Author
Dikantor N&W Morgan mengingat kata-kata Xen tadi. Calon adik ipar? Apakah kisah cintanya akan sesingkat itu?, dia belum pernah merasakan dekat dengan wanita dan tiba-tiba saja langsung patah hati, kan tidak lucu
“tuan, ini laporan dari kantor XX, sudah saya cek sepertinya tidak ada yang kurang” ucap sekretaris Jung memberikan map berwarna merah kepada Morgan
“apa jadwalku besok Jung?” tanya Morgan, dia tiba-tiba ingin pulang kerumahnya. Setelah beberapa minggu ini tinggal diapartemennya. Ia ingin memastikan langsung tentang apa yang dikatakan oleh Xen tadi
“hanya meeting dengan pak Beni direstoran dekat kantor, setelah itu pertemuan dengan divisi kantor ini tuan” ucap sekretaris Jung melihat jadwal tuanya yang sudah ia susun satu minggu kedepan
“baiklah, katakana pada Pak Beni untuk datang lebih awal, dan juga rapat divisi kita lakukan sebelum makan siang. Besok akum au pulang kerumah kamu handle dulu semua besok Jung” ucap Morgan dan dijawab iya oleh Jung
Jung adalah orang kepercayaan Morgan diperusahaan itu, setelah Xen sahabatnya yang juga menjadi bawahannya jika berurusan dengan pekerjaan.
Dirumah Keyla, ia langsung kena omelan dari mamanya yang mencemaskan anak gadisnya tidak pulang semalaman, juga papa Keyla menunda kekantor hanya menunggu kedatangan putrinya yang menjadi biang masalah dirumah itu
“dari mana Key!” ucap Arion yang duduk disofa ruang tamu sambil membaca koran, ia sadar kedatngan putrinya dan sengaja menunggu Keyla
“ehh papa.. ga kekantor pa?’ tanya Keyla cengengesan sambil menenteng tas miliknya, ia tadi berhadrap jika mamanya juga pergi tapi ternyata tak sesuai ekspetasinya
“jangan banyak tanya Key, duduk!!” ucap Arion dan juga Zemira istrinya yang datang dari dapur membawa kopi
“anak gadis udah pulang, gimana diluar enak?” ucap Zemira menyindir putrinya dan juga Catrin yang berada di samping Keyla
“Keyla tidur di apartemen Catrin tante,om. Dia sengaja tidak pulang karna kita asik cerita sampai gak ingat waktu” ucap Catrin yang sebenarnya ia juga takut berhadapan dengan orangtua Keyla
“kami tidak tanya kamu Cat, kamu diam saja!” ucap Zemira memasang tanduknya dan menatap putrinya yang hanya diam
“katakana Key, kamu dari mana sejak kemarin dan kenapa tidak pulang?” tanya Zemira dan Arion hanya diam sambil menatap putrinya yang menunduk
“aku ketempat Catrin ma, kami tidur diapartemennya” ucap Keyla takut, bukan karna takut apa hanya saja ia tidak mau membuat mamanya kecewa dengan sikapnya
“jangan keluar kamar selama dua hari ini, dan Catrin kamu pulanglah. Tolong jangan ajak Keyla untuk keluar malam sama seperti dirimu ucap Zamira yang tau sahabat putrinya itu seperti apa diluar sana
“baik tante, saya permisi dulu” ucap Catrin menundukkan kepalanya dan langsung keluar dari kediaman keluarga itu
Berbeda dengan Cat, Keyla menatap mamanya dengan marah karna sudah mengatai Catrin seperti itu, mamanya tidak tau bagaimana kehidupan Catrin dan hanya memandang Catrin rendah seperti itu
“mama keterlaluan sekali!!” ucap Keyla dan langsung berjalan menaiki tangga, tidak peduli dengan suara mamanya yang memanggil dia
Dikamar Keyla menangis, ia merasa bersalah pada Catrin atas ucapan mamanya, karna Catrin tidak bersalah sedikitpun terhadap dia, malahan Catrin yang sellau ada untuknya
“maafkan perkataan mamaku Cat, dia hanya sedang emosi” Keyla menulis pesan pada Catrin
“jangan dengarkan omongan dia” sambung Keyla dan mengirimkannya pada sahabatnya itu
Sedangkan Catrin, dia menangis dalam mobilnya. Serendah itukah dia dipandangan keluarga sahabatnya sendiri
Dia melakukan ini semua bukan karna keinginannya, tapi karna kehidupannya tak sebaik Keyla, ia butuh bertahan hidup dan harus memikirkan orang terdekatnya juga. Lagipula Catrin hanya melayani satu orang saja selama ini
“hiks,,hikss..”
