Chapter 5 - Harus Di Hukum

Sudah tiga hari mereka berpetualang, mengenal lebih dalam alam yang sangat indah jika para manusia menjaganya dengan hati yang terbuka. Kini Rombongan universitas Gunadarma sudah berada di bis grup nya masing-masing.

Posisi duduk Yoona yang sebelumnya bersebelahan dengan Arthan, kini berbeda saat menuju pulang. Yoona memilih duduk di kursi paling belakang.

Bahkan sikap Yoona agak berbeda dari biasanya. Yang biasanya ia selalu riang dan yang paling aktif. Tapi tidak untuk kali ini. Ia duduk dengan merenung, menatap jalanan dari balik jendela mobil.

Ia merenung karena memikirkan bagaimana nasibnya nanti ketika harus tinggal bersama Arthan, yang kini sudah menjadi suaminya, suami rahasia.

''Una? kamu sakit?'' tanya seseorang yang berada di kursi sebelahnya.

Yoona menoleh dan tersenyum pada orang itu yang ternyata adalah Noval. Salasatu mahasiswa terkenal di Universitas, karena tampan sehingga banyak gadis-gadis yang terus mengincarnya.

''Kak Noval? enggak kok, kak! aku baik-baik aja. Kenapa kak?''

Yoona menjawabnya dengan semangat karena Noval juga dia patenkan sebagai crush-nya di kampus. bahkan Amel dan Wulan pernah bertaruh padanya untuk bisa mendekati Noval.

walaupun sebenarnya Yoona tidak memiliki perasaan apapun pada Noval ia hanya merasa tertantang karena kedua temannya itu terus meremehkannya. Ya! Yoona digadang-gadangkan sebagai salah satu mahasiswi yang paling cantik se- fakultas.

Dan lihat saat ini pria yang paling dingin dan yang paling banyak diincar para mahasiswi saat ini malah sedang duduk di sampingnya dan mengajaknya bicara.

Ya walaupun bukan kali pertama ini Noval seperti sedang mencoba mendekatinya, kemarin pun Noval memberikan obat pada lukanya tapi itu berbeda karena saat itu Yoona tidak bisa memamerkan kemenangannya di depan kedua temannya itu.

Maka dengan bangga Yoona tersenyum dengan lirikan mengejek pada Amel dan Wulan. Karena Noval lagi-lagi mencoba mendekatinya dan sudah dipastikan kalau dia memenangkan taruhan itu.

Di depan sana Arthan dan dosen pembimbing sedang memberikan kata-kata wejangan dan terima kasih nya, untuk mereka yang sudah ikut berpartisipasi di acara tadabur alam itu.

Mata Arthan tidak sengaja tertuju pada Yoona yang duduk di kursi yang paling pojok dengan seorang pemuda yang dia tahu kalau pemuda itu adalah mahasiswa paling terkenal. Dapat terlihat jelas Yoona sangat nyaman berbincang dengan pemuda itu yang bahkan telinganya samar-samar mendengar suara tawa dari gadis yang baru saja menjadi istrinya itu.

''Hri! coba yang di pojok! bisa tidak memperhatikan kami di sini dulu, jangan asik bicara dan bercanda! bisa?!'' ucap Arthan dengan tegas.

Namun, seakan tidak memiliki rasa takut Yuna hanya meliriknya sesaat dan melanjutkan obrolannya lagi bersama Noval.

Bimo melirik pada Arthan yang terlihat guratan marah dari rahangnya, maka Bimo dengan cepat menepuk pundak Arthan agar temannya itu bisa lebih mengontrol diri.

''Sabar! dia hanya belum bisa menerima pernikahan ini,'' ucap Noval dengan sangat pelan bahkan mulutnya tidak ikut terbuka hanya bibirnya saja yang sedikit bergerak.

''Sepertinya dia benar-benar menantangku. Akan aku pastikan hukuman yang pantas untuk seorang istri yang durhaka seperti dia.''

Arthan menyeringai menatap tajam pada Yoona, yang tidak sama sekali melihat ke arahnya.

Bis pun berhenti di halaman kampus. Semua mahasiswa berhamburan keluar, ada yang sudah dijemput dan ada juga yang memutuskan untuk menggunakan angkutan umum untuk pulang ke rumah masing-masing.

Noval turun lebih dulu, tangannya terulur ingin membantu Yoona untuk turun dari mobil raksasa itu. ''Hati-hati.''

''Terima kasih, kak!'' sahut Yoona yang menyambut uluran tangan Noval.

''Kamu dijemput atau bagaimana?''

''Aku di–'' ucapan Yoona terjeda karena matanya menangkap Arthan yang berdiri tak jauh darinya, yang saat ini tengah menatapnya tajam.

''Aku pulang sendiri! kakak mau antar aku?'' ucap Yoona kemudian, yang seperti disengaja mengencangkan suaranya agar Arthan mendengarnya.

Noval tersenyum senang, dia mengangguk cepat, ''Kalau kamu mau, aku bisa antar. Kebetulan motorku ku titip di sini.''

''Bagus kalau begitu,'' sahut Yoona tanpa menatap Noval karena matanya saat ini sedang bertarung sengit pada mata elang Arthan.

''Ayo!''

Tanpa Yoona duga Noval malah menarik tangan nya, membawanya ke parkiran. Dan itu dapat dilihat jelas dimata Arthan yang menatap nyalang padanya.

Noval memakaikan pelindung kepala pada Yoona, yang hanya diam menurut tanpa menolak. Bahkan ia mengangguk ketika Noval menepuk jok belakang motornya saat dia sudah duduk menunggu Yoona untuk ikut naik ke motor besarnya.

Yoona naik, dan Noval mulai menghidupkan mesin motornya. Merekapun meninggalkan kampus dengan melewati Arthan yang masih berdiri disana.

Yoona duduk dengan tegak, tapi entah kenapa tiba-tiba Noval malah menarik tangan Yoona yang berpegang dipundaknya sehingga membuat Yoona memeluk Noval tanpa sengaja.

''Kak!''

''Maaf Una, aku hanya takut kamu jatuh kalau duduk seperti itu,'' sesal Noval.

Yoona tidak menjawabnya lagi, ia membungkam mulutnya sendiri dan kembali dengan posisi awalnya yang duduk tegak.

Beberapa saat kemudian, motor yang kendarai Noval sudah akan memasuki komplek perumahan tempat tinggal Yoona, tapi Yoona meminta untuk Noval menghentikan laju motornya.

''Disini aja kak!''

Dengan cepat Noval menarik pesan remnya, dan berhenti tepat didepan portal perumahan. Yoona turun dari motor Noval melepaskan helm yang tadi dipakaikan oleh Noval kepadanya.

''Terima kasih ya, kak.''

''Kqmu marah Yoona? aku benar-benar minta maaf, aku enggak punya maksud apa-apa, beneran!''

Yoona tertawa, dan menepuk pundak Noval. ''Enggak kak, aku cuma mau turun disini aja. Kalau begitu kakak hati-hati ya, aku masuk dulu.'' Yoona melambaikan tangannya dan tersenyum dengan manis.

Noval mengangguk, dan mengancingkan helm itu lalu ia sangkilkan di antara lengannya. Noval mengangguk untuk berpamitan pada Yoona dan berlalu pergi dengan sepeda motornya.

Yoona merubah raut wajahnya ketika Noval pergi, ia mendengus kesal seraya menggerutu, ''Dasar mesumm!''

Yoona sudah berbalik untuk masuk ke komplek, tapi sebuah tangan kekar menahan lengannya.

''Eh!''

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!