Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAAA
Dan ketika dia SMA Amora juga sudah tahu, saat ayahnya ditangkap polisi, ayahnya sedang dengan perempuan lain karena terlalu tertekan dengan doktrin sang oma.
Memang itu kesalahan Harry tak bisa tegas ketika itu. Membuatnya harus terpisah dengan wanitanya.
Dari cerita Harry, Anto dan Dini, Amora tahu kisah cinta orang tuanya. Dan dia tak bisa menyalahkan mereka. Itulah garis tangannya. Juga garis tangan mereka orang tuanya.
“Aku besok datang agak siang ya Yah. Pagi mau ke rumah eyang dulu,” Amora memberitahu Harry.
Amora harus kerumah orang tua kandung mommynya. Kalau sempat dia juga ingin ke rumah *oyang* -kakek buyut- , opanya papa Steve. Oma Steve sudah tiga tahun lalu meninggal.
“Kamu sudah bertemu bude Sashi?” tanya Harry.
“Besok pagi janjian sarapan di rumah eyang. Termasuk dengan mommy Kiran,” sahut Amora.
“Sampaikan salam Ayah untuk eyang kakung dan eyang putri ya,” Harry sangat menghormati kedua orang tua Dini yang masih bersikap baik padanya padahal jelas-jelas dia sudah dua kali menyakiti putri mereka.
Luka pertama yang dia berikan pada Dini yaitu ketika memperkosanya, dan luka kedua ketika dia lebih tunduk pada mamanya tanpa berpikir dan diskusi pada Dini sehingga Dini tersakiti.
Harry sering malu mengingat betapa mamanya lebih menyukai dia hidup berantakan asal selalu dibawah kaki sang mama.
\*\*\*
“Sudah terlalu malam. Ayah enggak mampir ya,” Harry mengantar Amora sampai depan rumah Kiran.
“Kakaaaaaaaaaaaaaaak,” pekik Amora melihat Aldo membukakan pintu pagar untuknya. Gadis itu memeluk erat sang kakak. Dan Aldo mengangkat Amora serta memutar badannya.
‘*Rupanya dia bintang di keluarga itu. Mungkin karena tante Kiran tak punya anak perempuan*,’ Dave yang baru menutup pagarnya melihat semua itu. Dia juga baru saja masuk.
“Princess Kakak makin cantik aja,” Aldo mengecup kening adik terkasihnya.
“Cantikkan mana aku sama pacar Kakak?” tanya Amora nakal.
“Ha ha ha, Kakak enggak seperti Farid yang rajin ganti pacar. Kakak belum punya pacar,” jawab Aldo sambil membimbing adiknya masuk ke dalam rumah. Aldo memang seperti itu. Dia dingin terhadap perempuan.
\*\*\*
Sehabis salat Subuh Kiran sibuk dengan sayur labu siam untuk teman makan lontong. Dia akan membawa lontong sayur ke rumah maminya.
Mbak Sashi bilang akan bawa lontong opor dan dia sudah meminta sang mami tidak repot menyediakan apa pun.
“Ayok, sudah jam enam. Kita berangkat,” Kiran mengajak empat jagoannya.
“Aku di mobil kak Aldo ya Mom,” Moya kangen berbincang dengan kakak idolanya. Pintar, pendiam dan tak suka pacaran. Beda dengan Farid yang centil, cerewet walau selalu jadi bintang kelas tapi sejak SMP sudah memiliki banyak pacar.
Amora sepertinya keturunan Dini, Anto dan Harry yang hanya akan jatuh cinta satu kali. Itu sebabnya dia tak suka type Farid. Dia lebih suka type Aldo.
\*\*\*
“Kirain udah balik ke Jogja Bang?” tanya Aldo pada Dava.
“Kayak enggak tahu jadwalku aja. Abang kan di Jogja cuma ngajar hari Jumat full. Hari lain ya disini lah,” sahut Dava yang terlihat akan berolah raga pagi ini.
