Icha memundurkan tubuhnya pada saat melihat Steve, mendekati dirinya," Tuan Steve, jangan macam-macam nanti aku teriak loh!"
Steve malah terkekeh," pikiranmu saja yang mesum, memangnya jika aku mendekatimu sudah pasti akan berbuat yang macam-macam? apa kamu mengharapkan aku ingin berbuat yang macam-macam kepadamu?"
Icha pun hanya diam saja, dia sama sekali tak membalas perkataan Steve, tetapi melanjutkan bermain ponselnya.
****
Pagi menjelang...
Icha pun berangkat ke tempat kerjanya, tetapi pada saat dia keluar dari pintu gerbang rumah mewah milik, Steve. Seorang pria paruh baya langsung mencekal lengannya.
"Ayah, untuk apa datang kemari?"
"Ayah, butuh uang. Tolong berikan ayah yang sekarang juga, Icha."
Icha heran seraya memicingkan alisnya," ayah, kenapa datang-datang meminta uang? bukannya menanyakan kabarku?"
"Untuk apa ayah bertanya tentang kabarmu, toh sudah jelas kamu ini baik-baik saja karena mendapatkan suami kaya raya. Dan pastinya, setiap bulan kamu di beri jatah bulanan yang banyak."
"Heh, Icha. Untuk apa juga kamu masih bekerja, sedangkan kekayaan suamimu itu tujuh turunan nggak akan habis."
Icha heran dengan sikap Ayah Yogi. Karena selama ini dia tidak tahu menahu watak asli ayahnya yang sangat rakus dengan uang.
Tiba-tiba Ayah Yogi merampas tas Icha, dan ia mengambil dompet Icha.
"Ayah, apa yang kamu lakukan? jangan ambil kartu hitam itu, karena aku sama sekali tidak pernah menggunakannya. Itu milik, Tuan Steve," pinta Icha
"Dengan suamimu saja kamu masih memanggil, Tuan? ini sudah di beriksn padamu, kenapa ngga di gunakan? biar ayah yang selalu mengenakannya ya?" Ayah Yogi menyeringai sinis.
"Jangan, Ayah. Selama ini aku menggunakan uangku sendiri dari hasil kerja kerasku sendiri. Tolong jangan ambil kartu itu," rengek Icha.
Tetapi Ayah Yogi tak juga mendengar perkataan Icha, dia justru menghampiri Icha dengan menempelkan pisau di lehernya," katakan nomor PINnya?"
"Ayah, apa yang kamu lakukan? kenapa berbuat seperti ini pada anak sendiri?" Icha hampir saja menangis.
"Demi uang, aku rela melakukan segala macam cara. Termasuk menyakiti dirimu, karena sebenarnya kamu ini bukanlah anak kandungku, haha ..aku merawatmu hanya berharap kelak kamu menghasilkan banyak uang untukku," oceh Ayah Yogi.
Tiba-tiba pintu gerbang terbuka, dan melintaslah mobil yang di tumpangi oleh Steve. Dan hal ini membuat panik, Ayah Yogi. Ia lekas lari dengan menjatuhkan ta Icha dan juga kartu hitam miliknya serta tak sengaja menggoreskan pisau ke leher Icha.
'Auhhh..." Icha memekik seraya meraba lehernya yang mengeluarkan darah segar.
"Astaghfirullah aladzim, itu kan Icha. Berhenti, Ron!"
Saat itu juga, mobil yang di tumpangi oleh Steve berhenti. Dan ia lekas keluar dari mobil untuk menolong Icha yang terlihat tangannya berlumur darah.
"Icha, siapa pria tadi? apakah itu ayahmu?"
Tetapi Icha sama sekali tidak berkata apapun, dia panik melihat darahnya sendiri dan akhirnya pingsan. Icha pubia dengan darahnya sendiri.
Secepat kilat, Steve menggendong tubuh Icha dan berlari membawanya masuk ke dalam rumahnya. Orang tua Steve kaget, melihat kejadian itu. Tetapi sebelum mereka bertanya, justru Steve meminta tolong pada papahnya untuk lekas menelpon dokter pribadi untuk segera datang.
"Sebentar lagi dokter datang, Steve. Bagaimana bisa Icha terluka lehernya?" tanya Papah Yance.
Steve menceritakan semuanya pada, Papahnya. Sejenak papah Yance terdiam.
