Bab 3 ( Membuat patah hati )

Setelah Nayla selesai melaksanakan Shalat Subuh, Nayla ketiduran di atas sajadah, dan Jefri yang baru terbangun terbesit sebuah ide supaya semakin membuat Andri patah hati.

Sebaiknya aku pindahkan Nayla ke atas kasur, dan aku akan sedikit membuka pintu kamar supaya Andri melihat aku sedang tidur dengan Nayla, ucap Jefri dalam hati, kemudian mengangkat tubuh Nayla dan membaringkannya di atas ranjang.

Jefri secara perlahan membuka mukena yang masih Nayla kenakan, dan dia begitu terpesona melihat kecantikan perempuan yang saat ini berada di hadapannya.

Pantas saja Andri sangat mencintai Nayla, ternyata Nayla sangat cantik. Sadar kamu Jef, apa yang kamu pikirkan, kamu tidak boleh jatuh cinta kepada perempuan mana pun, karena semua perempuan itu pengkhianat, buktinya Nayla sudah mengkhianati Andri, ucap Jefri dalam hati.

Bukan hanya mukena yang Jefri buka, tapi sekarang Jefri membuka baju yang Nayla kenakan, dan hanya menyisakan pakaian da*lam saja, sontak saja semua itu membuat tubuh Jefri semakin menegang melihat keindahan tubuh Nayla.

Kenapa dia begitu menggoda, tapi sekarang dia adalah istriku, seharusnya tidak apa-apa kan jika aku menyentuhnya? batin Jefri kini berada dalam dilema, karena sebagai lelaki normal Jefri merasa tergoda dan ingin melakukan lebih kepada Nayla.

Secara perlahan Jefri mencium wajah Nayla, sampai akhirnya ciuman itu turun ke leher, dan Jefri sengaja membuat banyak tanda merah di sana.

Andri yang melewati kamar Nayla dan Jefri saat hendak sarapan, merasakan sesak dalam dadanya ketika melihat Jefri dan Nayla yang sedang terlihat bercumbu, sehingga Andri kembali ke dalam kamarnya.

Jefri yang melihat Andri sudah pergi dari depan kamarnya, langsung menyudahi aksinya sebelum ia benar-benar lepas kontrol, kemudian Jefri kembali menutup pintu kamarnya.

"Sekarang aku puas melihat kamu tersiksa Andri, dan sekarang giliran kamu yang aku kerjain Nayla," gumam Jefri.

Jefri sengaja masih bertelanjang dada, dan dia memeluk tubuh Nayla yang saat ini masih terlelap.

Nayla secara perlahan membuka matanya, dan ia begitu terkejut ketika dirinya tertidur dalam pelukan Jefri, apalagi hanya memakai pakaian da*lam saja.

Nayla hampir saja menjerit melihat kondisi dirinya saat ini karena dia lupa kalau saat ini dirinya sudah menikah dengan Jefri. Sampai akhirnya Jef ikut terbangun juga karena merasakan pergerakan tubuh Nayla.

"Pagi sayang, kamu sepertinya sangat menyukai permainan kita, sampai-sampai kamu terus memeluk tubuhku," ujar Jefri dengan tersenyum.

Nayla langsung membungkus tubuhnya menggunakan selimut, karena ia masih merasa malu kepada Jef.

"A_apa yang sudah kamu lakukan padaku Mas? bukannya kamu sudah berjanji kepada Eliza bahwa kamu tidak akan menyentuhku?" tanya Nayla dengan menangis, karena Nayla bingung dengan perasaannya saat ini, Nayla sadar betul kalau saat ini dirinya sudah menjadi seorang istri, tapi hati kecil Nayla masih berharap jika Andri yang saat ini menjadi Suaminya, sehingga hanya airmata yang menjawab semuanya.

Entah kenapa hati Jefri merasakan sakit juga ketika melihat Nayla menangis, tapi Jefri berusaha untuk menepis semua perasaan itu.

"Kamu itu sekarang sudah menjadi istriku Nayla, jadi kamu tidak perlu menutupi tubuhmu, karena aku sudah melihatnya bahkan menikmatinya," ujar Jefri.

Buliran bening dari mata Nayla semakin banyak, sampai akhirnya Nayla berlari ke dalam kamar mandi, dan mengguyur tubuhnya di bawah aliran air shower.

Yang dikatakan Mas Jefri memang benar kalau aku adalah istrinya dan sudah sepantasnya aku melayani Suamiku, tapi aku kecewa karena dengan mudahnya dia membuat janji kepada perempuan lain, dan dengan seenaknya dia mengingkarinya. Aku juga masih membutuhkan waktu untuk melupakan bayang-bayang Mas Andri dalam kehidupanku, meski pun aku tau bahwa aku juga telah melakukan dosa besar karena masih memikirkan lelaki lain yang bukan Suamiku, apalagi lelaki tersebut sudah menjadi Adik iparku sendiri, ucap Nayla dalam hati.

......................

Setelah Nayla masuk ke dalam kamar mandi, Jefri terus saja melamun, karena ada rasa bersalah dalam hatinya kepada Nayla, sampai akhirnya terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, dan Jefri melihat mata Nayla yang bengkak karena menangis.

"Nay, kamu baik-baik saja kan?" tanya Jefri yang merasa khawatir kepada Nayla, dan Nayla hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Setelah Jefri selesai mandi, Jefri mengajak Nayla turun ke bawah untuk sarapan, dan di meja makan sudah terlihat Papa Ervan dan Mama Indri sudah menunggu mereka.

"Ma, Pa, maaf Nayla bangun kesiangan, jadi Nayla tidak membantu menyiapkan sarapan."

"Tidak apa-apa sayang, Mama mengerti kalau kalian ini pengantin baru, lagian ada Asisten rumah tangga yang mempersiapkan semuanya, jadi Nayla tidak perlu mengerjakan apa pun."

Nayla melayani Jefri dengan mengisi piring kosong dengan nasi dan lauk, tapi Nayla merasa khawatir dengan sosok Andri yang tidak terlihat di sana.

"Ma, kenapa Andri belum turun untuk ikut sarapan?" tanya Papa Ervan.

"Kalau begitu Mama panggil Andri dulu ya," ujar Mama Indri dengan melangkahkan kaki menuju kamar Andri.

Mama Indri mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kamar Andri, tapi tidak ada sahutan dari dalam kamar, sehingga Mama Indri merasa cemas dan memutuskan untuk langsung masuk.

Saat ini Andri terlihat duduk di sudut kamarnya dengan menangis, dan hati Mama Indri terasa sakit melihatnya.

"Nak, sekarang Andri makan dulu ya," ajak Mama Indri.

"Andri tidak mau apa pun Ma, yang Andri mau hanya Nayla," ucap Andri dengan lirih.

"Nak, sekarang Nayla sudah menjadi Kakak ipar Andri, dan Andri harus ikhlas menerima semuanya."

"Tidak Ma, Nayla adalah cinta pertama dan cinta terakhir Andri, jadi sampai kapan pun Andri tidak akan pernah ikhlas."

"Kenapa kamu hanya memikirkan Nayla, kamu harusnya bersyukur karena Jefri hanya mendapatkan perempuan kampung yang miskin, dan Mama akan mencarikan kamu perempuan yang jauh lebih cantik dan lebih kaya dari Nayla."

"Andri tau Ma, kalau selama ini yang Mama pikirkan hanyalah harta, dan Mama tidak benar-benar menginginkan kebahagiaan Anak Mama sendiri, makanya selama ini Mama hanya menjadikan Andri sebagai boneka yang harus mengikuti semua kemauan Mama."

"Kamu itu jangan munafik Andri, karena kita tidak akan bisa hidup tanpa uang, dan Mama sudah berusaha mati-matian supaya kamu bisa mendapatkan semua harta kekayaan keluarga ini."

