Derita Ayu Ratapan Anak Tiri
Acara pernikahan sederhana digelar oleh Aditya dan Lisa hanya dihadiri oleh para sahabat keluarga dan juga sahabat, wajah Queen sangat bahagia melihat dua orang yang sangat dia cintai berada di kursi pelaminan.
"Kakak, kakak lihat ayah wajahnya senyum terus ya, berarti itu tandanya ayah senang ya Kak?" Pertanyaan Queen yang polos kepada Ayu meluncur dari bibir mungilnya.
Ayu tak menjawab, Dia mengulum senyum tipis menoleh ke arah Queen. Banyak momen di acara pernikahan itu diabadikan dalam foto dan setiap sesi foto wajah Ayu terlihat datar tidak seperti Queen yang sangat ceria dan bahagia.
Tiga hari setelah pernikahan Aditya mengajak Lisa untuk berbulan madu.
"Mas, aku kayaknya nggak tega kalau kita bulan madu berdua aja. Apa nggak sebaiknya kita ajak anak-anak aja, ya itung-itung sebagai liburan juga buat mereka. Sudah lama juga kan mereka tidak pergi keluar untuk bersenang-senang dalam acara liburan sejak bundanya pergi." saran Lisa pada Aditya saat mereka di kamar packing barang-barang yang akan dibawa saat bulan madu.
"Kalau Mas sih nggak keberatan, cuman-. Apa kamu nggak akan terganggu saat harusnya waktu yang begitu spesial buat kita berdua tapi kamu harus tetap mengurus anak-anak?" tanya Aditya pada Lisa.
"Nggak papa, lagian juga ini bukan bulan madu yang pertama buat kita. Kita sama-sama pernah menikah sebelumnya, jadi kalau kita ajak anak-anak ini malah akan jadi bulan madu yang beda dari bulan madu kita sebelumnya." jawab Lisa bersemangat.
"Aku tak salah memilih istri. Dia benar-benar sangat memperhatikan dan memikirkan anak-anak ku." batin Aditya tersenyum menatap ke arah Lisa.
Tok tok tok
"Masuk," suara Aditya mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu kamarnya yang tak lain adalah Ayu.
"Ada apa sayang? Sini masuk," tanya Aditya sedikit heran.
Lisa berjalan mendekat ke arah Ayu lalu memegang pundaknya lembut.
"Ada perlu sama ayah? Apa perlu tante keluar?" tanya Lisa yang tau kalau Ayu masih menutup diri pada dirinya.
"Jangan Tante! Ayu cuman mau bilang sama ayah sama tante kalau besok Ayu nggak bisa ikut liburan." suara Ayu pelan sambil tertunduk.
"Loh, kenapa Ayu nggak ikut? Kita udah pesan tiket 4 loh," suara Lisa mendadak meninggi karena kaget.
"Iya Sayang, kenapa mendadak tiba-tiba kamu membatalkan untuk tidak ikut liburan kita?" tanya Aditya ikut heran sambil beranjak dari duduknya mendekat ke arah Ayu.
"Maaf Ayah, Tante. Minggu ini jadwal try out, jadi Ayu nggak mau ketinggalan. Nanti kalau Ayu nggak ikut try out Ayu takut nggak dapat nilai tambahan. Lagian sekarang udah mulai rutin jadwal pengayaan untuk persiapan UN." jawab Ayu mengutarakan alasannya yang memang masuk akal.
Lisa dan Aditya saling memandang, Aditya mengangkat kedua alisnya untuk meminta pertimbangan Lisa dan hanya dibalas Lisa dengan mengangkat kedua bahunya.
"Kalau itu alasannya Ayah juga nggak bisa memaksa, Tapi benar kamu nggak apa-apa di rumah sendirian sama Bi Atin?" tanya sedikit khawatir.
"Iya Ayah, Ayah nggak usah khawatir. Ayu nggak papa." jawab Ayu sambil tersenyum ke arah Aditya.
"Ya udah, kalau begitu besok ayah akan tinggalin uang bekal buat kamu ya selama Ayah, tante dan Queen pergi liburan." ucap Aditya sambil membeli pucuk kepala Ayu.
"Ayu permisi Ayah, Tante," pamit ayo sebelum pergi meninggalkan kamar Aditya dan Lisa.
***
Keesokan paginya Ayu yang harus berangkat sekolah pagi tidak bisa mengantarkan keberangkatan Lisa, Aditya dan Queen ke bandara. Queen tampak merajuk dan kecewa begitu mendengar kakaknya tidak bisa ikut liburan bersama mereka.
"Nggak seru Yah, nggak ada ka Ayu nanti Queen di sono cuman main sendiri. ini mah bukan liburan namanya kalau nggak ada Ka Ayu." Rajuk Queen sambil menekuk wajahnya.
"Queen Sayang, kan ada Tante sama ayah yang nanti nemenin Queen main selama liburan." bujuk Lisa lembut penuh kasih sayang.
