Bab 2. Pergi Menjauh

Tepat saat pintu litf tertutup, tubuh Aqila ambruk di atas lantai lift dengan dada terasa sesak. Gadis itu tidak mampu membedung rada sakit atas pengkhianatan dua orang yang sangat dia percayai.

"Kenapa harus seperti ini? Apakah tidak ada wanita lain sampai kekasihku selingkuh dengan sahabatku sendiri?" lirih Aqila.

Dia mendongak demi mencegah air mata menetes di manik indahnya. Dada yang terasa sesak itu dia remas sekuat mungkin berharap rasa perihnya segera menghilang, nyatanya sia-sia saja.

Suara lift akan terbuka membuat Aqila buru-buru berdiri agar tidak terlihat lemah oleh pengunjung hotel lainnya. Gadis itu berjalan sempoyongan meninggalkan hotel bukti pengkhiatan kekasih juga sahabat baiknya.

Sahabat yang selama ini selalu mendengar sagala curhatan dan kisah cintanya bersama sang kekasih. Tega mengkhianati dirinya.

Dikuasai emosi dan rasa sedih membuat Aqila tidak sadar melajukan mobilnya di atas kecepatan rata-rata tanpa peduli pada nyawa pengendara lain juga nyawanya sendiri.

Sesampainya dirumah, Aqila disambut oleh mamanya yang sejak tadi menunggu kedatangan gadis itu karena pergi secara tiba-tiba.

"Sayang, kenapa mata dan penampilan kamu acak-acakan seperti ini? Sebenarnya kamu dari mana?" tanya Kinanti ibu dari Aqila.

Aqila hanya mengelengkan kepala sebagai jawaban dan menuju kamarnya. Tanpa pikir panjang, dia mengambil koper besar yang sering kali Aqila bawa jika bepergian.

Aqila mengisinya dengan keperluan penting dan beberapa helai baju. Sekarang rasanya menghirup udara di negara yang sama bersama Alden adalah hal yang menyakitkan.

"Ternyata kesetiaan aku salama ini hanya permainkan oleh Alden, dia benar-benar tidak tulus menerima cintaku," lirih Aqila.

Gadis cantik itu terus mengusap air matanya seraya memasukkan barang-barang ke koper.

"Qila, kamu mau kemana Nak? Kenapa berkemas selarut ini?" tanya Kinanti. Wanita paruh baya itu menghampiri putrinya.

Sejak pulang, tingkah Aqila sangat aneh dan itu membuat Kinanti khawatir. Putri satu-satunya pulang dalam keadaan berantakan tentu saja Kinanti penasaran.

"Cerita sama mama Sayang." Kinanti meraih tangan Aqila.

Detik itu juga Aqila langsung menghambur kepelukan mamanya, mencurahkan rasa sakit yang dia terima.

"Al Ma, di-dia sudah mengkhianatiku," lirih Aqila dalam pelukan mamanya. "Aku kurang apa sampai Alden melakukan hal sekeji ini padaku? Aku bahkan tidak melakukan apapun yang tidak dia sukai. Berhenti bekerja dan tinggal dirumah hanya karena tidak ingin membuatnya cemburu, tapi ...." Tangisan Aqila semakin histeris dalam dekapan mamanya.

"Sssttttt, anak Mama tidak kekurangan satupun. Anak mama cantik dan hampir mendekati sempurna." Kinanti mengusap rambut Aqila penuh kasih sayang.

"Lalu kenapa Ma?"

"Itu karena Tuhan masih sayang sama kamu Nak. Dia memperlihatkan sifat Alden sebenarnya sebelum rencana pernikahan benar-benar diwujudkan."

"Aqila harus apa sekarang Ma? Rasanya sakit banget." Aqila melerai pelukannya dan menatap mamanya dengan tatapan penuh luka.

"Negara ginseng adalah negara impian kamu selama ini Nak, tapi tertunda karena Alden tidak ingin kamu pergi terlalu jauh. Bagimana jika sekarang kamu menghibur diri dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai?"

"Korea?" Aqila terisak.

Kinanti menganggukkan kepalanya. "Mama akan menyuruh ayah untuk memesan tiket, jadi bekemaslah tanpa buru-buru. Tenang saja Nak, Mama tidak akan memberitahu siapapun dimana keberadaan kamu," ucap Kinanti menenangkan.

Aqila semakin terisak, untung saja ada orang tua yang selalu ada untuknya jika berada dalam keterpurukan seperti ini.

***

"Aaakkkkhhhhh, kenapa ini semua harus terjadi?" Teriakan pria menggema di dalam kamar mewah bernuansa warna gelap tersebut.

Dia adalah Alden yang merasa frustasi tentang apa yang baru saja terjadi padanya juga Aqila. Pria itu masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"Harusnya ini semua tidak terjadi, harusnya aku dan Qila tidak berpisah," geram Alden dengan tangan terkepal hebat.

