Lupakan Dia

"Ada Sar,aku memberitahukan ini kepadamu supaya kedepan tidak ada kesalah pahaman dalam hubungan kita"ucap Nizam

"Baiklah Zam,berhubung ini sudah malam,sebaiknya kamu pulang dulu,aku juga mau beristirahat Zam"

"Baiklah Sar,selamat malam Sar"

...

Sore itu,setelah pulang kerja Sarah dan Nizam langsung menuju rumahnya kakaknya Nizam."Rumahnya sepi,mungkin mereka sedang keluar"gumam Nizam

"Assalamualaikum kak,kakak sedang dimana,Nizam sedang di rumah kakak sekarang"ucao Nizam saat ponselnya telah tersambung

"Waalaikumsalam Zam,kami lagi keluar tapi ini sudah di jalan mau pulang kerumah kok,tunggu sebentar lagi kami sudah mau sampai yah Zam"

"Baik lah kak"sahut Nizam

Setelah nenunggu kurang lebih 30 menit,akhirnya yang di tunggu datang juga.Setelah dipersilahkan untuk masuk,Sarah dan Nizam masuk ke dalam rumah

"Silahkan masuk Zam sekalian temanmu diajak masuk kerumah"ucap kak Lilis

"Ia kak,Sar perkenalkan ini kak Lilis dan ini Sarah Kak"

"Perkenalkan Kak,nama saya Sarah ,saya temannya Nizam kak"sambil menyalam tangannya Lilis

"Hai Sar,saya kakaknya Nizam,kamu cantik sekali dek"puji Lilis

"Terimakasih buat pujiannya kak"sahut Sarah

Setelah mengobrol banyak,Nizam pun mengenalkan Sarah sebagai kekasihnya kepada Lilis.Selama mereka disana,Nizam tidak melihat keberadaan Desi disana.

"Kami sudah menjalin hubungan kurang lebih satu tahun kak,cuman selama ini kami memilih untuk tidak memberitahukan kepada orang lain dulu" Nizam memberikan alasan apa yang mengharuskan mereka menutupi hubungannya dengan Sarah kepada kakak Sulungnya itu

"Oh yah,selamat buat kalian berdua dek,kakak pikir kamu sudah tidak suka lagi sama yang namanya wanita setelah putus dari Desi"sindir Lilis

"Jangan seperti itu kak,itu hanya masalalu bagi Nizam,sekarang masa depan ada di depan kakak sendiri"sambil menunjukkan ke arah Sarah

Lilis pun bertanya banyak hal tentang hubungan adeknya itu dengan Sarah

"Tidak masalah yang penting kalian jalani dengan baik,jangan sampai melanggar norma yang kalian anut,suatu saat pasti ada solusi yang terbaik bagi hubungan kalian,kakak hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi kalian dek"Lilis menasehati keduanya

"Terimakasih buat supportnya kak,terimakasih juga buat nasehat dari kakak"sahut Sarah

"Satu lagi Zam, Sar,setiap ada masalah yang kalian hadapi,carilah solusinya dengan kepala dingin"

"Terimakasih kak"keduanya kompak menjawab Lilis

"Kak Desi kesini dalam rangka apa,minggu lalu kami bertemu,katanya dia mau cari kerja kesini"tanya Nizam memastikan

Lilis pun menceritakan kepada Nizam dan Sarah kenapa sampai Desi ada disana

"Sekarang dia sudah kerja dan sudah tidak tinggal disini lagi Zam,niat kakak hanya mau menolong saja"Lilis menjelaskan kepada Nizam dengan hati-hati.Lilis takut Nizam bepikiran buruk tethadap dirinya karena telah mengajak Desi ke rumahnya saat itu

Setelah dirasa cukup,mereka berdua pun pamit untuk pulang kerumah masing-masing

"Sar kita singgah dulu ke taman itu sebentar yah,ini juga baru jam 20:30,sekalian aku mau ketoilet"

"Baiklah"sahut Sarah

....