"Udah Sayang, muka cantiknya jangan ditekuk nanti hilang cantiknya loh, kan jadi nggak gemesin lagi." ucap Lisa sambil mencubit pelan pipi Queen yang tembem.
Senyum kembali merekah di wajah Queen membuat Lisa dan Aditya menghela nafas lega.
Keesokan paginya Ayu berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali sebelum berangkat Ayu masih sempat ke kamar Queen, saat ayo masuk Queen masih terlelap tidur. Dengan sangat hati-hati sambil berjalan jinjit ayo mendekati ranjang Queen lalu jongkok di tepi ranjang itu.
"Maaf Dek kakak nggak bisa ikut liburan sama adik, semoga dedek bisa senang-senang sama ayah dan tante jangan sakit ya sayang. Cup." ucap Ayu sambil mengecup pelan kening Queen sebelum dia keluar dari kamar Queen.
***
Selama liburan bulan madu Aditya Lisa dan b
Queen begitu sangat bahagia menikmati kebersamaan mereka. Queen yang ceria seperti lupa akan kesedihan telah kehilangan bundanya.
"Mas, lihat Queen. Dia begitu ceria sekali, dia sepertinya sudah lupa akan rasa kehilangan atas kepergian kak Nirmala." ucap Lisa menatap jauh ke arah Queen yang sedang berlari menirukan gaya pesawat terbang di tengah padang rumput di tengah area camping.
"Mas, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendekati Ayu. Tapi-"
"Iya, aku tahu Lis, Ayu memang keras kepala dan introver anaknya. Jadi aku mohon kamu mengerti." ucap Aditya sambil mengusap lembut rambut Lisa.
"Sepertinya butuh waktu lama untuk ku bisa dekat dengan Ayu." ucap Lisa sambil menghela nafas dalam.
Hari berikutnya Aditya dan Lisa menghabiskan waktu liburan bulan madu mereka bersama di pantai. Queen sangat senang bermain di pantai, Dia terlihat asik duduk di atas hamparan pasir putih sambil membuat istana pasir.
Kebahagiaan serasa melekat di antara mereka bertiga, sampai waktunya mereka kembali ke rumah.
***
Sementara itu di kantor tempat Aditya bekerja terjadi kehebohan di ruang direktur saat Rudi yang menggantikan posisi Aditya untuk sementara waktu menyerahkan laporan keuangan pada direktur.
"Rud, coba kau teliti lagi laporan minggu ini kenapa ada selisih yang sangat jauh untuk pengeluaran dan pemasukan." perintah Anton terlihat mulai kesal dan stress.
"Baik pak, secepatnya saya akan cari tahu." ucap Rudi dengan saraf mata penuh kelicikan ke arah Anton.
Rudi beranjak dari duduknya pergi meninggalkan kantor direktur menuju ruang kepala bagian keuangan tepatnya kantor Aditya. Begitu memasuki ruang kerja Aditya matanya langsung menyapu seluruh ruangan dengan tatapan penuh kesombongan.
"Sebentar lagi tempat ini akan menjadi milikku, begitu juga dengan posisi yang kau miliki Dit," ucap Rudi sambil mengulum senyum culasnya.
Rudi berjalan menghampiri kursi kerja Aditya lalu dia mendudukkan bokongnya di kursi itu sambil berputar-putar menatap langit-langit ruangan.
"Papan nama ini terlalu usang seperti sampah jadi lebih baik dibuang di tempat sampah." ucap Rudi mengambil papan nama dan jabatan Aditya lalu membuangnya begitu saja di tempat sampah.
10 menit kemudian Rudi kembali ke kantor dengan map di tangan yang berisi berkas-berkas laporan yang sudah direkayasa.
"Pak, ini laporan yang baru saya dapat ternyata laporan itu benar bukan selisih. Tapi memang ada sejumlah uang yang sangat besar yang sepertinya tidak masuk ke perusahaan tapi masuk ke kantor pribadi Pak Aditya dan di laporan ini pak Aditya yang menandatanganinya sendiri." lapor Rudi sambil menyerahkan berkas di tangannya.
"Kurang ajar! Dia mulai bermain curang. Lihat saja, begitu dia kembali masuk ke kantor. Aku akan langsung memecatnya dan melaporkan dia ke polisi." ancam Anton dengan wajah penuh kemarahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐𝖆𝖓𝖎𝖊ՇɧeeՐՏ🍻
harusnya diselidiki dulu
2024-06-16
0
¢ᖱ'D⃤ ̐𝖆𝖓𝖎𝖊ՇɧeeՐՏ🍻
semoga baik terus kedepannya gak cuma diawal aja
2024-06-16
5
¢ᖱ'D⃤ ̐𝖆𝖓𝖎𝖊ՇɧeeՐՏ🍻
nikah janda duda ya ceritanya
2024-06-16
0