2. Welcome Back 2012

Melepas rindu hanya dengan mengenangnya dalam suatu obrolan. Spring dan Alex mengenang Winter dalam obrolannya. Setiap kenangan yang teringat, terlontarkan dari mulut Spring dan Alex. Terasa sakit namun juga terasa menyenangkan, karena setiap kenangan bersama Winter terbayangkan dalam mata dan pikirannya.

Mereka hanyut mengenang Winter, hingga sosok pria yang menjadi sahabat sekaligus cinta pertamanya Spring, terasa sangat dekat seperti tengah berada duduk di samping mereka. Apa karena Spring terlalu hanyut mengenang Winter, hingga kedua matanya pun ikut tergenang.

Walau Spring ingin menangis, namun ia tahan sebisa mungkin. Karena terlalu malu bila harus menunjukannya kepada Alex. Alex yang sebagai kakaknya saja tak cengeng ketika mengenang sosok adiknya.

Mereka mengobrol cukup lama, hingga ketika mereka cukup puas membicarakan Winter, Alex pun beranjak pulang. Namun, Spring masih tetap diam di bawah pohon sakura tanpa mau melangkahkan kakinya sedikit pun. Padahal hari sudah mulai larut, tapi Spring enggan untuk pulang. Karena menurutnya hanya dengan berada di dekat pohon kesayangannya, sosok Winter seperti terasa ada di dekatnya.

Spring terlalu merindukan Winter, ia yang tadi menahan tangis, akhirnya dapat dengan leluasanya mengeluarkan air matanya.

Dengan perlahan tanganya mulai menyentuh pohon sembari menangis dengan terisak. "Aku sangat merindukanmu, Winter. Aku sangat ingin bertemu denganmu. Tuhan, bisakah engkau membawaku pergi ke tempat Winter berada. Hidup tanpanya terlalu sulit bagiku."

Namun, tiba-tiba saja angin bertiup sangat kencang hingga membuat dedaunan dan bunga sakura berterbangan. Sontak Spring pun kebingungan dengan cuaca yang tiba-tiba saja berangin, padahal tadi langit sangat cerah tak memungkinkan untuk adanya angin. Terlebih lagi angin yang bertiup sangat kencang itu, seperti sebuah badai di musim hujan.

Bila Spring terus berdiam di bawah pohon, akan sangat berbahaya bila ada ranting ataupun batang yang jatuh menimpa dirinya. Spring pun bergegas beranjak pergi. Namun, di saat langkahnya berada pada injakan ke lima, tiba-tiba saja pandangannya kabur. Dan secara perlahan hanya cahaya putih yang terlihat di matanya.

Spring pun panik dengan pandangannya yang tak jelas di lihatnya itu. Ia takut untuk melangkah, karena bila sampai ia melangkah entah apa yang akan di tabraknya. Kemungkinan, Spring juga akan terjatuh bila sampai salah melangkah.

Sontak Spring pun menutup kedua matanya sembari berjongkok. Nafasnya terengah-engah karena kepanikan dan ketakutan yang tak bisa di kontrolnya. Ia diam di tempat sembari berteriak meminta tolong.

"Tolong... Tolong, adakah orang yang dapat menolongku," ucapnya yang berulang kali.

Setelah sekian lama Spring berteriak, akhirnya ada seseorang yang memanggil namanya. Perlahan kedua matanya pun terbuka. Namun, saat matanya sudah terbuka, pandangannya malah lebih aneh lagi dibandingkan yang tadi. Yang ia lihat kali ini bukan lagi cahaya putih, melainkan sebuah langit-langit seperti berada di suatu ruangan.

Lalu suara yang memanggil namanya, kembali terdengar. Kali ini suaranya semakin jelas terdengar keras di telinganya, bahkan terasa ada yang menyentuh lengannya.

"Spring." panggil seseorang yang memanggilnya sembari mengoyang-goyangkan lengannya.

Dengan cepatnya Spring menoleh ke arah sampingnya. Ia terkejut setengah mati ketika menatap jelas orang yang memanggil namanya tersebut.

"Lucy," ucap Spring menatap sesosok orang yang sedari tadi memanggil namanya itu.

Dia adalah Lucy, sahabatnya yang sudah lama tak di lihatnya. Terakhir kali Spring melihatnya, saat itu dirinya berulang tahun yang ke 17 sekaligus di hari kepergian Winter. Selain Spring di tinggal pergi oleh Winter, Spring juga di tinggal pergi oleh sahabatnya yang bernama Lucy. Kepergian Lucy berbeda dengan kepergian Winter. Lucy pergi meninggalkan Chicago karena ikut bersama orang tuanya pindah jauh ke luar kota. Yang saat itu, Spring tak sempat bertanya ke kota mana sahabatnya itu akan tinggal. Karena 10 tahun yang lalu, hubungannya dengan Lucy sempat renggang. Bahkan sampai saat ini Spring tak mengetahui nomor ponsel milik Lucy.

Tak hentinya Spring memandangi wajah Lucy dengan raut wajahnya yang terheran-heran.

