Back To 2012
Sudah sepuluh tahun berlalu Winter meninggalkan Spring dari dunia yang fana. Sepuluh tahun sudah berlalu, namun rindunya masih terasa, begitupun dengan cinta Spring untuk Winter yang masih belum hilang. Di umurnya yang sudah menginjak usia ke 27 tahun, Spring masih menjadi seorang wanita sendiri tanpa ada seorang pria yang mampu mengisi ruang di hatinya. Sudah banyak pria yang mendekat, namun tak seorangpun yang mampu manggantikan posisi Winter di hatinya.
Spring merupakan seorang wanita yang memiliki karir yang cukup gemilang, seorang penulis yang karya-karyanya banyak di gemari orang. Bahkan sudah beberapa novel yang di angkat ke layar lebar. Namun, memiliki karir yang sukses bukan berarti akan menjamin kebahagiannya. Spring selalu menjadi seorang yang murung dan bersikap dingin semenjak di tinggal sahabat sekaligus cinta pertamanya.
10 tahun yang lalu merupakan tahun terakhir untuk Spring berjumpa dengan Winter. Hatinya hancur ketika dirinya di tinggalkan oleh seorang sahabat yang selalu mengisi ruang di hatinya. Terlebih lagi, Winter meninggalkan Spring tepat pada ulang tahunnya yang ke 17. Kepergian Winter meninggalkan luka yang tak bisa di sembuhkan. Winter meninggal bukan atas kehendak tuhan, melainkan pergi atas kemauannya sendiri. Bunuh diri adalah cara alternatif untuk Winter pergi meninggalkan dunia.
Musim semi untuk Spring adalah musim yang paling kelam. Tiap kali Spring berulang tahun, ia selalu bermandi dengan air matanya. la akan selalu teringat akan cinta pertama yang selalu mendiami hatinya. Tak ada hari untuk Spring dapat melupakan Winter.
Walaupun hubungannya hanyalah sebatas sahabat, namun rasa sayang Spring untuk Winter bukan hanya rasa sayang sebagai sahabat saja. Melainkan rasa cinta yang sudah tumbuh sejak lama.
10 tahun yang lalu sebelum kepergian Winter, sahabatnya itu sempat menghubungi Spring dan memintanya menunggu di pohon sakura yang mereka tanam di saat mereka berusia 7 tahun. Pohon tersebut berada di depan villa milik keluarga Winter. Namun sekian lamanya ia menunggu, sahabatnya itu tak kunjung datang. Yang ia dapati hanyalah sebuah kabar dari ibunya yang menghubunginya lewat ponsel, bahwa Winter telah pergi meninggalkan dunia. Saat itu Spring tak percaya bila Winter telah pergi meninggalkannya. Ia sampai marah dan menangis ketika di hubungi ibunya.
Spring yang tak percaya dengan kabar tersebut, bergegas pergi dari villa ke rumah Winter. Ia berlari cepat agar dapat segera memastikan, bahwa yang di katakan ibunya itu tidak benar.
Namun ekspektasinya salah, di saat Spring sampai di depan rumah Winter. Ia mendapati jenazah Winter yang bersimbah darah tengah di masukan ke dalam ambulance. Spring menangis sejadi-jadinya ketika melihat pria yang ia cintai menutup mata untuk selama-lamanya. Spring pikir meninggalnya Winter kerena telah di bunuh oleh seseorang, karena selimut putih yang menutupi tubuh Winter bersimbah darah. Namun, setelah di selidiki polisi, Winter di nyatakan mengakhiri nyawanya sendiri, bukan apa yang di curigai Spring.
Hingga sampai saat ini kepergian Winter membuat Spring menjadi seorang yang selalu menyalahi dirinya sendiri. Spring tahu bila kesehatan mental Winter sedikit terganggu akibat dari hubungan ayah dan ibunya Winter yang sudah tidak sehat. Bahkan di saat Winter berumur 7 tahun, hubungan ayah dan ibunya sudah tidak layak bersama. Mereka terpaksa bersama hanya demi Winter dan kakaknya yang bernama Alex. Itulah yang menyebabkan kesehatan mental Winter tak baik. Dan Spring yakin bila Winter mengakhiri hidupnya karena sudah tak kuat melihat ayah dan ibunya yang hampir setiap hari bertengkar.
Spring menyalahi dirinya sendiri, karena ia tak bisa menceggah kematian Winter. Andai saja Spring lebih memilih menemui Winter di rumahnya, Spring mungkin bisa mencegah Winter untuk melakukan tindakan yang menghilangkan nyawanya sendiri. Dan andai saja waktu bisa terulang kembali, Spring akan selalu membuat Winter bahagia, dan membuat Winter melupakan masalah orang tuanya. Namun, harapan untuk mengulang waktu, hanyalah harapan yang tak masuk akal untuk di wujudkan tuhan.