Berkali-kali pria itu berusaha menghubungi kekasihnya tapi panggilannya tidak pernah dijawab, bahkan sekarang dia telah diblokir oleh gadis yang dia cintai. Alden makin frustrasi.

"Ini salahku, harusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu," sesal Alden meremas rambutnya frustasi.

Segala cara telah Alden lakukan untuk menemui Aqila malam ini, tapi dia tidak dapat menerobos masuk kedalam lingkungan rumah Qila karena penjagaan yang sangat ketat.

"Aku akan menjelaskannya besok, Qila mencintaiku dan dia akan menerimaku kembali. Dia tidak akan sanggup putus dariku begitu saja," gumam Alden seiring kesadarannya yang mulai berkurang sebab terlalu mabuk.

Pria itu terkapar tepat di samping ranjangnya dengan beberapa botol minuman keras juga puntung rokok. Tidak peduli dengan lantai kotor, pria itu terlelap.

Mata hazel itu perlahan-lahan mengerjap ketika merasakan cahaya mulai menyilaukan maniknya. Kedua tangannya menutup wajah demi menghindari silaunya matahari dari jendela yang hordennya tersingkap entah sejak kapan

"Kenapa cepat sekali?" gumam Alden dengan tubuh lemasnya.

Sepertinya dia baru saja memejamkan mata, tapi matahari kini telah bersinar terang menganggu tidurnya yang memang sejak semalam tidak terlalu lelap.

Alden meraih ponselnya yang terus berdering di kaki ranjang.

"Kenapa?" tanya Alden di seberang telpon.

"Ada rapat jam 8 pagi Tuan, saya harap Tuan tidak ...."

"Batalkan saja saya masih ada urusan," ucap Alden dan memutuskan telpon dari asisten pribadinya.

Dengan sisa tenaga yang ada, Alden mencoba berdiri tapi tetap saja terjatuh karena rasa pusing di kepalanya sebab terlalu banyak minum.

***

Merasa tubuhnya jauh lebih baik, Alden segera meninggalkan rumah mewah yang dia tinggali sendiri tanpa dampingan orang tua sejak berusai 25 tahun.

Pria itu melajukan mobil Fortuner hitam miliknya menuju rumah Aqila kekasihnya. Laju mobil itu seketika memelan setelah sampai di depan gerbang tapi belum juga dibukakan pintu seperti biasa oleh pemiliknya.

Alden turun menghampiri penjaga di depan pagar.

"Buka! Saya ingin bertemu dengan Qila!" perintah Alden sedikit tidak sopan, tapi itu dia lakukan agar segera bertemu dengan Aqila dan menjelaskan semuanya.

"Tidak bisa Tuan, Tuan Joan memerintahkan agar tidak membukakan pagar untuk Anda," jawab sang penjaga.

Alden langsung saja menarik kerah seragam milik pengaja itu dan hendak melayangkan pukulannya. Namun, sebuah pukulan lebih dulu mendarat di wajahnya.

"Jangan membuat keributan di depan rumah saya!" tegas Joan ayah dari Aqila. Pria paruh baya itu baru saja akan berangkat ke kantor dan melihat keributan di depan pagar.

"Biarkan saya bertemu Qila sebentar saja Om, saya ingin bicara dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi," pinta Alden tanpa memperdulikan lebam diwajahnya.

"Qila tidak ada di sini, dia telah pergi dan tidak ingin bertemu denganmu lagi!"

"Kemana om?" desak Alden.

"Kau tidak perlu tahu kemana putri saya pergi, karena kau bukan lagi kekasihnya!" jawab Joan dengan suara dinginnya, padahal selama ini Joan dan Alden sangat dekat. Entah sebagai calon menantu atau rekan bisnis.

Namun, kesalahan satu malam membuat hubungan baik berubah menjadi asing. Alden tidak bisa menerima semua ini.

...****************...

