Dua tahun lalu sejak Shena memutuskan pergi dari kampung halamannya. Ia berjanji untuk tidak lagi mengingat masa lalu yang sejatinya akan selalu mengiringi perjalanan hidupnya.
Shena berusaha terlepas dari memori penuh luka itu, membekas membentuk sebuah guratan kepedihan di hatinya yang tak sekuat sangkaan orang-orang.
Tetapi justru segala luka, kepahitan, serta kepedihan itu membentuk pribadi Shena semakin kuat dan keras. Alam bawah sadar Shena mendorong jiwa rapuh itu untuk membenteng tembok perlindungan diri dari waktu ke waktu.
Shena berubah menjadi wanita yang dingin dan blak-blakan. Terlihat jutek tapi sebenarnya mudah bergaul dan seru. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan sosok Zoe melalui seorang wanita, teman Shena yang dahulu memberinya tawaran pekerjaan.
Shena yang kompeten, serta memiliki kemampuan yang mumpuni. Hingga ia bisa diterima bekerja di kantor penerbit, lantaran memenuhi standar kualifikasi yang diinginkan.
Jadi tolong jangan katakan Shena bisa lolos interview karena jalur orang dalam. Karena itu itidak benar.
Seperti hari-hari sebelumnya, Zoe selalu mengantar dan juga menjemput sahabatnya pulang dan pergi bekerja.
Namun, malam ini ada yang lain dengan sikap Shena terhadapanya.
Tidak perlu ditanya sebenarnya Zoe sudah tahu apa yang terjadi sampai Shena bersikap acuh tak acuh padanya sekarang ini. Tapi sama seperti sebelumnya, pria itu memilih untuk pura-pura tidak peka.
Bukan tanpa alasan Zoe melakukan hal itu, kepekaan yang ditunjukkan secara terang-terangan hanya akan membuat hubungan mereka menjauh. Jadi, biarkanlah seperti ini. Bersikap seolah tak mengerti, dan tidak terjadi apa pun, maka dengan begitu mereka tidak akan meributkan masalah.
Selama di perjalanan, Shena tidak mengucapkan sepatah kata pun. Gadis berwajah dingin itu mempertahankan kebisuannya dan bersikap acuh seolah tak menganggap keberadaan Zoe di samping kanannya. Shena nampak fokus melihat ke jalan raya dari kaca jendela mobil milik Zoe.
"Mau cari tempat makan dulu gak, Na? Atau nongkrong-nongkrong di kafe langganan kita?" tawar Zoe memecah keheningan di antara keduanya.
Shena tak menjawab, ia malah terlihat memejamkan matanya menghindari pria itu. Sepertinya gadis itu benar-benar marah dan tidak ingin berbicara dengan Zoe.
"Na," panggil Zoe.
"Shena Morghia." Panggil Zoe lagi dengan lembut, kali ini ia menyentuh dan menggenggam tangan Shena yang berada di atas paha sang gadis.
"Mau ice cream enggak? Aku yang traktir deh, ya?" rayu Zoe terus berusaha agar Shena mau berbicara dengannya.
Kelopak mata Shena perlahan mulai terbuka, ia menurunkan pandangan menatap pada genggaman tangan Zoe yang terasa hangat. Ini nyata, ini begitu terasa.
Sial! Haruskah kenyataan seberat ini? Rasa sakit ini kian berkoar tanpa izin. Shena muak, sangat muak. Tapi apa yang bisa ia lakukan. Bagaimana mungkin ia mampu menghentikan kebiasaan ini. Rasa yang sudah mengendap hampir selama 1 tahun penuh itu tak bisa ia hentikan begitu saja hanya karna muak dan jengah.
"Aku capek, mau istirahat. Tolong anterin aku sampai apartemen aja." Sahut Shena datar, ia menghempaskan tangan Zoe yang masih menggenggam tangannya dengan kasar.
Beberapa waktu lalu, sebelum Shena dan Zoe pergi meninggalkan kantor penerbit. Shena yang terburu-buru ingin menemui Zoe yang sudah mengabarinya kalau dirinya sejak tadi menunggu di depan lobi seperti malam itu, secepat mungkin turun ke bawah lantaran tak ingin membuat Zoe menunggu terlalu lama.
Namun, di tengah perjalanan saat ia melewati ruangan editor senior, langkah Shena terhenti dikarenakan tak sengaja mendengar lenguhan tak senonoh dari dalam ruangan tersebut. Shena penasaran, pasangan setan mana yang malam-malam seperti ini berbuat mesum?.
Brak!
Akibat kaget, Shena tak sengaja menyenggol sebuah pot bunga hingga pecah, dan tentunya mengejutkan dua sejoli yang berada di dalam sana.
"Apa itu barusan?"
Napas Nessa terengah, di antara kaget dan terlalu bersemangat karena ciumaan yang hebat hingga ia hampir kehabisan oksigen.
Nessa panik, bisa gawat kalau sampai ada orang yang memergokinya tengah berbuat mesum dengan seorang pria, di kantor pula.
Zoe nampak tenang, ia malah memasang senyum samar sama sekali tidak terganggu. Pria itu mendesaah pelan lalu mengusap bibirnya sendiri yang masih basah. Dengan santainya Zoe merogoh dan memeriksa ponselnya yang berada di saku celananya.
