya, sekalipun ia dijadikan pusat perhatian bahkan diperlakukan selalu jadi yang utama, tetap saja perasaan mereka berbeda. Shena merasa tak seistimewa itu di mata Zoe.

Bukan karena Shena tidak cukup cantik bagi Zoe, hanya saja pria itu memandang sebuah romansa dari sudut pandang yang berbeda.

Saat mendengar pengakuan Shena, Zoe nampak tak terkejut. Ia bahkan menatap Shena tanpa ekspresi. Hal itu menambah debar jantung Shena semakin tak menentu.

"Kamu suka sama aku, Na?" tanya Zoe datar.

"Kamu tahu kamusku kan, Na. Setiap perempuan yang jatuh cinta sama aku, berarti udah siap aku permainkan. Tapi kasusmu ini lain, Na. Kamu sahabat aku. Dan gak seharusnya perasaan ecek-ecek kayak gini tuh terjadi di antara kita. Kamu bisa terluka karena aku, Shena."

Shena menunduk, mendengar penolakan dari Zoe. Gadis itu menatap sepatu ketsnya yang basah karena terkena air yang menggenang di depan gedung apartemen Zoe. Hujan masih berlangsung dan hawa semakin dingin menambah dramatis situasi kala itu.

"Emangnya kenapa? Gak boleh?"

Ah, itu kebodohan Shena. Untuk apa ia menanyakan sesuatu yang tak seharusnya ia lontarkan. Harusnya saat itu Shena langsung saja tertawa ketika mendengar penolakan Zoe. Dengan begitu ia akan dianggap sedang bercanda dan suasana kembali mencair. Bukan malah bertanya dan pada akhirnya terlihat semakin menyedihkan.

"Terus? Kamu bersedia gitu jadi salah satu perempuan yang aku mainin, aku sakitin?" tanya Zoe dengan menautkan salah satu alisnya.

Shena menghela napas pelan, sesak kini mulai merayapi dadanya.

"Bukannya itu memang resiko orang jatuh cinta ya? Kasmaran, bahagia, kemudian sakit hati. Kalau udah begitu kan tinggal berusaha menata hati lagi aja. Jadi ya aku rasa itu bukan masalah besar." Jawab Shena seraya tersenyum samar.

"Gak bisa begitu dong, Na. Cara kerjanya gak kayak gitu. Sakit hati itu berpola, gak bisa disesuaikan dengan apa yang kamu harapkan."

Itu adalah penolakan kedua dari Zoe, Shena benar-benar takjub pada Zoe yang tetap memepertahankan prinsipnya dengan baik.

"Kamu bilang asal itu perempuan, kamu pasti akan suka. Aku juga perempuan. Ini gak adil."

"Iya, asalkan bukan kamu, Na," jawab Zoe dengan entengnya.

"Aku gak mungkin jadikan kamu sama seperti mereka. Kamu tahu aku belum siap membuka lembaran baru dengan embel-embel serius di dalamnya. Aku masih trauma. Aku dikhianati oleh perempuan yang selama ini aku jadikan ratu di hidupku. Tapi pada akhirnya, dia memilih pergi sama pria lain. Cinta itu cuma omong kosong, Shena."

Flashback Off

...*...

...*...

Air mata Shena masih berjatuhan setelah pertengkarannya dengan Zoe di depan tadi. Ia berdiri di dekat jendela kamar apartemennya memandang rembulan serta bintang yang ada di atas sana.

Entahlah, jika terus seperti ini lama kelamaan Shena bisa menjadi seorang Astrophilia. Seseorang yang menyukai memandang langit dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Seperti bintang, bulan, dan benda langit lainnya.

Tetapi itu lebih baik, jika menikmati keindahan alam yang Sang Pencipta suguhkan bisa membuat suasana hatimu lebih tenang dan damai, maka lanjutkan saja. Kenyataan memang tak melulu harus sesuai dengan harapan, ada banyak hal yang patutnya kita syukuri.

Ponsel Shena sejak tadi terus berdering, sebab Zoe tak henti-hentinya menelepon dan mengirimkan pesan berkali-berkali. Tetapi tak sedikitpun Shena berniat untuk menggubrisnya. Ia lebih memilih memfokuskan matanya pada hal yang jauh lebih indah ketimbang menghadapi seorang pria yang sikapnya selalu menggoreskan luka di hatinya.

Di tempat lain, Zoe menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Pria itu terus menatap ponselnya yang sejak tadi tidak ada tanda-tanda Shena kembali menghubunginya. Atau setidaknya membalas pesan singkatnya yang sudah terkirim berpuluh-puluh kali.

