Bab. 3

Arifah Azizah Oktarani meninggalkan ruangan kerja ayah angkatnya itu. Ia berjalan ke arah kamarnya,tapi sebelum masuk ke dalam kamarnya dia terlebih dahulu memeriksa kondisi sekitar rumahnya itu.

"Saya harus memeriksa dengan baik dan teliti agar semuanya berjalan lancar sesuai dengan keinginanku, semoga apa yang aku lakukan malam berbuah manis," lirihnya Arifah.

Pagar, pintu dan jendela semuanya dia periksa dengan seksama dan secara detail. Arifah juga berjalan ke arah masing-masing kamar tidur yang bersisi beberapa orang pihak keluarga dari ayah angkatnya itu.

"Alhamdulillah aunty Alifah dan Uncle Faiz juga sudah mimpi yang indah, mereka sudah tertidur nyenyak, semoga kalian mimpi yang indah yah," cicitnya Arifah yang menutup rapat pintu kamar adik bungsu dari ayah angkatnya ketika melihat aunty nya sudah berada di dalam selimutnya itu.

Arifah bergegas untuk membersihkan seluruh tubuhnya itu lalu memakai pakaian yang baru saja dibelinya hari ini berkat rekomendasi dari kedua sahabatnya itu. Yaitu Ariestya Fathia Lubis dengan Fatir Muhammad Iqbal.

"Kalian memang sahabat aku yang ter the best lah, paling ngerti apa saja yang selalu aku inginkan," cicit Arifah yang melihat lingerie seksi yang dibelinya di Mall dia ambil barusan dari dalam paper bag berwarna pink itu.

Arifah segera memakainya dengan sangat hati-hati,ia takut kainnya robek karena menurutnya sangat tipis dan halus bahannya.

"Kalau seperti ini semua pakaian yang dipakai perempuan pasti setiap waktu akan banyak tragedi yang terjadi, pakaian tertutup saja masih menimbulkan insiden yang tidak baik dan banyak perempuan yang terdzolimi dengan model pakaian yang kekurangan bahan, tapi khusus untuk suami istri ini sangat membantu untuk hubungan yang lebih harmonis," ketusnya Arifah seraya berputar-putar di depan cermin besar yang berada di depannya untuk melihat penampilannya.

"Sangat perfek kalau seperti ini, pria mana yang akan tidak akan bertekuk lutut pada pesona Arifah Azizah Oktarina Zainul,"

Setelah menyelesaikan riasannya,Arifah segera berjalan ke arah kamar ayah angkatnya itu. Sambil celingak-celinguk memperhatikan keadaan sekitarnya,ia kemudian memutar kenop pintu ruangan kerja ayah angkatnya itu.

Arifah tersenyum penuh kemenangan nelohy kondisi ayah angkatnya yang mulai gelisah itu. Fauzi As'ad Anwar menatap kedatangan Arifah dengan tatapan matanya yang berbeda seperti biasanya yang dia lakukan.

"Arifah putrinya ayah, tolong cek ac pendingin ruangannya, sepertinya tidak berfungsi karena cuacanya malam ini begitu panas," pintanya Fauzi yang sudah sangat gelisah dengan kondisi tubuhnya yang cukup panas dan gerah.

"Acnya normal kok ayah," jawabnya Arifah yang tersenyum penuh maksud.

Arifah segera berjalan ke arah ayah angkatnya itu, sembari membuka jaket hoodienya yang sedari tadi ia pakai untuk menutupi lingerie merah yang dipakainya. Fauzy terkejut dan terbelalak melihat pakaian yang dipakainya oleh Arifah itu. Hampir keseluruhan bentuk tubuhnya terekspos dengan jelas dikedua pasang matanya Fauzi.

"Arifah pakaian apa yang kamu pakai itu?"tanyanya Fauzi yang semakin gelisah dan tidak tenang.

Arifah hanya tersenyum menanggapi perkataan dari ayah angkatnya itu, Arifah tanpa segan langsung naik ke atas pangkuan ayahnya itu.

"Ayah kepanasan yah, saya bantuin ayah yah untuk buka bajunya ayah supaya rasa gerahnya ayah berkurang," ucapnya Arifah yang begitu mendayu di telinganya Fauzi yang semakin membuat Fauzi semakin tak berdaya dengan kondisi tubuhnya sendiri.

"Arifah kenapa kamu berpakaian seperti ini Nak?" Tanyanya Fauzi yang berusaha untuk melawan perasaan anehnya itu.

"Saya sengaja berpakaian seperti ini khusus untuk ayah,apa ayah tidak menyukai dengan penampilanku yang sekarang," tangan dan jemari lentiknya Arifah sudah bergerilya kemana-mana hingga membuat Fauzi semakin merasakan keanehan pada tubuhnya sendiri.

Arifah semakin tertantang untuk menaklukkan ayah angkatnya malam itu juga. Hingga senyuman liciknya muncul di sudut bibirnya Arifah gadis berusia dua puluh tahun itu. Ia segera menanggalkan lingerie yang membungkus seluruh kulit cantik, putih halus dan mulusnya itu.

