BAB 2 : Perasaan Tidak Bisa Dipaksakan

Alvaro memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit, dia turun dan bergegas untuk menemui Bulan. Langkah Alvaro terhenti di ambang pintu ketika melihat Bulan rupanya sudah tertidur lelap di atas brankar. Dia berjalan mendekat perlahan-lahan agar tidak menimbulkan suara yang dapat mengusik tidur gadis itu.

Alvaro mengamati raut tenang di wajah Bulan, dia jadi teringat masa kecilnya 17 tahun yang lalu ketika dia masih kelas 1 SD.

Gadis manis berkuncir 2 menangis sesegukan seraya mendekatinya. "Huaaaaa, hiks-hiks Alpalo meleka semua mengejekku. Katanya aku si jelek yang suka pamel, meleka aja yang miskin nggak punya uang buat beli golengan."

Alvaro yang tidak betah mendengar rengekan cempreng sahabatnya itu segera beranjak berusaha menenangkannya. "Diamlah Bulbul, kamu akan beltambah jelek kalo nangis. Kalo senyum kamu cantik. Kamu nggak mau sepelti nenek sihilkan?"

Bulan menggeleng cepat, dia tidak mau memiliki wajah buruk seperti nenek sihir. "Hiks-hiks-hiks, mereka semua membenciku. Lihatlah Alpalo, lututku teluka kalena meleka sengaja mendolongku jatuh hiks-hiks. Sakit banget tauuu."

Alvaro melihat darah di lutut Bulan. "Siapa yang melakukannya? Aku akan memukulnya." Ujarnya seraya mengepalkan tangan kanan ke atas dengan berani

Benar saja, Alvaro membuat salah satu teman sekelasnya babak belur hingga masuk ke Rumah Sakit. Masalah itu membuatnya harus dikeluarkan dari tempatnya menuntut ilmu.

Alvaro sebenarnya tidak ingin menyakiti Bulan, dia sangat menyayanginya. Tapi kebaikannya selama ini malah disalah artikan oleh gadis itu, dia menjerat tali rantai di leher Alvaro hingga membuatnya sesak untuk bergerak.

Dua anak kecil nampak duduk berdua di padang rumput. “Cuma Alpalo aja yang mau temenan sama Bulan. Bulan suka Alpalo, Alpalo janji akan selalu ada buat bulan kan? Tanyanya.

Alvaro menatap bulan sembari mengerjabkan matanya beberapa kali. Dia lalu mengangguk membuat bulan tersenyum lebar merasa senang.

“Nanti kalau kita udah gedhe Alpalo mau nikah-nikahan sama Bulan ya? Bial bisa sama-sama telus kaya papa sama mama hehe.”

Bulan mengacungkan jari kelingkingnya di depan wajah Alvaro. “Janji dulu Alpalo, kalau nggak bulan nangis nih.” Ujarnya cemberut.

Alvaro yang tak ingin melihat sahabatnya sedih segera menyambut tautan tangan bulan. “Alvalo janji.”

Bukankah janji harus ditepati? Tapi itu adalah janji yang keluar dari mulut anak kecil berumur 6 tahun, itu hanyalah bualan semata. Nyatanya Alvaro tidak pernah menginginkannya, namun dia sudah terbelanggu oleh janji itu dan tuntutan dari orang tuanya.

Alvaro menghela nafas lelah, dia tidak ingin berlama-lama disini, Lebih baik dia keluar mencari udara segar, ketika kakinya melangkah untuk pergi tiba-tiba sebuah tangan dingin seseorang menahannya.

“Akhirnya kamu datang Al” Alvaro menoleh menatap bibir pucat Bulan yang bersuara.

Alvaro mendekati bulan sembari menyibakkan anak rambut kebelakang telinga gadis itu. “Maafkan aku Bulan.”

Bulan meletakkan jari telunjuknya di bibir Alvaro. “Aku udah maafin kamu, aku nggak bisa marah lama-lama sama kamu.” ujarnya lirih sembari mengembangkan senyumnya.

Alvaro menyunggingkan senyumnya. “Kita akan tetap melanjutkan rencana pernikahan kita.” Seketika wajah Bulan berbinar mendengar penuturan Alvaro. “Tapi ingat bulan, kamu hanya bisa memiliki ragaku, tidak untuk hatiku.” Tekannya.

