Mengungkap Fakta

"Al, ayo masuk," ajak Viona.

Lalu Allea pun mengikuti Viona masuk ke dalam apartemennya dan langsung saja duduk di ruang depan.

"Allea, kenapa kamu datang kesini?" Tanya Viona yang masih tak menyangka jika sahabatnya saat ini sedang berada di depan matanya.

Entah kenapa ia merasa ketakutan, padahal Allea adalah sahabatnya sendiri dan sudah terbiasa datang ke apartemennya itu.

"Memang kenapa? Bukannya sudah biasa sebagai seorang sahabat aku datang ke apartemen kamu. Kenapa sekarang jadi nggak boleh?" Tanya Allea.

"Bukan seperti itu maksud aku Al. Tapi tumben aja kamu nggak ngabarin ke aku dulu kalau. mau ke sini," ucap Viona.

"Ya aku sengaja mau kasih surprise untuk kamu. Lagipula sebagai seorang guru TK kamu kan selalu ada di rumah jam segini. Ya paling kamu mengajar dari pagi dan jam 11.00 siang biasanya kamu sudah ada di rumah kan, jadi untuk apa lagi aku mengabari kamu" kata Allea.

Ya memang apa yang dikatakan oleh Allea bahwa Viona adalah seorang guru Taman Kanak-kanak. Ia begitu menyayangi anak-anak, tetapi sayangnya sifatnya sebagai seorang guru itu sama sekali tidak mencerminkan sifat terpujinya sebagai seorang guru, malah ia telah melakukan perbuatan tercela karena telah sengaja berselingkuh dengan suami sahabatnya sendiri.

Plak …

Tiba-tiba saja sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Viona.

"Akh," rintih Viona yang merasa kesakitan, bahkan terlihat bekas memar pada pipinya itu.

"Sakit?" Tanya Allea.

"Ya tentu aja sakit Al, kenapa kamu tiba-tiba menampar aku seperti ini, apa salahku?" Tanya Allea dengan nada meninggi.

"Itu baru tamparan kecil untuk seorang pengkhianat seperti kamu. Rasa sakitnya nggak sebanding dengan rasa sakit yang telah kamu berikan untukku," ucap Allea.

Deg …

Tiba-tiba saja jantung Viona terasa berdetak lebih cepat, ada perasaan takut dalam dirinya jika sahabatnya itu mengetahui tentang perselingkuhannya bersama Samuel.

"Maksud kamu apa mengatakan aku pengkhianat?" Tanya Viona.

"Kamu benar-benar nggak mengerti atau hanya pura-pura nggak mengerti?" Tanya Allea.

"Aku benar-benar nggak mengerti Al, tolong jelaskan ke aku apa maksud kamu berbicara bahwa aku pengkhianat? Memangnya aku telah melakukan apa?" Tanya Viona.

Allea tersenyum kecut, rasanya sangat enggan untuk mengungkap fakta itu sekarang, rasanya ia tidak sanggup karena itu sama saja akan membuat rasa sakit hatinya semakin bertambah. Hingga pada akhirnya Allea pun lebih memilih untuk mengirimkan foto dan juga video ke pesan WhatsApp Viona.

"Aku sudah mengirimnya ke WhatsApp kamu, sekarang silahkan kamu cek aja sendiri," kata Allea.

"Mengirimkan apa?" Tanya Viona kebingungan.

"Lebih baik kamu lihat aja," titah Allea.

Viona yang pada dasarnya sangat penasaran itu pun segera saja masuk ke dalam kamarnya lalu meraih ponsel yang ia letakkan di atas tempat tidur. Sedangkan Allea tetap berada di ruang depan, menunggu Viona.

Viona pun segera saja membuka pesan masuk yang di maksud oleh Allea tadi, ia begitu terkejut saat melihat foto dan juga video tentang apa yang sudah dilakukannya bersama Samuel saat di kantor tadi. Bukan hanya itu saja, terlihat juga foto-foto mesranya bersama Samuel saat berada di luar apartemen, hingga di tempat-tempat lainnya. Mendadak tubuh Viona terasa lemas, ia pun menangis dan menutup mulutnya itu, seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia tak tahu harus mengatakan apa kepada sahabatnya saat ini, mau menghindar pun pastinya akan sangat sulit. Tetapi ia akan tetap berusaha untuk menghadapi Allea.

"Al, kamu dapat foto dan video ini dari mana?" Tanya Viona yang menghampiri Allea kembali.

"Heh, kamu tidak perlu tahu aku mendapatkannya dari mana. Tapi yang jelas foto dan video itu real," kata Allea.

"Enggak Al, ini nggak seperti yang kamu lihat. Aku bisa menjelaskannya, foto dan video ini pasti diedit. Aku tidak mungkin melakukan hal seperti ini bersama suami sahabat aku sendiri," bantah Viona.

"Syit! stop mengucapkan kata sahabat, aku tidak sudi mempunyai sahabat yang tega menghancurkan rumah tangga sahabatnya sendiri. Kamu pikir aku ini bodoh, aku sudah tahu tentang perselingkuhan kalian itu sejak lama, tapi aku hanya diam saja. Bahkan itu foto yang aku ambil di luar apartemen secara langsung aku melihatnya, bahkan aku juga melihat apa yang kalian lakukan di dalam kamar, itu sangat menjijikkan. Kenapa? Kaget ya kenapa aku bisa tahu? Apa kamu lupa kalau aku memegang kunci apartemen kamu. Aku benar-benar nggak menyangka ya Vi, kamu tega sekali melakukan hal ini terhadapku. Padahal kamu itu sahabat aku, sahabat yang sudah aku percaya," ucap Allea yang terlihat menahan emosinya.