Zoe menghela napas lelah. Mengapa semuanya menjadi serumit ini, mengapa perasaan Shena harus jadi seperti ini. Semua membuat hubungan keduanya jadi merenggang dan Zoe sama sekali tak menginginkan ini.

Shena adalah sosok paling berharga untuknya. Ia tak ingin melepas atau kehilangan Shena hanya karena perasaan konyol gadis itu. Kenapa Shena tak paham? Kenapa perempuan itu seolah semakin meminta lebih. Zoe tak ingin seperti ini.

Keesokan harinya. Shena sudah bersiap untuk berangkat bekerja, ia menghabiskan hampir 30 menit lamanya hanya untuk mengatasi matanya yang bengkak akibat terlalu banyak menangis. Kepalanya pening bukan main, ia bahkan harus berkali-kali mengompres matanya itu agar segar kembali.

"Ayo berangkat kerja bareng!" tawar Zoe tiba-tiba.

Jantung Shena serasa mau copot. Gadis itu benar-benar tersentak kaget akibat kedatangan Zoe yang tiba-tiba. Pria itu ternyata sudah berada di depan gedung Shena sejak satu jam lalu. Terniat.

Pria itu berpenampilan sangat menawan dengan jas formal yang semakin menambah daya tarik para gadis, ditambah senyum manis yang ia berikan pagi ini pada Shena seolah tanpa dosa.

Shena sendiri tak menanggapi, gadis itu terus berjalan kaki melewati kendaraan milik Zoe.

"Shenaaaaaaa ...." rengek Zoe meminta perhatian gadis itu.

Zoe benar-benar dibuat kalut setiap kali Shena menunjukkan kemarahannya seperti ini. Sebab jika Shena sudah marah seperti ini, Zoe akan didiamkan, dianggap tidak ada seolah tidak terlihat. Dan itu sangat membuat Zoe frustasi.

"Kamu kalau udah ngambek begini dada aku nyesek tahu gak, Na. Jangan begini ih!" ucap Zoe terus berusaha mengajak Shena berbicara.

"Shenaaa ...." Panggil Zoe sekali lagi.

"Shena sayang!" seru Zoe setengah berteriak.

Shena merapatkan matanya. Ia menarik napas dalam-dalam kemudian membuangnya perlahan. Shena menoleh ke arah Zoe, menatap pria itu dengan penuh emosi.

"Jangan ganggu aku, dan jangan ngikutin aku! Please, aku butuh waktu untuk sendiri. Kamu bisa kan gak munculin muka kamu di depan mata aku hari ini?" ucap Shena pelan namun juga tegas.

Gadis itu menahan nada suaranya agar tidak pecah yang kemudian akan terdengar aneh sebab saat ini ia sedang kembali menahan tangisan. Ya, entah kenapa jika sudah begini Shena rasanya lemah, ia cukup kesusahan mengontrol diri jika sudah dihadapkan dengan si badjingan Zoe. Pria itu benar-benar sialan dan menyebalkan!.

Terpopuler

Comments

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🏘⃝AⁿᵘBoy🔰🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🏘⃝AⁿᵘBoy🔰🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅

Klo nyesek gitu ya Kamu udah cinta dan sayang yang dalam sama Shena, Zoe. tapi kamu menolak dan menyangkal perasaan Itu..semoga ada yang suka sama Shena biar kamu tau gimana rasanya cemburu Zoe 🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️

2023-08-30

1

@🐊⃝⃟ ⃟🍒🎀 MeuYing𝐀⃝🥀🍟

@🐊⃝⃟ ⃟🍒🎀 MeuYing𝐀⃝🥀🍟

buaya darat sih, jadi berakhir menyesal
Shena kuatkan imanmu. cowok itu emang kerjaannya merayu