Hingga hanya menyisakan underwear saja, yang semakin membuat laki-laki dewasa yang berusia kurang lebih tiga puluh lima tahun itu merasakan cenat cenut dibagian intinya. Fauzi pun akhirnya kalah dengan kondisi tubuhnya sendiri dengan akal sehatnya.

Fauzi segera merebahkan tubuhnya Arifah di atas meja kerjanya,ia langsung meee luuuu maaatt biiii biiir mungilnya Arifah yang berwarna kemerahan yang sangat menggoda itu.

"Maaf jika ayah melakukannya denganmu, karena batas kesabaran ayah sudah habis," racaunya Fauzi.

Keduanya pun melakukan apa yang seharusnya mereka tidak lakukan. Fauzi menggendong tubuhnya Arifah ke dalam kamar pribadinya itu. Fauzi menutup pintu kamarnya dengan mengunakan kakinya yang cukup panjang itu.

"Pelan-pelan ayah," cicitnya Arifah sambil menggigit lembut bibirnya yang berusaha menahan apa yang dilakukan oleh Fauzi padanya.

Deru nafas keduanya memenuhi seluruh sudut penjuru kamar tidur itu yang mendominasi dengan warna putih biru itu khas kamar laki-laki. Arifah sesekali menggenggam erat ujung seprei dan bedcover yang berada di atas ranjang yang terpasang menghiasi ranjang king size-nya Fauzi.

Nafas keduanya memburu dan ngos-ngosan, jantung mereka berdegup kencang hingga teriakan demi teriakan yang meluncur dari bibirnya Arifah.

"Aahh sakit!!" Teriaknya Arifah ketika Fauzi berhasil membobol pertahanan dari tubuh anak angkatnya itu dengan segala upaya dan usaha yang dilakukannya itu.

Anak yang sama sekali tidak diadopsi secara hukum,hanya dalam bentuk pengakuan secara lisan dan bentuk tanggung jawab serta balas budinya Fauzi As'ad Anwar terhadap kedua orang tuanya Arifah yang tidak lain adalah orang yang telah membantunya selama ini. Yaitu Pak Zainul Abbas Adiguna dengan istrinya Aliya Sungkar.

Air matanya Arifah menetes membasahi pipinya itu, ia tidak menyangka jika akibat dari kegiatan mereka itu membuatnya tersiksa terutama dibagian daerah paling bawahnya itu.

"Ayah stop!" Jeritnya Arifah yang cukup melengking tinggi di tengah malam buta itu.

Jeritan dan teriakan dari Arifah sama sekali tidak membuat seorang pria dewasa itu yang bernama Fauzi As'ad Anwar untuk berhenti dari kegiatannya yang pertama kali ia lakukan diusianya yang cukup terbilang dewasa itu 35 tahun belum menikah sekalipun.

Menjelang subuh, barulah mereka berhenti dari rutinitas malamnya. Fauzi mendekap erat tubuhnya Arifah anak angkatnya itu. Beberapa bulan belakangan ini, entah kenapa ada perasaan yang aneh yang kerap kali timbul dalam hatinya ketika melihat anak angkatnya itu.

Arifah tubuhnya sangat kelelahan sehingga ia tidak mampu membuka kedua kelopak matanya. Arifah langsung terlelap dalam tidurnya itu, saking capek dan lelahnya sehingga ia mendengkur halus di telinganya Fauzi,pria yang sejak dia duduk di bangku sekolah menengah atas sudah mulai tertarik dan jatuh cinta pada pria bujangan yang bernama ayah angkat.

Fauzi merapikan anak rambutnya Arifah yang menghalangi wajahnya itu," maafkan ayah Nak, semestinya ini tidak boleh kita lakukan mengingat kamu adalah anak dari Abang Zainul yang seharusnya aku jaga dan lindungi malah aku orang yang merenggut mahkotamu terpenting dalam hidupmu, ayah sebenarnya menyayangimu tapi, cinta ini harus aku kubur dalam-dalam dan buang jauh-jauh karena, esok aku akan melamar kekasihku Aqila Sera Syamil." Fauzi mengecup dengan lama keningnya Arifah hingga kedua matanya pun ikut terpejam mengikuti langkahnya Arifah menuju alam mimpi indahnya.

Keesokan harinya, Fauzi diam-diam memindahkan tubuhnya Arifah ke dalam kamarnya sendiri sebelum Arifah terbangun.

"Maafkan ayah ini yang terbaik untuk kita berdua," gumamnya Fauzi.

Rombongan keluarga besar Fauzi sudah berangkat ke rumahnya Aqila Sera Syamil untuk mengadakan lamaran yang sudah ia rencanakan beberapa hari yang lalu.

Terpopuler

Comments

Feisya Caca

Feisya Caca

wow dahsyat nya taktik arifah 🤭🤭

2023-03-20

0

Art f

Art f

kasihan si Arifah, udah cape2 tp ayahnya ttp ngelamar orang lain😣😥

2023-03-04

8

zulaekha awa

zulaekha awa

waduh aku tidk lihat kok🤫😂🤣

2023-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!