Bab 4 Menuju Kantor Imigrasi

Pagi pun mulai menjelang matahari mulai memancarkan cahayanya,Kali ini Putry yang biasanya malas bangun pagi mendadak rajin bangun di pagi hari.Entah setan apa yang merasukinya tapi,bersyukur mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Hari ini papi Indrawan tidak ada jadwal mengontrol Bus di Poll tapi,akan mengantar kanjeng mami Tiara menuju Kantor Imigrasi.Yang mana dikantor tersebut khusus bagi orang yang mau membuat paspor dan juga pengajuan visa izin menetap sementara di negara tujuan.

Persyaratan pembuatan paspor itu berupa ktp el, kartu keluarga,akte lahir,ijazah,surat nikah bagi yang sudah nikah atau akta cerai bagi yang sudah bercerai.Jenis Paspor dibagi dua ada paspor biasa dan paspor elektronik. Untuk biayanya juga bervariasi,paspor biasa itu tarifnya tiga ratus lima puluh ribu rupiah untuk yang empat puluh delapan halaman sedangkan paspor elektronik tarifnya lumayan mahal dua kali lipat dari paspor biasa yaitu dikisaran tarif enam ratus lima puluh ribu untuk yang empat puluh delapan halaman.

Sampai sini sudah paham ya untuk pengajuan paspor.Yang kedua yaitu pengajuan Visa atau surat izin menetap sementara di negara tujuan.Khusus yang ini pengajuannya nanti kalau sudah dapat tiket pesawat dari agen wisata.

Pengajuan visa juga sama ada syaratnya diantaranya paspor,formulir,pas photo,surat sponsor atau dari agen wisata,bukti transaksi,fotocopy ktp el, fotocopy kartu keluarga,jadwal berangkat, bukti tiket yang terakhir baru daftar ke dinas imigrasi ini.

Sebagai informasi karena negara Thailand ini ada keringanan untuk turis atau orang yang berlibur ke Thailand tidak perlu Visa.Namun,kunjungan nya tidak boleh lebih dari empat puluh lima hari.Bijaksana banget ya raja di Thailandnya tidak memberatkan rakyatnya.

Seperti biasa di pagi hari yang tidak boleh terlewat yaitu sarapan,pagi ini Bi Laksmi membuat sajian nasi goreng keju.Dengan sisa nasi semalam cukuplah untuk menyajikan satu keluarga.Bukannya kami pelit dengan isi perut sendiri cuma rasanya pemborosan kalau terlalu berlebihan dalam membuat hidangan.

"Bi itu nasinya cukup kan ya buat bikin nasi goreng?" tanya mami Tiara yang tiba-tiba mengagetkan ke arah dapur.

"Cukup nyonya,sebentar lagi matang." ucap Bi Laksmi.

"Menanak nasinya nanti aja setelah aku pulang dari kantor ya bi." perintah mami Tiara.

"Siap nyonya."

Setelah matang lalu di tuang ke piring satu persatu lalu di hidangkan di atas meja makan.

"Tuan..Nyonya..sarapan sudah siap,silahkan!" ucap bi Laksmi.

"Terimakasih bi,oiya daftar belanjaan hari ini sudah saya catat,uangnya diselipin di catatan,belanja sayur nanti sesuai di catatan saja ya." ucap mami Tiara.

"Ayo Put sarapan dulu,simpan dulu gadgetnya kita sarapan." ucap papi Indrawan sambil mulai menyiuk nasi goreng buatan bi Laksmi yang masih mengepul panas.

"Iya pi." ucap Putry.

Setelah semuanya beres sarapan, lalu mereka lanjut bersiap-siap menuju kantor dinas imigrasi.Papi Indrawan seperti biasa mengeluarkan dulu mobil dari garasi yang berwarna silver itu lalu memanasi mesinnya terlebih dahulu.

Tepat pukul Tujuh lebih tiga puluh menit mereka akan berangkat.

"Bi,tolong jaga rumah ya,abaikan orang tak dikenal jangan sampai masuk rumah." ucap papi Indrawan.

"Kalau ada apa-apa kabari dulu saya." tambahnya lagi.

"Siap Tuan laksanakan." ucap bi Laksmi.

Mobil pun melaju perlahan dari garasi menuju jalan dibutuhkan sekitar lima belas menit untuk menuju sampai ke kantor imigrasi.

Lima belas menit berlalu,mobil mereka telah sampai di kantor imigrasi.Kebetulan kantornya baru buka jadi mereka mendapat antrian pertama.

Begitu buka pintu kaca kantor,langsung disambut pegawai keamanan kantor tersebut.

"Selamat pagi,selamat datang di kantor imigrasi kota,ada keperluan apa?" ucap pegawai keamanan itu.

"Selamat pagi juga,kami berdua mau membuat paspor pak." ucap mami Tiara.

"Loh kok cuma dua?Bapaknya tidak membuat juga?" tanya pegawai keamanan dengan terheran-heran.

"Tidak pak,saya cuma mengantar Istri saya dan anak saya yang mau membuat." ucap papi Indrawan.

"Oke kalau begitu,silahkan ibu dan anaknya untuk mengambil no antrian di depan." ucap pegawai keamanan.

"Terimakasih pak." ucap mami Tiara.

"Ya sudah papi sekarang pulang kerumah,nanti kalau beres hubungi papi lagi,nanti papi jemput." ucap papi Indrawan.

"Iya pa,hati-hati dijalan,jangan ngebut." ucap mami Tiara sambil mencium tangan suaminya.

Teng..Tong..

(bel kantor)

Antrian no 01 silahkan ke Customer Service no 21

Mami Tiara pun berjalan menuju CS no.21

"Selamat pagi,ada yang bisa saya bantu?" ucap petugas imigrasi.

"Selamat pagi juga,bu saya mau membuat paspor." ucap mami Tiara.

"Baik,persyaratan nya dibawa bu?boleh pinjam dulu ktp nya?" tanya petugas imigrasi.

"Boleh bu,sebentar saya cari,oh ini bu silahkan." jawab mami Tiara.

Lalu semua persyaratan di taro dimeja petugas imigrasi.

"Sebelumnya ibu sudah membuat paspor?apa tujuan ibu membuat paspor?mau kemana dan ada keperluan apa?" tanya petugas imigrasi.

"Belum pernah bu,tujuan saya untuk perjalanan ke Luar negeri,rencana mau ke negara Thailand beberapa hari mengantar anak survey tempat kuliah sekalian berlibur." jawab mami Tiara.

"Oke,untuk pilihan paspornya mau yang biasa atau yang elektronik? isinya sama ya empat puluh delapan halaman" tanya petugas imigrasi.

"paspornya yang biasa saja bu." jawab mami Tiara.

"Jadi tarifnya tiga ratus Lima puluh ribu bu,bayarnya lewat loket sana ya."

"Iya bu."

"Setelah pembayaran selesai,silahkan ibu bisa pulang,pengerjaan pembuatan paspor dilakukan selama empat belas hari." ucap petugas imigrasi.

"Nanti saya informasikan melalui no ponsel ibu atau melalui e-mail." tambahnya lagi.

"Siap bu,terimakasih." ucap mami Tiara.

"Ada lagi yang bisa kami bantu?" tanyanya lagi.

"Oh tidak bu,terimakasih." jawab mami Tiara.

"Baik kalau begitu,terimakasih sudah menggunakan layanan kami,silahkan boleh pulang bu."

Lalu mami Tiara pun beranjak dari kursi CS menuju ke tempat duduk ruang tunggu kembali.

Teng..Tong..

(bel kantor)

Antrian no 02 silahkan ke Customer Service no 22

Selanjutnya giliran Putry yang mendapat banyak pertanyaan dari petugas imigrasi.Sama seperti pertanyaan yang dilontarkan ke mami Tiara.Begitu selesai keduanya lalu mereka pun keluar dari kantor imigrasi dan menunggu jemputan papi Indrawan.Mami Tiara menelepon suaminya melalui ponsel.

Mami Tiara : Asalamualaikum,halo pi dimana?mami sudah beres nih,tolong jemput mami ya pih?

Papi Indrawan : Waalaikumsalam,iya mam pi ada dirumah lagi baca koran sambil ngopi,tunggu ya mam papi berangkat kesana sekarang,tunggu di bangku depan.

Mami Tiara : Iya pih.

Lalu telepon pun ditutup.

Tut.. Tut..

Episodes
1 Bab 1 Lulus Sekolah
2 Bab 2 Ambil Ijazah
3 Bab 3 Rencana Liburan Ke Thailand
4 Bab 4 Menuju Kantor Imigrasi
5 Bab 5 Perjalanan Ke Kantor Agen Travel
6 Bab 6 Bandara Domestik Wiriadinata
7 Bab 7 Bandara International Soekarno Hatta
8 Bab 8 Bandara Suvarnabhumi
9 Bab 9 Di Hotel Royal Rattanakosin
10 Bab 10 Berkunjung Ke Rumah Riyanti
11 Bab 11 Survey Tempat Kuliah
12 Bab 12 Mengunjungi Wat Pho dan Pagoda
13 Bab 13 Mengunjungi Pusat Perbelanjaan
14 Bab 14 Bandara Suvarnabhumi 2
15 Bab 15 Kuliah Perdana Putry
16 Bab 16 Awal Bertemu Phonapong Phonsa
17 Bab 17 Persiapan Camping
18 Bab 18 Camping
19 Bab 19 Masuk Kuliah Bareng
20 Bab 20 POV Mami Tiara : Papi Indrawan Sakit
21 Bab 21 Antar Beli Tas Baru
22 Bab 22 Berkumpul Bersama Andini dan Rihana
23 Bab 23 Phonapong Ngajak Dinner
24 Bab 24 Putry Sakit
25 Bab 25 Genk Novita menengok Putry
26 Bab 26 Menonton Pertandingan Bola
27 Bab 27 Liburan Ke Pantai
28 Bab 28 Novita ada yang naksir
29 Bab 29 Phonapong Kecelakaan
30 Bab 30 Phonapong Sudah Sehat kembali
31 Bab 31 Zidan Ngajak Jalan
32 Bab 32 Zidan Ngajak Novita Berta'aruf
33 Bab 33 Libur Kuliah
34 Bab 34 Garapan Pertama
35 Bab 35 Honor Pertama
36 Bab 36 Ikut Phonapong Melatih Basket
37 Bab 37 Kakak Phonapong Mudik
38 Bab 38 Kakak Phonapong Pulang ke Jepang
39 Bab 39 Merayakan Tahun Baru
40 Bab 40 Mengajak Putry ke Park Zoo
41 Bab 41 Kembali Ngampus
42 Bab 42 Belajar Kelompok
43 Bab 43 Presentasi Hasil Belajar Kelompok
44 Bab 44 Penelitian
45 Bab 45 Mencari Kado
46 Bab 46 Phonapong Berulang Tahun
47 Bab 47 Phonapong Membuka Kado dari Putry
48 Bab 48 Novita Kecelakaan
49 Bab 49 Novita Dibawa ke Klinik
50 Bab 50 Zidan Menengok Novita
51 Bab 51 POV Papi Indrawan : Neneknya Putry sakit
52 Bab 52. Novita Sembuh
53 Bab 53 Rihana Cuti Kuliah
54 Bab 54 Zidan Pulang Ke Malaysia
55 Bab 55. Zidan Sampai Di KualaLumpur Malaysia
56 Bab 56 Kakaknya Zidan Menikah
57 Bab 57. Zidan Kembali ke Bangkok
58 Bab 58. Orang Tua Putry Berencana Berkunjung Ke Thailand
59 Bab 59 Orang Tua Putry Berkunjung Ke Thailand
60 Bab 60 Orang Tua Putry Tiba di Bandara
61 Bab 61 Diintrogasi Orang Tuanya Putry
62 Bab 62 Giliran Putry yang Diintrogasi
63 Bab 63 Putry Mulai Menghindar
64 Bab 64 Curhat Dengan Sahabat
65 Bab 65 Pertemuan di Cafe
66 Bab 66 Putry Ulang Tahun
67 Bab 67 Phonapong Menjalani KKN
68 Bab 68 Nenek Putry Meninggal Dunia
69 Bab 69 Dijemput Travel milik Papi
70 Bab 70 Dicomblangin Tante Evelyn
71 Bab 71 Dipertemukan dengan Anggara
72 Bab 72 Belajar Membuat Kue Bareng Tante Evelyn
73 Bab 73 Antar Putry Pulang
74 Bab 74 Berangkat Bareng Anggara
75 Bab 75 Dilanjut Ke Bandara Soekarnohatta
76 Bab 76 Dijemput Novita
77 Bab 77 Anggara Mulai Perhatian
78 Bab 78 Merubah Penampilan
79 Bab 79 Diajak Ke Street Food
80 Bab 80 Akhirnya Nembak
81 Bab 81 Akhirnya Jadian
82 Bab 82 Mengantar Ke Toko Buku
83 Bab 83 Phonapong Lulus Sidang Skripsi
84 Bab 84 Kejutan Yang Mengejutkan
85 Bab 85 Pertemuan Dengan Keluarga Anggara
86 Bab 86 Kembali Menjenguk Anggara ke Rumah Sakit
87 Bab 87 Anggara Sudah Sembuh
88 Bab 88 Novita Jadian
89 Bab 89 Phonapong Wisuda
90 Bab 90 Anggara Sudah Mulai Bekerja Lagi
91 Bab 91 Jalan-Jalan
92 Bab 92 Curhat Bersama Mami
93 Bab 93 Phonapong Lamaran
94 Bab 94 Phonapong Menikah
95 Bab 95 Ibu Anggara Sakit
96 Bab 96 Titipan Paket Datang
97 Bab 97 Anggara Melamar Putry
98 Bab 98 Putry Menikah
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 Lulus Sekolah
2
Bab 2 Ambil Ijazah
3
Bab 3 Rencana Liburan Ke Thailand
4
Bab 4 Menuju Kantor Imigrasi
5
Bab 5 Perjalanan Ke Kantor Agen Travel
6
Bab 6 Bandara Domestik Wiriadinata
7
Bab 7 Bandara International Soekarno Hatta
8
Bab 8 Bandara Suvarnabhumi
9
Bab 9 Di Hotel Royal Rattanakosin
10
Bab 10 Berkunjung Ke Rumah Riyanti
11
Bab 11 Survey Tempat Kuliah
12
Bab 12 Mengunjungi Wat Pho dan Pagoda
13
Bab 13 Mengunjungi Pusat Perbelanjaan
14
Bab 14 Bandara Suvarnabhumi 2
15
Bab 15 Kuliah Perdana Putry
16
Bab 16 Awal Bertemu Phonapong Phonsa
17
Bab 17 Persiapan Camping
18
Bab 18 Camping
19
Bab 19 Masuk Kuliah Bareng
20
Bab 20 POV Mami Tiara : Papi Indrawan Sakit
21
Bab 21 Antar Beli Tas Baru
22
Bab 22 Berkumpul Bersama Andini dan Rihana
23
Bab 23 Phonapong Ngajak Dinner
24
Bab 24 Putry Sakit
25
Bab 25 Genk Novita menengok Putry
26
Bab 26 Menonton Pertandingan Bola
27
Bab 27 Liburan Ke Pantai
28
Bab 28 Novita ada yang naksir
29
Bab 29 Phonapong Kecelakaan
30
Bab 30 Phonapong Sudah Sehat kembali
31
Bab 31 Zidan Ngajak Jalan
32
Bab 32 Zidan Ngajak Novita Berta'aruf
33
Bab 33 Libur Kuliah
34
Bab 34 Garapan Pertama
35
Bab 35 Honor Pertama
36
Bab 36 Ikut Phonapong Melatih Basket
37
Bab 37 Kakak Phonapong Mudik
38
Bab 38 Kakak Phonapong Pulang ke Jepang
39
Bab 39 Merayakan Tahun Baru
40
Bab 40 Mengajak Putry ke Park Zoo
41
Bab 41 Kembali Ngampus
42
Bab 42 Belajar Kelompok
43
Bab 43 Presentasi Hasil Belajar Kelompok
44
Bab 44 Penelitian
45
Bab 45 Mencari Kado
46
Bab 46 Phonapong Berulang Tahun
47
Bab 47 Phonapong Membuka Kado dari Putry
48
Bab 48 Novita Kecelakaan
49
Bab 49 Novita Dibawa ke Klinik
50
Bab 50 Zidan Menengok Novita
51
Bab 51 POV Papi Indrawan : Neneknya Putry sakit
52
Bab 52. Novita Sembuh
53
Bab 53 Rihana Cuti Kuliah
54
Bab 54 Zidan Pulang Ke Malaysia
55
Bab 55. Zidan Sampai Di KualaLumpur Malaysia
56
Bab 56 Kakaknya Zidan Menikah
57
Bab 57. Zidan Kembali ke Bangkok
58
Bab 58. Orang Tua Putry Berencana Berkunjung Ke Thailand
59
Bab 59 Orang Tua Putry Berkunjung Ke Thailand
60
Bab 60 Orang Tua Putry Tiba di Bandara
61
Bab 61 Diintrogasi Orang Tuanya Putry
62
Bab 62 Giliran Putry yang Diintrogasi
63
Bab 63 Putry Mulai Menghindar
64
Bab 64 Curhat Dengan Sahabat
65
Bab 65 Pertemuan di Cafe
66
Bab 66 Putry Ulang Tahun
67
Bab 67 Phonapong Menjalani KKN
68
Bab 68 Nenek Putry Meninggal Dunia
69
Bab 69 Dijemput Travel milik Papi
70
Bab 70 Dicomblangin Tante Evelyn
71
Bab 71 Dipertemukan dengan Anggara
72
Bab 72 Belajar Membuat Kue Bareng Tante Evelyn
73
Bab 73 Antar Putry Pulang
74
Bab 74 Berangkat Bareng Anggara
75
Bab 75 Dilanjut Ke Bandara Soekarnohatta
76
Bab 76 Dijemput Novita
77
Bab 77 Anggara Mulai Perhatian
78
Bab 78 Merubah Penampilan
79
Bab 79 Diajak Ke Street Food
80
Bab 80 Akhirnya Nembak
81
Bab 81 Akhirnya Jadian
82
Bab 82 Mengantar Ke Toko Buku
83
Bab 83 Phonapong Lulus Sidang Skripsi
84
Bab 84 Kejutan Yang Mengejutkan
85
Bab 85 Pertemuan Dengan Keluarga Anggara
86
Bab 86 Kembali Menjenguk Anggara ke Rumah Sakit
87
Bab 87 Anggara Sudah Sembuh
88
Bab 88 Novita Jadian
89
Bab 89 Phonapong Wisuda
90
Bab 90 Anggara Sudah Mulai Bekerja Lagi
91
Bab 91 Jalan-Jalan
92
Bab 92 Curhat Bersama Mami
93
Bab 93 Phonapong Lamaran
94
Bab 94 Phonapong Menikah
95
Bab 95 Ibu Anggara Sakit
96
Bab 96 Titipan Paket Datang
97
Bab 97 Anggara Melamar Putry
98
Bab 98 Putry Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!