"Apa kamu sadar, jika sikap Boni sudah mencoreng nama baik keluarga kita?
Apa lagi dia harus memiliki teman wanita yang seperti itu, jujur aku sangat kecewa. Entahlah, aku punya feeling tidak baik dengan perempuan itu!" sahut pak Wardoyo dengan tatapan menerawang jauh. Dan Bu Dini juga membenarkan apa yang dikatakan suaminya, feeling nya menangkap sesuatu yang buruk dari sorot mata gadis itu.
"Telpon Boni untuk menemuiku nanti di rumah.
Kita harus membicarakan ini, bilang aku tunggu nanti sore, setelah aku pulang dari kebun." sambung pak Wardoyo dengan mimik tegas.
"Iya, mas.
Biar aku telpon Boni sekarang." sahut Bu Dini dengan sangat patuh akan perintah suaminya.
Bu Dini mengambil ponsel dari dalam tasnya.
Lalu mencari nama Boni dalam kontak.
"Hallo, Asalamualaikum." sapa Bu Dini setelah sambungan teleponnya diangkat oleh anak lelakinya.
"Waalaikumsallm, iya Bund, ada apa?" sahut Boni dengan tangannya yang masih fokus mengendari mobilnya. Boni sedang ada di jalan menuju tempat kerjanya.
"Ayah memintamu untuk menemuinya nanti sore, datanglah kerumah. Kita harus bicara." sahut Bu Dini lembut, bagaimanapun Boni ada anak kesayangannya.
"Iya bund, nanti Boni pulang dari kerja akan mampir dulu kerumah ayah. Sekarang bibi sedang di jalan menuju kantor." sahut Boni jujur menjawab ucapan bundanya.
"Iya, nak! hati hati. Bunda tutup teleponnya ya! Assalamualaikum!"
"Waalaikumsallm." Boni menutup panggilan teleponnya, dan menatap ke arah Amira, melihat calon istrinya dengan wajah ditekuk.
"Ada apa?" tanya Boni lembut sambil menggenggam jemari Amira penuh cinta.
"Pasti kedua orang tuamu tidak merestui hubungan kita.
Apa aku bisa percaya kalau kamu akan memperjuangkan cinta kita, Mas?" tanya Amira memasang wajah sedihnya. Air matanya jatuh menetes di pipi putihnya.
"Meskipun keluargaku nanti menentang, aku akan tetap menikahi kamu, Amira!
Percayalah, kamu adakah cinta sejatiku.
Aku akan meyakinkan ayah dan bundaku. Kamu yang tenang ya." sahut Boni meyakinkan kekasihnya untuk mempercayai kata katanya.
Amira tersenyum dalam hati bersorak riang, karena sebentar lagi akan menjadi istri pengusaha muda, selain tampan, Boni sangat kaya.
"Iya, mas! aku percaya. Aku mohon jangan patahkan kepercayaan yang aku berikan. Aku tidak ingin kehilangan kamu. Aku sangat mencintaimu. Buktinya aku sampai rela menyerahkan milikku yang paling berharga untukmu." balas Amira dengan mimik sendu, berusaha mengambil hati Boni agar percaya kalau dirinya benar benar jatuh cinta dan takut kehilangan.
"Aku janji!
Sudah ya jangan sedih!" sahut Boni dengan membelai lembut rambut Amira dengan mata yang masih fokus pada jalan di hadapannya.
"Nanti jangan lama lama ya mas, di kantornya.
Aku ingin segera jalan jalan sama kamu." Amira melabuhkan kepalanya di bahu Boni dengan manja, tak sabar untuk segera pergi belanja dan membeli apapun yang dia inginkan.
"Iya sayang, jamu yang sabar ya.
Aku akan segera menyelesaikan pekerjaan ku di kantor, agar kita cepat berangkat untuk belanja." sahut Boni dengan senyuman manisnya.
Pukul satu siang Boni sudah menyelesaikan pekerjaannya dan mengajak Amira untuk segera berangkat.
"Kita cari makan dulu, habis itu pergi belanja. oke sayang?"
"Siap sayang, terimakasih, kamu sudah membuatku selalu merasa paling dicintai." sahut Amira memeluk Boni begitu eratnya. Dan Boni mendaratkan kecupan di pucuk kepala sang kekasih. "Iya sayang, aku akan selalu berusaha memberikan yang terbaik buat kamu." sahut Boni dengan tatapan mesranya.
"Yuk berangkat!" Amira menggandeng lengan Boni dan memasang wajah angkuh saat melewati para karyawan Boni.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Setelah mengantar Amira pulang kerumahnya, Boni langsung menuju rumah kedua orang tuanya.
Pukul enam petang, Boni sampai di pelataran rumah pak Wardoyo yang luas dan terlihat begitu asri, karena banyak tanaman tanaman cantik yang menghiasi di sepanjang halaman.
"Asalamualaikum." Boni mengucapkan salam dan melangkah masuk ke dalam rumah yang menjadi tempat berteduhnya selama ini.
"Waalaikumsallm.
Mas Boni, tumben !
Mana oleh olehnya?" sambut Anita d Ngan wajah cerianya, Anita selalu manja dengan semua kakak kakaknya.
"Kamu ya, kakak datang bukannya di tanyain kabarnya, eeh nanya oleh oleh, dasar gadis nakal!" sahut Boni tertawa dan menyerahkan bungkusan martabak juga brownies kesukaan adik perempuannya.
"Kan kabar mas Boni baik, tuh sehat sehat dan makin keren saja. Iya kan?" balas Anita dengan tawa renyahnya, Boni menanggapi celoteh adiknya dengan gemas.
"Mana ayah sama bunda?"
"Ayah masih di mushola, bunda masih sholat di kamarnya. Mas Geri belum pulang." jawab Anita sambil meletakkan martabak di atas piring.
"Kalau begitu, mas mau mandi dulu." Boni melangkahkan kakinya ke dalam kamarnya dulu, membersihkan diri karena tubuhnya sudah sangat lengket.
"Ada apa ayah meminta Boni pulang?
Apa ada yang serius?" tanya Boni cuek sambil mengunyah martabak manis yang tadi di belinya.
"Apa kamu yakin dengan pilihan kamu itu?
Apa tidak ada perempuan yang lain selain perempuan itu?
Terus terang ayah dan bunda kurang setuju dengan pilihan kamu!" sahut pak Wardoyo langsung pada pokok masalahnya.
Boni menghembuskan nafasnya kasar. Tak suka dengan cara berpikir kedua orang tuanya yang masih kolot dalam memandang perempuan.
"Boni mencinta Amira, Boni akan menikahinya.
Dan keputusan Boni sudah bulat, maaf!" sahut Boni tegas dan tak mau lagi mendengar ketidak setujuan orang tuanya pada wanita pilihannya.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (ongoing)
#Coretan pena Hawa (ongoing)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (ongoing)
#Sekar Arumi (ongoing)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( ongoing )
New karya :
#Karena warisan Anakku mati di tanganku
#Ayahku lebih memilih wanita Lain
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments