Eps. 1 'Me2Yu' Harapan

Netherlands

Fauzi berada di kamarnya. Tengah berpikir keras memandang tumpukkan yang menempel pada dinding. Tumpukkan kertas-kertas informasi dari orangtua Hanna, Bu Diana.

"Gimana bisa bu Diana nggak ada disana?"

Fauzi menghela nafas. "Nggak ada lagi petunjuk lain selain tadi."

Tok Tok Tok

Seseorang mengetuk pintu kamar Fauzi. Fauzi beranjak membuka gagang pintu kamarnya itu. Setelah melihat orang yang dibalik itu, dia langsung saja masuk.

"Nih aku bawain makan malam," katanya meletakkan bingkisan di atas meja.

Fauzi duduk di tepi kasur dengan tampang yang menyedihkan. Katlyn melihat semua rangkaian pencarian yang menempel didinding. Membuat dirinya membuang nafas.

"Kamu nggak usah khawatir, kita bisa nemuinnya. Dan besok mungkin kita dapet informasi baru dari orang baru."

Katlyn memberikan semangat padanya.

"Aku harap begitu," putusnya.

Katlyn pun membuka bingkisan tersebut dan mengambil makanan yang ada di dalamnya. Kemudian memberikan pada Fauzi, menyuruh untuk segara memakannya.

...☀️...

Malam telah berakhir. Matahari sudah saatnya untuk terbit. Fauzi terbangun dari tidurnya, kemudian mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Tak lupa dirinya melakukan kewajiban sebagai seorang muslim. Dalam beribadahnya, ia selalu berdoa untuk kesembuhan kembarannya itu. Juga berdoa agar dapat bertemu dengan bu Diana.

Setelah menunggu waktunya untuk berangkat ke kampus. Ia bersiap-siap merapihkan diri, juga menata rias seperti gaya style dari kembarannya.

Fauzi pun beranjak pergi.

...****************...

Netherlands, Wageningen University

Aji lagi-lagi bersama Tyo, yang tengah membeli makanan untuk sarapan pagi ini.

"Lo kenapa sih ngikutin gue mulu?"

"Me?" tanyanya Tyo menunjuk dirinya. Dia pun tertawa kecil dan seketika tawa itu langsung berhenti dengan wajah datarnya. "Aji Oh My God! You don't consider me a friend anymore?)

(Lo nggak nganggep gue sahabat lagi?)

Aji pun mengehela. "Bukannya gitu. Tapi dari awal masuk lo ngintilin gue mulu. Kalau gue udah lulus dari sini, lo mau sama siapa hah? Temen nggak punya lagi."

Aji menerima bingkisan makanan dari penjual yang ada di dalam truk kecil ini, dan kemudian ia memberikan uang padanya. Mereka pun beranjak pergi.

"You just don't know. I have many friends!" protesnya. "The girls here like me. You know?"

Belagu.

"Hallo.... Tyo."

"Hai... girls..."

Gadis-gadis melewati mereka. Namun, hanya Tyo yang mereka sapa. Apa yang dikatakan Tyo, benar adanya. Dia gemari oleh para gadis-gadis di sini.

"You see. Friendship itu mudah... I have many girls."

"Ouuuhhhh many girls. Terus si bocil di Indonesia mau dikemanain?"

Tyo tersentak. Aji terkekeh meledekinya.

"Hah... Oni. I miss you."

Tyo masih berharap bahwa Oni bisa menerima cintanya. Namun, dikarenakan Oni tidak bisa berhubungan jarak jauh, juga tidak memiliki kepercayaan penuh tentang kesetiaan semenjak ayahnya berselingkuh.

"Lupain itu, kita bahas yang tadi. Lagi pula, disini ada Fauzan. Gue bakalan lulus barengan sama dia kan."

Tyo selalu saja menyebutkan nama yang selalu membuat Aji memuncak pada kemarahan. Saat menyadari Tyo hanya berseri, dan Aji diam memberikan aura mematikan. Tyo pun meminta sepotong roti yang berbentuk panjang ini, melahapnya langsung.

