Author
Satu malam Morgan menginap dikediaman Winata, besok dirinya harus bereangkat kerja pagi-pagi, maka dari itu setelah makan malam ia langsung memilih masuk kamarnya dan mengerjakan pekerjaan susulan dari Jung, ia juga mengecek laporan dari cabang perusahaan XX yang tadi siang tidak sempat
sementara berbeda dengan abangnya, Hansel malam ini tidak pulang dan sedang sibuk bersama teman-temannya dan beberapa wanita yang menemani mereka minum, sama seperti malam-malam sebelumya. namun begitupun juga, Hansel tidak pernah lebih dari sekedar ciu*man kepada setiap kekasih atau wanita yang ia sewa
Hansel juga masih waras, ia tidak ingin asal celap-celup dan menaburkan benihnya dimana-mana. menurutnya itu hal yang hanya dilakukan pria yang bod*oh. Hansel juga masih tau diri dan menghormati keluarganya, tak ingin teradi hal memalukan terhadap keluarga besarnya
"Han.. gimana wanita itu, vantik gak?" tanya salah satu teman Hansel yang juga minum bersamanya
"mayanlah.. tapi aku tidak tertarik dengan wanita itu" ucap Hnasel menaikkan pundaknya mmebuat temannya kecewa, uangnya malam ini tidak akan tambah jika Hansel tidak jajan darinya
"atau dengan wanita itu, dia masih gadiss dan aku fikir dia masih perawan juga" ucap temannya yang satunya dan melihat kearah gadis yang sedang menikmati minuman sendirian
"kamu mengenalnya?' tanya Hansel dengan tatapan yang tidak teralihkan dari gadis itu
"iya, namanya Catrin salah satu anggotaku yang banyak diincar para pria hidung belang, tapi dia tidak pernah mau katanya dia hanya melayani satu orang saja, entahlah gadis itu sulit diluluhkan" ucap pria itu memperhatikan Catrin yang duduk dengan tatapa kosong
"aku akan kesana" ucap Hansel berdiri dan meletakkan gelas minumannya
"mengapa sendirian, dimana temanmu?" tanya Hansel tanpa aba-aba duduk disamping Catrin sambil melairik gadis itu
"ehh... tu..tuan.. tuan Hansel?" ucap Catrin, ternyata kedua orang ini kenal dan sudah lama kenal
"iya.. aku kenapa terkejut Cat, bukankah sudah tidak asing aku dan kamu" ucap Hansel tersenyum penuh arti, ia bisa melihat wajah gadis itu bengkak habis menangis
"tidak ada, hanya menikmati malam seperti sebelumnya" ucap Catrin dan langsung pamitan dnegan Hansel, gadis itu tidak nyaman dengan keberadaan pria itu disamping, selain kenal mereka juga dulu sempat dekat namun sekarang tidak
skip
pagi hari telah menyinsing, Morgan bersiap jam setenagh tujuh untuk kekantor, ia tidak ingin terlambat hari ini dan juga tidak sempat sarapan. ia sudah bilang pada sekretaris Jung untuk memajukan jadwalnya hari ini
"Gan.. kenapa pagi-pagi sekali nak?' tanya Naura ketika wanita itu tak sengaja melihat putranya sudah siap untuk kekantor
"aku ada jadwal meeting pagi ini ma, nanti siang aku kesini lagi" ucap Morgan sambil terus berjalan
"hat-hati nak" ucap Naura dan Morgan melambaikan tangannya
skip
lain dirumah keluarga Maheswari, pria paruh baya yang tak lain adalah papa dari Kayla menyuruh putri semata wayangnya untuk ikut dirinya kekantor, alasan Arion ingin memperkenalkan Keyla pada seluruh karyawan dan mnegajari gadis itu cara berbisnis, selain itu sekarang masih libur semester Keyla jadi ada waktu untuk belaja bisnis
sebenarnya Keyla sendiri sangat enggan untuk ikut, tapi demi mama papanya ia menuruti keinginan keduanya dan langsung bersiap-siap, Arion pagi ini ada jadawal bertemu rekan bisnis
"cepatlah Key, kamu bisa bikin papa telat ini" ucap Arion mengomeli putrinya kran lama berdandan, hampir satu jam ia menunggu anak gadisnya itu
"sabar pa, nanti Keyla gak tau lagi mai ngapain" ucap Keyla juga sewot karna papanya tidak sabaran menunggu
siapa suruh menyuruhku ikut" batin Keyla yang tidak bisa ia sampaikan lewat kata-kata
"sayang.. jangan bikin ulah dikantor papamu ya, kamu harus nurut sama papa" ucap Mira tersenyum kepada putroinya, benar yang dikatakan suaminya. tidak mungkin putri mereka terus dibiarkan hidup bebas sementara hanya dia pewaris keluarga itu
"sudah pa, ayok" ucap Keyla selesai dandan dan membawa tas selempangnya, gadi itu tampak cantik dengan polesan bedak tipis dan bibir pink sangat cantik
Penampilan Keyla pergi kekantor papanya
mereka sepasang ayah dan anak itu melaju dnegan kecepatan rata-rata, Keyla sibuk dengan gawainya dan melihat sosial medanya, dia cukup aktif disosmed dan cukup terkenal. padahal dia hanya menampilkan fotonya namun sangat banyak orang yang memuji dan menyukai postingannya
sedangkan Aron, ia sedikit cemas karna mereka sedikit terlat untuk pertemuan kali ini. padahal pertemuan ini adalah dengan rekan bisnisnya sekaligus yang akan menjadi calon besan keluarga besarnya. ya bertemu dnegan keluarga Winata yaitu Morgan
"papa harap kamu jangan membuat keributan, jangan bikin malu dan bersikaplah dewasa Key"ucap Arion tegas, tak ingin putrinya dianggap manja oleh rekan bisnisnya terlebih keluarga Winata
"baik pa, papa lihat saja nanti aku bagaimana, tak akan mengecewakan papa" ucap Keyla dan kembali pada gawainya
skip
"Jung.. apakah semua sudah selesai?' tanya Morgan duduk dikursi miliknya, kini pria itu sudah berada diruangannya dan menunggu jadwal meeting
"sudah tuan, silahkan dicek ulang" ucap sekretaris Jung memberikan laporan dan data perusahaan serta laporan mingguan proyek mereka
"baguslah, jangan sampai ada yang lalai atau misskom aku tidak suka hal seperti itu!" ucap Motrgan dan kembali melihat ponselnya
"tuan, saatnya kita meeting semua sudah berada disana" ucap sekretaris Jung melirik arlojo miliknya
"baiklah, siapkan monil" ucap Morgan langsung beranjak dari duduknya, pria itu berjalan dengan penuh wibawa melewati setiap karyawan kantornya
disinilah mereka, disebuah hotel yang tak jauh dari perusaahn Morgan semuanya telah berkumpul ada sekretaris Aron,sekretaris Jung,Morgan dan beberapa lainnya. sebelumnya Morgan tidak tau siapa gadis didekat Aron ketika dia melihat dari jarak jauh
hingga akhirnya Morga ikut bergabung dengan mereka dan terlihatlah gadis itu adalah gadis yang berhasil membuatnya tidak tidur semalaman, hanya meemikirkan gadis itu saja
bukan aku, tapi takdir kita yang memang sudah digariskan" batin Morgan senang, hampir saja ia keceplosan dan tersenyum, untuk masih bisa waras dan mengendalikan diri
"sabar Gan.. dia tidak kenal siapa kau. harus melakukan pendekatan jangan sampai jatuh ketangan Hansel, maaf Han kali ini ku tidak mau mengalah" batin Morgan lagi,
pria itu benar-benar tidak bisa fokus dan hanya melihat Keyla dengan ekor matanya, ia snagat ingin sekali membawa Keyla saat ini dan tinggal bersamanya, astaga memikirkannya saja Morgan hampir gila
"bagaimana tuan, apakah anda setuju dnegan proyek diperusahaan ini, kami sudah memberikan laporan kepada sekretaris anda" ucap Aron melirik Morgan yang sedari tadi dia tanpa suara
berbeda dengan tuannya, sekretaris Jung sudah paham apa yang difokuskan oleh Morgan, pria itu malah sibuk memandangi gadis yang berada disisi Aron sedari tadi
"ahh ya.. saya pikir juga begitu, nanti sekretaris saya yang akan melihat apakah ada yang kurang atau tidak" ucap Morgan gamblang dan membuat sekretaris Jung langsung mengambil alih, sadar jika tuannya sedang tidak beres
"begini tuan Maheswari. kami setuju dengan proyek ini namun jika untuk biaya seperti ini kami juga harus berfikir dua kali lagi, karna pada dasarnya proyek ini belum pernah dibuat oleh orang lain dan tidak ada contoh nyata, bukan soal apa hanya saja akan sia-sia jika melakukannya tanpa ada solusi dengan segala kasus atau resiko yang mungkin terjadi" sekretaris Jung mengatakan pendapatnya
sedetik kemudian ia menyikut Morgan agar fokus dan melanjutkan meeting, namun yang namanya jatuh cinta sulit untuk kembali waras
"baiklah sekretaris Jung, kami akan mempertimbangkan lagi dan secepatnya mengabarinya" ucap Aron tersenyum
"bisa saja proyek itu berjalan tuan Maheswari tapi bukan anda yang melakukannya" ucap Morgan tiba-tiba, ia mendapat ide agar bisa mendekati gadis pujaannya
"siapa tuan?" tanya Aron dengan cepat, tak mau menunda keberhasilan saat ini
"putri anda, bukankah dia perlu belajar bisnis sebagai pewaris keluarga Maheswari? kukira juga kalian tidak akan mmebuat proyek ini gagal, putri anda pasti berbakat dalam hal itu' ucap Morgan
seketika Keyla yang tadinya sibuk degan gawainya langsung mendonggakkan kepalanya, mendengar namanya disebut langsung saja ia terkejut dan heran
"baiklah tuan, seusai kemauan tuan. saya harap juga putri saya berbakat dalam bidang kecantkan dan proyek ini tidak akan gagal. saya jamin" ucap Aron cepat, tak ingin putrinya menyela ucapannya barusa
satu langkah untuk mau" batin Morgan bersorak ramai dan teratwa melihat ekspresi Keyla yang menggemaskan
#to be continue
~Lentera
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Eka Novita
persaingan sengit🤣
2023-05-06
0