BAB 2
Acara makan malam mewah diselenggarakan oleh Wills Group, semua yang hadir pimpinan perusahaan besar dari mancanegara.
Sebelum turun ke lobby, Dylan sempat mengulur waktu demi bertemu kembali dengan wanita pujaan hatinya tapi lama menunggu pintu kamar hotel itu tidak terbuka. Hatinya kembali tersayat. Ketika Han memberi tahu bahwa kamar di sewa atas nama seorang pria yang tak lain adalah salah satu rekan bisnisnya.
“Tuan, sepertinya anda kurang fit.” Han sigap berada di belakang Dylan, khawatir bosnya ini pingsan.
“Kau itu berlebihan, aku sehat. Hanya memikirkan ... wanita itu”
“Pasti Nona Chloe, apa penyakitnya kambuh lagi, Tuan?.” Potong Han, jujur saja ia kasihan pada bosnya, harus menjalani kisah cinta yang menyedihkan. Bertunangan dengan Chloe Martinez beberapa tahun ini tidak membuat hidup Dylan bahagia.
“Carikan aku wanita, aku ingin dia menemaniku malam ini, dan ingat bukan yang kau dapatkan dari bar. Jangan sampai kejadian lalu terulang, aku hanya memerlukan teman.” Perintah Dylan yang berani membayar mahal seorang wanita hanya untuk menghilangkan kejenuhan.
Aneh tapi nyata, itulah Dylan Manassero, rela membuang uang untuk hal yang menurut sebagian orang tidak penting.
“Siap Tuan.” Han keluar hotel, mulai menjalankan tugas yang Tuan Mudanya perintahkan. Ia juga kebingungan kemana mencari wanita baik-baik yang bisa menemani Tuannya tanpa menggoda. Terakhir kali Han salah membawa wanita, berujung pada kemarahan Dylan dan pengurangan gajinya.
**
Dalam kamar
“Kau ini berani sekali menghilangkan gaunku? Tahu kan harganya berapa?.” Hardik perempuan yang selalu menyusahkan Stephanie.
“Aku ganti, hanya gaun seperti itu jadi masalah.” Balasnya malas, bukan tanpa alasan, Stephanie melakukan pekerjaan ini karena memerlukan uang jajan. Pasalnya ia dijatuhi hukuman yang berat oleh kedua orangtuanya.
Adam Bradley dan Samantha Nooren memberi pelajaran keras pada putri sulung mereka. Stephanie kerap kali membuat onar di Universitas, sikapnya sangat arogan dan menggunakan kekuasaan serta uang keluarga untuk menjatuhkan teman-temannya.
Hal itu tidak disukai kedua orangtua bahkan teman satu Universitas, hingga Papa Adam berhenti memberikan Stephanie uang jajan, catat hanya uang jajan. Sedangkan Stephanie masih bisa menikmati pendidikan dan tempat tinggal mewah. Namun hanya untuk membeli minuman saja ia harus bekerja keras.
Stephanie bekerja di salah satu rumah mode terkenal, sebagai junior designer dan bertugas melayani pelanggan VVIP termasuk salah satu rekannya yang bernama Kaylin.
“Hah, banyak omong kamu Stevi. Aku tidak mau tahu ganti gaunku malam ini juga. Seenaknya saja menghilangkan gaun mahalku.”
Stephanie menyesal, kalau saja tadi dirinya tidak dikejar oleh Calvin pasti tidak melakukan kesalahan fatal seperti ini.
“Hem, aku minta waktu pasti ku ganti.” Memutar tubuhnya tapi tangannya di tahan oleh Kaylin.
“Tunggu ... kau mau melunasinya dengan cepat kan? Sekarang ... tolong aku, hantarkan surat ke alamat ini.” Kaylin tersenyum licik dan tertawa puas dalam hati.
“Apa benar hanya mengantarkan ini kesalahanku bisa dimaafkan? Gadis yang aneh, ah tapi sudahlah hari ini aku lelah, mau cepat pulang ke rumah.” Curiga Stephanie dalam hati, tapi menuruti permintaan Kaylin, menuju lokasi tercatat pada sebuah kartu.
**
Stephanie tiba di salah satu gedung dengan tempat hiburan di dalamnya, perlahan ia masuk dan mencari seorang pria pemilik bar untuk menyerahkan surat.
Perasaanya sebagai wanita mengatakan bahwa malam ini tidak baik-baik saja, seolah ada sesuatu yang akan datang padanya, tidak tahu apa itu.
“Stephanie?.”
“Ya benar itu saya. Ada surat untuk Tuan Graham dari Kaylin, ini.” Stephanie menyerahkan surat tetapi mendapat penolakan dari pria bertubuh besar yang memintanya langsung masuk menemui Tuan Jacob Graham.