"Tapi tidak dengan menukar kebahagiaan Andri Ma. Selama ini Mama bisa berakting baik di hadapan semua orang, tapi tidak di depan Andri. Andri jadi curiga, jangan-jangan Mama sudah tau jika Nayla adalah kekasih Andri dan Mama sengaja menikahkan dia dengan Kak Jef," ujar Andri dengan tersenyum kecut.

"Kamu memang pintar sayang, kamu tidak pernah bisa Mama bohongi. Mama tidak rela jika kamu menikah dengan perempuan kampung yang miskin, dan Mama beruntung ternyata Jefri dan mantan kekasihmu sudah dijodohkan sejak kecil, jadi Mama tidak perlu bersusah payah untuk memisahkan kalian."

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ya Allah, punya emak gitu amat sih

2023-03-09

1

auliasiamatir

auliasiamatir

jangan tutup mata hatimu jef

2023-03-09

1

auliasiamatir

auliasiamatir

hati hati kamu kena karma dan bucin ya Jef 🙄

2023-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Cintai Aku karena Allah )
2 Bab 2 ( Bayangan Masalalu )
3 Bab 3 ( Membuat patah hati )
4 Bab 4 ( Menukar kebahagiaan )
5 Bab 5 ( Masuk Rumah Sakit )
6 Bab 6 ( Nafkah Pertama )
7 Bab 7 ( Saling membela )
8 Bab 8 ( Cemburu )
9 Bab 9 ( Cinta segitiga )
10 Bab 10 ( Shalatlah sebelum dishalatkan )
11 Bab 11 ( Kenapa cinta sesakit ini )
12 Bab 12 ( Salah paham )
13 Bab 13 ( Ceraikan Nayla )
14 Bab 14 ( Siapa Jefri sebenarnya? )
15 Bab 15 ( Semakin dekat )
16 Bab 16 ( Amalan yang tidak akan pernah putus )
17 Bab 17 ( Debaran aneh dalam dada )
18 Bab 18 ( Dilema )
19 Bab 19 ( Ada hati yang harus dijaga )
20 Bab 20 ( Aksi Ulat bulu )
21 Bab 21 ( Hukuman untuk Nayla )
22 Bab 22 ( Mengalami Trauma )
23 Bab 23 ( Jebakan Eliza )
24 Bab 24 ( Kecelakaan maut )
25 Bab 25 ( Kevin Adhitama )
26 Bab 26 ( Penyesalan orangtua Jefri )
27 Bab 27 ( Perdebatan Andri dan Mama Indri )
28 Bab 28 ( Apakah Salah Janda? )
29 Bab 29 ( Identitas yang tertukar )
30 Bab 30 ( Penolakan Mama Marlina )
31 Bab 31 ( Surat dari Jefri )
32 Bab 32 ( Serakah )
33 Bab 33 ( Nayla hamil )
34 Bab 34 ( Rencana pernikahan Nayla dan Andri )
35 Bab 35 ( Pernikahan Andri dan Nayla )
36 Bab 36 ( Malam yang indah )
37 Bab 37 ( Tidak boleh ada orang ketiga )
38 Bab 38 ( Mengubur masalalu, membuka lembaran baru )
39 Bab 39 ( Kembali ke Indonesia )
40 Bab 40 ( Tinggalkan Andri )
41 Bab 41 ( Mencari keberadaan Nayla )
42 Bab 42 ( Siapa Nayla? )
43 Bab 43 ( Rencana merebut Nayla )
44 Bab 44 ( Kerjasama Jefri dan Andri )
45 Bab 45 ( Bermain cantik )
46 Bab 46 ( Akhirnya aku menemukanmu )
47 Bab 47 ( Tatapan penuh cinta dan kerinduan )
48 Bab 48 ( Kedatangan Bi Ijah )