"Hei, kenapa kamu terus memandangiku seperti itu. Apa menurutmu wajahku terlihat aneh?" tanya Lucy keheranan.

"Iya, wajahmu sangat aneh. Kamu bahkan tampak sama seperti yang ku lihat 10 tahun yang lalu."

Lucy mengerutkan alisnya. "Apa wajahku tampak seperti anak kecil yang berumur 7 tahun."

Spring tergelak. "Kamu tak seperti anak yang berumur 7 tahun. Tapi lebih tepatnya seperti anak remaja yang berusia 17 tahun, padahal umurmu sekarang sudah menginjak 27 tahun."

Seketika Lucy memegangi dahi Spring. "Apa kau jadi tak waras setelah tertimpa oleh bola. Aku ini memang gadis yang berumur 17 tahun."

"Apa ada bola yang terbawa oleh angin hingga sampai menimpa kepalaku. Yang ku ingat tadi, aku sedang berjongkok sembari menutup mataku. Dan aku tak ingat bahwa ada bola yang menimpa kepalaku."

"Hei Spring, tak ada angin yang bertiup kencang. Tadi kau terkena bola di saat kelas kita sedang melakukan olahraga di lapangan. Bahkan kau sampai pingsan dan harus di gendong Winter ke UKS."

Ini benar-benar sangat aneh, bagaimana bisa ia pingsan karena terkena oleh bola. Padahal yang di ingatnya, Spring sedang berjongkok di depan Villa milik keluarganya Winter. Ia memang ingat pernah pingsan karena kepalanya tertimpa bola, tapi kejadian itu terjadi 10 tahun yang lalu. Dan yang lebih anehnya, bila memang ini hanya mimpi, entah mengapa rasanya seperti nyata. Terutama bagian kepalanya yang terasa sakit seperti memang sudah tertimpa sesuatu.

"Apa ini mimpi? Aku sepertinya sedang tak sadarkan diri setelah tadi terkena hantaman angin yang sangat kencang. Aku harus secepatnya terbangun dan segera pulang, agar tak membuat ayah dan ibuku khawatir."

Seketika Lucy mencubit lengan Spring. "Kau memang sudah terbangun, dan sekarang kau sudah benar-benar sadar."

Semakin aneh lagi, cubitan Lucy itu benar-benar sangat terasa sakit. Sontak saja Spring pun terburu-buru beringsut dari baringannya. Ia sudah benar-benar di buat kebingunan dengan situasi yang memang tak mungkin terjadi. Ia kembali ke masa di mana, ia bersekolah dulu.

"Sekarang tahun berapa?" tanya Spring panik.

"Sekarang tahun 2012. Kamu sangat aneh Spring, orang biasanya lupa dengan tanggal, tapi kamu malah lupa dengan tahun."

"Lalu, sekarang bulan apa?" tanya kembali Spring.

Lucy menghela. "Apa sekarang kamu juga lupa dengan bulan, sekarang bulan februari. Jangan lupa sama tanggalnya juga, bila hari ini tanggal 29.

"Dan sekarang Winter di mana ?"

"Winter sekarang berada di lapangan bola, karena anak laki-laki di kelas kita sedang bertanding sepak bola dengan kelas sebelah."

Spring lalu terburu-buru beringsut dari ranjang pasien. Ia berlari walau kepalanya terasa sangat pusing, karena mungkin seperti yang di sebutkan Lucy tadi, bahwa kepalanya sempat tertimpa oleh bola. Bila memang sekarang bulan februari tahun 2012, berarti Spring dapat bertemu kembali dengan sesosok pria yang selalu di rindukannya.

Setibanya di lapangan, Spring terkejut setengah mati ketika melihat sosok Winter yang sangat jelas terlihat di matanya. Ia pun berlari kencang menghampiri Winter sembari menangis. Dan dengan cepatnya, Spring memeluk pria yang setiap hari di rindukannya itu.

"Aku sangat merindukanmu, Winter."

Spring terisak dalam pelukan cinta pertamanya, ia tak menyangka bahwa tuhan telah mengabulkan permintaannya agar bisa bertemu dengan sesosok pria yang selalu di tangisinya. Dan tuhan telah mengabulkan permintaannya untuk pergi ke tempat Winter berada, yaitu di tahun 2012.

"Spring, apa kamu baik-baik saja? Kondisimu sepertinya sedang tak baik-baik saja setelah tadi tertimpa oleh bola," ucap Winter kebingungan.

"Hiks... Aku sangat merindukanmu, Winter."

Winter menghela. "Kamu benar-benar sangat aneh. Setiap hari kita bertemu tapi mengapa kamu merindukanku. Sebaiknya kamu harus periksa ke dokter, kepalamu sepertinya cedera."

Spring menggeleng. "Aku sangat baik-baik saja setelah bertemu dengamu."

Winter melepaskan tubuhnya dari dekapan Spring. "Lebih baik kamu lepaskan aku. Karena gara-gara kamu, aku sampai gagal menendang bola ke arah gawang. Dan lihat di sekelilingmu, semua orang tertuju menatap ke arah kita dan mereka kompak menertawai kita." Winter menggeleng. "Kamu sudah sangat membuatku malu, Spring."

Terpopuler

Comments

[AIANA]

[AIANA]

balik ke masa lalu. pelik bgt rasanya mst

2023-03-04

0

ayu

ayu

kakanya winter mencurigakan ya

2023-03-01

1

rudy

rudy

gas thor ke episode selanjutnya

2023-03-01

2

lihat semua
Episodes
1 1. Wanita Yang selalu Merindukan Cinta Pertamanya
2 2. Welcome Back 2012
3 3. Melepas Rindu
4 4. Memastikan
5 5. Winter Yang Terbaik
6 6. Hal Yang Harus Di Lakukan Spring Untuk Winter
7 7. Umpan Dari Spring
8 8. Yang Berhak Atas Perasaanku Hanyalah Aku
9 9. Tingkat Kepedulian Orang Tua
10 10. Kamu Adalah Alasanku
11 11. Merubah Penampilan Solusi Untuk Memikat Winter
12 12. Kehadirannya Terlalu cepat
13 13. Skylar Yang Sulit Di Hindari
14 14. Mendapatkan Pujian
15 15. Permintaan Yang Sulit Diterima Winter
16 16. Kepastian
17 17. Si Menyebalkan Jack
18 18. Wanita Siapakah Aku
19 19. Menimbulkan Banyak Tanya
20 20. Menaruh Curiga
21 21. Maaf, Aku Tak bisa Membalas Perasaanmu
22 22. Welcome Skylar
23 23. Emosi Yang Meluap
24 24. Terus Di Buat Kesal Oleh Skylar
25 25. Ragu
26 26. Dilema
27 27. Tetaplah Bersamaku
28 28. Liburan Yang Kacau
29 29. Friend Benefit
30 30. Pengakuan
31 31. Hubungan Yang Berantakan
32 32. Menjadi Pusat perhatian
33 33. Pernyataan Cinta Yang Kedua
34 34. Status Baru Untuk Spring
35 35. Tak Seharusnya Berakhir
36 36. Memohon Maaf
37 37. Skylar Yang Curiga
38 38. Tiba Saatnya
39 39. Mimpi Yang Terasa Nyata
40 40. Lekaslah Mengaku
41 41. Pengakuan
42 42. Akhir Dari Misi Spring
43 43. Hal Yang Akhirnya Terwujud
44 44. Kenyataan Yang Sulit Di Terima
45 45. Akan Selalu Ada Harapan
46 46. Hal Yang Sulit Di Terima Oleh Semua Orang
47 47. Terima Kasih Atas Segalanya
48 48. Bahagiamu Adalah Bahagiaku
49 49. Terima Kasih Atas Semua Kebahagian Yang Kau berikan
50 50. Back To 2022 (The End)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
1. Wanita Yang selalu Merindukan Cinta Pertamanya
2
2. Welcome Back 2012
3
3. Melepas Rindu
4
4. Memastikan
5
5. Winter Yang Terbaik
6
6. Hal Yang Harus Di Lakukan Spring Untuk Winter
7
7. Umpan Dari Spring
8
8. Yang Berhak Atas Perasaanku Hanyalah Aku
9
9. Tingkat Kepedulian Orang Tua
10
10. Kamu Adalah Alasanku
11
11. Merubah Penampilan Solusi Untuk Memikat Winter
12
12. Kehadirannya Terlalu cepat
13
13. Skylar Yang Sulit Di Hindari
14
14. Mendapatkan Pujian
15
15. Permintaan Yang Sulit Diterima Winter
16
16. Kepastian
17
17. Si Menyebalkan Jack
18
18. Wanita Siapakah Aku
19
19. Menimbulkan Banyak Tanya
20
20. Menaruh Curiga
21
21. Maaf, Aku Tak bisa Membalas Perasaanmu
22
22. Welcome Skylar
23
23. Emosi Yang Meluap
24
24. Terus Di Buat Kesal Oleh Skylar
25
25. Ragu
26
26. Dilema
27
27. Tetaplah Bersamaku
28
28. Liburan Yang Kacau
29
29. Friend Benefit
30
30. Pengakuan
31
31. Hubungan Yang Berantakan
32
32. Menjadi Pusat perhatian
33
33. Pernyataan Cinta Yang Kedua
34
34. Status Baru Untuk Spring
35
35. Tak Seharusnya Berakhir
36
36. Memohon Maaf
37
37. Skylar Yang Curiga
38
38. Tiba Saatnya
39
39. Mimpi Yang Terasa Nyata
40
40. Lekaslah Mengaku
41
41. Pengakuan
42
42. Akhir Dari Misi Spring
43
43. Hal Yang Akhirnya Terwujud
44
44. Kenyataan Yang Sulit Di Terima
45
45. Akan Selalu Ada Harapan
46
46. Hal Yang Sulit Di Terima Oleh Semua Orang
47
47. Terima Kasih Atas Segalanya
48
48. Bahagiamu Adalah Bahagiaku
49
49. Terima Kasih Atas Semua Kebahagian Yang Kau berikan
50
50. Back To 2022 (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!