"Sar,minum dulu"Nizam menyodorkan minuman dan makanan ringan yang sengaja di belinya tadi di area parkiran motor

"Trimakasih Zam"

"Sebenarnya ini tidak terlalu perlu kamu ketahui Sar,cuman belakangan ini aku melihat Desi seakan mengharapkan lebih dari aku.Waktu aku dan Desi bertemu di Mall X,dia bahkan terang-terangan mengatakan bahwa dia masih sayang padaku,dia bahkan meminta padaku untuk kembali menjalin hubungan dengannya.Waktu kami menjalin hubungan dikampung dulu,semua orang sudah tahu tentang hubungan kami,bahkan pembicaraan orang tua pun sudah serius.Rencananya dulu,setelah kami tamat sekolah,kami akan langsung menikah,berhubung kami memang saling menyayangi saat itu,maka kami pun setuju"Nizam menjeda omongannya dan meneguk minuman yang ada ditangannya

"Menjelang ujian akhir,Desi meminta putus dengan ku,saat itu aku sakit hati,saat itu aku malu melihat orang,saat itu dengan pikir pendek aku menyayat pergelangan tanganku.Mengetahui hal itu,Paman dan Bibiku marah besar dan menuduh keluarga Desilah penyebab aku sekarat saat itu.Singkat cerita,setelah kami tamat sekolah dia pergi merantau dan aku memilih bertani di kampung.Sampai sekarang aku sangat membenci sifatnya itu Sar"

"Menurutku kamu tidak perlu membencinya,lupakan masalalu,pandang kedepan Zam,iklaskan semuanya.Jangan membencinya berlebihan,ingatlah setidaknya kalian pernah satu niat,satu tujuan dan tentunya pernah makan dari satu piring"Sarah berusaha mencairkan suasana hati Nizam yang kelihatanya masih marah saat menceritakan semuanya yang pernah terjadi antara dirinya dengan Desi

"Aku hanya takut kedatangannya dirumah kak Lilis adalah suatu rencana busuknya.Aku bahkan kaget saat minggu lalu dia menghubungiku dan memberitahukan kepadaku bahwa dia ada dirumah kak Lilis.Selama kami ada hubungan,Kak Lilis sangat menyayangi dia"

Nizam bahkan menceritakan kegagalan pernikahan Desi dengan calon suaminya yang ternyata mereka sudah menjalin hubungan dulu dibelakangnya selama satu tahun.

"Aku bukan malaikat Sar,aku manusia biasa yang punya rasa sakit hati.Dia bahkan tidak malu kemarin meminta janjiku dulu padanya.Aku hanya takut suatu saat dia menceritakan hal yang tidak-tidak padamu dan kamunya pun percaya begitu saja padanya"

"Sudalah Zam,jangan bahas dia lagi,yang ada kamu akan semakin sakit hati dan marah-marah tidak jelas.Hari Minggu ini kak Meli ulang tahun,kita di undang kesana.Jadwalmu masuk apa hari itu"tanya Sarah

"Aku masuk pagi Sar,kita berangkat agak sorean saja yah,soalnya kami mungkin akan mengantar barang keluar daerah "

"Baiklah Zam,ini sudah malam,habiskan makanan mu dan tolong antarkan aku pulang"

....

Keesokan harunya,setelah pulang kerja Sarah langsung bersiap-siap untuk kepesta ulang tahunnya Meli

"Ini sudah jam 18:20,kok Nizam tidak ada kabar sih,apa dia lupa atau bagaimana "gumam Sarah sambil mencoba menghubungi Nizam.Ponselnya masuk dihubungi,namun tidak ada jawaban

Sarah pun mengirimkan pesan ke Nizam bahwa dia memutuskan untuk pergi sendiri ke rumahnya Meli

"Aku pergi sendiri saja"pesan Sarah

Setelah acara selesai,Sarah langsung pamit pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 22:00,butuh waktu 45 menit untuk sampai di kostnya Sarah

"Bahkan sudah semalam ini kamu pun tak ada kabar Zam,apa yang terjadi aku juga tidak tahu"Sarah berbicara sendiri sambil menyiapkan perlengkapan yang akan digunakannya besok untuk kerja

Pagi harinya seperti biasa Sarah akan sarapan dulu dari rumah lalu berangkat kerja

Jam istirahat tiba,Sarah langsung menuju kantin karyawan yang dimana disana sudah di penuhi oleh karyawan yang sedang makan siang juga.

