Lisa melotot tajam ke arah Queen, sorot mata itu membuat Queen tertunduk dan tak berani menatapnya.
"Hiks hiks hiks." isak Queen berusaha untuk ditahan.
"Dengar kata tante! Queen mau Ayah cepat pulang kan?" tanya Lisa sambil melipat kedua tangan di depan dadanya.
Queen mengangkat wajahnya menengadah menatap ke arah Lisa.
"Iya Tante, Queen mau ayah cepat pulang. Hiks hiks," ucap Queen terisak dengan suara bergetar.
"Kalau Queen mau Ayah cepat pulang, jangan bilang apapun sama Kak Ayu atau siapapun kalau Ayah ditangkap polisi. Mengerti!" perintah Lisa menekan.
"Enggak, enggak. Queen nggak akan cerita sama siapa-siapa kalau ayah-" janji Queen terpotong saat Lisa meletakkan telunjuk tangan kirinya di bibir Queen dengan wajah pucat ketakutan.
"Baiklah kalau begitu, sekarang hapus air mata Queen dan jangan pernah menangis atau bersedih di depan Kak Ayu, mengerti!" perintah Lisa dengan sorot mata tajam.
"Iya tante." janji Queen sambil mengangguk.
"Sekarang keluarlah dan langsung tidur. dan ingat pesan tante. Tutup mulut!" pesan Lisa dengan wajah datar tanpa senyum.
Sekali lagi Queen mengangguk, lalu dia berjalan keluar dari kamar Lisa. Begitu Queen keluar dari kamar Lisa, Ayu menyambutnya dengan wajah cemas dan langsung memeluk Queen.
"Dede nggak kenapa-napa?" tanya Ayu cemas sekali memperhatikan Queen dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Queen tidak menjawab dengan kata-kata dia hanya tertunduk sambil menggelengkan kepala. Queen lalu bergegas berjalan menuju kamarnya dan begitu sampai di kamar dia langsung membaringkan tubuhnya terlungkup di atas bantal.
Ayu lari mengejar Queen dengan rasa cemas dan curiga, begitu di dalam kamar Ayu melihat Queen yang sudah terbaring telungkup memeluk bantal. Ayu mendekati ranjang dan duduk di tepi ranjang.
"Dek, ka-."
"Queen ngantuk mau bobo." ucap Queen seperti sebuah penolakan kalau dia tidak ingin diganggu.
Ayu hanya bisa menghela nafas lalu tangannya terulur membelai rambut Queen penuh sayang.
"Bobo yang nyenyak sayang, semoga mimpi yang indah ketemu sama bunda." bisik Ayu di telinga Queen.
Queen menggigit ujung bantal sekuat tenaga agar tangisnya tidak terdengar oleh Ayu karena kata-kata yang keluar dari mulut Ayu, ingatannya akan Nirmala membuat Queen semakin sedih. Tapi jika mengingat perkataan Lisa membuat Queen takut dan dia berusaha untuk tidak terdengar tangisnya di depan Ayu.
***
Udara pagi terasa masih dingin, bunyi ayam berkokok dan juga perut keroncongan membuat Queen terbangun.
"Hoaaamm. Laperr." ucap Queen setelah menguap sambil menggeliat.
Queen menoleh ke samping dia melihat Ayu masih terus tertidur lelap.
"Kakak bangun. Kak, Kak Ayu bangun." ucap Queen sambil menggoyangkan pundak Ayu.
"Hoaaamm." Ayu menguap sambil mengucek kedua matanya.
Ayu menoleh ke sisi ranjang, tepatnya ke sebuah meja kecil tempat lampu kamar dan jam weker diletakkan. Waktu masih menunjukkan pukul 04.00 pagi.
"Masih gelap Dek, Kenapa sudah bangun?" tanya Ayu dengan wajah berantakan sambil tangannya membersihkan kedua ujung bibirnya.
"Queen laper Kak Ayu, perutnya bunyi dung dung dung dung gak mau diam terus sakit juga." rengek Queen sambil menekuk wajahnya.
Ayu menarik nafas dalam dia baru ingat semalam sebelum tidur Queen belum sempat makan malam, pantas aja kalau pagi ini perutnya sudah lapar.
"Sebentar ya Dek, kakak lihat di dapur. Siapa tahu ada sisa makanan semalam." ucap Ayu lalu beranjak dari tempat tidur berjalan menuju dapur.
Saat melewati ruang makan Ayu melihat tudung saji di atas meja makan lalu dia berjalan mendekat dan membuka tudung saji itu yang isinya kosong. Ayu kemudian berjalan mendekati magic com yang ada di sisi kulkas dan saat dia melihat isinya hanya ada setengah centong nasi.
"Lumayan, moga cukup buat Dek Queen nahan lapar." gumamnya.
Ayu membuka rak kitchen set bagian atas tempat laut disimpan tapi sayang tak ada lauk sedikitpun yang ditemukan. Ayu menarik nafas dalam.
"Mungkin di kulkas masih ada telur." gumamnya berharap.
Ayu berjalan mendekati kulkas dan membukanya di sana dia hanya menemukan sebutir telur.
"Alhamdulillah masih ada." soraknya pelan sambil tersenyum..
Ayu mengambil wajan teflon lalu dia menyalakan kompor. Sejak kepergian Nirmala Ayu mulai terbiasa menyiapkan lauk sendiri dan yang paling dia bisa masak hanyalah ceplok telor.
Sementara di kamar Lisa, dia merasa terganggu dengan bunyi yang keluar dari luar kamarnya hingga dia merasa kesal dan juga curiga.
"Berisik amat, jangan-jangan ada maling masuk rumah." terka Lisa lalu beranjak dari tidurnya dan berjalan perlahan keluar kamar menuju sumber suara berisik yang membangunkannya.
Begitu sampai di dapur, Lisa melihat Ayu dari belakang sedang memasak sesuatu.
"Lagi ngapain kamu Ay," suara ketus Lisa mengagetkan Ayu hingga membuat teflon panas di tangannya jatuh ke lantai.
PRANGG
"Aaww!" pekik Ayu saat sebagian telor dadar yang masih panas mengenai jari jari kaki kirinya.
"Tan-te!" pekik Ayu dengan mata membulat memandang ke arah Lisa.
Ayu tertunduk dan langsung berjongkok memungut teflon dan juga telur yang masih panas perlahan sambil meringis menahan panas dan rasa sakit.
"Jam berapa sekarang! Sudah berisik di dapur. Ganggu orang tidur aja!" geram Lisa dengan wajah marah menatap tajam Kak Ayu.
Ayu berdiri dengan teflon dan telur ceplok di tangannya.
"Maaf tante Queen lapar dari semalam dia belum makan, karena itu Ayu bikin telur dadar buat Dek Queen." saut Ayu dibalas dengan cibiran Lisa.
"Emang masih ada nasinya?" tanya Lisa sinis.
"Tinggal sedikit tante." jawab Ayu pelan.
"Ya udah kalau begitu nanti kamu masak nasi sekalian juga cuci piring-piring kotor terus isi termos buat nanti Tante bikin kopi satu lagi jangan lupa bersihkan rumah sebelum kamu berangkat ke sekolah dan ingat jangan berisik Tante mau lanjut tidur." perintah Lisa seperti seorang juragan pada babunya.
Ayu menatap heran ke arah Lisa, dari sorot matanya tampak dia ingin menolak semua perintah Lisa dan hal itu membuat Lisa menjadi geram dan kesal padanya dengan tatapan Ayu.
"Kenapa? Kamu nggak mau kerja? Hah!" bentak Lisa membuat Ayu kaget hingga jantungnya mau copot.
"I-ya tante Ayu kerjakan." saut Ayu tergagap sambil mengangguk.
"Jan berisik saat kerja!" pesan Lisa lalu berbalik badan meninggalkan Ayu yang terdiam mematung memandangi teflon dengan telur dadar di atasnya.
"Seandainya bunda masih ada-" gumam Ayu lirih dengan dada terasa sesak karena menahan air mata.
Bayangan kenangan akan indahnya masa lalu bermain di pikirannya, rasa rindu sosok Nirmala membuat aliran kecil di kedua pipinya. Ayu memejamkan matanya membiarkan sesaat pikirannya larut dalam kebahagiaan semu.
"Ayu kangen Bunda, kangen banget." bisik Ayu dalam pejam sambil menggigit bibir bawahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼𝙰 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ
Sedih bgt liat ayu yang diperlakukan seperti itu sama si lisa. 😭😭
2023-09-30
1
☠ᵏᵋᶜᶟ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ
kan jahat kan ibu tiri tuh ahh jahatun banget ihh kesel aku
2023-07-25
0
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz ~
pen kruwes mulut nya c mak tiri tuh 😤
2023-07-24
0