"Apakah kamu tahu siapa yang menyerang, Icha. Apa nggak sebaiknya kita lapor ke polisi?"
Namun Steve tak setuju dengan saran, Papah Yance," nanti saja, pah. Kita tunggu hingga Icha sadar, dan kita tanyakan apakah Icha mengetahui siapa sebenarnya penyerang itu?"
Papah Yance, merespon dengan anggukan kepalanya.
Setelah Icha di periksa lukanya oleh dokter pribadi keluarga Steve, sesaat kemudian ia sadar.
"Alhamdulillah, bagaimana kondisimu sayang?" tanya Steve dengan penuh kelembutan.
"Nggak apa-apa kok, sayang," jawabnya lirih.
"Sayang, apakah kamu mengenal orang yang melukaimu itu?" tanya Steve.
Sejenak Icha terdiam, di dalam hatinya penuh resah dan gelisah," jika aku mengatakan bahwa orang itu adalah ayah, pasti Tuan Steve akan segera melaporkannya kepada aparat kepolisian. Bagaimana pun, dia itu ayahku, walaupun dia sempat mengatakan jika aku ini bukan anak kandungnya."
Steve merasa curiga karena Icha diam saja pada saat di tanya," sayang, apakah kamu tahu siapa orang yang menyakitimu? katakan saja biar aku yang akan mengurusnya."
"Aku sedang berusaha mengingatnya, tetapi aku sama sekali tidak ingat wajahnya," ucap Icha berbohong.
"Aku yakin, Icha tahu orang itu. Sepertinya orang itu adalah ayahnya yang mata duitan itu. Oh ya, aku akan cek rekaman video CCTV saja jika Icha tak bersedia berkata jujur," batin Steve.
Steve tidak akan mengampuni siapapun yang berniat jahat pada, Icha. Karena dia sudah benar-benar jatuh cinta pada, Icha. Dia akan selalu memastikan kondisi Icha selalu sehat.
"Sebaiknya, kamu nggak usah bekerja Icha. Di rumah saja sama mamah dan papah. Jika kamu merasa bosan, kita bisa shopping atau mengadakan acara amal," saran Mamah Hongkim.
"Iya, Icha. Bisa saja orang yang telah menyerangmu ini adalah salah satu saingan bisnis, Steve. Karena dia juga punya banyak musuh, yang tak suka dengan kesuksesannya,' ucap Papah Yance.
Sejenak Icha diam saja, tetapi ia pun akhirnya menuruti kemauan kedua mertuanya tersebut. Dari pada dia nantinya terancam oleh, Ayah Yogi.
"Baiklah, aku akan risgn dan di rumah saja," ucapnya lirih.
Semuanya mengucapkan rasa syukur, karena pada akhirnya Icha bersedia di rumah saja.
Steve memapah Icha melangkah menuju ke kamar utama beristirahat. Setelah itu, Steve ke ruang kerjanya untuk mengecek rekaman video CCTV.
"Hem, di sini aku aman untuk mengecek rekaman video CCTV yang ada di depan pintu gerbang."
Tetapi Steve tetap tidak bisa melihat jelas pria yang telah melukai, Icha. Karena posisi pria itu membelakangi kamera CCTV dan juga terhalang oleh sebuah pohon rindang yang ada di depan pintu gerbang.
"Sialan, aku tidak bisa melihat dengan jelas pria itu!" batinnya kesal.
Sementara Icha saat ini terjaga dari tidurnya, ia berniat ingin mengganti pakaian kerjanya dengan pakaian rumah. Dan pada saat ia membuka almari baju, ada berkas terjatuh.
"Apa ini?"
Karena rasa penasaran, Icha membuka berkas tersebut, dimana isinya adalah surat perjanjian hitam di atas putih antara Steve dan Ayah Yogi.
"Perjanjian, jadi ayah telah berbohong padaku jika dulu punya hutang pada, Tuan Steve dan ia di paksa membayar hutang dengan menikahkanku dengannya."
"Di surat ini di jelaskan bahwa ayah sudah tidak bisa lagi menggangu hidupku. Apa lagi menawarkan aku pada pria manapun? apa maksudnya ya?"
Icha penasaran dan ia akan bertanya pada, Tuan Steve tentang surat perjanjian tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Cleo Tan
lanjut KK, penasaran Icha mo ngomong apa sama Steve
2023-03-08
0