Siang jelang sore pesawat terbang yang dinaiki Aditya Lisa dan Queen lepas landas di bandara di kota mereka tinggal, baru keluar dari boarding pass sambil mendorong kereta barang tepat di pintu keluar kedatangan dua orang petugas reserse langsung menangkap dan memborgol Aditya.
Seketika kepanikan terjadi pada Aditya dan Lisa begitu juga Queen yang ketakutan melihat ayahnya ditangkap dua orang tak dikenal. Salah seorang polisi menunjukkan surat penangkapan tepat di depan wajah Aditya hingga membuat Aditya shock sekaligus bingung.
"Ada apa ini? Tolong kasih saya penjela--san, kenapa saya di tang-kap!" hardik Aditya berusaha memberontak.
"Bapak terkena pasal penggelapan uang perusahaan, untuk lebih jelasnya nanti di kantor. Kami mohon bapak bekerja sama." balas salah satu reserse yang menangkap Aditya.
"Mas! Pak, tolong jangan bawa suami saya. Ini pasti terjadi kesalahan, suami saya orang jujur gak mungkin dia korupsi." seru Lisa dengan wajah panik sambil memegang erat lengan suaminya yang sudah di borgol.
"Ayah!" seru Queen dengan wajah pucat karena takut melihat Aditya dengan kedua jempol terborgol.
"Cepat bawa dia pulang sayang, dan hubungi pak Haris." perintah Aditya pada Lisa sebelum ke-dua polisi menggelandangnya ke luar dari bandara.
"AYAHHH!! HUUUUU..,. AYAH JANGAN DI BAWA PERGII!! HUUUU...!" teriak Queen hendak berlari mengejar Aditya tapi lengan mungilnya di cekal Lisa.
Queen terus meronta sambil menjerit memanggil ayahnya sambil menangis sejadinya. Sementara Lisa berusaha sekuat tenaga untuk tidak meneteskan air mata di tengah kerumunan orang yang melihat pemandangan itu dengan tatapan sinis ataupun iba.
***
Bukti-bukti yang kuat membuat Aditya tak mampu menolak penahanan itu dan harus menerima tuduhan bahwa dia telah menyalahgunakan dana perusahaan yang jumlahnya sangat besar. Anton sebagai direktur memberikan waktu 2 * 24 jam kepada Aditya untuk bisa menyelesaikan urusan keuangan perusahaan dan ini membuat Aditya berpikir keras, bagaimana mungkin dia akan mengembalikan uang sebanyak itu dalam waktu dua kali 24 jam kepada perusahaan.
"Aku tidak bersalah dan tidak menggelapkan uang itu jadi buat apa aku harus menggantinya?" Pertanyaan Aditya diajukan kepada Haris sebagai pengacaranya saat Haris menanyai tentang kebenaran kasus yang menimpa Aditya.
"Baiklah Pak, saya percaya sekali dengan bapak. Dan saya harap jika ada hal apapun yang menyangkut kasus ini tolong ceritakan dengan rinci dan juga jujur pada saya jangan ada yang disembunyikan karena ini akan memudahkan kita untuk tau siapa dalang di balik kasus yang menimpa Pak Aditya." jawab Haris.
Haris mengeluarkan sebuah map yang berisi beberapa berkas lalu membuka map itu dan menunjukkan kepada Aditya.
"Pak Adit, kalau boleh tahu apakah ini benar tanda tangan Bapak?" tanya Haris ingin meyakinkan.
"Iya ini benar tanda tangan saya. Tapi kalau saya lihat catatan keuangan di situ saya tidak pernah merasa menyetujui draft itu." saut Aditya membaca dengan teliti setiap laporan keuangan yang ada di dalam draf yang dia tandatangani.
"Kalau dari tanggal laporan kejadian ini terjadi sebelum Bapak liburan bulan madu jadi ini bukti yang sangat kuat untuk menjebloskan bapak dipenjara." ucap Haris sambil telunjuknya menunjuk pada tanggal di mana laporan itu dibuat.
"Entahlah saya juga bingung tapi saya benar-benar tidak merasa membuat laporan itu atau menyetujui laporan itu." ucap Aditya makin pusing dan bingung hingga wajahnya tampak stres.
"Ya sudah Pak, saya akan cari tahu siapa orang yang sudah membuat laporan ini tanpa sepengetahuan bapak, tapi bapak menandatanganinya. Saya rasa untuk hari ini cukup itu saja." kata Haris sambil merapikan dan memasukkan berkas-berkas bukti yang dia dapat.
"Oh ya Pak, saya minta tolong, pinjamkan handphone bapak sebentar. Saya ingin menghubungi istri saya." pinta Aditya kepada Haris.