“Aku sangat tau, aku tidak akan menyerah. Karena aku yakin, sekeras-kerasnya batu lama-kelamaan akan dapat terkikis degan air.” ujar Bulan dengan percaya diri.

Alvaro sedikit tersentuh dengan kegigihan Bulan, dia mengelus puncak rambut gadis itu. Dia cukup tau bahwa sahabatnya ini mempunyai sikap keras kepala. “Cepatlah sembuh.” Ujarnya tulus.

“Aku tidak bisa berlama-lama menemanimu, aku harus kembali ke kantor untuk meyelesaikan pekerjaanku.” Lanjutnya.

Bulan mengangguk sembari tersenyum. Dia sangat bahagia, kini hubungannya dengan Alvaro mulai membaik. Terimakasih tuhan, Bulan mengucap syukur dengan perasaan gembira.

Alvaro pergi meninggalkan Bulan, dia berjalan di lorong rumah sakit. Ketika ditengah langkah kakinya, dia berpapasan dengan Bintang. Seolah angin berhembus, mengunci keberadaan kedua insan manusia.

Mereka seketika berhenti sejenak, mata mereka bertemu bertatapan cukup lama. Jujur, Alvaro begitu merindukan Bintang begitupun sebaliknya. Tapi apa daya, kisah cinta mereka harus berhenti cukup sampai disini. Alvaro sebentar lagi akan menjadi kakak iparnya, dan Bintang harus melupakan kisah cintanya.

Bintang yang tidak ingin larut dalam situasi, dia segera memutus kontak matanya. Dia melanjutkan langkahnya kembali. Tapi--

“Bintang, tunggu!” panggilan Alvaro membuat Bintang berhenti.

“Bisakah kita bicara.” Ujarnya.

Bintang menoleh berbarengan dengan Alvaro yang masih tidak lepas menatap keberadaannya, gadis itu mengangguk. Bintang penasaran dengan apa yang ingin Alvaro bicarakan dengannya.

Mereka memutuskan untuk berbincang di taman belakang rumah sakit, jujur saja Bintang gugup karena mereka hanya berdua disini. Sedangkan Alvaro masih senantiasa mengamati wajah cantik Bintang, gadis yang begitu dia cintai hingga detik ini. Perlahan Alvaro mengulurkan tangannya membelai lembut pipi Bintang hingga gadis itu mendongak.

“Kamu tau, betapa inginnya aku untuk hidup bersama denganmu.” Ucapnya serak, Bintang bisa melihat pria didepannya terluka, sama sepertinya. Mereka menjalin hubungan diam-diam selama setahun tanpa sepengetahuan kakaknya. Bintang cukup tau, bagaimana egoisnya Bulan.

Disaat Bintang ingin mengumumkan hubungannya dengan Alvaro, kakaknya itu malah memberitahu keluarga bahwa dia ingin ditunangkan dengan Alvaro. Menggunakan trik liciknya, Bulan dan Mama Laura mampu mengelabuhi keluarga hingga Zhafran sebagai kepala anggota keluarga terpaksa mendukungnya. Pada akhirnya Bintang memilih mundur, dia memutuskan hubungannya dengan Alvaro yang sudah tidak ada harapan lagi. Meskipun Alvaro mencoba ingin mempertahankannya, Bintang lebih memilih menyerah.

“Aku tau kak, akan lebih baik kita menjalani kehidupan masing-masing. Sebentar lagi kamu akan menikah dengan Kak Bulan. Aku harap kakak belajar untuk menerimanya sebagai seorang istri nantinya.” tutur Bulan dengan lembut.

Alvaro menggeleng. “Entahlah, dihati dan fikiranku hanya ada kamu.” sanggah Alvaro jujur.

“Aku harap, aku nantinya juga bisa mendapatkan pria sebaik kakak.”

Alvaro seketika mengepalkan tangannya mendengar ucapan Bintang, dia masih belum rela ada pria lain bersanding dengan gadis dihadapannya ini.

“Akan lebih baik jika aku juga segera menikah, agar hubungan kalian damai. Karena Kak Bulan pasti akan terus mencurigaiku.”

“Cukup! Jangan katakan itu.” Sentak Alvaro. Bintang meneteskan air mata mendengarnya, hatinya sebenarnya juga sakit. Bayangkan saja orang yang kamu cintai akan bersanding dengan kakakmu sendiri? Betapa hancurnya perasaan Bintang saat ini.