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kapok kamu Alden...rasakan

2023-06-17

0

Teh Yen

Teh Yen

masih nyimak Thor lanjut lah
itu viona engg d interogasi Alden ?🤔🤔

2023-03-07

1

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

lah kanpa kamu gak ngamuk sama sahabat pacar mu

2023-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengkhianatan Cinta
2 Bab 2. Pergi Menjauh
3 Bab 3. Dimana Aqila?
4 Bab 4. Mencurigai Viona
5 Bab 5. Mencegah Alden Pergi
6 Bab 6. Kelicikan Viona
7 Bab 7. Kamu Bukan Aqila!
8 Bab 8. Menyusul Aqila.
9 Bab 9. Aku Merindukan Kamu, Aqila!
10 Bab 10. Akhirnya Bertemu
11 Bab 11. Aqila
12 Bab 12. Permintaan Maaf
13 Bab 13. Aku Di jebak
14 Bab 14. Tak Pernah Menyerah
15 Bab 15. Pria Kemarin
16 Bab 16. Luka ini Terlalu Dalam
17 Bab 17. Apartemen Aqila
18 Bab 18. Sarapan Berdua
19 Bab 19. Bukti CCTV
20 Bab 20. Mencoba Menata Hati
21 Bab 21. Memberi Kesempatan
22 Bab 22. Mungkin Harus Memaafkan
23 Bab 23. Apa Kamu Tidak Punya Perasaan?
24 Bab 24. Kehamilan
25 Bab 25. Perpisahan
26 Bab 26. Lebih Baik Berpisah
27 Bab 27. Selamat Tinggal Korea
28 Bab 28. Selamat Datang di Bali
29 Bab 29. Bertemu Varo
30 Bab 30. "Selamat Pagi, Aqila."
31 Bab 31. Alden Yang Terpuruk
32 Bab 32. Surat Perjanjian
33 Bab 33. Tak Akan Pernah menikahi
34 Bab 34. Pesan Tertulis
35 Bab 35. Varo
36 Bab 36. Malam Di Tepi Pantai
37 Bab 37. Kelicikan Viona
38 Bab 38. Kegembiraan Viona
39 Bab 39. Rencana Alden
40 Bab 40. Tinggal Se Rumah
41 Bab 41. Berpura-pura Cinta
42 Bab 42. Aku Tidak Berbohong
43 Bab 43. Ikhlas Melepaskannya
44 Bab 44. Jebakan Alden
45 Bab 45. Surat Perjanjian
46 Bab 46. Apa Dia Sudah Gila?
47 Bab 47. Hasil Rekaman
48 Bab 48. Aktor Terhebat
49 Bab 49. Periksa Kandungan
50 Bab 50. Pemeriksaan Kandungan
51 Bab 51. Perhatian Varo
52 Bab 52. Kemana Varo?
53 Bab 53. Kekesalan Viona
54 Bab 54. Hasil DNA Dokter Nia
55 Bab 55. Hasil Tes DNA Dokter Adrian
56 Bab 56. Makan Malam
57 Bab 57. Aku Datang, Aqila
58 Bab 58. Dengarkan Aku, Aqila.
59 Bab 59. Siapa Pria itu?
60 Bab 60. Aku Cemburu
61 Bab 61. Kenapa Sesakit Ini?
62 Bab 62. Jangan Marah, Al!
63 Bab 63. Aqila Terpaksa Berbohong
64 Bab 64. Chat
65 Bab 65. Lelah Bersandiwara
66 Bab 66. Jauhi Aqila!
67 Bab 67. Kalau Jodoh Tidak Akan Kemana
68 Bab 68. Di Kafe
69 Bab 69. Kecelakaan
70 Bab 70. Bayi Viona
71 Bab 71. Ibu Viona
72 Bab 72. Menceritakan Pada Mama
73 Bab 73. Kecurigaan Aqila
74 Bab 74. Pengakuan Viona
75 Bab 75. Maafkan Aku, Tante!
76 Bab 76. Kepergian Viona.
77 Bab 77. Supir Taksi
78 Bab 78. Maafkan aku, Kak Varo
79 Bab 79. Aku Benci Papa
80 Bab 80. Jangan Buang Air Matamu
81 Bab 81. Ke Akuarium
82 Bab 82. Pasar Malam
83 Bab 83. Kebun Bunga
84 Bab 84. Ke Perusahaan
85 Bab 85. Sisi Lain Alden
86 Bab 86. Randi
87 Bab 87. Melamar
88 Bab 88. Menerima Alden
89 Bab 89. Cinta Pertama Aqila
90 Bab 90. Papa Joan
91 Bab 91. Miho
92 Bab 92. Cemburu
93 Bab 93. Restu dari Orang Tua Aqila
94 Bab 94. Lontong Medan
95 Bab 95. Menjemput Miho
96 Bab 96. Bucin
97 Bab 97. Pengorbanan Miho
98 Bab 98. Kenalan dengan Ibu Miho
99 Bab 99. Persiapan Foto Prewedding
100 Bab 100. Alden dan Randi
101 Bab 101. Pendekatan Dengan Miho
102 Bab 102. Akad Nikah