Tiba-tiba seorang gadis merangkul tangan Aji. "Haii Mas Aji."

Namun, Aji mengabaikannya. Seorang gadis blesteran Jawa dan Eropa, ada disini. Aji pun memiliki darah Jawa dari ayahnya. Raden nama utamanya.

"Ngapain disini simbok?" sindir Tyo.

"Aihss simbok, simbok. Aku ini masih muda," kilahnya.

"Yaudeh deh Mbakyu..." Dengan logat jawa, Tyo membalasnya.

Aji melapaskan rangkulan gadis tersebut. Dia bernama Yolanda.

"Kamu kenapa sih dingin banget ke aku? What wrong, Mas Aji?"

"Nggak ada yang salah, but I have a girlfriend."

Kemudia Aji melanjutkan langkahnya. Sedangkan Tyo mentertawakan Yolanda yang diabaikan.

Puas.

...****************...

Indonesia, 1.16 PM

Rumah kediaman keluarga Afra. Afra tengah bersiap untuk pergi.

"Mah. Mah, Afra mau keluar dulu yah. Mau ketemu sama Gina, Oni."

"Iyah, hati-hati."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Afra setiap harinya jika ada jadwal kelas, selalu bolak-balik ke Depok dan balik ke Bogor. Ia tidak menyewa kamar / kost untuk tinggal di Depok karena masalah keuangan. Dia juga bekerja paruh waktu di sebuah kafe. Meski mendesak, Hanna selalu mengizinkannya tidur di rumahnya. Atau bermalam di rumah teman lain.

Beruntung Afra memiliki mobil yang ditinggalkan almarhum ayahnya. Ini sangat berharga dan berguna.

Afra tiba di suatu tempat, mobil itu berhenti di depan Institut Pertanian Bogor (IPB). Di sini lah Gina dan Oni melanjutkan sekolahnya.

Mereka sudah terlihat tengah menunggu kedatangannya.

Bim! Afra membunyikan klakson.

"Hallo.... Afra... Wih rambut lo agak panjang sekarang. Lo panjangin ya?" Meski itu adalah pertanyaan, tapi suara itu terdengar menyebalkan.

"Buruan masuk."

"Dih! Judesnya nggak ilang."

Gina hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya yang tidak pernah akur dan selalu ribut. Namun, ia menjadi hiburan tersendiri baginya.

Setalah Gina dan Oni memasuki mobil. Mobil pun melaju kembali.

Brum....

"Fra, biasanya lo nolak kalau diajak maen," cetus Oni sembari mencermin pada kaca.

"Hari ini dosennya nggak ada, tapi tetep aja ngasih tugas." Afra sedikit menengok ke belakang menunjuk ke arah bagasi.

Ada banyak kertas, karton dan sejenisnya yang berhubungan dengan jurusan. Dan Oni mengambil salah satunya.

"Part time lo gimana?" tanya Gina.

"Libur, Gin," balas Afra begitu senang.

Mobil berhenti karena lampu lalu lintas merah. Oni memandang serius apa yang dipegangnya. Kertas sketsa. "Fra ini lo yang buat?"

Afra menoleh ke belakang, mencoba melihat dengan jelas kertas yang dia maksud. "Iyah gue yang buat. Menurut lo gimana? Bagus nggak?"

"Fra." Gina memberitahu Afra untuk kembali melajukan mobilnya.

"Yah bagus, lah. Keren, keren.... Nanti kalau gue mau bangun rumah, lo gambarin yah. Tapi gratis, heheh," kekeh Oni.

"Maunya," ejek Afra tertawa kecil.

"Sayang Hanna nggak bisa ikut main," sambung Gina.

"Heem bener, ohiyah Fra."

"Apa On?"

"Hanna masih belum tahu juga?"

Afra berdiam sejenak memikirkan hal tersebut. "Masih, Aji juga nggak mau ngungkit masalah itu lagi ke Hanna. Dan kalian tahu kan Hanna sekarang udah benar-benar sembuh, kalau dia tahu sebenarnya, gue dan Aji takutin dia kayak dulu lagi."

