Terkuak Sebuah Rahasia

Steve pun pada akhirnya menyerah untuk mengetahui siapa sebenarnya yang telah menyerang Icha, karena ia tidak berhasil menemukan bukti yang kuat di dalam rekaman CCTV tersebut.

Steve melangkah menuju ke kamarnya dan pada saat ia baru membuka pintunya, ia melihat Icha sedang memegang surat perjanjian hitam di atas putih antara dirinya dan ayah Yogi.

"Aku yakin pasti Icha akan menanyakan tentang hal ini suatu saat nanti, jika dia telah menemukan surat tersebut. Dan inilah saatnya aku akan menyatakan suatu kejujuran tentang ayahnya itu," batin Steve.

Pada saat Icha akan menanyakannya, justru Steve yang terlebih dahulu berkata," aku akan menjelaskannya padamu, tentang surat perjanjian yang saat ini ada ditanganmu."

Steve duduk di samping Icha, ia segera menceritakan bagaimana dirinya membuat sebuah rencana perjanjian di atas hitam putih tersebut.

Steve bercerita dari awal dirinya tak sengaja mendengar percakapan antara Ayah Yogi dan Bertrand di sebuah club. Dan ia pun berinisiatif untuk membeli, Icha.

"Terserah padamu, Icha. Mau percaya atau tidak dengan apa yang barusan aku katakan padamu. Yang terpenting aku sudah mengatakan semuanya secara jujur padamu. Dimana ayah yang selama ini kamu puja itu, bermaksud buruk padamu dengan menawarkan keperawananmu pada pria yang bernama, Bertrand."

Icha sejenak terdiam, diantara percaya dan tidak percaya.

"Pada saat kita menikah, ayah berkata lain padaku. Jika ayah punya banyak hutang pada, Tuan. Ayah terpaksa berhutang karena dia kena tipu investasi bodong. Dan anda meminta ayahku membayar hutangnya dengan menikahiku. Dan jika aku tidak mau menikah dengan, anda. Anda akan menjebloskan ayahku ke penjara, hingga itulah aku bersedia menikah," ucap Icha polos.

Steve tersenyum," aku sudah tahu akan hal itu kok, Icha. Aku sudah mengerti bagaimana sifat dan perilaku ayahmu yang sebenarnya. Masa iya kamu yang anaknya malah tidak tahu, jika selama ini ayahmu itu suka judi on line dan suka main perempuan di club?"

Icha memicingkan alisnya," aku sama sekali tidak tahu. Yang aku tahu tahu ayahku bekerja buruh, yakni kuli bangunan dan kadang serabutan. Bahkan kadang tidak pulang dengan alasan ada kerjaan di luar kota. Dan selama ini juga tidak pernah berbuat buruk padaku."

Icha masih tidak percaya dengan apa yang barusan di katakan oleh, Steve.

"Jika kamu ingin mengetahui kebenarannya, nanti malam kita ke club yang biasa ayahmu datangi. Supaya kamu tahu siapa sebenarnya ayahmu itu."

Karena rasa penasarannya tersebut, Icha hanya menganggukkan kepalanya perlahan.

Hingga malam menjelang, Steve mengajak Icha ke sebuah club. Dan Steve serta Icha datang ke club dengan sebuah penyamaran sesuai dengan ide, Steve.

"Kamu nggak usah membuka penyamaranmu ya, jika melihat ayahmu di club. Dan jika kamu marah, aku minta tahan emosimu ya," pinta Steve.

"Baiklah, Tuan."

"Heh, sudah berapa kali aku bilang aku tak ingin di panggil Tuan oleh istriku sendiri. Apa kamu ingin aku hukum lagi?" Steve menaik turunkan alisnya.

"Maaf, Tu..eh sayang."

Mereka lekas ke club berana dengan beberapa pengawal pribadi Steve. Dan sampai di club, keberuntungan memang sedang berpihak pada, mereka. Dimana mereka duduk tepat di dekat tempat duduk, Ayah Yogi.

"Bro, aku pinjem duitmu dong. Untuk modal judi, aku yakin hari ini aku pasti menang."

"Nggak, kemarin saja kamu pinjam lima juta nggak di bayar-bayar."