Alvaro menangkup pipi Bintang dengan kedua tangannya, dia mendekatkan wajahnya hingga mereka bisa merasakan deru nafas satu sama lain hingga beberapa detik kemudian bibir Alvaro sudah mendarat tepat di bibir merah Bintang. Ciuman Alvaro begitu lembut membuat gadis itu melayang sesaat. Beberapa detik menyalurkan hasrat kerinduannya yang menggebu, tautan bibir mereka terlepas. Bintang masih mengatur nafas dan irama jantungnya yang berdebar hebat.

“Hatiku hanya milikmu Bintang Berlian Bramasta, ingat itu.” Bisik Alvaro di dekat telinga Bintang, gadis itu hanya bisa mengangguk.

Alvaro tersenyum, dia memeluk Bintang erat seolah tidak ingin kehilangannya dan Bintangpun membalas pelukan hangat mantan kekasihnya itu. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu, bahkan dia merekamnya dengan jelas.

Bersambung...

Episodes
1 BAB 1 : Usaha Untuk Mendapatkanmu
2 BAB 2 : Perasaan Tidak Bisa Dipaksakan
3 BAB 3 : Pernikahan Semu
4 BAB 4 : Rencana Mama Laura
5 BAB 5 : Malam Panas Menebar Luka
6 BAB 6 : Jodoh Untuk Bintang
7 BAB 7 : Tolong, Hargai Usahaku!
8 BAB 8 : Masa Lalu Menyakitkan
9 BAB 9 : Masalah Baru
10 BAB 10 : Kebohongan Bulan
11 BAB 11 : Hukuman Kejam
12 BAB 12 : Malaikat Pelindung Berhati Iblis
13 BAB 13 : Elfarez Roy Abraham
14 BAB 14 : Saingan Alvaro
15 BAB 15 : Kemarahan Alvaro
16 BAB 16 : Keinginan Untuk Berpisah
17 BAB 17 : Emosi Terbalut Gairah
18 BAB 18 : Kehamilan Bulan
19 BAB 19 : Sakit
20 BAB 20 : Dua Hati Satu Cinta
21 BAB 21 : Kemarahan Zhafran
22 BAB 22 : Keberanian Bulan
23 BAB 23 : Kebaikan Elfarez
24 BAB 24 : Pernikahan Kedua
25 BAB 25 : Pasar Malam
26 BAB 26 : Gugatan Perceraian
27 BAB 27 : Jodoh Pasti Bertemu
28 BAB 28 : Alvaro Cemburu Buta
29 BAB 29 : Maaf Bulan
30 BAB 30 : Perhatian Seorang Suami
31 BAB 31 : Rencana Bulan Madu
32 BAB 32 : Pilih Kasih
33 BAB 33 : Ciuman Manis
34 BAB 34 : Ingin Berdua Bersamamu
35 BAB 35 : Pergi Meninggalkanmu
36 BAB 36 : Harapan Pupus
37 BAB 37 : Kamu Terlalu Berharga
38 BAB 38 : Bulan Ngidam
39 BAB 39 : Harusnya Kamu Menjadi Istriku
40 BAB 40 : Ingin Merasakan Hangatnya Sebuah Keluarga
41 BAB 41 : Merindukanmu
42 BAB 42 : Alvaro Kembali Pulang
43 BAB 43 : Aku Tidak Pernah Selingkuh
44 BAB 44 : Merindukan Tubuhmu
45 BAB 45 : Hubungan Gelap
46 BAB 46 : Larangan Menemui Elfarez
47 BAB 47 : Mulai Mencintaimu
48 BAB 48 : Ingin Berada Didekatmu
49 BAB 49 : Perselingkuhan Bintang
50 BAB 50 : Percayalah Padaku
51 BAB 51 : Tubuhmu Adalah Candu Bagiku
52 BAB 52 : Mantan Pacar
53 BAB 53 : Trauma Pelecehan Di Masa Lalu
54 BAB 54 : Mencari Sebuah Bukti
55 BAB 55 : Hadiah Dari Alvaro
56 BAB 56 : Musuhku
57 BAB 57 : Memperebutkan Satu Wanita
58 BAB 58 : Sengaja Membuat Panas Elfarez