"Bener sih," putus Oni.

"Lama kelamaan Hanna juga pasti tahu. Kita harus siap apa yang terjadi nanti," terang Gina.

Mereka sedang membahas tentang Fauzi yang mengira bahwa dia adalah Fauzan, bersekolah di sekolahan yang sama dengan Aji dan Tyo di Belanda. Hanna pun tidak menau tentang hal itu, karena kami menyembunyikannya.

...****************...

Netherlands

Kelas Fauzi sudah berakhir. Fauzi saat ini sedang merapikan buku dan alat tulis lainnya. Lalu, Tyo yang tadinya duduk di belakang tak jauh dari Fauzi mendekat.

"Oy Zan," sapanya. Fauzi tersenyum tipis. Kembali memasukkan buku-bukunya. "Hari ini lo mau kemana?"

"Langsung balik."

Tyo sedikit kecewa mendengar hal itu. "Mending kita nongkrong dulu, lo temenin gue."

Tyo mendorong-dorong Fauzi agar beranjak dari sini. Fauzi pun pasrah. Tyo mengajaknya ke suatu tempat seperti tempat makan. Namun, dengan suasana berbeda tidak seperti di Indonesia. Tyo meminum segelas yang mengandung alkohol.

"Sejak kapan lo minum gituan?"

Tyo mengangkat gelasnya tak terlalu atas. "Don't worry. Alkoholnya dikit."

...(Jangan ditiru)...

Fauzi kemudian terdiam. Dia tidak bisa memaksanya untuk tidak minum seperti itu. Bagaimanapun, dia benar-benar orang asing, orang Eropa.

"Zan!" Fauzi hanya menengok sambil minum tanpa mengandung alkohol. "When can you make peace?"

Tampaknya Tyo mulai mulai sedikit tidak sadar karena mabuk.

Fauzi hanya mengangkat bahunya tidak tahu.

Tyo meletakkan gelasnya lumayan keras.

"Hei, please bring one more glass!" Meminta pelayan untuk membawakan kembali minuman seperti itu.

"I just want to ask you one thing," lanjutnya kepada Fauzi.

"What's that?"

"Are you wrong? Apa lo salah, Zi?"

Fauzi masih terdiam. Dan." Gue... nggak tahu. Antara salah dan benar gue--"

Tyo kembali menggebrak meja dengan gelasnya. Brak! "Shit! I'm just asking whether you're wrong or not?!"

Fauzi terperanjat dengan apa yang dilakukannya. Tyo terlihat serius, meski sedang mabuk. Siang bolong seperti ini, bisa-bisa dia mabuk. Astaga.

"Antwoord mij!"

(Jawab gue!)

Fauzi mengehela nafas panjang. "Nggak. Gue nggak salah."

Sepertinya Tyo sudah tenang setelah mendengar itu. Dia tersenyum. "Hehe I trust you. Pegang ucapan lo, Zi.."

Fauzi sedikit senang, padahal ia berbicara karena pengaruh alkohol, mabuk. Mereka keluar dari tempat ini dengan Fauzi menggendong Tyo yang mabuk. Fauzi terlihat kesulitan.

"Lo bilang alkoholnya dikit,"

sindirnya.

"He-he-hehehe. Eigenlijk word ik gemakkelijk dronken. Gue nggak biasa."

(Sebenarnya, gue mudah mabuk)

Fauzi melepaskan pompangannya sampai Tyo terjatuh. "WOY!! Jij bent gek? Aaaah! Sss..."

(Lo gila apa?!)

Fauzi kembali membantu temannya itu. "Stupid."

"What are you saying?" desis Tyo.

"No," lirih Fauzi.

...****************...

Indonesia, 8:02 PM

Keluarga Hanna tengah makan malam bersama. Mereka semua berkumpul di meja makan.

"Hanna, gimana kuliah kamu?"

"Baik-baik, Yah. Hanna suka."

