BAB 2. Kerja

  Oliv berkejaran dengan waktu, dia selalu mencoba datang tanpa harus terlambat.

  Oliv melakukan ini karena rasa sakit hati nya kepada suami nya yang selalu bilang bahwa dirinya tidak mempunyai rejeki.

  Penampilan Oliv sudah sangat jauh berbeda bahkan lebih cantik walau dia tidak pernah memakai makeup.

  "Nah ini baru Oliv yang gue kenal dulu!! Semangat dan selalu rapih."seru anggi.

  "Ya nggi ini juga kan berkat kalian juga yang selalu membantu gue."sahut Oliv.

  "Gue yakin Lo bisa sukses bahkan bisa bangkit seperti dulu lagi."ujar anggi

  "Doain ya karena gue mau buktikan kekeluarga suami gue jika gue mampu berdiri sendiri."seru Oliv.

  "Itu sih so pasti dong."anggi menggandeng tangan Oliv untuk segera masuk ke dalam lift.

  Di dalam ruangan Oliv sibuk dengan pekerjaan nya bahkan teman-temannya mengajak turun untuk sekedar minum kopi sebentar saja dia ngga mau.

  Karena dia ingin cepat selesai dan bisa istirahat tanpa harus di kejar pekerjaan.

  Olivia benar-benar membuktikan bahwa dia bisa sukses seperti dulu lagi.

  Sikap Indra pun sudah jauh berbeda bahkan sekarang Indra mau mengantarkan Oliv ke depan untuk menyetop patas.

  Mertuanya pun sudah baik kembali bahkan sudah mau menyapa Oliv lagi.

  "Semua yang berbicara duit."gerutu Oliv.

  "Lo kenapa ngomong sendirian."tanya Nurita yang sudah ada di belakang Oliv.

  "Ngga apa-apa cuma lagi mikir saja."sahut Oliv sambil tersenyum

  "Liv minggu depan kita akan tugas ke Surabaya, Lo siapkan? Tanya Nurita

  "Siap dong."jawab Oliv.

  "Ya sudah hari Senin kita berangkat ya."setelah memberitahu Oliv, Nurita pun kembali keruangannya.

  Bos nya sangat percaya dengan Olivia jika tugas keluar kota.

  Karena Oliv ngga pernah mengeluh tapi dia selalu membawa pulang hasil yang sangat baik.

  Di rumah ketika sedang makan malam, Olivia coba meminta ijin suami nya.

  "Tumben dadakan banget? Ada uang nya ngga? Tanya Indra

  "Kan aku baru mas tugas lagi keluar kota jadi belum tahu dapat berapa uang jalan nya."jawab Oliv yang nampak sudah lelah.

  "Ya sudahlah kalau begitu kamu siap-siap saja jika mau berangkat satu Minggu."ujar Indra.

  Ada rasa kesal dengan suami nya tapi dia bertahan karena anak dan juga orang tua nya.

  Oliv benar-benar membuktikan omongan nya karena dia mampu membeli motor dan motor tersebut turun pas di depan rumah mertuanya.

  Ada rasa puas ketika adik ipar serta saudara suami nya menjelekan dirinya tapi sekarang mereka harus menjilati ludah mereka sendiri.

  Sekarang Oliv seperti orang penting di keluarga suami nya.

  Setiap ada acara apapun pasti Oliv yang di utamakan walau Oliv sudah ngga perduli dan memilih menghindari mereka tapi tetap saja jika mereka mengiba, Oliv tidak tega dan akan membantu nya.

  Hasil kerja yang sangat puas ketika dua hari sebelum berangkat ke Surabaya.

  "Selamat ya nek?? Akhirnya Lo closing gede, cucok eims."ucap bos nya oliv.

  "Ya ampun bos, doa gue terkabul lagi saja."tidak ada hentinya Oliv mengucap syukur.

  "Wuih jadi nih, mobil turun."ledek Febi.

  "Gue ngga mau tahu!! Makan-makan."protes Andika.

  "Ya ya gue akan traktir kalian semua!? Tenang saja."sahut Olivia.

  Oliv pun di angkat menjadi leader, otomatis gaji nya pun naik.

  Semakin giat lagi dia bekerja bahkan impian nya satu persatu di wujudkan.

  Oliv lebih banyak diam dan jarang membicarakan soal pekerjaan nya.

  "Jadi ke Surabaya? Tanya Indra

  "Jadi mas dan aku minta tolong nanti aura di ajak jalan-jalan ya mas."pinta oliv

  "Memang ada uang nya."ujar Indra.

  "Ada mas dan tolong bawa ke water park saja mas."pinta oliv

  "Ya udah tinggalkan uang saja dan juga lebih kan untuk keperluan yang lainnya."Indra berkata seperti itu langsung berdiri meninggalkan istrinya.

  Demi anaknya apa pun akan Oliv berikan tanpa ada hitungan lagi.

  Dia bekerja keras untuk menutupi dari keluarga nya jika Indra masih memberikan nafkah.

  "Oliv apa bisa nanti ibu di bantu untuk setoran? Nanti akan ibu ganti."pinta ibu mertua nya.

  "Iya Bu, berapa? Tanya Oliv

  "Kalau ada empat juta ya."sahut mertua nya.

  Oliv pun langsung mentransfer ke rekening mertua nya sebesar angka yang di minta mertua nya itu.

  Sebenarnya sudah enggan dia membantu keluarga suami nya.

  Tapi bisa apa ketika orang memohon kepada nya pasti Oliv akan luluh.

  Adik ipar nya pun datang malam-malam hanya untuk meminjam uang.

  Jika Oliv ingat ketika dia memohon meminjam untuk beli susu saja, yang ada di dapat hinaan.

  "Berapa? Dan jangan telat ya!! Karena aku juga ada keperluan."tutur Oliv.

  "Iya kak secepatnya di kembalikan, kalau ada dua juta kak."sahut adik ipar nya awan nama nya.

  Oliv memberikan uang tersebut dalam bentuk cash karena kebetulan ada uang cash untuk gaji Yani sebenarnya.

  Hanya helaan nafas saja yang dia rasakan, semua yang bicara uang bukan ketulusan.

  Pagi nya Oliv sudah bersiap-siap akan segera berangkat kerja.

  Hari ini dia mencoba naik kereta karena sudah mulai beroperasi.

  Ongkosnya lebih murah serta lebih dekat jika dia turun dari stasiun.

  "Lah tumben lo udah nongol jam segini."sapa Mita

  "Iya gue naik kereta dan ternyata waktu nya lebih cepat."sahut Oliv

  "Ngopi yuk."ajak Nurita.

  "Abis briefing pagi saja baru kita ngopi."sahut Oliv.

  Sambil menunggu breifing pagi, Oliv mengajar kan anak-anak marketing baru yang masih belum paham.

  Kesabaran serta tanggung jawab nya itu lah yang membuat teman-temannya nyaman dengan nya.

  Seusai breifing ternyata si bos mengajak meeting untuk kelanjutan berangkat ke Surabaya.

  "Kita berangkat hari Minggu sore bukan Senin ya."atur si bos.

  "Jadi dokumen harus di selesaikan hari ini dong."sahut Nurita.

  "Ya iyalah kan sekarang Jumat."cebik si bos

  "Lo udah siap kan."tiba-tiba si bos bertanya ke Oliv karena Oliv sekarang sudah mempunyai anak beda waktu dulu dia masih bisa kesana kesini bebas.

  "Siap bos Mau berangkat kapan pun,ready ."sahut Oliv santai

  Karena di otaknya sekarang yang ada uang dan uang, karena hanya uang yang membuat keluarga suami nya menghargai dirinya.

  "Gue langsung balik ya!! Sampai ketemu di hari Minggu sore."seru Oliv

  "Si kucrut main pulang saja, ini urusan gue bagaimana Oneng."teriak Dika.

  "Nanti saja pas pulang dari Surabaya."teriak Oliv

  Oliv langsung naik ojeg menuju stasiun yang terdekat dari kantornya.

  Walau pun harus berjuang naik kereta tapi dia menyukai nya.

  Di kereta dia mempunyai teman baru bahkan mereka membuat grup gerbong dua.

  "Liv nanti transit di jalur dua ada kereta itu langsung dari Dipo."isi pesan Yeni teman kereta nya.

  "Oke mba dan ini aku bareng ci Ida."balasan pesan Oliv.

  Mereka saling memberitahu jika kereta terlambat bahkan mereka sering makan bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!