Harus menyerahkan emangnya lalu dengan cepat Aditya menekan nomor kontaknya hanya dalam hitungan detik nomor itu sudah terhubung.
"Halo sayang, ini Mas Adit. Dengar baik-baik pesan Mas, mas tidak melakukan kejahatan itu, mas tidak korupsi ini cuma fitnah dan mas dijebak oleh seseorang. Kamu tolong jaga anak-anak dan rumah selama mas di penjara. Mas yakin ada seseorang yang sengaja jahat sama Mas. Jadi tolong urusin segala urusan rumah, untuk keperluan hidup sehari-hari pakai tabungan Mas nanti kamu datang ke penjara sekalian bawa baju ganti dan rokok buat Mas, sekalian nanti Mas akan kasih tahu nomor PIN tabungan Mas." pesan Aditya pada Lisa.
"Iya Mas, nanti akan ku siapkan semua dan secepatnya menjenguk mas di kantor polisi." saut Lisa dengan mata mulai menggenang dan jatuh di kedua pipinya.
"Ingat sayang, bersikaplah biasa di depan anak-anak dan jangan beritahu apa yang terjadi dengan Mas." Kembali Aditya berpesan pada Lisa untuk merahasiakan keadaannya pada Ayu dan Queen.
"Iya Mas, iya. Hiksss," saut Lisa mulai terisak.
"Ya udah Mas tutup ya."
Klik
Sambungan telepon terputus Aditya lalu menyerahkan handphone milik Haris.
"Terima kasih Pak. Saya mohon sekali lagi, tolong carikan bukti-bukti yang menguatkan saya kalau saya tidak bersalah." pinta Aditya sebelum petugas membawanya kembali ke sel tahanan.
"Tentu saja Pak Adit karena anda adalah klien saya.' saut Haris.
Sementara di rumah Aditya, Queen masih menangis di ruang keluarga ditemani oleh Ayu yang bingung melihat Queen tidak berhenti menangis.
"Dede udah, jangan nangis. Ayo cerita, ada apa? Kalau Dede nangis nggak cerita sama kakak, kakak mana tahu. Ayo Dek cerita ada apa? Jangan bikin Ka Ayu bingung Dek." bujuk Ayu dengan wajah cemas bercampur panik melihat Queen menangis tapi tidak mengeluarkan suara.
Ayu memeluk tubuh mungil Queen lalu tangan kanannya membelai lembut rambut Queen.
"Ay- ay-yah hiksss." ucap Queen terbata diantara isak tangisnya.
"Ayah kenapa dek? Kenapa Ayah nggak pulang bareng sama adik sama Tante?" Ayo dek Jan diam saja." desak Ayu makin cemas agar mau bercerita.
Queen melepaskan pelukan Ayu lalu dengan sesenggukan dia mulai mengatur nafasnya turun naik.
"Ayah di tang-"
"QUEEN DIAMM!!" bentak Lisa keluar dari kamar sambil melotot ke arah Queen.
Bentakan Lisa membuat Queen terperanjat dengan mata membelalak karena kaget begitu juga halnya dengan Ayu yang langsung menoleh ke arah Lisa.
Lisa melangkah cepat mendekati Queen lalu memegang lengan kecil itu dan menyeretnya masuk ke dalam kamar. Melihat itu membuat Ayu bingung dia langsung beranjak dari duduknya dan berjalan cepat mengejar mereka berdua.
Brakk
Suara keras terdengar saat Lisa membanting pintu itu untuk menutupnya membuat Ayu yang berdiri tepat di depan pintu membelalakkan matanya terkejut luar biasa dengan sikap aneh Lisa. Begitu halya dengan Bi Atit yang berlari tergopoh dari dapur.
TOK TOK TOK TOK
"TANTE BUKA PINTU NYA!!" teriak Ayu sambil terus mengetuk pintu kamar Lisa.
Rasa takut dan cemas mulai memasuki pikiran Ayu, melihat Queen yang dibawa masuk ke dalam kamar dan tidak tahu apa yang akan dilakukan Lisa terhadap Queen membuat Ayu benar-benar panik.
Apa sebetulnya yang dilakukan Lisa terhadap Queen di dalam kamar ikuti episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼𝙰 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ
Kejam nya ibu tiri macam si lisa.
pasti ini ulah nya si rudi yg sengaja memfitnah adit ayah nya ayu
2023-09-30
1
@🐊⃝⃟ ⃟🍒🎀 MeuYing𝐀⃝🥀🍟
selalu ada perebutan tahta, iri dengki, sampe rela fitnah teman
2023-07-25
1
☠ᵏᵋᶜᶟ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ
Apa lisa adalah termasuk dalam penyebaran Adit?
2023-07-25
0