"Syukur kalau gitu."

"Dek. Kamu udah tahu belum ada perlombaan baru dibuka buat film pendek," papar Kakak ipar, bernama Fatur.

"Belum tuh, Kak," jawab Hanna sembari menyuapkan sesendok makan.

"Kakak punya brosurnya. Siapa tahu kamu sama temen-temen kamu mau ikut."

"Boleh tuh, Kak. Hanna minta ya. Makasih."

Fatur tersenyum angguk.

"Mas dapet dari siapa?" tanya Bella. Kali ini istrinya yang bertanya.

"Teman mas yang kerja di pertelevisian tahu kalau mas punya adik yang kuliah dijurusan itu, jadi dia suka ngasih informasi," tutur Fatur.

Bella pun senang mendengarnya. Senang dengan suasana seperti, harmonis dari sebuah keluarga yang diimpikan saat dulu kala.

...🐨🌹🐻...

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

kasih like lagi buat kakak😘

mampir juga yuk ke "Asisten Dadakan"

🙏😊

2020-11-01

1

Lee Jung So

Lee Jung So

woww

2020-10-04

1

Violette

Violette

Numpang Lewat Thor
Mampir yuk ke novelku "Adreena" genre Romantis dan teen.Jangan lupa beri Likes,Komen dan Votenya ya ! Terima Kasih...😀☺