Sarah tidak melihat batang hidung Nizam,bahkan dia sempat dengar tadi,teman kerja mereka yang satu team dengan Nizam bilang bahwa Nizam hari ini tidak masuk kerja.

Setelah sampai di kost, Sarah langsung memasukkan motornya kedalam,Sarah pun langsung mandi dan bersiap-siap untuk beristirahat sore itu

Setelah Sarah tidur kurang lebih satu jam, akhirnya dia terbangun.Sarah menghidupkan ponselnya yang sengaja di non aktifkannya satu hari itu

Ada beberapa panggilan tak terjawab yang masuk secara beruntun,saat ponselnya di hidupkan.Tetapi ada yang menyita perhatian Sarah,ada satu buah pesan masuk dari nomor baru.Setelah dibacanya ternyata pesan itu dari Nizam

"Ponselku hilang saat kami mengantarkan barang kedaerah kematin pagi.Saat ini aku sedang di RS karna Desi sedang koma"

"Berarti pesan itu dikirimkannya tadi pagi.Drama apa ini,apa sebenarnya yang terjadi diantara keduanya"batin Sarah

Episodes
1 Niat Kita Baik
2 Lupakan Dia
3 Kamu Lebih Baik Mundur
4 Tolong Pahami Aku
5 Jangan Diamkan Aku
6 Apa Memang Sesusah itu
7 Aku Akan Menunggumu
8 Niat Terselubung
9 Lihat Pembalasanku
10 Menculik Nizam
11 Kita Tidak Ada Hubungan Lagi
12 Kesabaran ku ada batasnya
13 Penuhi Janjimu
14 Bagiku Kamu Sudah Mati
15 Aku Tak Rela
16 Menjaga Jodoh Orang
17 Pergilah dari Sini
18 Jangan Salahkan Aku
19 Ingat Karma itu Berlaku
20 Aku Telah Menyesal Kak
21 Ada Waktu yang Tepat
22 Kerja Tulus,bukan Modus
23 Tak Ada Bedanya dari Seekor Ular
24 Aku Pergi Hanya Sementara
25 Jangan Salahkan Aku
26 Ajari aku untuk melupakanmu
27 Kamu Sudah Kembali
28 Aku Takut Bernasip Sama
29 Semoga Ibu Tulus Menerima Sarah
30 Aku Berharap Kamu Kuat Sar
31 Aku Lebih Memilih Melepaskan Semuanya
32 Mendung Subuh
33 Ibu Ikut Pergi Untuk Selamanya
34 Aku Tidak Berharga di Hidupmu
35 Semoga Kita Berjodoh
36 Menangislah Jika itu Membuatmu Lebih Baik
37 Jangan Marah dan Jangan Musuhi Bu Dewi
38 Aku Tidak Sebodoh dan Sehina itu
39 Aku Akan Membiasakan Diri
40 Kita Lihat Seperti Apa Hasilnya
41 Semoga Dialah Pelabuhan Terakhirmu
42 Aku Tidak Melepaskan Kesempatan itu
43 Jangan Kambing Hitamkan Aku
44 Ajari Aku Untuk Melupakanmu
45 Kita Pasti Bisa Melewati Semuanya
46 Jangan Jauhi Dia
47 Biarkan Mereka Memilih
48 Harta Bukan Segalanya
49 Inilah Kebahagiaan yang Sesungguhnya
50 Berdamailah Dengan Masa Lalu
51 Lanjutkan Hidupmu
52 Kamu Selalu Pemenang
53 Saat Ini Aku Hanya Butuh Dimengerti
54 Awal dari Semua Kebaikan Yang Menghampiri
55 Meli Telah Pergi
56 Tolong Pahami Posisiku