“Ayok Bang,” Aldo masuk ke mobilnya. Sang adik sejak tadi langsung masuk ke mobil begitu melihat kakaknya menegur tetangganya untuk sekedar basa basi.
‘*Kenapa aku makin ingin kenal anak ingusan itu. Dia bahkan baru tujuh belas tahun. Ha ha ha*,’ Dava tertawa karena usianya saja selisih dua tahun lebih tua dari Aldo. Sekarang dia sudah 28 tahun dan sejak tahun lalu sang mama minta dia menikah.
Dava hanya mengajar hari Jumat. Dia ke Jogja kadang hari Kamis malam, kadang Jumat dini hari tergantung kesibukan dan moodnya.
Honor ngajarnya sebagai dosen terbang habis untuk tiket pulang perginya setiap minggu. Dia mengajar untuk kepuasan batin saja. Untuk materi dia dapatkan dari perusahaan yang dia miliki.
Kadang dia berada di Jogja satu minggu, kadang dua minggu atau lebih, tapi yang sering hari Jumat malam atau Sabtu pagi dia sudah kembali ke Jakarta.
Perusahaannya di Jogja selalu dia pantau online. Tak perlu setiap hari dia hadir di kantor. Kalau sedang harus berada di kantor, maka dia akan stay di Jogja cukup lama.
Dava punya rumah di daerah MINGGIR, jadi dia dekat ke perusahaannya yang memang berada di GODEAN.
“Lho, koq boyongan Om?” tanya Dava pada Amir, suami Kiran.
“He he, mau sarapan di rumah eyangnya anak-anak di Rawasari. Mumpung princess keluarga datang. Semua ingin kumpul dengan dia,” jawab Amir yang sedang memasukkan masakan istrinya ke bagasi mobilnya.
‘*Pantas dia istimewa. Rupanya dia bintang dalam keluarganya*,’ batin Dava.
“Koq princess Om?” pancing Dava.
“Dia satu-satunya cucu perempuan di keluarga kami dari tante Kiran, jadi dialah princessnya keluarga,” jawab Amir.
“Wow, dia sespecial itu rupanya,” sahut Dava.
“Mari Om,” Dava mengayuh sepedanya untuk memulai kegiatan hari itu.
\*\*\*
“Eyaaaaaaaaang,” pekik Amora saat tiba dirumah eyangnya yang tak pernah ada perubahan sejak dia kecil.
“Heh, bukannya kasih salam malah teriak,” Aldo mengingatkan adiknya untuk memberi salam.
“He he he …, Assalamu'alaykum,” sambil tetap memekik Amora menyampaikan salam.
“Wa'alaykum salam,” sahut eyang kakungnya yang terlihat sehat walau kerut sudah penuh di wajahnya.
Amora kembali teringat kisah cinta orang tuanya. Eyang kakung juga menikahi eyang putri yang sudah punya tiga anak. Dan cinta eyang kakung tak diragukan lagi untuk semua anak dan cucunya.
‘*Kalau aku bertemu jodohku. Aku ingin yang seperti mommy and daddy. Yang hanya pernah satu kali jatuh cinta dan tak ada cinta lain dalam rumah tangganya*,’ batin Amora. Dia peluk eyang kakungnya.
“Uti kemana Kung?” tanya Amora.
“Ada di dapur,” sahut Iman , sang eyang.
“Uti, bukannya mommy sudah larang Uti masak?” Amora menghampiri sang cucu dan memberi salim lalu mengecup pipi tua itu dengan lembut. Bukan menempelkan pipi seperti orang-orang lho ya.
“Uti enggak masak apa, apa. Cuma bikin bandeng bumbu kecap kesukaan daddy Amir dan kakung saja,” jawab Dyah mami Dini, atau eyangnya Amora.
‘*Eyang, biar dilarang masak, kalau menantunya mau datang, pasti aja akan bikin sesuatu. Kalau boleh masak maka setiap makanan kesukaan para cucu pasti akan dia buatkan*,’ Amora hanya tersenyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Ai Hodijah
keluarga harmonis🥰❤
2023-04-03
1