2020-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - Di Umur 20
2 Eps. 1 'Me2Yu' Harapan
3 Eps. 2 'Me2Yu' Kenyataan yang Tidak Diduga
4 Eps. 3 'Me2Yu' Start
5 Eps. 4 'Me2Yu' Senior
6 Eps. 5 'Me2Yu' Emosional
7 Eps. 6 'Me2Yu' Kegiatan
8 Eps. 7 'Me2Yu' Mendengarkan
9 Eps. 8 'Me2Yu' Mengalihkan
10 Eps. 9 'Me2Yu' Fauzan?
11 Eps. 10 'Me2Yu' : [FLASHBACK]
12 Eps. 11 'Me2Yu' Sampai Di Kota Kenangan
13 Eps. 12 'Me2Yu' Menemukan
14 Eps. 13 'Me2Yu' Videocall
15 Eps. 14 'Me2Yu' Terungkap Pada Bulyo
16 Eps. 15 'Me2Yu' Kampus
17 Eps. 16 'Me2Yu' : Pelangi
18 Cast Me2Yu
19 Eps. 17 'Me2Yu' Diantarkan
20 Eps. 18 'Me2Yu' Memohon
21 Eps. 19 'Me2Yu' Akur dan Kembali Lagi
22 Eps. 20 'Me2Yu' Arah yang Diberikan
23 Eps. 21 'Me2Yu' Yang Dimiliki
24 Eps. 22 'Me2Yu' Cerita Panti
25 Eps. 23 'Me2Yu' Mantan
26 Eps. 24 'Me2Yu' Mahasiswa Teknik
27 Eps. 25 'Me2Yu' Explorer
28 Eps. 26 'Me2Yu' Orang Baru Tapi Hati Masih Di Masa Lalu
29 Eps. 27 'Me2Yu' Taman Fantasi (1/2)
30 Eps. 28 'Me2Yu' Taman Fantasi (2/2)
31 Eps. 29 'Me2Yu' Sesuatu yang terjadi adalah kehendak Tuhan
32 Eps. 30 'Me2Yu' : [Sudut Pandang]
33 Eps. 31 'Me2Yu' Tiba di Eropa
34 Eps. 32 'Me2Yu' Menyadari Kesesalan
35 Eps. 33 'Me2Yu' : Kelulusan
36 PENGUMUMAN
37 Eps. 34 'Me2Yu' : Menganggu Pikiran
38 Eps. 35 'Me2Yu' : Dua Langkah
39 Eps. 36 'Me2Yu' : Rintik Hujan
40 Eps. 37 'Me2Yu' : Akan Selalu Ku Kejar
41 Eps. 38 'Me2Yu' : Tidak Bisa Diprediksi
42 Eps. 39 'Me2Yu' : Gelisah dan Gugup
43 Eps. 40 'Me2Yu' : Degup
44 Eps. 41 'Me2Yu' : Penderitaan
45 Eps. 42 'Me2Yu' : Menjadi Harapan
46 Eps. 43 'Me2Yu' : Kesempatan
47 Eps. 44 'Me2Yu' : Doa yang Tersampaikan
48 Eps. 45 'Me2Yu' : Kembalinya Ketakutan
49 Eps. 46 'Me2Yu' : Kenangan Buruknya Menghilang
50 Eps. 47 'Me2Yu' : Terkubur
51 Eps. 48 'Me2Yu' : Saling Bertemu (1/2)
52 Eps. 49 'Me2Yu' : Saling Bertemu (2/2)
53 Eps. 50 'Me2Yu' : Seolah Tidak Terjadi Apa-apa
54 Eps. 51 'Me2Yu' : Tidak Pernah Salah
55 Eps. 52 'Me2Yu' : Untuk Kebaikan
56 Eps. 53 'Me2Yu' : Perasaan Suka
57 Eps. 54 'Me2Yu' : Hubungan yang Menyakitkan
58 Eps. 55 'Me2Yu' : Adik
59 Eps. 56 'Me2Yu' : Pulang
60 Eps. 57 'Me2Yu' : Kisah Arnold
61 Eps. 58 'Me2Yu' : Keanehan
62 Eps. 59 'Me2Yu' : Melupakan?
63 Eps. 60 'Me2Yu' : Berbeda
64 Eps. 61 'Me2Yu' : Puing-puing
65 Eps. 62 'Me2Yu' : Mengiklaskan adalah Jawabannya
66 Eps. 63 'Me2Yu' : Malam dan Hujan Tidak Saling Melupakan
67 Eps. 64 'Me2Yu' : Maevino
68 Eps. 65 'Me2Yu' : Hari Kehilangan
69 Eps. 66 'Me2Yu' Memberikan Kebahagiaan yang Tersakiti
70 Eps. 67 'Me2Yu' Dibalik Semuanya
71 Episode Spesial 'Me2Yu'
72 Eps. 68 'Me2Yu' Good Bye
73 Eps. 69 'Me2Yu' Telah Berlalu
74 Eps. 70 'Me2Yu' Memberi Kesempatan
75 Eps. 71 'Me2Yu' Beanie
76 Eps. 72 'Me2Yu' Karena Masa Lalu Belum Berakhir
77 Eps. 73 'Me2Yu' Takdir Mereka
78 Eps. 74 'Me2Yu' Ending
79 Note Author
80 INFORMASI