"Maafkan aku Al," ucap Viona yang tak bisa lagi mengelak.

"Kata maaf nggak akan bisa membalikkan keadaan semula. Mulai sekarang tidak ada lagi yang namanya persahabatan di antara kita. Aku benar-benar muak dengan semua sandiwara kamu. Sebenarnya aku sudah lama mengetahui tentang perselingkuhan kalian, tetapi aku masih mencari bukti-bukti itu. Dan sekarang aku sudah mendapatkan bukti yang kuat, untuk itulah aku datang ke sini untuk mengungkap fakta di hadapan kamu langsung, bahkan aku saja belum mengatakan hal ini kepada Sam. Lebih baik kamu saja yang mengatakannya ke pacar kamu itu, karena aku juga sudah muak untuk bertemu dengannya lagi," ucap Allea yang menahan perih di dadanya.

Rasanya saat ini juga Allea ingin menangis, akan tetapi ia berusaha untuk tetap kuat agar air matanya itu tidak jatuh di hadapan mantan sahabatnya itu. Lalu ia pun membalikkan tubuhnya dan hendak pergi meninggalkan Viona.

"Al, tolong dengarkan dulu penjelasan aku Al. Aku benar-benar minta maaf sama kamu," ucap Viona yang menarik tangan Allea.

Akan tetapi dengan kasar Allea pun menarik tangannya itu hingga Viona terjatuh di atas lantai. Viona menangis sejadi-jadinya memohon agar Allea mau mendengarkannya, tetapi Allea yang sudah sangat kecewa itu pun sudah tidak sudi lagi untuk berada di apartemen dimana ia melihat secara langsung pengkhianatan di depan matanya, lalu segera saja ia pergi.

"Allea, tunggu aku Al!" Panggil Viona yang sama sekali tak digubris oleh Allea.

Viona pun merasa bingung, langsung saja ia menghubungi Samuel di saat itu juga.

"Sam kamu ada dimana?" Tanya Viona lewat telepon.

"Aku lagi ada di jalan pulang, kamu sabar ya nanti malam aku akan datang ke apartemen kamu," jawab Samuel.

"Bukan itu yang aku maksud Sam," ucap Viona dengan isak tangisnya.

"Viona, kamu kenapa menangis?" Tanya Sam cemas.

"Tadi Allea datang ke sini, dia menamparku dan marah-marah. Allea sudah tahu tentang hubungan kita Sam," kata Viona.

"Apa? Kamu serius?" Tanya Samuel yang sangat terkejut.

"Iya Sam, bahkan tadi Allea mengirim foto dan video bukti perselingkuhan kita," ucap Viona yang menceritakan semuanya kepada Sam.

Pikiran Sam menjadi tidak tenang, segera saja ia memutuskan panggilan telepon tersebut lalu melajukan mobilnya kembali untuk segera sampai di rumah.

"Sam, halo … Sam …!" Viona kembali menangis sejadi-jadinya saat menyadari panggilan telepon tersebut telah terputus.

****

Setibanya di rumah, Samuel tidak menemui keberadaan Allea. Ia yakin jika saat ini istrinya itu pasti sedang berada di rumah orang tuanya. Dan tanpa membuang waktu lagi, Samuel pun segera saja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah mertuanya itu, ia tidak sabar ingin bertemu dengan sang istri.

Akan tetapi baru saja tiba di depan rumah mertuanya itu, Samuel langsung disambut oleh ibu mertua yang saat ini berdiri di depan pintu dan menatapnya dengan penuh amarah.

"Untuk apa kamu datang ke sini hah!" Bentak Riska.

"Mami, Sam ingin bertemu dengan istri Sam. Dimana Allea Mi?" jawab Samuel yang mencari keberadaan istrinya.

"Istri? Kamu sudah mengkhianatinya dan kamu sekarang masih menyebutnya istri," kata Riska.

"Sam bisa menjelaskannya Mi. Lagipula apapun yang terjadi Allea masih tetap istri sah Sam," ucap Samuel.

"Berani sekali ya kamu berbicara seperti itu setelah apa yang kamu lakukan terhadap anak saya. Kamu sudah mengingkari janjimu untuk menjaga Allea Sam," ucap Riska.

"Mi, Sam minta maaf. Tapi tolong izinkan Sam untuk bertemu dengan Allea, Sam mau berbicara dengan Allea," ucap Samuel memohon.

"Tidak! Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini!" Usir Riska.

"Biarkan dia masuk Mam, Al juga mau berbicara empat mata dengannya," ucap Allea yang tampak sedang berjalan mendekati ibu dan suaminya itu.

"Sayang, Aku bisa jelaskan," ucap Samuel.

"Tapi Sayang, untuk apa lagi kamu berbicara dengan laki-laki mata keranjang ini," kata Riska yang tak mau jika anaknya itu akan disakiti oleh menantunya lagi.

"Mi, tolong tinggalkan Al dan Sam. Biar kita berdua yang menyelesaikan masalah kita ini," pinta Allea.

Dengan sangat terpaksa, pada akhirnya Riska pun meninggalkan anak dan menantunya itu.

Kini Allea dan Sam pun saling berhadapan. Sebisa mungkin Allea berusaha untuk tegar di depan Samuel, toh selama ini ia yang sudah tahu tentang perselingkuhan Samuel dan Viona bisa tetap diam dan berpura-pura tidak tahu. Bahkan ia tetap berusaha untuk bersikap romantis dan seolah tidak terjadi apa-apa di depan suami dan sahabatnya itu. Akan tetapi di saat bukti yang ia dapat sudah kuat, akhirnya ia pun mengungkap fakta yang sebenarnya didepan sahabat dan juga suami yang telah berkhianat.

Bersambung …

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!