BAB.5 PULANG

  Selesai pekerjaan Oliv dan yang lain nya pun pergi mencari oleh-oleh sambil mencuci Mata.

  Keluar masuk mall bahkan keluar masuk pasar-pasar untuk mencari oleh-oleh.

  "Tumben Lo,ngga beli banyak oleh-oleh? Tanya Nurita

  "Ngga, secukupnya saja lah."sahut Oliv.

  "Ngga beliin buat mamih dan papih Lo? Ujar Nurita.

  "Ini semua pesanan mamih gue kok, untuk keluarga Indra beliin kue saja nanti di stasiun."jawab Oliv santai

  Temannnya pun paham dengan suasan hati Oliv karena selama empat hari di luar kota, Indra susah sekali di hubungi bahkan membalas chat saja tidak.

  Oliv hanya ingin menanyakan soal aura saja dan Oliv pun bertanya ke pengasuh aura.

  Ternyata Indra jarang di rumah bahkan anak nya tidak di bawa jalan-jalan.

  Baru di sini mata Oliv terbuka dan ingin mencari tahu apa saja yang di lakukan Indra di luar.

  "Gue saranin jangan pakai emosi, kalau Lo emosi sama saja Lo ngga punya harga diri kek keluarga mereka."bisik pak agung.

  "Lo tunjukin jika Lo mampu tanpa itu lelaki, harga diri Lo di mata dia udah ngga di hargain sama sekali."sahut si bos.

  "Iya akan gue coba deh, dan gue hanya ingin tahu saja kelakuan dia di luar."jawab Oliv.

  "Bagus dan gue harap,Lo harus menerima semua kenyataan jangan Lo jadi wanita cengeng."terang Frans

  "Aku tahu kalo kalian mengetahui kan? Apa yang di lakukan Indra? Apa kalian ngga mau cerita? Tanya Oliv penasaran.

  "Lo harus tahu sendiri karena kita ngga mau salah ngomong."sahut Frans

  "Baiklah dan terimakasih kalian selalu ada buat gue."ucap Oliv.

  Hati Oliv sangat hampa bahkan dia setia dan di perlakukan tidak baik saja dia masih diam dan masih menghargai.

  Pernah ketika Oliv sedang membersihkan rumah, tiba-tiba air seember di tumpahkan mertua nya dengan alasan tidak sengaja.

  Tapi Oliv tahu itu di sengaja, dengan wajah masih tersenyum Oliv membersihkan lantai tersebut.

  Air mata terus turun dari pipi nya, tapi Indra masih membela nya waktu itu.

  Selesai pekerjaan Oliv dan yang lain nya pun pergi mencari oleh-oleh sambil mencuci Mata.

  Keluar masuk mall bahkan keluar masuk pasar-pasar untuk mencari oleh-oleh.

  "Tumben Lo,ngga beli banyak oleh-oleh? Tanya Nurita

  "Ngga, secukupnya saja lah."sahut Oliv.

  "Ngga beliin buat mamih dan papih Lo? Ujar Nurita.

  "Ini semua pesanan mamih gue kok, untuk keluarga Indra beliin kue saja nanti di stasiun."jawab Oliv santai

  Temannnya pun paham dengan suasan hati Oliv karena selama empat hari di luar kota, Indra susah sekali di hubungi bahkan membalas chat saja tidak.

  Oliv hanya ingin menanyakan soal aura saja dan Oliv pun bertanya ke pengasuh aura.

  Ternyata Indra jarang di rumah bahkan anak nya tidak di bawa jalan-jalan.

  Baru di sini mata Oliv terbuka dan ingin mencari tahu apa saja yang di lakukan Indra di luar.

  "Gue saranin jangan pakai emosi, kalau Lo emosi sama saja Lo ngga punya harga diri kek keluarga mereka."bisik pak agung.

  "Lo tunjukin jika Lo mampu tanpa itu lelaki, harga diri Lo di mata dia udah ngga di hargain sama sekali."sahut si bos.

  "Iya akan gue coba deh, dan gue hanya ingin tahu saja kelakuan dia di luar."jawab Oliv.

  "Bagus dan gue harap,Lo harus menerima semua kenyataan jangan Lo jadi wanita cengeng."terang Frans

  "Aku tahu kalo kalian mengetahui kan? Apa yang di lakukan Indra? Apa kalian ngga mau cerita? Tanya Oliv penasaran.

  "Lo harus tahu sendiri karena kita ngga mau salah ngomong."sahut Frans

  "Baiklah dan terimakasih kalian selalu ada buat gue."ucap Oliv.

  Hati Oliv sangat hampa bahkan dia setia dan di perlakukan tidak baik saja dia masih diam dan masih menghargai.