“Masuk Nona, Tuan Besar menunggu anda.”
“Oke.” Jawab Stephanie yang waspada, dia takut mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Stephanie melirik ruangan gelap, minim cahaya dan dominasi warna merah pada furniturnya.
“Wow, cantik juga. Rupanya ini hadiah yang dikirim oleh Kaylin, mana suratnya?.” Suara seorang pria dewasa yang wajahnya saja tidak bisa dilihat dengan jelas.
Pria bertubuh besar merebut paksa surat dari tangan Stephanie dan menyerahkannya pada Jacob Graham.
“Ini Tuan.”
“Kau, cepat mendekat. Baca surat perjanjian ini baik-baik dengan suara yang keras.” Perintah Jacob, tatapannya begitu tajam pada Stephanie.
“Anda punya mata, kenapa tidak membacanya sendiri?.” Tolak Stephanie, berjalan mendekati pintu. Tapi baru saja meraih handle, suara lantang Jacob membaca surat membuatnya terhenti, seketika tangan Stephanie terkepal ingin melayangkan tinju pada Jacob.
“Kau mendengarnya Nona Stephanie? Bahwa di suratnya ini, Kaylin menyatakan bahwa dirimu yang menjamin hutangnya padaku, lunasi itu dalam waktu satu bulan. Aku tidak mau tahu, teman mu itu sangat merugikan.”
BRAK
Jacob menggebrak meja sangat keras karena Stephanie bergeming, tidak memberi tanggapan apapun.
“Hey, kau harus mendengarnya gadis kecil! Aku mau uangnya dalam waktu dua hari.” Teriak Jacob menggelegar dalam ruangan luas.
“Gila, ini gila, kenapa aku yang harus membayar hutang Kaylin? Aku tidak tahu apapun tentang ini semua.” Pikir Stephanie, jiwa dan raganya ingin membalas semua perlakuan Kaylin.
“Hey, gadis b0d0h, ku tunggu 300 ribu dolar dua hari lagi.” Jacob meninggalkan ruangan tanpa mau mendengar pembelaan Stephanie.
“Apa? Hey Tuan Graham kenapa aku yang harus membayarnya? Tidak mau. Kau tagih saja pada Kaylin.” Tegas Stephanie sangat di rugikan dari semua ini.
Jacob memutar tubuh dan kembali masuk ke ruangan, Stephanie dapat mendengar suara langkah sepatu Jacob yang menyeramkan dan seakan membunuh.
“Kau lihat ini, bukankah ini tandatangan mu? Aku bisa pastikan jika menolak membayarnya, kau masuk penjara karena penipuan.”
BUGH
Stephanie merasa dipermainkan, ia tak segan menendang perut Jacob sampai tersungkur ke lantai. Bisa-bisa Kaylin menjebak, menyeretnya dalam masalah hutang dalam jumlah besar, dari mana dia mendapatkan uang sebesar itu? Sedangkan masa hukumannya saja enam bulan lagi.
“KALIAN TUNGGU APA LAGI KURUNG DIA.” Seru Jacob pada beberapa anak buahnya.
“S14l4n kamu Kay.” Stephanie berlari sangat cepat, menghindari anak buah Jacob, ia tidak mau mati konyol dan tertangkap begitu saja.
Stephanie tidak tahu lagi harus melarikan diri kemana, akhirnya dia memilih masuk ke dalam salah satu mobil yang tengah terparkir di sana. Membuka perlahan, dan meringkuk di kursi belakang berharap para pria berbadan besar itu tidak menemukannya.
Orang-orang itu sempat berada di sisi badan mobil, hanya perlu waktu dua detik untuk menangkapnya ketika pintu mobil terbuka dan nasib baik masih menanungi Stephanie. Para pria itu menjauh entah kemana.
Diam-diam, wanita ini mencuri dengar apa yang dibicarakan seorang pria di telepon.
“Ya ini aku, apa kau sudah mendapatkan wanita yang diinginkan Tuan Muda? Ingat bukan penggoda, jangan sampai gaji kita di pangkas oleh Tuan karena salah memilih gadisnya. Bagaimana kalau cari sugar baby ? tawarkan imbalan $500 ribu.” Ucap Han.
Stephanie yang mendengarnya langsung berteriak dan mendadak kepalanya berada di sisi Han, yang terkejut setengah mati.
“AKU MAU, AKU SAJA TUAN.”
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Kikan dwi
takdir yg menyenangkan utk Dylan 😂
2023-10-15
1
Embun Kesiangan
wkwkwk ngagetin orang aja nih si Stephanie 🤭
2023-03-01
3
Embun Kesiangan
temenin ngobrol doang nih🤔 yakin?
2023-03-01
1