Shena : "Aku tunggu di mobil."
Menurut pengamatan Zoe selama mengenal Shena, gadis itu sangat mudah ditebak. Dengan isi pesannya barusan saja Zoe dapat mengira bahwa Shena lah yang sudah memergokinya. Wanita itu sudah pasti menyaksikan ciumaan panasnya dengan Nessa.
Biarlah, mungkin itu lebih baik.
Zoe tidak ingin kehilangan Shena sebagai sosok sahabat. Semakin sering gadis itu menyaksikan kebrengsekan dirinya, akan semakin mudah bagi Shena melupakan dirinya. Maka dari itu, Zoe yakin hubungan persahabatan mereka akan baik-baik saja. Karena Zoe tidak menginginkan adanya perubahan di antara dirinya dan juga Shena.
Zoe menginginkan Shena bisa bertemu pria yang jauh lebih baik darinya, gadis itu tidak sepantasnya jatuh cinta pada pria badjingan seperti dirinya.
Sesampainya di depan gedung apartemen Shena, gadis itu langsung keluar dari dalam mobil tanpa berpamitan pada sahabatnya.
"Shena, tunggu!" tahan Zoe, ia buru-buru membuka pintu mobil dan berjalan cepat mendekati Shena.
Shena menghela napas berat, ia berbalik badan dan menunggu apa yang ingin di sampaikan oleh Zoe.
"Kenapa kamu diem aja dari tadi, Na? Sebenarnya apa yang udah buat kamu marah sama aku?" tanya Zoe to the point.
"Kamu nanya karena enggak tahu, pura-pura enggak tahu. Atau mau ngejelasin sesuatu ke aku, Zoe?" tanya balik Shena dengan sinis.
Zoe mendesaah pelan. Ia mencari kata-kata yang tepat untuk dijelaskan kepada gadis di hadapannya ini, "Soal Nessa?" balas Zoe menebak namun tepat.
Tiba-tiba saja mata Shena perih, dadanya juga terasa sangat sesak hingga terasa ngilu luar biasa, "Ciumaan yang hebat," ucap Shena sarkas.
Zoe memgusap wajahnya dengan kasar, kemudian menatap Shena lekat-lekat. "Kita udah bicarain ini baik-baik, dan seharusnya kamu tahu bagaimana aku. Kenapa kamu masih kayak gini?" tanya Zoe bingung.
"Menurutmu karena apa aku masih kayak gini???" pekik Shena, "Kamu kira perasaan aku akan dengan mudahnya hilang gitu aja setelah kamu nolak aku? Kamu pikir aku mau kayak gini, Zoe? Ini juga nyiksa akuuu, aku tersiksa sama perasaanku sendiri sialan!!" ungkap Shena frustasi.
"Aku gak bisa nyuruh hati aku buat berhenti mencintai kamu, karena ini soal perasaan, Zoe. Gimana caranya? Aku enggak tahu," imbuh Shena.
"Na ...."
Air mata Shena mulai mengalir, ia memalingkan wajahnya ke arah lain berusaha mencari napas. Ini menyakitkan, bahkan untuk sekedar menghela napas saja dada ini terasa sesak dan sakit.
"Setiap kali kamu bahas Mbak ini, Mbak itu. Perempuan yang ini, perempuan yang itu. Kamu kira aku baik-baik aja, Zoe? Enggak, Zoe! Selama ini aku hanya berusaha terlihat baik-baik aja dan bersikap sewajarnya. Tapi itu nyiksa aku setiap waktu. Dan aku capek!"
Zoe membasahi bibirnya kemudian mendekati Shena, dan memeluknya. Ia juga mencium kening gadis itu berkali-kali.
"Udah, Na. Jangan nangis lagi, kita lupain dulu pembahasan ini, ya?"
Shena segera melepaskan pelukan Zoe. Ia menatap pria itu dengan sorot mata nanar, "Kenapa kamu selalu menghindar? Kenapa kamu gak mau terima kenyataan bahwa aku udah jatuh cinta sama kamu?" tanya Shena serak.
"Karena aku gak mau kehilangan kamu, Na. Kamu sahabat terbaik aku, dan selamanya akan seperti itu. Gak akan ada yang berubah!" cetus Zoe yakin.
Shena memundurkan langkahnya perlahan, ia berusaha menelan salivanya dengan susah payah. Air matanya berjatuhan satu demi satu, seolah ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan sudah sedalam apa perasaanya saat ini.
"Kamu benar-benar egois, Zoe ...."
Aku tahu perasaan kita berbeda, aku tahu cinta yang aku miliki ini membebanimu. Kenapa tidak mengusirku saja? Kenapa masih saja memperlakukanku dengan baik seolah kamu menginginkan aku. Hentikan saja semuanya! Aku tidak sanggup!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜
udah plong perasaaan shena semuanya udah di ungkapin ke zoe
2023-08-30
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
cinta kadang hadir pada tempat yang salah, kalo didekati terus perasaan sheena akan semakin kuat.. semakin jauh lebih baik
2023-08-30
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
emang sahabat gk boleh jatuh cinta ya
2023-07-11
1