49 Bab 49 ( Bayang-bayang Jefri )
50 Bab 50 ( Ziarah ke Makam Kevin )
51 Bab 51 ( Nayla hamil Anak Jefri )
52 Bab 52 ( Kevin adalah Jefri )
53 Bab 53 ( Senjata makan Tuan )
54 Bab 54 ( Melahirkan )
55 Bab 55 ( Menceritakan semua kebenaran )
56 Bab 56 ( Aku titip Anakku )
57 Bab 57 ( Aku akan menikahimu )
58 Bab 58 ( Aku mencintaimu karena Allah )
59 Bab 59 ( Promosi Novel Pengorbanan Cinta 2 )
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 ( Cintai Aku karena Allah )
2
Bab 2 ( Bayangan Masalalu )
3
Bab 3 ( Membuat patah hati )
4
Bab 4 ( Menukar kebahagiaan )
5
Bab 5 ( Masuk Rumah Sakit )
6
Bab 6 ( Nafkah Pertama )
7
Bab 7 ( Saling membela )
8
Bab 8 ( Cemburu )
9
Bab 9 ( Cinta segitiga )
10
Bab 10 ( Shalatlah sebelum dishalatkan )
11
Bab 11 ( Kenapa cinta sesakit ini )
12
Bab 12 ( Salah paham )
13
Bab 13 ( Ceraikan Nayla )
14
Bab 14 ( Siapa Jefri sebenarnya? )
15
Bab 15 ( Semakin dekat )
16
Bab 16 ( Amalan yang tidak akan pernah putus )
17
Bab 17 ( Debaran aneh dalam dada )
18
Bab 18 ( Dilema )
19
Bab 19 ( Ada hati yang harus dijaga )
20
Bab 20 ( Aksi Ulat bulu )
21
Bab 21 ( Hukuman untuk Nayla )
22
Bab 22 ( Mengalami Trauma )
23
Bab 23 ( Jebakan Eliza )
24
Bab 24 ( Kecelakaan maut )
25
Bab 25 ( Kevin Adhitama )
26
Bab 26 ( Penyesalan orangtua Jefri )
27
Bab 27 ( Perdebatan Andri dan Mama Indri )
28
Bab 28 ( Apakah Salah Janda? )
29
Bab 29 ( Identitas yang tertukar )
30
Bab 30 ( Penolakan Mama Marlina )
31
Bab 31 ( Surat dari Jefri )
32
Bab 32 ( Serakah )
33
Bab 33 ( Nayla hamil )
34
Bab 34 ( Rencana pernikahan Nayla dan Andri )
35
Bab 35 ( Pernikahan Andri dan Nayla )
36
Bab 36 ( Malam yang indah )
37
Bab 37 ( Tidak boleh ada orang ketiga )
38
Bab 38 ( Mengubur masalalu, membuka lembaran baru )
39
Bab 39 ( Kembali ke Indonesia )
40
Bab 40 ( Tinggalkan Andri )
41
Bab 41 ( Mencari keberadaan Nayla )
42
Bab 42 ( Siapa Nayla? )
43
Bab 43 ( Rencana merebut Nayla )
44
Bab 44 ( Kerjasama Jefri dan Andri )
45
Bab 45 ( Bermain cantik )
46
Bab 46 ( Akhirnya aku menemukanmu )
47
Bab 47 ( Tatapan penuh cinta dan kerinduan )
48
Bab 48 ( Kedatangan Bi Ijah )
49
Bab 49 ( Bayang-bayang Jefri )
50
Bab 50 ( Ziarah ke Makam Kevin )
51
Bab 51 ( Nayla hamil Anak Jefri )
52
Bab 52 ( Kevin adalah Jefri )
53
Bab 53 ( Senjata makan Tuan )
54
Bab 54 ( Melahirkan )
55
Bab 55 ( Menceritakan semua kebenaran )
56
Bab 56 ( Aku titip Anakku )
57
Bab 57 ( Aku akan menikahimu )
58
Bab 58 ( Aku mencintaimu karena Allah )
59
Bab 59 ( Promosi Novel Pengorbanan Cinta 2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!