59 BAB 59 : Bintang Cemburu
60 BAB 60 : Berusaha Menguatkan Hati
61 BAB 61 : Diculik
62 BAB 62 : Upaya Pembunuhan
63 BAB 63 : Berusaha Kabur
64 BAB 64 : Tuduhan Sadis
65 BAB 65 : Diusir
66 BAB 66 : Meminta Bantuan Elfarez
67 BAB 67 : Kecemasan Elfarez
68 BAB 68 : Merasa Cemas
69 BAB 69 : Bingung
70 BAB 70 : Musuh Alvaro
71 BAB 71 : Dendam
72 BAB 72 : Bertemu Di Rumah Sakit
73 BAB 73 : Alvaro
74 BAB 74 : Pasangan Semu
75 BAB 75 : Tinggal Bersamaku
76 BAB 76 : Menangkapmu
77 BAB 77 : Berdebat
78 BAB 78 : Menikmati Tubuhmu
79 BAB 79 : Pemuas Nafsu
80 BAB 80 : Balas Dendam
81 BAB 81 : Berkelahi
82 BAB 82 : Marah
83 BAB 83 : Menghangatkan Ranjang
84 BAB 84 : Tawanan Alvaro
85 BAB 85 : Enggan Melepaskanmu
86 BAB 86 : Mengakhiri Hidup
87 BAB 87 : Takut
88 BAB 88 : Berlindung
89 BAB 89 : Tidak Ingin Memperpanjang Masalah
90 BAB 90 : Pembelaan Seorang Ibu
91 BAB 91 : Scandal Hancurnya Rumah Tangga
92 BAB 92 : Dibully
93 BAB 93 : Dalang Dibalik Kejadian Ini
94 BAB 94 : Elfarez Melepas Rindu
95 BAB 95 : Kemarahan Bintang
96 BAB 96 : Pembalasan Rasa Sakit
97 BAB 97 : Hukum Karma
98 BAB 98 : Teror
99 BAB 99 : Mediasi
100 BAB 100 : Tidak Ingin Melihat Wajahmu
101 BAB 101 : Keinginan Bersatu Kembali
102 BAB 102 : Mengobati Luka
103 BAB 103 : Kesedihan Bintang
104 BAB 104 : Butuh Bantuan
105 BAB 105 : Keinginan Laura
106 BAB 106 : Bertemu Denganmu Lagi
107 BAB 107 : Merasa Terancam
108 BAB 108 : Berusaha Melindungi
109 BAB 109 : Sidang Perceraian
110 BAB 110 : Meminta Restu
111 BAB 111 : Terkunci Di Gudang
112 BAB 112 : Bintang Sedih
113 BAB 113 : Keinginan Bintang
114 BAB 114 : Bagaikan Boneka
115 BAB 115 : Dipaksa Menurut
116 BAB 116 : Makan Malam
117 BAB 117 : Terpaksa Mencintai
118 BAB 118 : Kebohongan
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1 : Usaha Untuk Mendapatkanmu
2
BAB 2 : Perasaan Tidak Bisa Dipaksakan
3
BAB 3 : Pernikahan Semu
4
BAB 4 : Rencana Mama Laura
5
BAB 5 : Malam Panas Menebar Luka
6
BAB 6 : Jodoh Untuk Bintang
7
BAB 7 : Tolong, Hargai Usahaku!
8
BAB 8 : Masa Lalu Menyakitkan
9
BAB 9 : Masalah Baru
10
BAB 10 : Kebohongan Bulan
11
BAB 11 : Hukuman Kejam
12
BAB 12 : Malaikat Pelindung Berhati Iblis
13
BAB 13 : Elfarez Roy Abraham
14
BAB 14 : Saingan Alvaro
15
BAB 15 : Kemarahan Alvaro
16
BAB 16 : Keinginan Untuk Berpisah
17
BAB 17 : Emosi Terbalut Gairah
18
BAB 18 : Kehamilan Bulan
19
BAB 19 : Sakit
20
BAB 20 : Dua Hati Satu Cinta
21
BAB 21 : Kemarahan Zhafran
22
BAB 22 : Keberanian Bulan
23
BAB 23 : Kebaikan Elfarez
24
BAB 24 : Pernikahan Kedua
25
BAB 25 : Pasar Malam
26
BAB 26 : Gugatan Perceraian
27
BAB 27 : Jodoh Pasti Bertemu
28
BAB 28 : Alvaro Cemburu Buta
29
BAB 29 : Maaf Bulan
30
BAB 30 : Perhatian Seorang Suami
31