"Astagaa..pelit amat sih. Bukannya uangmu banyak dari jual keperawanan anakmu itu, pada orang kaya? satu milyar itu banyak loh."

"Om Yogi, jadi Icha sudah dijual ke orang lain? padahal aku sudah punya uang lima ratus juta untuk bayar keperawanannya."

"Kamu telat, Bertrand. Harga keperawanan Icha malah bukan lima ratus juta seperti yang aku tawarkan padamu waktu itu, tetapi Icha laku satu milyar."

Percakapan tersebut terdengar jelas oleh, Icha. Bahkan Icha juga sempat mendengar percakapan ayahnya yang sempat menyesal menjual dirinya pada, Steve. Karena dia tidak bisa memperdagangkan Icha pada pria hidung belang lainnya.

"Astaghfirullah aladzim, ternyata seperti ini sifat asli ayahku? bahkan pada saat itu ayah juga mengatakan jika aku sebenarnya bukan anak kandungnya, lantas siapa orang tuaku dan dimana mereka saat ini berada?" batin Icha di penuhi oleh tanda tanya.

Steve bisa melihat kesedihan di wajah istrinya, ia pun menggenggam jemarinya dan memberikan kode pada Icha untuk segera pulang.

Setelah mereka masuk ke dalam mobil, barulah mereka melepaskan penyamaran mereka. Dan Icha tak kuasa lagi untuk menitikkan air matanya.

"Sayang, aku minta maaf ya. Aku hanya ingin supaya tahu dan tidak salah paham terus padaku. Aku hanya ingin menyelamatkanmu saja."

"Entah kenapa waktu itu, pada saat aku tak sengaja mendengar ayahmu nego harga dengan seseorang, aku tidak rela. Dan ingin menyelamatkanmu."

"Jika aku berniat jahat padamu, sudah aku paksa ambil keperawananmu itu. Dan aku kembalikan pada ayahmu."

"Tetapi aku berpikir, pasti setelah itu. Kamu akan di perdagangkan oleh ayahmu."

"Makanya aku menikahimu dan membuat perjanjian hitam di atas putih supaya ayahmu tidak mengganggumu lagi."

"Sebelumnya aku minta maaf karena kamu jadi terikat dengan pernikahan terpaksa seperti ini."

Icha hanya diam saja, karena dia sedang merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Dia masih saja belum percaya dengan apa yang barusan dia lihat di club.

Di telinganya juga masih terngiang kata-kata terakhir ayahnya, jika dia itu bukan anak kandung dari ayah Yogi.

"Ya Allah, apakah aku ceritakan saja pada suamiku ini jika yang waktu itu melukai leherku adalah, ayah?"

"Apakah, aku ceritakan saja padanya tentang apa yang pernah Ayah katakan jika aku ini bukan anak kandungnya? supaya suamiku bersedia membantuku mencari keberadaan orang tua kandungku."

Di dalam hati, Icha terus saja menggerutu. Dia dilema dengan kehidupannya.

"Icha sayang, apakah kamu punya seseorang yang kamu cintai?"

Pertanyaan Steve membuyarkan lamunan Icha," maksud Tuan apa ya?"

"Tuan, lagi? mungkin kamu sudah punya pacar, hingga tidak bisa memanggilku sayang. Tunjukkan saja dimana keberadaan pacarmu," ucap Steve.

"Ngomong apa sih? aku nggak punya pacar, selama ini aku hanya fokus kerja saja," jawab Icha.

"Alhamdulillah, berarti ada kemungkinan aku bisa mendapatkan hatimu seutuhnya kan?"

"Sudah, nggak usah bersedih lagi. Kan sudah ada suamimu ini, ada orang tuaku, ada adikku. Kita kan sudah menganggapmu bagian dari keluarga kita."

"Hilang satu tumbuh seribu. Hilang ayahmu tapi ada aku dan keluargaku. Jadi nggak usah bersedih lagi."

"Hem, bagaimana kalau kita honeymoon saja ya? setelah menikah kita tidak pernah kemana-mana. Siapa tahu dengan healing, suasana hatimu bisa fresh lagi."

Mendengar kata honeymoon, Icha langsung panik.

Terpopuler

Comments

suharyantik

suharyantik

buka hatimu untuk suami mu Icha

2023-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!