103 Bab 103. Mohon Restu Dari Kedua Orang Tua
104 Novel SENANDUNG KEIKHLASAN
105 Bab 104. Ijab Kabul
106 Bab 105. Pesta Pernikahan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Pengkhianatan Cinta
2
Bab 2. Pergi Menjauh
3
Bab 3. Dimana Aqila?
4
Bab 4. Mencurigai Viona
5
Bab 5. Mencegah Alden Pergi
6
Bab 6. Kelicikan Viona
7
Bab 7. Kamu Bukan Aqila!
8
Bab 8. Menyusul Aqila.
9
Bab 9. Aku Merindukan Kamu, Aqila!
10
Bab 10. Akhirnya Bertemu
11
Bab 11. Aqila
12
Bab 12. Permintaan Maaf
13
Bab 13. Aku Di jebak
14
Bab 14. Tak Pernah Menyerah
15
Bab 15. Pria Kemarin
16
Bab 16. Luka ini Terlalu Dalam
17
Bab 17. Apartemen Aqila
18
Bab 18. Sarapan Berdua
19
Bab 19. Bukti CCTV
20
Bab 20. Mencoba Menata Hati
21
Bab 21. Memberi Kesempatan
22
Bab 22. Mungkin Harus Memaafkan
23
Bab 23. Apa Kamu Tidak Punya Perasaan?
24
Bab 24. Kehamilan
25
Bab 25. Perpisahan
26
Bab 26. Lebih Baik Berpisah
27
Bab 27. Selamat Tinggal Korea
28
Bab 28. Selamat Datang di Bali
29
Bab 29. Bertemu Varo
30
Bab 30. "Selamat Pagi, Aqila."
31
Bab 31. Alden Yang Terpuruk
32
Bab 32. Surat Perjanjian
33
Bab 33. Tak Akan Pernah menikahi
34
Bab 34. Pesan Tertulis
35
Bab 35. Varo
36
Bab 36. Malam Di Tepi Pantai
37
Bab 37. Kelicikan Viona
38
Bab 38. Kegembiraan Viona
39
Bab 39. Rencana Alden
40
Bab 40. Tinggal Se Rumah
41
Bab 41. Berpura-pura Cinta
42
Bab 42. Aku Tidak Berbohong
43
Bab 43. Ikhlas Melepaskannya
44
Bab 44. Jebakan Alden
45
Bab 45. Surat Perjanjian
46
Bab 46. Apa Dia Sudah Gila?
47
Bab 47. Hasil Rekaman
48
Bab 48. Aktor Terhebat
49
Bab 49. Periksa Kandungan
50
Bab 50. Pemeriksaan Kandungan
51
Bab 51. Perhatian Varo
52
Bab 52. Kemana Varo?
53
Bab 53. Kekesalan Viona
54
Bab 54. Hasil DNA Dokter Nia
55
Bab 55. Hasil Tes DNA Dokter Adrian
56
Bab 56. Makan Malam
57
Bab 57. Aku Datang, Aqila
58
Bab 58. Dengarkan Aku, Aqila.
59
Bab 59. Siapa Pria itu?
60
Bab 60. Aku Cemburu
61
Bab 61. Kenapa Sesakit Ini?
62
Bab 62. Jangan Marah, Al!
63
Bab 63. Aqila Terpaksa Berbohong
64
Bab 64. Chat
65
Bab 65. Lelah Bersandiwara
66
Bab 66. Jauhi Aqila!
67
Bab 67. Kalau Jodoh Tidak Akan Kemana
68
Bab 68. Di Kafe
69
Bab 69. Kecelakaan
70
Bab 70. Bayi Viona
71
Bab 71. Ibu Viona
72
Bab 72. Menceritakan Pada Mama
73
Bab 73. Kecurigaan Aqila
74
Bab 74. Pengakuan Viona
75
Bab 75. Maafkan Aku, Tante!
76
Bab 76. Kepergian Viona.
77
Bab 77. Supir Taksi
78
Bab 78. Maafkan aku, Kak Varo
79
Bab 79. Aku Benci Papa
80
Bab 80. Jangan Buang Air Matamu
81
Bab 81. Ke Akuarium
82
Bab 82. Pasar Malam
83
Bab 83. Kebun Bunga
84
Bab 84. Ke Perusahaan
85
Bab 85. Sisi Lain Alden
86
Bab 86. Randi
87
Bab 87. Melamar
88
Bab 88. Menerima Alden
89
Bab 89. Cinta Pertama Aqila
90
Bab 90. Papa Joan
91
Bab 91. Miho
92
Bab 92. Cemburu
93
Bab 93. Restu dari Orang Tua Aqila
94
Bab 94. Lontong Medan
95
Bab 95. Menjemput Miho
96
Bab 96. Bucin
97
Bab 97. Pengorbanan Miho
98
Bab 98. Kenalan dengan Ibu Miho
99
Bab 99. Persiapan Foto Prewedding
100
Bab 100. Alden dan Randi
101
Bab 101. Pendekatan Dengan Miho
102
Bab 102. Akad Nikah
103
Bab 103. Mohon Restu Dari Kedua Orang Tua
104
Novel SENANDUNG KEIKHLASAN
105
Bab 104. Ijab Kabul
106
Bab 105. Pesta Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!