2023-08-30

1

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

orang yg suka memandangi langit namanya astrolhilia

2023-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Trauma
2 Bab 02 - Alasan!
3 Bab 03 - Memaafkan Tanpa Syarat
4 Bab 04 - Aku Tidak Sanggup!
5 Bab 05 - Pengakuan
6 Bab 06 - Ini Tidak Adil
7 Bab 07 - Pertemuan Yang Tidak Diinginkan
8 Bab 08 - Shena Is Shena
9 Bab 09 - Direktur Utama MK Company
10 Bab 10 - Pesona Franda Zylgwen
11 Bab 11 - Ketulusan Hati
12 Bab 12 - Ketertarikan Elios
13 Bab 13 - Kekecewaan
14 Bab 14 - Betu-Betul Jatuh Hati
15 Bab 15 - Semua Akan Baik-Baik Saja
16 Bab 16 - Perbedaan Dua Hati
17 Bab 17 - Di Mana Gadis Itu?
18 Bab 18 - Isi Hati Shena
19 Bab 19 - Pelarian
20 Bab 20 - Saling Menikmati Jarak
21 Bab 21 - Mereka Orang Yang Sama, Atau ...
22 Bab 22 - Dukungan Amelia
23 Bab 23 - Acara Pelelangan
24 Bab 24 - Haruskah?
25 Bab 25 - Friendzone
26 Bab 26 - Berhenti Berharap
27 Bab 27 - Pengaruh Shena
28 Bab 28 - Mulai Berbaikan
29 Bab 29 - Impian
30 Bab 30 - Bukan Waktu Yang Tepat
31 Bab 31 - Sikap Aneh Zoe
32 Bab 32 - Sibuk, atau Tak Berarti
33 Bab 33 - Prasangka
34 Bab 34 - Di batas kesabaran
35 Bab 35 - Cinta Buta
36 Bab 36 - Sepulang Dari Bali
37 Bab 37 - Kesalahan Yang Sama
38 Bab 38 - Ulang Tahun Terburuk
39 Bab 39 - Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
40 Bab 40 - Pengelakan Zoe
41 Bab 41 - Lepas!!!
42 PENGUMUMAN!
43 Bab 42 - Ada Sesuatu Di Antara Mereka
44 Bab 43 - Khawatir
45 Bab 44 - Aku Kehilangan Kamu
46 Bab 45 - Segala Tentang Kita
47 Bab 46 - Hiburan Di Tengah Kebimbangan
48 Bab 47 - Jangan Sampai Bertemu
49 Bab 48 - Canggung
50 Bab 49 - Tidak Sesuai Harapan
51 Bab 50 - Luruh
52 Bab 51 - Syarat, Atau Siasat
53 Bab 52 - Ragu
54 Bab 53 - Biarkan Aku Mengenangmu
55 Bab 54 - Kehilangan Kendali
56 Bab 55 - Berantakan
57 Bab 56 - Keputusan Shena
58 Bab 57 - Pesta Lajang
59 Bab 58 - Dia Tidak Ada
60 Bab 59 - Melepasmu Pergi
61 Bab 60 - Rumor Yang Semakin Liar
62 Bab 61 - Menjadi Orang Yang Berbeda
63 Bab 62 - Kenangan Bersamamu
64 Bab 63 - Hampir Pindah Alam
65 Bab 64 - Kabar Mengejutkan
66 Bab 65 - Mencari Solusi
67 Bab 66 - Drama Zoe
68 Bab 67 - Nyaris Saja
69 Bab 68 - Kembali Beraktivitas
70 Bab 69 - Sebelum Semuanya Terlambat
71 Bab 70 - Akhirnya, Kamu Pulang Juga
72 Bab 71 - Terasa Asing
73 Bab 72 - Keresahan Hati Zoe
74 Bab 73 - Hari Yang Menyebalkan
75 Bab 74 - Ungkapan Harry
76 Bab 75 - Kesempatan
77 Bab 76 - Terjebak Dalam Situasi Aneh
78 Bab 77 - Franda Yang Malang
79 Bab 78 - Jalan Pintas
80 Bab 79 - Kekacauan
81 Bab 80 - Biar Aku Saja
82 Bab 81 - Zoe dan Harry
83 Bab 82 - Liburan
84 Bab 83 - Liburan 2
85 Bab 84 - I Kiss You
86 Bab 85 - Mirip Siwon Super Junior
87 Bab 86 - Perdebatan Sengit
88 Bab 87 - Luapan Emosi
89 Bab 88 - Seperti Kesurupan Genderuwo
90 Bab 89 - Perkelahian
91 Bab 90 - Kebahagiaan Di Tengah Malam
92 Bab 91 - Kencan Siang Hari
93 Bab 92 - Penyelesaian (END)
94 PROMO NOVEL BARU: Anin's Recurring Dream