BAB 31 : Rencana Bulan Madu
32
BAB 32 : Pilih Kasih
33
BAB 33 : Ciuman Manis
34
BAB 34 : Ingin Berdua Bersamamu
35
BAB 35 : Pergi Meninggalkanmu
36
BAB 36 : Harapan Pupus
37
BAB 37 : Kamu Terlalu Berharga
38
BAB 38 : Bulan Ngidam
39
BAB 39 : Harusnya Kamu Menjadi Istriku
40
BAB 40 : Ingin Merasakan Hangatnya Sebuah Keluarga
41
BAB 41 : Merindukanmu
42
BAB 42 : Alvaro Kembali Pulang
43
BAB 43 : Aku Tidak Pernah Selingkuh
44
BAB 44 : Merindukan Tubuhmu
45
BAB 45 : Hubungan Gelap
46
BAB 46 : Larangan Menemui Elfarez
47
BAB 47 : Mulai Mencintaimu
48
BAB 48 : Ingin Berada Didekatmu
49
BAB 49 : Perselingkuhan Bintang
50
BAB 50 : Percayalah Padaku
51
BAB 51 : Tubuhmu Adalah Candu Bagiku
52
BAB 52 : Mantan Pacar
53
BAB 53 : Trauma Pelecehan Di Masa Lalu
54
BAB 54 : Mencari Sebuah Bukti
55
BAB 55 : Hadiah Dari Alvaro
56
BAB 56 : Musuhku
57
BAB 57 : Memperebutkan Satu Wanita
58
BAB 58 : Sengaja Membuat Panas Elfarez
59
BAB 59 : Bintang Cemburu
60
BAB 60 : Berusaha Menguatkan Hati
61
BAB 61 : Diculik
62
BAB 62 : Upaya Pembunuhan
63
BAB 63 : Berusaha Kabur
64
BAB 64 : Tuduhan Sadis
65
BAB 65 : Diusir
66
BAB 66 : Meminta Bantuan Elfarez
67
BAB 67 : Kecemasan Elfarez
68
BAB 68 : Merasa Cemas
69
BAB 69 : Bingung
70
BAB 70 : Musuh Alvaro
71
BAB 71 : Dendam
72
BAB 72 : Bertemu Di Rumah Sakit
73
BAB 73 : Alvaro
74
BAB 74 : Pasangan Semu
75
BAB 75 : Tinggal Bersamaku
76
BAB 76 : Menangkapmu
77
BAB 77 : Berdebat
78
BAB 78 : Menikmati Tubuhmu
79
BAB 79 : Pemuas Nafsu
80
BAB 80 : Balas Dendam
81
BAB 81 : Berkelahi
82
BAB 82 : Marah
83
BAB 83 : Menghangatkan Ranjang
84
BAB 84 : Tawanan Alvaro
85
BAB 85 : Enggan Melepaskanmu
86
BAB 86 : Mengakhiri Hidup
87
BAB 87 : Takut
88
BAB 88 : Berlindung
89
BAB 89 : Tidak Ingin Memperpanjang Masalah
90
BAB 90 : Pembelaan Seorang Ibu
91
BAB 91 : Scandal Hancurnya Rumah Tangga
92
BAB 92 : Dibully
93
BAB 93 : Dalang Dibalik Kejadian Ini
94
BAB 94 : Elfarez Melepas Rindu
95
BAB 95 : Kemarahan Bintang
96
BAB 96 : Pembalasan Rasa Sakit
97
BAB 97 : Hukum Karma
98
BAB 98 : Teror
99
BAB 99 : Mediasi
100
BAB 100 : Tidak Ingin Melihat Wajahmu
101
BAB 101 : Keinginan Bersatu Kembali
102
BAB 102 : Mengobati Luka
103
BAB 103 : Kesedihan Bintang
104
BAB 104 : Butuh Bantuan
105
BAB 105 : Keinginan Laura
106
BAB 106 : Bertemu Denganmu Lagi
107
BAB 107 : Merasa Terancam
108
BAB 108 : Berusaha Melindungi
109
BAB 109 : Sidang Perceraian
110
BAB 110 : Meminta Restu
111
BAB 111 : Terkunci Di Gudang
112
BAB 112 : Bintang Sedih
113
BAB 113 : Keinginan Bintang
114
BAB 114 : Bagaikan Boneka
115
BAB 115 : Dipaksa Menurut
116
BAB 116 : Makan Malam
117
BAB 117 : Terpaksa Mencintai
118
BAB 118 : Kebohongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!