“kenapa sesakit ini ya” ucap Catrin menepuk dadanya, ia sangat sedih mendengar perkataan Zamira tadi, seolah tidak pantas berteman dengan Keyla
“perkataan orang kaya memang kadang sesakit itu” ucap Catrin dan melanjutkan perjalananya Kembali ke apartemen, ia tidak mood untuk keluar dan bertemu daddynya
Sementara Morgan, seperti yang ia katakan sebelumnya bahwa dirinya akan pulang kerumah. Sepulang dari kantor ia langsung menuju rumahnya tanpa ke apartemennya terlebih dahulu
Morgan menyuruh sekretaris Jung untuk mengambil beberapa berkas di apartemennya,karna dirinya harus kerumah orangtuanya mala mini dan menginap disana
“Jung, besok tidak usah jemput aku. Selesaikan semuanya dan katakana rapat dan meeting kita dipercepat” ucap Morgan dan masuk kedalam mobilnya
Dengan kecepatan diatas rata-rata, Morgan mengemudi mobil berharap cepat sampai kerumahnya, ia tidak sabar menanyakan perihal jodoh adiknya, apakah benar gadis itu atau bukan
Memakan waktu tiga puluh menit, Morgan sampai dirumah dan melihat mamanya sedang menonton drakor kesukaannya, sedangkan omanya sibuk dibelakang rumah melohat tanaman miliknya
“ma…, aku pulang” ucap Morgan, ia langsung duduk disamping Naura dengan tersenyum
“astaga.. anak mama pulang kok gak bilang-bilang sih” ucap Naura sambil memeluk Morga, putranya yang selalu sibuk urusan pekerjaan
“oma mana ma?” tanya Morgan, mencari sosok yang selalu rewel namun dia sayangi sama seperti mamanya
“ada dibelakang, bik tolong panggil oma. Bilang cucu kesayangannya datang” ucap Naura menyuruh pelayan rumah itu
“astagaa… cucu kesayangan oma akhirnya menjenguk orangtua ini. Apa kamu kekurangan uang diluar sana?’ ucap oma Naomi mmebut Morgan tertawa dan langsung menghampiri omanya
“astaga om ini, ada-ada saja. Aku bahkan kesini untuk memberikan uang kepada kalian. Mana tau kalian kekurangan uang karna anak nakal itu” ucap Morgan mengingat adiknya yang hidup sesuka hatinya
“hampir saja Mor, kalau bukan mamamu yang bicara adikmu itu tidak akan mendengarkan siapapun”ucap oma Naomi sembari duduk disamping menantunya
“biarkan saja oma, dia masih kecil dan ingin eksplor dunia luar” ucap Morgan tersenyum
Jika dilihat dari sikap Morgan saat ini, sangat berbeda dengan Morgan yang dikenal oleh kalangan public, dingin dan sangat berwibawa. Namun jika dirumah Morgan akan mengeluarkan sifat lembutnya dan penyayang.
“kamu jangan terllau memanjakan adikmu, dia sebentar lagi akan menikah. Harus diajari mengelola perusahaan” ucap Naura yang ikut dalam perbincangan mereka
“iya ma, lagian dia masih lama kan tunangannya?” tanya Morgan, tidak mau terllau kelihatan menunjukkan rasa ingin Taunya
“satu minggu lagi Mor, makanya mama pusing dengan kelakuannya. Bagaimana jika calon besan mama itu terkejut melihat sikap adikmu. Apa tidak bikin malu keluarga?” ucap Naura menghela nafas Panjang
“kenapa harus dijodohkan sih ma, kan Hansel bisa milih sendiri pasangannya” ucap Morgan merasa kurang suka saat ia membahas calon adik iparnya
“mama dan tante Mira itu sudah lama janjian, lagian Hansel juga mau aja kok.tinggal putrinya yang kata tante Mira agak susah dibilangin” ucap Naura tersenyum
“susah gimana ma?” tanya Morgan, ia ingin tau lebih jauh tentang hubungan mama dengan sahabatnya itu
“putrinya tante Mira gak mau dijodohin. Katanya dia gak mau nikah, tapi mama dan tante Mira lagi berusaha buat bikin adikmu dan dia bertemu, agar saling mengenal dulu” ucap Naura membuat Morgan langsung diam
“oma udah pernah bertemu dengan calon Hansel itu?” tanya Morgan, ia ingin tau bagaimana tanggapan omanya tentang anak tante Mira
“belum Mor, nanti kita bakal makan malam disini. Kamu harus ikut ya” ucap oma Naomi
“aku gak janji oma, soalnya dua hari lagi aku ada perjalanan bisnis keluar kota” ucap Morgan berusaha untuk menghindari pertemuan keluarga itu
#to be continue
~Lentera
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments