Pagi yang cerah matahari bersinar dengan kehangatan yang memanjakan kulit untuk memberikan manfaat sinarnya bagi tulang, begitu juga dengan burung yang berkicau saling bersahutan membuat pagi semakin terasa lengkap dan sempurna untuk dinikmati sebuah keluarga kecil di belakang taman rumah mereka yang cukup luas.
Keluarga kecil itu adalah keluarga Aditya Pratama dan Nirmala pasangan pasutri yang memiliki dua orang putri yaitu Ayu Pratama yang berusia 11 tahun dan adiknya Queen Pratama yang berusia 8 tahun.
Kedua Putri mereka masih duduk di bangku SD. Ayu sudah duduk di kelas 6 sedangkan Queen duduk di kelas 2. Hampir tidak pernah keduanya berselisih atau berkelahi Ayu sangat menyayangi Queen begitu juga sebaliknya Queen yang manja amat sangat membutuhkan Ayu entah saat di rumah ataupun di sekolahan karena kebetulan mereka satu sekolah.
Aditya Pratama adalah seorang manajer eksekutif di sebelah perusahaan perbankan yang cukup terkenal, sementara Nirmala adalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Weekend minggu ini mereka menghabiskan waktu liburan di rumah dengan bermain bercengkrama di taman belakang rumah mereka. Aditya tampak sangat bahagia saat melihat kedua Putri kesayangannya yang cantik-cantik sedang bermain sepeda saling mengejar dan tertawa riang.
"Alhamdulillah semoga kebahagiaan ini selalu akan bersama kami selamanya. Aamiin." Sebait doa dan syukur terselip di hati Aditya.
Sementara Nirmala hanya duduk sambil mengusap perutnya yang sudah mulai membuncit karena sekarang dia sedang mengandung anak ketiga yang hanya tinggal sini mereka menghitung hari.
Senyum merekah di bibir Nirmala tak berhenti saat melihat kegembiraan dari ketiga orang yang dia sayangi di mana Aditya sedang bermain ayunan bersama dengan Queen.
"Ayo Ayah! Dorong yang kuat jangan pelan-pelan." Rengek Queen manja yang sedang duduk di ayunan.
"Dorongnya pelan-pelan aja ya sayang nanti kalau tinggi-tinggi takut kamu jatuh kan kalau jatuh itu sakit." Ucap Aditya penuh kelembutan seorang ayah.
"Tapi nggak seru Ayah nggak kayak orang terbang." Kembali Queen merengek dengan keinginannya.
"Ya sudah Ayah tambah kecepatannya ya tapi pegangan yang kuat." Akhirnya Aditya harus mengikuti keinginan Putri bungsunya dan mempercepat dorongan ayunan seperti yang diinginkan Queen.
Nirmala yang sedang duduk di bangku pinggir taman langsung berdiri saat melihat Queen diayun begitu tinggi oleh Aditya rasa cemas seorang ibu langsung membuatnya berteriak.
"Ayah! Jangan tinggi-tinggi nanti kalau jatuh bahaya!"teriak Nirmala sambil tangannya menggapai-gapai tanda melarang.
"Seru Bunda seru! Ayo Ayah lebih tinggi lagi!" teriak si kecil Queen makin bersemangat.
Wajah Nurmala tanpa makin khawatir dan juga terasa ngilu takut tiba-tiba putri bungsunya jatuh. Saat menoleh ke arah Nirmala Aditya yang tadinya tertawa penuh bahagia tiba-tiba terlihat murung dia mulai memperlambat ayunan Queen hingga membuat Queen protes.
"Ayah kenapa jadi pelan!" Rajuk Queen dengan wajah cemberut.
"Sayang, main dulu ya sama kakak Ayu. Ayah temani Bunda dulu. Kasihan kan Bunda dari tadi sendirian terus." Bujuk Aditya kepada putri bungsunya yang sedang merajuk.
Queen tidak menjawab hanya mukanya yang ditekuk karena kecewa.
"Kak Ayu! Temani dek Queen dulu. Ayah mau temani Bunda!" Seru Aditya sambil melambai ke arah Ayu yang sedang bermain sepeda.
"Iya Ayah." Buru-buru Ayu meletakkan sepedanya di sembarang tempat lalu berlari kecil menghampiri Queen yang sedang main ayunan.
"Sini Dek, biar kakak yang ayun Dede." Ayu langsung berdiri di belakang ayunan yang sedang dinaiki oleh Queen lalu mengayunnya secara perlahan.
"Hati-hati ya sayang." Pesan Aditya sebelum pergi meninggalkan kedua putrinya untuk menghampiri Nirmala.
Capek ya Mas?" Tanya Nirmala sambil mengulum senyum manis di bibirnya.
Aditya hanya menjawab dengan gelengan kepala sambil memaksakan senyum di bibirnya.
"Dari tadi Aku perhatiin Mamas girang sekali main sama anak-anak hehehe. Aku pun juga sangat ikut girang melihatnya Mas." Ucap Nirmala sambil tertawa bahagia.
Aditya tidak menjawab Dia hanya membuat lengkung ke atas di kedua sudut bibirnya sambil mengusap lembut pundak istrinya.
"Tapi setiap kali Mamas menengok ke arahku tampak sekali perubahanmu Mas, dan ini sering sekali terjadi. Jangan kira Aku nggak tahu apa yang terjadi dan yang Mas pikirkan setiap kali melihatku." Perkataan Nirmala yang terakhir membuat Aditya merasa bersalah hingga bola matanya berputar segala arah dan terus berkedip.
"Sayang mari kita bicara di dalam nggak enak kalau didengar oleh anak-anak."ajak Aditya sambil menggandeng dan merangkul pundak istrinya masuk ke dalam rumah mereka menuntunnya dengan penuh kasih sayang.
Aditya membawa istrinya masuk ke dalam kamar dan mereka berdua pun duduk di tepi ranjang saling berhadapan.
"Sayang, apakah kau masih ingat perkataan dokter waktu terakhir kali Kamu melahirkan Queen dan Kamu ingat apa pesan dokter saat itu?" Tanya Aditya dengan wajah cemas dibalik seriusnya.
Mendengar perkataan Aditya Nirmala langsung diam, wajahnya seketika berubah ada kekhawatiran yang tak mampu dia sembunyikan di depan suaminya. Pikirannya kembali pada kejadian di ruang persalinan 8 tahun yang lalu.
Tanpa sepengetahuan mereka sepasang telinga mendengar pembicaraan mereka berdua dengan wajah bingung dan terus berusaha mendengar lebih jelas Apa maksud pembicaraan mereka dengan wajah serius.
Sepasang telinga itu adalah milik Ayu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼𝙰 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ
kira kira kejadian apa disaat hamil queen
2023-09-30
1
༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏
Terlalu khwatir nirmala
2023-07-03
0
🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀
sepertinya Nirmala dan anak dalam kandungannya nggak selamat saat persalinan anak tersebut.
2023-06-10
0