Author
Berbeda dengan suasana rumah milik keluaraga Winata, mereka sibuk membahas perjodohan putra mereka dengan anak rekan bisnis Winata, yang dipilh dari rekan mereka adalah putra kedua keluarga itu, padahal masih ada Morgan putra pertama dan pewaris utama dari keluarga Winata
“mami udah janjian sama rekan bisnis mama, jadi secepatnya kamu dan gadis itu akan bertemu” ucap nyonya Naura dengan tersenyum kearah putranya Hansel, pria itu adalah putra dari Naura, namun sifat dan kelakuannya sangat berbeda dengan kakaknya yang cenderung dingin dan tidak banyak tingkah
“tapi mi, Hansel gak yakin deh gadis itu bakal tahan liat ketampanan yang haqiqi dari wajahku” ucap pria itu dengan narsis dan tingkat kepedeannya diatas rata-rata
“alahhh jangan terlalu pede omes, yang ada dia pasti takut melihat sifatmu yang omes itu” ucap Oma Naomi meremehkan cucunya yang kelewat pede
“Oma apa-apaan sih.. aku tuh bukan omes tau,aku pria yang bisa diandalkan dari segi setia maupun duit” ucap Hansel dengan gaya arogan yang sudah menjiwai dalam dirinya
“diandalkan dari mana?, dari cewek yang tiap hari gonta ganti?” ucap mami Naura yang mendukung ucapan oma
“isss… mami sam oma sama aja!” ucap Hnasel ketus dan kesal, ia merasa sellau diremehkan dirumah padahal itu ulahnya sendiri
“sama apa!!?” ucap Oma Naomi yang ketus, wajahnya berubah menjadi seram dan menakutkan
“sama-sama wanita oma” jawab Hansel memelas, takut jika dirinya dimakan hidup-hidup oleh Oma
“udah sana, bantu kakakmu menyelesaikan pekerjaan” ucap mami Naura, mengingat bahwa yang bekerja dalam perusahaan adalah putra tertuanya, yaitu Morgan, pria itu yang menghandel semua urusan perusahaan karna memang pewaris utama keluarga Winata
“kan dia bisa sendiri, sekretaris Jung juga ada sama dia” ucap Hansel, pria itu sangat berbeda dengan kakaknya, ia cenderung sibuk dengan urusan bisnis Club yang ia rintis sendiri dan sekarang sedang masa berkembang
“bagaimanapun kamu harus membantu Morgan, Han. Jangan bebankan semua urusan perusahaan padanya” ucap Naura pelan. Ia kasihan melihat putra pertamanya yang sibuk dengan perusahaan sampai lupa bahwa dirinya sudah matang untuk menikah
“kamu gak kasihan sama kakakmu yang sibuk sama perusahaan dan lupa kalua dirinya sudah sangat cocok untuk menikah, tapi sampai saat ini bahkan tidak ada wanita yang bisa meluluhkan hatinya” ucap Oma Naomi sedih, ia sangat menginginkan cicit dari cucunya, tapi samoai sekarang Morgan tidak bisa memberikan keinginannya itu
“iya iya.. aku akan ke perusahaan” ucap Hansel dan langsung beranjak dari tempatnya, namun bukannya ke perusahaan melainkan menemui teman kencannya yang sudah janjian padanya
Sementara dikantor N&W, Morgan sibuk dengan berkas laporan perusahaan yang mmebuat dirinya hamper lupa Kesehatan sendiri, bayangkan saja Morgan harus mengurus laporan setiap Divisi perusahaan dan cabang perusahaan.
Hal tu yang membuat Morgan enggan untuk dekat dengan wanita, jangankan hidup bebas untuk istirahat saja ia jarang karna sibuk dengan pekerjaannya yang menyita banyak waktu.
“Jung, apakah cabang yang ada di negara X sudah mengirim laporan keuangan?” tanya Morgan pada sekretarisnya, yang merasa ada yang janggal dari cabang perusahaan itu
“sepertinya belum tuan, karna setau saja mereka masih meminta waktu untuk mengirimkan laporan keuangan” ucap jung yang juga berada disamping meja Morgan, membantu tuannya menyelesaikan pekerjaan.
“coba selidiki siapa yang menjadi manager mereka dan kepala keuangan saat ini” ucap Morgan lagi dan langsung dikerjakan oleh Jung, sekretaris itu snagat cekatan dan teliti saat bekerja, juga tidak diragukan lagi setianya pada keluarga Winata
Morgan melanjutkan pekerjaannya, mengecek satu persatu laporan perusahaan, sampai akhirnya satu notif diponselnya, langsung saja Morgan melihat pesan tersebut, namun seketika ekspresi wajah Morgan berubah
“Jung, selesaikan semuanya ini. Tinggal cabang perusahaan yang di kota XX dan Divisi Market” ucap Morgan yang langsung berdiri dari kursinya, mengambbil jas miliknya dan keluar tanpa menunggu jawaban sekretarisnya
Dengan mengendarai mobil Bugatti miliknya, berwarna hitam warna favorit Morgan, raut wajahnya yang mendominasi arogan dan gestur tubuhnya berwibawa membuat para bawahannya melongo melihat pria kebanggaan mereka di kantor itu.
Pria itu langsung meluncur ketempat yang tertera pada pesan yang dikirim di ponselnya, sebuah Gedung yang sudah terlihat didepan mata, Morgan langsung memasuki Kawasan Gedung tersebut, dimana sangat jauh dari area perkotaan
Bahkan Gedung itu adalah satu-satunya Gedung didaerah itu dan dihuni oleh orang-orang suruhan Morgan. Sampai disana Morgan langsung memarkirkan mobilnya dan disambut oleh pengawal Gedung itu
“selamat datang tuan” ucap pengawal di gedung itu dan menundukkan kepalanya, ia dengan hormat dan tidak berani menatap Morgan yang sangat wibawa.
“hemm” deheman itu sebagai jawaban Morgan kepada para pengawal yang menyapa dirinya, ia langsung masuk begitu saja dan langsung keruangan miliknya pribadi
Seseorang dalam ruangan itu sudah menunggu kedatangan Morgan, bahkan dirinyalah yang memberikan pesan kepada Morgan agar pria itu secepatnya datang kelokasi mereka
“katakana semuanya!!” ucap Morgan dan langsung mendudukkan bokongnya kekursi kebesarannya, langsung saja pria itu datang dengan remote ditangannya
“lihat, dia gadis yang kau suruh aku cari tau, dan ini akan mengejutkan untukmu” ucap pria itu, sahabat sekaligus tangan kanan yang snagat dipercayai oleh Morgan. Xen nama pria itu dan sudah bertahun-tahun Bersama dengan Morgan dalam memimpin perusahaan dan juga mengembangkan bisnis bersama mereka
Anggap saja begitu foto Keyla yang dilihat Morgan dan Xen
Cantik… tapi dia juga seorang yang sebentar lagi akan menjadi keluargamu Gan, kau tau kan kalau adikmu Hansel akan dijodohkan dan dia adalah calon iparmu.
Kata-kata itu seperti sambaran angin kencang disertai petir dalam otak Morgan, dia menyukai calon adik iparnya sendiri, dan parahnya Morgan sudah janji akan mendapatkan gadis itu bagaimanapun caranya
“jangan bercanda Xen, aku sedang tidak ingin mendengarkan omonganmu yang tak penting” ucap Morgan dengan tatapan maut kepada Xen
“aku serius Gan, aku tidak sedang bercanda. Dan kau tau ini tugas yang kukerjakan sejak kau perintahkan itu” ucap Xen dengan mengangkat bahunya dan duduk disamping Morgan
“dia putri dari keluarga Maheswari, satu-satunya keturunan tunggal dari keluarga itu. Makanya papanya menjodohkannya dengan Hansel karna menurutnya bocah itu yang pantas untuk pewaris keluarga mereka” ucap Xen
“lalu bagaimana denganku Xen, aku jatuh hati dengan gadis itu saat melihatnya dan Ketika dia bicara padaku, aku merasa dia yang diutus Tuhan untukku” ucap Morgan
Pria ini sudah gila ternyata,dari mana ia tau Tuhan memberikan gadis itu untuknya, batin Xen namun tak berani untuk mengatakannya langsung
“lalu bagaimana menurutmu, kamu akan membatalkan perjodohan itu dan merebut gadis itu, begitu?” tanya Xen sedikit aneh menurutnya sikap sahabatnya itu
“itulah yang aku tidak tau Xen!!, lagipula aku tidak tau dia menyukaiku atau tidak” ucap Morgan sedikit melemah, hanya dia yang menginginkan Keyla tidak dengan gadis itu
Ya, gadis itu adalah Keyla. Gadis yang ditemui Morgan saat abuk beberapa hari lalu, saat itu Morgan langsung menyuruh Xen mencari tau dirinya tanpa tau bahwa Keyla adalah jodoh untuk adiknya, Hansel
“mungkin kau tidak cinta Gan, itu hanya sebuah rasa ketertarikan dengan lawan jenis, kan kau tidak pernah dekat dnegan lawan jenis. Makanya langsung berasumsi kau mencintainya” ucap Xen memberikan pendapatkan kepada Morgan, namun pria itu sepertinya tidak peduli
“diam Xen! aku sedang pusing” ucap Morgan
“bagaimana perkembangan adikmu? Apakah sudah lebih baikan?” tanya Morgan kepada Xen, ia tau kalau Xen tidak pernah menjenguk adiknya karna pekerjaannya disana
“sudah mendingan, mungkin akan pulang beberapa hari lagi” ucap Xen mulai kusut, ia ingat dengan adiknya yang ia tinggalkan Bersama mamanya dibelahan dunia lain
“jenguklah dia Ketika keluar nanti, dia pasti menunggumu” ucap Morgan menepuk Pundak Xen, membuat Xen hanya mengangguk paham
“aku harus pulang, dikantor masih banyak pekerjaan” ucap Morgan dan Kembali keluar dari ruangan itu
“jangan lupa untuk berfikir lagi Gan” ucap Xen dan meninggalkan Morgan dengan raut wajah siap menerkam dirinya.
to be contunue
~Lentera
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments