3. Tiga Kali Dalam Sebulan

"Apa mungkin ada pada Genta? Dan karena itulah dia ingin mengajakku bertemu hari ini?" gumam Raisa seketika gelisah jika itu benar.

"Tidak, aku dengar suara Genta normal, kalau dia ambil, harusnya dia marah padaku di telepon, apa mungkin kameraku ada di tangan staf hotel ini?" gumam Raisa ingin menjambak rambutnya, namun ia sadar tidak boleh merusak rambut palsunya, karena itu akan membuat penyamarannya terbongkar..

Sejenak, Raisa termenung. Mengingat kemarin percintaan liarnya di atas ranjang. Tanpa sadar, kedua pipinya merona.

"Ah sial, aku kenapa begini sih!" gerutu Raisa lalu menyentuh bibirnya.

Ia kembali mengingat bibirnya dilu mat, diku lum, dan tidak berhenti saling menyambar satu sama lain, serta hampir kecanduan pada rudal yang membuatnya menggila kemarin malam.

"Ahhh, kalau diingat lagi, bibir Genta lembut dan bau badannya wangi banget, pantas saja Sena betah di sampingnya, tapi kalau dia sudah melihat rekam syurku, dia akan langsung membuang pria busuk itu, hahahaha…" tawa Raisa sambil membayangkan pertengkaran Genta dengan artis Sena.

Ceklek!

Buru-buru, Raisa berdiri setelah seseorang yang tidak lain adalah Genta masuk ke dalam kamar dan menghampirinya yang sedang tersenyum manis.

"Genta, padahal kita baru-baru ini bertemu, tapi aku sangat merindukanmu," ucap Raisa langsung main peluk. 'Huek, aku sebenarnya ogah banget meluk dia, tapi demi rencanaku berjalan lancar, aku harus bersikap kecentilan begini,' batin Raisa dalam hati ingin muntah.

"Maaf, kau pasti sudah lama ingin bertemu," ucap Genta balas memeluknya dan terlihat bersalah.

"Selama ini hanya kau yang bersedia menemaniku, tapi sekarang sudah cukup hari ini, Raisa," lanjut Genta mendorong Raisa agar pelukannya terlepas.

"Apa maksudmu, Genta?" tanya Raisa dengan ekspresi sedih, dan membantin, 'Keterlaluan sekali, sudah tidur denganku kemarin, lalu dia mau membuangku? Sepertinya bukan Genta yang mengambil kameraku, tapi siapa?' pikir Raisa bingung.

"Sena sudah sadar dari komanya," jawab Genta mengagetkan Raisa.

'Apa? Sena sadar? Kenapa secepat ini?' Bukannya senang, Raisa dalam hatinya sangat marah.

"Lalu, kau akan membuangku dan melupakan hubungan kita selama ini?" tanya Raisa ingin sekali menampar wajah Genta.

Tangan Genta mendarat di bahu kiri Raisa, lalu perlahan mencondongkan kepalanya, bermaksud ingin mengecup leher putih wanitanya.

Raisa deg-degan dengan tindakan Genta, namun seketika Genta berhenti saat matanya melihat ada satu bekas cu pang.

"Raisa, apa ini? Kenapa ada bekas merah di lehermu?" tanya Genta dengan tatapan tajam.

'Loh, kok dia marah? Bukannya dia yang membuat bekas ini kemarin, apa sekarang dia main pura-pura lupa ingatan lagi?' batin Raisa heran.

"Oh jadi kau mulai bermain liar di belakangku, Raisa," ucap Genta nampak kecewa.

'Apa sih? Kok dia ngomong begitu! Selama ini aku cuma bertemu dengannya saja,' batin Raisa cemberut.

Melihat Raisa diam dan mulutnya cemberut, Genta menghembuskan nafas lalu duduk di tepi ranjang.

"Hah, aku tidak seharusnya marah begini, kau bebas mau dengan siapa," kata Genta membuat Raisa mengernyitkan kening. Raisa pun duduk dipangkuan Genta, kemudian menyandarkan kepalanya di dada pria itu.

"Genta, kau membuatku sedih, selama tiga bulan ini hanya kau yang aku temui, apa kau sudah lupa–" putus Raisa terhenti saat jari telunjuk Genta mendarat di bibirnya.

"Maaf, aku pasti membuatmu kesepian, tapi sekarang aku tidak bisa lagi bertemu denganmu, Raisa," kata Genta berpikir Raisa di depannya sedang berbohong.

'Tingkah Raisa hari ini aneh sekali, dia dulu tidak seberani ini mendekatiku, tapi sekarang dia seperti tahu aku akan meninggalkannya dan karena itulah dia bersikap sangat manis, dia cukup imut, tapi aku tidak mau Sena mengetahui hubungan gelapku ini,' batin Genta merasa tidak rela melepaskan Raisa, tapi tidak bisa juga membiarkan Sena tahu.

"Apa maksdumu? Kau ingin pergi kemana?" tanya Raisa merasa ada yang tidak beres. Sontak, Raisa terkejut tiba-tiba Genta mencu mbu bibirnya, namun rasanya lebih lembut, berbeda dari kemarin yang liar. Tetapi Raisa cukup merona dibuatnya.

"Raisa, jujur aku sangat menyukaimu, tapi demi keselamatanmu, ambillah ini," kata Genta memberikan sebuah tiket.

"Oh, apa ini, Genta?" tanya Raisa kaget.

"Ini tiket ke luar negeri," jawab Genta berdiri.

"Luar negeri? Untuk apa?" tanya Raisa ikut berdiri.

'Apa ini? Apa dia bermaksud menggagalkan balas dendamku?' batin Raisa kesal.

"Apa kau sedang membuangku, Genta?" tanya Raisa sambil pura-pura meneteskan air mata.

"Tidak Raisa, aku mengirimmu ke sana agar kau tetap hidup," jawab Genta segera menjelaskannya.

'Cih, hidup atau mati, yang aku inginkan cuma menghancurkan keluargamu,' batin Raisa mendecak.

"Raisa, dengarkan aku, selagi tidak ada orang yang tahu hubungan kita, kau pergilah ke sana, kau tidak usah khawatir, aku akan menjengukmu tiga kali dalam sebulan," tutur Genta kemudian memeluk hangat tubuh Raisa.

"Seberapa pun aku ingin melupakanmu, tetap saja aku tidak bisa, aku tidak mau kau dimiliki oleh orang lain, jadi turutilah kata-kataku," lanjut Genta mengecup lembut ujung kepala Raisa.

Raisa terdiam, hatinya bergejolak antara benci dan senang karena tebakannya benar kalau Genta punya sifat busuk, yaitu ingin menjadikannya simpanan dan ingin menundukkannya.

'Sialan, dia seperti orang yang berbeda dari kemarin malam, hari ini dia seperti ingin mengusirku dari negara ini, memangnya aku semenyedihkan itu?' batin Raisa lalu melirik tiket di tangannya.

'Hmm, bagus juga, setelah aku bongkar kebusukannya di depan media, aku akan kabur dengan tiket ini, hahaha….' batin Raisa tertawa jahat.

"Raisa, apa kau sudah paham, sayang?" Raisa terlonjat panggilan mesra itu keluar dari mulut Genta.

"Baiklah, aku paham, sayangku," balas Raisa 

bertingkah mesra lalu berbalik ingin pergi untuk mencari kameranya. Namun tiba-tiba, tangannya ditahan.

"Sebentar Raisa,"

"Oh, kenapa lagi?" tanya Raisa was-was.

Ahhhh…. Raisa kaget tiba-tiba Genta mengangkatnya ke ranjang dan menindihnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!