Sesampainya di rumah mewah megah bak istana raja, Steve mengajak Ichs turun. Dan pada saat Steve mengulurkan tangannya, hendak menolong Icha. Gadis ini tidak mau, dia melangkah sendiri.
"Jangan mentang-mentang, Tuan telah membeli saya dari ayah. Hingga Tuan dengan mudahnya menyentuh saya. Tuan tidak bisa menyentuh saya, tanpa seizin saya," ucap Icha ketus.
Steve tidak marah, dia hanya menyunggingkan senyumnya," ok, aku tidak akan menyentuhmu seujung kuku pun jika tidak kamu izinkan."
Mereka melangkah berdampingan, tetapi seperti orang lain saja. Tidak seperti suami istri.
Icha bahkan sama sekali tidak terpesona dengan rumah mewah milik Steve. Di dalam rumah, dia bertemu dengan orang tua, Steve dan satu adik lelakinya. Mereka sempat terperangah pada saat melihat Steve pulang dengan membawa seorang wanita.
"Steve, siapa wanita itu?" tanya Mamah Hongkim.
"Iya, Steve. Kenapa kamu membawa wanita ke rumah?" tanya Papah Yance.
"Mah-pah, namanya Icha. Dia ini istriku."
Pengakuan Steve sontak saja membuat orang tuanya terhenyak kaget.
"APA?" serentak ucap orang tuanya.
"Maafkan aku, pah-mah. Karena aku tidak terlebih dahulu memberitahu kepada kalian tentang hal ini,' ucap Steve.
"Steve, menikah itu bukanlah suatu permainan. Pernikahan itu sakral, dan kamu tak boleh mempermainkan sebuah pernikahan. Kenapa juga kamu tidak memberitahu tahu pada kami, jika kamu telah mempunyai pacar, dan tahu-tahu menikah seperti ini?" protes papah Yance.
"Aku tahu kok, pah. Dan aku juga tidak salah pilih istri, dia ini wanita baik-baik. Yuk, sayang. Kita masuk saja."
Steve merangkul paksa Icha melangkah ke kamarnya. Dan pada saat di kamar, Icha protes," sudah aku bilang, jika kamu tak bisa menyentuh diriku tanpa seizinku!'
"Icha, aku hanya merangkul dirimu. Tetapi kenapa kamu marah-marah seperti ini. Jangan jadi wanita pemarah, sayang. Nanti yang ada kamu cepat tua dan tumbuh keriput di wajah. Tolong jika di hadapan keluargaku, bersikaplah layaknya kita suami istri."
Icha tersenyum sinis," jika aku nggak mau dan bahkan aku membongkar pernikahan palsu ini pada keluargamu, bagaimana?" tanya Icha.
"Icha sayang, pernikahan kita tidak palsu. Pernikahan kita sah di mata Allah dan negara. Aku tidak menuntut apa pun darimu. Hanya satu, jika di hadapan banyak orang bersikaplah layaknya kita suami istri?" goda Steve terkekeh, tetapi tak lantas membuat Icha tersenyum.
*******
Esok harinya, Icha bersiap-siap akan berangkat bekerja. Ia pun langsung mendapatkan teguran dari, Steve.
"Icha, kamu mau ke mana?' tanya Steve secara halus.
"Aku akan bekerja, Tuan."
Tetapi Steve melarang Icha bekerja," untuk apa kamu bekerja Icha, sedangkan kamu ini sudah menikah."
"Biarkanlah semua kebutuhanmu menjadi tanggung jawabku, karena akulah kepala keluarga."
"Kamu tidak perlu bekerja keras seperti pada saat kamu masih, lajang."
Tetapi Icha tidak menghiraukan nasehat dari Steve, dia tetap bersikeras akan bekerja dengan alasan dia tak ingin bosan jika setiap hari berada di dalam rumah.
Hingga pada akhirnya, Steve tak bisa memaksa Icha untuk tetap tinggal di rumah. Dia membiarkan Icha bekerja.
Tanpa sepengetahuan Icha, Steve memerintahkan salah satu asisten pribadinya yang sangat ia percaya untuk selalu mengintai gerak gerik Icha, karena ia tidak ingin keselamatan Icha terancam, apalagi oleh ayahnya yang mata duitan.
Steve seorang yang kaya raya dan memiliki semuanya. Tetapi tidak lantas dirinya seperti pria kaya pada umumnya. Yang mudah sekali mempermainkan wanita. Steve sangat menjunjung tinggi kehormatan wanita.
Sehingga pada saat ia mengetahui ada ketidakadilan terhadap Icha, dia pun berisiatif menolongnya. Sejak kekasihnya meninggal, ia tidak ingin mendekati wanita manapun.
Tetapi entah kenapa pada saat dia mengetahui ada seorang wanita akan dijual, hatinya tergerak ingin menolong wanita tersebut dengan menjadikan sebagai istri dan Ia berpikir terlebih dahulu.
Icha bekerja di suatu pusat perbelanjaan hanya sebagai seorang SPG. Tetapi paras wajahnya yang sangat cantik, membuat banyak pria tergila-gila padanya dan ingin meluluhkan hatinya.
"Icha, aku dengar kamu sudah menikah dengan pria kaya raya. Lantas kenapa kamu masih bekerja di sini?" tanya Lala sahabat baiknya.
"Yang kaya itu suamiku, bukan aku. Tetap saja aku harus bekerja. Dan pernikahanku dengannya hanya sebuah kamuflase belaka."
"Aku tidak cinta padanya, begitu juga dirinya. Aku menikah karena terpaksa, dimana ayahku punya banyak hutang pada pria yang sekarang menjadi suamiku."
"Tolong jaga rahasia ini, jangan sampai semua orang di tempat kerja ini mengetahuinya."
"Aku mohon padamu ya, Lala."
Lala pun mengangguk perlahan, tetapi ia meminta satu persyaratan.
"Baiklah, aku akan menjaga rahasia ini. Tapi tolong, izinkan aku untuk melihat paras wajah suamimu, please."
Dengan terpaksa Icha menuruti kemauan Lala, sepulang kerja dia akan mengajak Lala ke rumah Steve.
Sore menjelang...
Lala sangat girang karena ia akan ikut ke rumah suami Icha. Dan pada saat ia melihat begitu mewah rumah suami Icha, ia sangat terperangah.
"Astaga...ini bukan lagi rumah, tetapi ini adalah istana raja, Icha. Beruntungnya dirimu punya suami kaya raya. Seharusnya kamu tak perlu lagi bekerja," ucap Lala tidak ada hentinya mengagumi rumah tersebut.
Selagi asik menatap rumah mewah tersebut, melintaslah di pelataran rumah sebuah mobil mewah. Dan berhenti tepat di depan Icha.
Muncullah pria tampan dari mobil tersebut," sayang, kamu sudah pulang? seharusnya mengatakan padaku. Kan aku bisa meminta asisten pribadiku untuk menjemputmu."
Lala terperangah pada saat melihat, Steve. Hal ini sempat terlihat jelas oleh Steve," hello, kamu pasti teman istriku ya?"
"I-Iya, Tuan Tampan."
Mata Lala masih saja tak berkedip menatal ke arah Steve.
"Sayang, aku masuk dulu ya? ajaklah temanmu itu masuk juga."
Lala sangat antusias sekali, dia ingin masuk ke dalam rumah bak istana raja tersebut.
"Icha, kamu beruntung banget ya. Punya suami nggak cuma kaya raya tetapi tampan luar biasa. Bagaimana perjuangan malam pertama kalian? cerita dong?" rengek Lala.
"Aku nggak ngapa-ngapain kok dengannya. Karena aku yang melarangnya untuk menyentuhku. Jika aku tidak mengizinkannya."
Lala terperangah,' serius? masa iya kalian tidak melakukan apapun? jahat kamu, Icha. Dosa loh, secara kamu sudah sah menjadi istrinya yah sudah kewajibanmu untuk melayaninya."
"Tanya sana sama pak kyai," ucap Lala ketus.
Namun Icha hanya diam saja, dia malah melangkah menuju ke rumah. Lala pun berlari kecil mengikuti langkah kaki, Icha.
Pada saat sampai di ruang tamu, di sambut ramah oleh Mamah Hongkim.
"Teman Icha, ya? duduklah sini sama Tante."
Dengan rasa sungkan Lala duduk di hadapan Mamah Hongkim. Begitu pula dengan Icha. Dan sejenak Icha mendapatkan nasehat dari, Mamah mertuanya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Cleo Tan
mamah Hongkim memberikan nasehat apa ya? pinisirin
2023-03-03
0