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PROLOG - Di Umur 20
2
Eps. 1 'Me2Yu' Harapan
3
Eps. 2 'Me2Yu' Kenyataan yang Tidak Diduga
4
Eps. 3 'Me2Yu' Start
5
Eps. 4 'Me2Yu' Senior
6
Eps. 5 'Me2Yu' Emosional
7
Eps. 6 'Me2Yu' Kegiatan
8
Eps. 7 'Me2Yu' Mendengarkan
9
Eps. 8 'Me2Yu' Mengalihkan
10
Eps. 9 'Me2Yu' Fauzan?
11
Eps. 10 'Me2Yu' : [FLASHBACK]
12
Eps. 11 'Me2Yu' Sampai Di Kota Kenangan
13
Eps. 12 'Me2Yu' Menemukan
14
Eps. 13 'Me2Yu' Videocall
15
Eps. 14 'Me2Yu' Terungkap Pada Bulyo
16
Eps. 15 'Me2Yu' Kampus
17
Eps. 16 'Me2Yu' : Pelangi
18
Cast Me2Yu
19
Eps. 17 'Me2Yu' Diantarkan
20
Eps. 18 'Me2Yu' Memohon
21
Eps. 19 'Me2Yu' Akur dan Kembali Lagi
22
Eps. 20 'Me2Yu' Arah yang Diberikan
23
Eps. 21 'Me2Yu' Yang Dimiliki
24
Eps. 22 'Me2Yu' Cerita Panti
25
Eps. 23 'Me2Yu' Mantan
26
Eps. 24 'Me2Yu' Mahasiswa Teknik
27
Eps. 25 'Me2Yu' Explorer
28
Eps. 26 'Me2Yu' Orang Baru Tapi Hati Masih Di Masa Lalu
29
Eps. 27 'Me2Yu' Taman Fantasi (1/2)
30
Eps. 28 'Me2Yu' Taman Fantasi (2/2)
31
Eps. 29 'Me2Yu' Sesuatu yang terjadi adalah kehendak Tuhan
32
Eps. 30 'Me2Yu' : [Sudut Pandang]
33
Eps. 31 'Me2Yu' Tiba di Eropa
34
Eps. 32 'Me2Yu' Menyadari Kesesalan
35
Eps. 33 'Me2Yu' : Kelulusan
36
PENGUMUMAN
37
Eps. 34 'Me2Yu' : Menganggu Pikiran
38
Eps. 35 'Me2Yu' : Dua Langkah
39
Eps. 36 'Me2Yu' : Rintik Hujan
40
Eps. 37 'Me2Yu' : Akan Selalu Ku Kejar
41
Eps. 38 'Me2Yu' : Tidak Bisa Diprediksi
42
Eps. 39 'Me2Yu' : Gelisah dan Gugup
43
Eps. 40 'Me2Yu' : Degup
44
Eps. 41 'Me2Yu' : Penderitaan
45
Eps. 42 'Me2Yu' : Menjadi Harapan
46
Eps. 43 'Me2Yu' : Kesempatan
47
Eps. 44 'Me2Yu' : Doa yang Tersampaikan
48
Eps. 45 'Me2Yu' : Kembalinya Ketakutan
49
Eps. 46 'Me2Yu' : Kenangan Buruknya Menghilang
50
Eps. 47 'Me2Yu' : Terkubur
51
Eps. 48 'Me2Yu' : Saling Bertemu (1/2)
52
Eps. 49 'Me2Yu' : Saling Bertemu (2/2)
53
Eps. 50 'Me2Yu' : Seolah Tidak Terjadi Apa-apa
54
Eps. 51 'Me2Yu' : Tidak Pernah Salah
55
Eps. 52 'Me2Yu' : Untuk Kebaikan
56
Eps. 53 'Me2Yu' : Perasaan Suka
57
Eps. 54 'Me2Yu' : Hubungan yang Menyakitkan
58
Eps. 55 'Me2Yu' : Adik
59
Eps. 56 'Me2Yu' : Pulang
60
Eps. 57 'Me2Yu' : Kisah Arnold
61
Eps. 58 'Me2Yu' : Keanehan
62
Eps. 59 'Me2Yu' : Melupakan?
63
Eps. 60 'Me2Yu' : Berbeda
64
Eps. 61 'Me2Yu' : Puing-puing
65
Eps. 62 'Me2Yu' : Mengiklaskan adalah Jawabannya
66
Eps. 63 'Me2Yu' : Malam dan Hujan Tidak Saling Melupakan
67
Eps. 64 'Me2Yu' : Maevino
68
Eps. 65 'Me2Yu' : Hari Kehilangan
69
Eps. 66 'Me2Yu' Memberikan Kebahagiaan yang Tersakiti
70
Eps. 67 'Me2Yu' Dibalik Semuanya
71
Episode Spesial 'Me2Yu'
72
Eps. 68 'Me2Yu' Good Bye
73
Eps. 69 'Me2Yu' Telah Berlalu
74
Eps. 70 'Me2Yu' Memberi Kesempatan
75
Eps. 71 'Me2Yu' Beanie
76
Eps. 72 'Me2Yu' Karena Masa Lalu Belum Berakhir
77
Eps. 73 'Me2Yu' Takdir Mereka
78
Eps. 74 'Me2Yu' Ending
79
Note Author
80
INFORMASI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!