95 PROMO NOVEL BARU: Anantara (Tanpa Jarak) Lanjutan JADH
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 01 - Trauma
2
Bab 02 - Alasan!
3
Bab 03 - Memaafkan Tanpa Syarat
4
Bab 04 - Aku Tidak Sanggup!
5
Bab 05 - Pengakuan
6
Bab 06 - Ini Tidak Adil
7
Bab 07 - Pertemuan Yang Tidak Diinginkan
8
Bab 08 - Shena Is Shena
9
Bab 09 - Direktur Utama MK Company
10
Bab 10 - Pesona Franda Zylgwen
11
Bab 11 - Ketulusan Hati
12
Bab 12 - Ketertarikan Elios
13
Bab 13 - Kekecewaan
14
Bab 14 - Betu-Betul Jatuh Hati
15
Bab 15 - Semua Akan Baik-Baik Saja
16
Bab 16 - Perbedaan Dua Hati
17
Bab 17 - Di Mana Gadis Itu?
18
Bab 18 - Isi Hati Shena
19
Bab 19 - Pelarian
20
Bab 20 - Saling Menikmati Jarak
21
Bab 21 - Mereka Orang Yang Sama, Atau ...
22
Bab 22 - Dukungan Amelia
23
Bab 23 - Acara Pelelangan
24
Bab 24 - Haruskah?
25
Bab 25 - Friendzone
26
Bab 26 - Berhenti Berharap
27
Bab 27 - Pengaruh Shena
28
Bab 28 - Mulai Berbaikan
29
Bab 29 - Impian
30
Bab 30 - Bukan Waktu Yang Tepat
31
Bab 31 - Sikap Aneh Zoe
32
Bab 32 - Sibuk, atau Tak Berarti
33
Bab 33 - Prasangka
34
Bab 34 - Di batas kesabaran
35
Bab 35 - Cinta Buta
36
Bab 36 - Sepulang Dari Bali
37
Bab 37 - Kesalahan Yang Sama
38
Bab 38 - Ulang Tahun Terburuk
39
Bab 39 - Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
40
Bab 40 - Pengelakan Zoe
41
Bab 41 - Lepas!!!
42
PENGUMUMAN!
43
Bab 42 - Ada Sesuatu Di Antara Mereka
44
Bab 43 - Khawatir
45
Bab 44 - Aku Kehilangan Kamu
46
Bab 45 - Segala Tentang Kita
47
Bab 46 - Hiburan Di Tengah Kebimbangan
48
Bab 47 - Jangan Sampai Bertemu
49
Bab 48 - Canggung
50
Bab 49 - Tidak Sesuai Harapan
51
Bab 50 - Luruh
52
Bab 51 - Syarat, Atau Siasat
53
Bab 52 - Ragu
54
Bab 53 - Biarkan Aku Mengenangmu
55
Bab 54 - Kehilangan Kendali
56
Bab 55 - Berantakan
57
Bab 56 - Keputusan Shena
58
Bab 57 - Pesta Lajang
59
Bab 58 - Dia Tidak Ada
60
Bab 59 - Melepasmu Pergi
61
Bab 60 - Rumor Yang Semakin Liar
62
Bab 61 - Menjadi Orang Yang Berbeda
63
Bab 62 - Kenangan Bersamamu
64
Bab 63 - Hampir Pindah Alam
65
Bab 64 - Kabar Mengejutkan
66
Bab 65 - Mencari Solusi
67
Bab 66 - Drama Zoe
68
Bab 67 - Nyaris Saja
69
Bab 68 - Kembali Beraktivitas
70
Bab 69 - Sebelum Semuanya Terlambat
71
Bab 70 - Akhirnya, Kamu Pulang Juga
72
Bab 71 - Terasa Asing
73
Bab 72 - Keresahan Hati Zoe
74
Bab 73 - Hari Yang Menyebalkan
75
Bab 74 - Ungkapan Harry
76
Bab 75 - Kesempatan
77
Bab 76 - Terjebak Dalam Situasi Aneh
78
Bab 77 - Franda Yang Malang
79
Bab 78 - Jalan Pintas
80
Bab 79 - Kekacauan
81
Bab 80 - Biar Aku Saja
82
Bab 81 - Zoe dan Harry
83
Bab 82 - Liburan
84
Bab 83 - Liburan 2
85
Bab 84 - I Kiss You
86
Bab 85 - Mirip Siwon Super Junior
87
Bab 86 - Perdebatan Sengit
88
Bab 87 - Luapan Emosi
89
Bab 88 - Seperti Kesurupan Genderuwo
90
Bab 89 - Perkelahian
91
Bab 90 - Kebahagiaan Di Tengah Malam
92
Bab 91 - Kencan Siang Hari
93
Bab 92 - Penyelesaian (END)
94
PROMO NOVEL BARU: Anin's Recurring Dream
95
PROMO NOVEL BARU: Anantara (Tanpa Jarak) Lanjutan JADH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!