  Pernah ketika Oliv sedang membersihkan rumah, tiba-tiba air seember di tumpahkan mertua nya dengan alasan tidak sengaja.

  Tapi Oliv tahu itu di sengaja, dengan wajah masih tersenyum Oliv membersihkan lantai tersebut.

  Air mata terus turun dari pipi nya, tapi Indra masih membela nya waktu itu.

  Tapi sekarang apa yang dia rasakan hanya sakit hati.

  Tak terasa air mata nya kembali menetes di pipi nya, dia terus menatap jendela kereta api.

  Saat ini para rombongan Oliv sudah menaiki kereta api untuk kembali pulang.

  "Yang membuat Lo sakit hati jangan di ingat lagi."pinta Nurita

  "Cuma ingat saja kejadian yang lalu."jawab Oliv sambil mengusap air mata nya.

  Tapi sekarang apa yang dia rasakan hanya sakit hati.

  Tak terasa air mata nya kembali menetes di pipi nya, dia terus menatap jendela kereta api.

  Saat ini para rombongan Oliv sudah menaiki kereta api untuk kembali pulang.

  "Yang membuat Lo sakit hati jangan di ingat lagi."pinta Nurita

  "Cuma ingat saja kejadian yang lalu."jawab Oliv sambil mengusap air mata nya.

"kan sudah gue bilang ngga usah inget yang ngga penting."ujar Nurita.

Oliv hanya tersenyum menatap wajah sahabat nya itu lalu dia bergabung bercerita dengan yang lain nya.

Setelah lelah bercerita soal kelanjutan kantor mereka pun tertidur walau tidak pulas.

beberapa jam berlalu akhirnya sampai juga mereka di stasiun besar.

Oliv sengaja tidak memberitahukan Indra dan orang rumah lainnya.

Oliv dan yang lainnya pun berpisah karena Oliv paling jauh dan Oliv menaiki kereta api listrik untuk menuju rumah nya.

sampai di stasiun dekat rumah nya sudah jam tujuh pagi.

oleh-oleh untuk mamih dan papih nya, Oliv langsung antarkan dan dia hanya sebentar saja karena sudah di tunggu driver.

Sampai di rumah nya nampak sepi sekali dan Oliv pun masuk kedalam rumah nya.

terlihat anak nya sedang tertidur pulas sekali bahkan sangat lucu.

"eh mba Oliv sudah pulang ya? tanya Lia.

"iya Lia dan itu ada oleh-oleh."tunjuk Oliv

"pada kemana? kok sepi."tanya Oliv basa basi.

"hmmm itu mba sudah berangkat kerja."jawab Lia

"ngga usah takut, aku ngga akan nyalahin kamu juga."ujar Oliv

"sebaiknya, mba Oliv datang langsung saja ketempat kerja nya."jawab Lia.

Oliv yakin jika Lia tahu semua nya hanya saja dia masih takut karena pasti akan di salah kan keluarga Indra.

"Lia, tolong panggilin tukang pijit ya? Mak'misih."pinta Oliv

lalu Lia pun permisi untuk memanggil tukang urut yang di pinta Oliv.

Oliv pun membersihkan diri nya, sambil menunggu tukang urut datang.

tidak lama kemudian Mak'misih pun datang dan Oliv langsung menggelar kasur lantai.

"ya ampun cantik, sakit apa sih.? tanya Mak'misih

"kecapean saja Mak."sahut Oliv yang langsung tengkurap di kasur tersebut.

selama di urut, Oliv pun tertidur pulas sekali tapi sebelumnya dia sudah membayar duluan dan memberikan oleh-oleh.

satu jam lebih Oliv di pijit sampai dia tersadar ada anak nya yang menghampiri dirinya.

Oliv pun langsung bangun dan menciumi wajah anak nya, sampai anak nya terkekeh geli.

"mau es krim? hmmm."tanya Oliv

lalu dia menggendong anaknya untuk mengambil es krim.

pas membuka kulkas semua isi nya sudah kosong hanya tersisa air putih.

"bukan saya mba yang habis kan tapi adik ipar mba dan dia selalu membawa teman-temannya kesini."terang Lia

"ya sudah ngga apa-apa dan mereka pada berkumpul di sini? tanya Oliv

"iya mba, mau saya larang tapi saya bisa apa mba."jawab Lia.

Oliv pun berlalu dari dapur dan langsung masuk kamar untuk mengganti baju dan memakai jaket nya.

"apa gue langsung kesana saja ya? sebelum gue belanja."gumam Oliv

lalu dia memaki topi dan menghubungi adik nya agar nanti dia yang pulang membawa motor Lia.

entah kenapa jantung nya pun berdetak kencang ada rasa takut tapi cepat atau lambat pasti akan terjadi juga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!