Tepat di hari ulang tahunnya, sekaligus tepat 10 tahun kepergian Winter, Spring pulang ke Chicago untuk menemui orang tuanya. Awalnya Spring menolak untuk pergi ke kota yang penuh dengan kenangan akan cinta pertamanya. Namun ibunya terus memaksa, karena semejak Spring menjenjang pendidikan di universitas, Spring tak pernah pulang ke Chicago. Bila ayah dan ibunya rindu, mereka akan pergi menemui Spring ke California. Begitupun sebaliknya, bila Spring merindukan orang tuanya, ia akan meminta orang tuanya untuk menemuinya ke California.
Bukan tak mau pulang menemui orang tuanya ke Chicago, tapi kota tersebut selalu membuatnya teringat akan kepergian Winter. Terlebih lagi rumah Winter berada tepat di sebelah rumah Spring.
Namun ini sudah 10 tahun Spring tak pulang ke Chicago, Spring tak bisa terus meminta orang tuanya untuk pergi menemuinya di California. Kali ini ia harus mengalah untuk menemui orang tuanya di Chicago, Spring pun terpaksa pulang ke Chicago untuk menemui orang tuanya sekaligus merayakan ulang tahunnya di sana.
Sampainya di sana, Spring menitikan air matanya hanya karena melihat rumah Winter. Ia sampai harus mengatur nafasnya dan menghapus air matanya, ketika hendak akan membuka pintu rumahnya.
Saat pintu di bukanya, ayah dan ibunya menyambut hangat dirinya dengan sebuah kue ulang tahun.
"Selamat ulang tahun, Spring," ucap serentak kedua orang tuanya yang bernama Tessa dan James Scott.
Tadinya ia ingin menahan tangis, tapi Spring malah kembali menangis. Kali ini ia bukan menangis karena teringat akan Winter, tapi ia menangis karena bahagia. Di usianya yang dewasa, orang tuanya masih sempat memberikan kejutan layaknya anak remaja.
Spring pun memeluk ayah dan ibunya secara bergantian. "Terima kasih ayah... Terima kasih ibu."
"Sama-sama anakku," ucap Tessa membalas pelukan putrinya. "Make a wish, lalu tiup lilinnya."
Setelah merayakan ulang tahun sederhananya, Spring berdiam diri di teras rumahnya sembari menatapi rumah Winter.
Seketika James menghampiri sambil menyelimuti putrinya dengan selimut tipis.
"Kenapa diam di sini. Di sini dingin, lebih baik kamu masuk dan segera beristirahat."
"Aku masih ingin di sini," ucap Spring yang terus fokus menatap rumah Winter dengan raut sendunya. "Oh ya, sekarang rumah Winter di tempati oleh siapa?"
"Sekarang rumah itu di tempati oleh Alex beserta istri dan anaknya."
"Apa Alex sekarang sudah menikah?" tanya kembali Spring.
"Iya, Alex sudah menikah. Dan sekarang dia sudah memiliki satu anak perempuan."
"Benarkah? Kenapa aku tak tahu bila Alex sudah memiliki seorang anak."
James tergelak. "Itu karena kamu tak pernah pulang ke Chicago, oleh sebab itu kamu tak tahu."
Setelah sekian lamanya memperhatikan rumah Winter, Spring bukannya bergegas masuk, ia malah pergi ke villa untuk melihat pohon sakura yang ia tanam bersama Winter. Kebetulan villa tersebut tak jauh dari rumahnya, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke villa.
Akses untuk memasuki villa tersebut menggunakan sandi yang berada tepat di pintu gerbangnya. Saat Winter menekan tombol sandi di pintu, ternyata kode sandi di pintu belum di ganti, hingga membuat pintu gerbang terbuka setelah Winter selesai menekan beberapa nomer.
Namun, di saat Winter hendak berjalan ke arah pohon sakura, tiba-tiba saja ia mendapati Alex tengah berdiri memandangi pohon sakura dengan mata yang berlinang.
"Alex," seru Winter sembari menepuk lengannya.
"Spring." Alex terkejut, lalu terburu-buru menyeka air matanya. "Sejak kapan kamu pulang ke Chicago."
"Baru tadi sore. Sedang apa kamu berada di sini."
"Hm, hari ini adalah tanggal kepergian Winter. Dan saat ini aku sedang melepas rindu di pohon kesayangan adikku."
Ternyata kepergian Winter tak hanya meninggalkan rindu untuk Spring saja, tapi juga untuk kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
❂Tsukuyomi✧[Hiatus]
baru kali ini baca novel gak bosen
2023-06-23
2
alterna.nas
baca ini jadi inget drama dengan kejadian serupa. si ceweknya ditinggalin sahabat sekaligus cinta pertamanya di hari ulang tahun, tapi bukan karena bunuh diri belaka, melainkan dibunuh kakak ceweknya (kakak angkat). seru, semoga di sini kakaknya Winter gak antagonis, kayak kakaknya si mc cowok di drama. wkwk. semangat kak.
Salam dari penulis Puberty Of Us♡
2023-03-09
2
𒁍⃝Ғνᷤcͣκᷜɪͭиͥʙ⨻ꚃтʌʀÐ︎᚛➢
Semangat yah😀
2023-03-08
0