57 Aku Pastikan Kamu Menderita
58 Kayu Lapuk
59 Itu Adalah Pilihan Ibu
60 Semua Ini Tanggung Jawab Papa
61 Aku Tidak Peduli
62 Akan Terjadi Hal Buruk
63 Ceraikan Sarah
64 Tidak selevel
65 Seribu Satu Jalan
66 Sarah Hamil
67 Berbahagia diatas Penderita Kami
68 Aku Harus Mencarimu Kemana
69 Sarah Melahirkan
70 Apa Yang Harus Mama Lakukan
71 Kepercayaan Itu Sangatlah Mahal
72 Sepertinya Aku Mengenalnya
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Niat Kita Baik
2
Lupakan Dia
3
Kamu Lebih Baik Mundur
4
Tolong Pahami Aku
5
Jangan Diamkan Aku
6
Apa Memang Sesusah itu
7
Aku Akan Menunggumu
8
Niat Terselubung
9
Lihat Pembalasanku
10
Menculik Nizam
11
Kita Tidak Ada Hubungan Lagi
12
Kesabaran ku ada batasnya
13
Penuhi Janjimu
14
Bagiku Kamu Sudah Mati
15
Aku Tak Rela
16
Menjaga Jodoh Orang
17
Pergilah dari Sini
18
Jangan Salahkan Aku
19
Ingat Karma itu Berlaku
20
Aku Telah Menyesal Kak
21
Ada Waktu yang Tepat
22
Kerja Tulus,bukan Modus
23
Tak Ada Bedanya dari Seekor Ular
24
Aku Pergi Hanya Sementara
25
Jangan Salahkan Aku
26
Ajari aku untuk melupakanmu
27
Kamu Sudah Kembali
28
Aku Takut Bernasip Sama
29
Semoga Ibu Tulus Menerima Sarah
30
Aku Berharap Kamu Kuat Sar
31
Aku Lebih Memilih Melepaskan Semuanya
32
Mendung Subuh
33
Ibu Ikut Pergi Untuk Selamanya
34
Aku Tidak Berharga di Hidupmu
35
Semoga Kita Berjodoh
36
Menangislah Jika itu Membuatmu Lebih Baik
37
Jangan Marah dan Jangan Musuhi Bu Dewi
38
Aku Tidak Sebodoh dan Sehina itu
39
Aku Akan Membiasakan Diri
40
Kita Lihat Seperti Apa Hasilnya
41
Semoga Dialah Pelabuhan Terakhirmu
42
Aku Tidak Melepaskan Kesempatan itu
43
Jangan Kambing Hitamkan Aku
44
Ajari Aku Untuk Melupakanmu
45
Kita Pasti Bisa Melewati Semuanya
46
Jangan Jauhi Dia
47
Biarkan Mereka Memilih
48
Harta Bukan Segalanya
49
Inilah Kebahagiaan yang Sesungguhnya
50
Berdamailah Dengan Masa Lalu
51
Lanjutkan Hidupmu
52
Kamu Selalu Pemenang
53
Saat Ini Aku Hanya Butuh Dimengerti
54
Awal dari Semua Kebaikan Yang Menghampiri
55
Meli Telah Pergi
56
Tolong Pahami Posisiku
57
Aku Pastikan Kamu Menderita
58
Kayu Lapuk
59
Itu Adalah Pilihan Ibu
60
Semua Ini Tanggung Jawab Papa
61
Aku Tidak Peduli
62
Akan Terjadi Hal Buruk
63
Ceraikan Sarah
64
Tidak selevel
65
Seribu Satu Jalan
66
Sarah Hamil
67
Berbahagia diatas Penderita Kami
68
Aku Harus Mencarimu Kemana
69
Sarah Melahirkan
70
Apa Yang Harus Mama Lakukan
71
Kepercayaan Itu Sangatlah Mahal
72
Sepertinya Aku Mengenalnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!